Healer Of Wounds
18 November 2005
Di sebuah rumah sakit ternama di kota X dan di dalam sebuah ruangan VVIP terdapat seorang ibu muda yang berbaring di atas brankar rumah sakit , wanita itu tengah berjuang melahirkan seorang anak . Dengan di bantu oleh seorang dokter perempuan yang mungkin memiliki umur yang sama dengan ibu muda itu . Juga ada 2 orang suster , yang 1 tengah membantu menenangkan nya , dan yang 1 lagi tengah sibuk membantu dokter di bawah sana , menyiapkan alat yang mungkin memang di perlukan.
Keringet terlihat jelas bercucuran dari segala penjuru kulit nya , terlebih lagi pada wajah nya , nafas nya yang terengah-engah, juga Suara teriakan nya ketika berusaha keras mendorong si jabang bayi keluar dari rahim nya. Wanita itu memang sudah berniat melahirkan Secara normal . Meski terasa begitu sakit yang sangat luar biasa , namun ia Masih bisa menahan nya untuk sang anak .
Sedang kan di luar ruangan , terlihat seorang pria yang sedari tadi berjalan ke sana kemari, cemas dengan keadaan sang istri yang sejak tadi berada di dalam ruangan.
Ya— pria itu adalah suami nya , ia sengaja membatalkan semua janji temu dengan klien karena Ingin menemani istri nya melahirkan di hari ini.
Sang istri yang bernama Arisha merupakan seorang artist model terkenal , wanita itu menikah dengan seorang konglomerat dari negara Australia yang bernama Alessandro Matri. Dan ini adalah pengalaman pertama nya dalam dunia persalinan, namun sayang nya Alessandro hanya bisa menunggu sang istri dari luar ruangan dengan perasaan yang sangat khawatir akan keadaan Arisha di dalam , juga bagaimana nanti nya keadaan calon anak mereka .
Namun beruntung nya , rasa khawatir yang Alessandro rasakan tidak bertahan lama , dari dalam ruangan ia dapat mendengar suara teriak tangis seorang bayi , ia pun bergerak mendekati pintu berniat akan mengintip namun tiba-tiba saja pintu terbuka, menampilkan seorang suster dengan senyuman yang mengembang di wajah nya.
" Tuan , anak anda sudah lahir , silakan masuk ". Ucap perawat tersebut bergerak menyingkir dari bibir pintu, mempersilahkan Alessandro masuk ke dalam .
Tanpa menjawab ucapan sang suster, Alessandro berlari masuk ke dalam ruangan, ia sangat tak sabar melihat buah hati pertama mereka , dan tak sabar melihat kondisi istri kesayangan nya itu.
Alesandro tