Udara malam yang hangat seakan masuk ke dalam paru-paru ketika kegugupan Aeris masih saja berlanjut meskipun kini dia sudah menyembunyikan diri di balkon. Dia masih menghembuskan napas panjang berulang dan bersandar pada pilar besar.
Dari kejauhan tanpa dia sadarai dua sosok manusia tengah membicarakannya.
“Dia itu nona yang tadi kan? Kalian yakin tidak punya hubungan apa-apa?” Tanya Kaiser.
“Entahlah, tapi jika ayah menginginkannya. Hubungan itu bisa saja dibuat.”
Kaiser menghela napas. “Aku malah khawatir jika kamu mempunyai hubungan dengannya. Dia itu putri dari keluarga Lannister.”
“Bukankah, Amora satu-satunya putri dari keluarga Lannister?” Tanya Killian semakin tertarik dengan keluarga Lannister.
Kaiser langsung menggeleng. “Dia sejak kecil tinggal bersama neneknya di kota terpencil. Saat dia ingin dijodohkan, dia kabur ke sini. Dia mungkin tidak tahu bahwa kota ini tempat orang tuanya tinggal.”
“Wah, putri keluarga Lannister memang suka kabur jika dijodohkan.” Sindir Killian.
Kaiser langsung menoleh ke arah putranya. Ada jeda di sana sebelum Kaiser berkata, “Ya sudah, ayah pergi dulu.”
Sepeninggal ayahnya, Killian masih berdiri di tempatnya sambil melipatkan kedua tangannya di dadanya. Matanya masih tak ingin melepaskan Aeris.
“Seandainya aku tidak tahu tentang keluarga Lannister, mungkin saja aku sudah tertipu. Setelah berhasil menarik perhatian dengan pakaian yang berani. Apa kini waktunya, dia berakting sebagai gadis polos dan menyedihkan? Menarik,” ucap Kaiser sambil berlalu.
“Kaiser…”
Kaiser terdiam ketika mendengar suara halus yang muncul di belakangnya. Dia memutar tubuh dan terpaku pada sosok Amora yang berjalan mendekat. Wanita itu tampak memeluk kedua lengannya.
Mereka berdua kini berada di sebuah ruangan. Hanya ada mereka berdua di sini sehingga Killian bisa mencium aroma harus yang dihasilkan dari parfum yang melingkupi tubuh itu.
“Kamu datang sendiri? Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?”
“Kemarin aku tidak bisa leluasa mengobrol denganmu. Kamu juga menghindariku. Ada banyak hal yang ingin kubicarakan denganmu,” ucap Amora sambil menunduk.
Kedua tangannya dia rapatkan dan tubuhnya sedikit gemetar. Killian hanya memperhatikannya tanpa ingin memberi komentar.
“Killian, maafkan aku. Ini semua salahku. Aku benar-benar minta maaf,” ucap Amora sambil menangis.
“Kamu tidak perlu meminta maaf, karena hubungan kita sudah benar-benar selesai. Senang rasanya melihatmu masih tidak berubah tapi karena kamu tidak berubah aku menjadi bosan.”
Amora langsung menatap ke arah Killian.
“Bisakah kita bertemu kembali? Seperti saat ini hanya kamu dan aku. Bisakah? Besok? Lusa?”
Entah keberanian darimana Amora sehingga berhasil mengucapkan kalimat tersebut.
“Aku rasa tidak. Aku terlalu ibuk.”
“Tapi…”
Tangan Killian langsung mengambil cangkir teh di depannya dan melemparkannya ke lantai sehingga bunyi nyaring yang ditimbulkan mengejutkan Amora.
“Kamu cukup berani memintaku bertemu.”
Killian berkata tanpa emosi, suaranya yang nyaris tidak peduli seakan menjadi tamparan bagi Amora.
Amora meremas jemarinya dan menatap Killian penuh dengan permohonan namun Killian meninggalkannya begitu saja. Amora bersandar pada sandaran kursinya dan menutup wajahnya. Sebutir air mata berhasil melompat keluar dari pelupuk matanya dan dia menyadari betapa dia merindukan Killian lebih dari yang dibayangkan.
Di pertengahan halaman luas, kaki Kaiser berhenti saat matanya bertemu dengan istrinya yang sedang menjamu tamu undangannya. Kaiser manatap istrinya dan Maliah langsung mengerti. Wanita itu langsung izin pamit dan menemui suaminya.
“Ada apa?”
“Ini tentang Killian. Sepertinya dia tertarik dengan wanita. Aku harus menikahkannya. Setelah dipikir lagi kurasa itu yang terbaik untuknya.”
“Tampaknya kamu belum mengenal putramu sendiri. Kamu pikir, Killian akan menurut begitu saja.”
“Daripada dia harus menikah dengan putri keluarga Lannister. Yah, aku tahu betul bagaimana perasaannya. Jika bukan kita yang menentukan pernikahannya. Dia akan jatuh untuk yang kedua kalinya.”
Maliah langsung melirik suaminya dengan mata membulat. “Apakah Kaiser tertarik dengan gadis itu, putri dari Lannister?”
“Ya, aku rasa begitu.”
“Jika dia gadis yang bisa meluluhkan hati Killian, gadis manapun akan aku restui dengan syarat dia harus lebih baik dari Amora.”
“Tapi masalahnya dia juga dari keluarga Lannister. Dia bahkan adiknya.”
“Aku tahu apa yang kamu khawatirkan Kaiser tapi kamu tidak perlu khawatir.”
...…....
...----------------...
Sejak pagi Rose sudah berisik dengan segala surat-surat cinta dan bunga yang selalu berada di tangannya. Dia sangat senang banyak sekali pemuda yang mengirimkan surat-surat cinta dan bunga indah itu.
Memang itu semua bukan ditujukan untuk Rose melainkan untuk Aeris.
“Nona lihat! Ada yang mengirimkan bunga kesukaan nona.”
“Apa? Bunga Lily?”
Rose langsung mengangguk dan membawakan bunga yang mencolok diantara bunga yang ada.
“Nona, ada suratnya di dalamnya.”
Aeris langsung mengernyitkan keningnya. Tak banyak orang yang tahu bunga kesukaanya kecuali orang terdekatnya. Karena rasa penasarannya, dia langsung membuka surat tersebut. Matanya langsung membuka sempurna tatkala bibir mungilnya bergumam untuk membaca surat tersebut.
“Nona ada apa? Apakah nona mengenalnya?”
Aeris langsung berdiri dan senyum tampak di wajahnya.
“Rose, akhirnya aku menemukan teman masa kecilku.”
“Apa? Teman masa kecil?”
“Aku harus menemuinya. Aku harus membalas suratnya.”
Aeris sangat senang, pada akhirnya dia bisa menemukan teman masa kecilnya. Seingat Aeris, dia adalah satu-satunya teman yang mengerti perihal Aeris. Dia adalah orang yang bisa Aeris andalkan. Namun mereka harus berpisah saat keluarga temannya pindah ke kota.
Kali ini Aeris yakin, dia pasti bisa mengandalkannya.
Di tempat lain, Killian dan dua temannya sedang bermain billiard. Killian tampak serius dengan permainnannya namun tidak dengan kedua temannya yang sedari tadi membicarakan putri bungsu keluarga Lannister.
Jujur, Killian sangat tidak suka nama itu disebutkan. Nama itu seharusnya tidak menimbulkan kesan apa pun. Nama yang tidak penting yang sama sekali tidak akan membuatnya berhenti sedetik memikirkannya.
“Aku mendengar tampaknya Eiser menjadi kandidat terkuat sebagai calon nona Aeris.”
Mendengar nama Eiser, mimik wajah Killian langsung berubah cemberut.
“Eiser? Bukannya dia sudah beristri ya?” Tanya Izek.
“Ya, kudengar dia dan Asher sering bertemu. Intinya dia tidak peduli tentang hal apapun asalkan dia sanggup membayar mahar yang mahal.”
“Tapi bukankah istri pertamanya bisa saja tidak setuju. Mereka pasti akan menjadi musuh. Ya ampun nona Aeris yang malang.”
“Kalian selalu berisik,” ucap Killian dingin.
Lucas dan Izek langsung menatap Killian. Mereka langsung terbatuk untuk meninggalkan kesan yang mengerikan dari Killian.
“Bicara soal Aeris. Dia mirip dengan Amora.”
“Ha ha ha benar juga. Meskipun wajahnya beda tapi auranya mirip. Mereka adalah wanita-wanita cantik dan lemah lembut seperti anak ayam.”
“Aku rasa anak ayam itu harus mematuk tengkukmu dulu agar kalian sadar. Betapa berisiknya kalian.”
“Killian, kamu ini kenapa? Apa kamu peduli dengan Aeris?”
“Bicara apa kamu?” Tatapan Killian langsung menghunus seperti pedang.
“Karena kamu tidak peduli, bagaimana kalau kita bertaruh. Mari kita buat, Aeris menikmati kencan sebelum menikah. Bukankah itu akan menjadi kenangan yang indah. Bagaimana”
“Ide yang tidak buruk,” ucap Izek.
“Orang yang diterima Aeris adalah pemenangnya.”
“Lalu kapan taruhannya dimulai?”
“Taruhannya dimulai saat pelelangan. Semua orang akan hadir dalam acara itu dan hari dimana kembang api diadakan akan menjadi hari penentuannya. Siapa pun yang berhasil menonton kembang api bersama Aeris maka dialah pemenangnya.”
“Ini pasti menyenangkan. Kita jadikan uang yang ada di sini sebagai taruhannya bagaimana?”
“Baiklah, aku setuju. Siapapun pemenangnya dia pasti bisa membei sebuah rumah di ibukota.”
“Killian, kamu juga ikut kan? Pokoknya kamu ikut ya, oke!” Ucap Lucas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Dewi Payang
Aku lebih setuju klo ayam.jagonya yg matuk😄
2024-06-17
0
Dewi Payang
Dan sayangnya Killian tidak perduli....
2024-06-17
0
Quenby Unna
5 iklan buat kak/Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/
2024-03-10
0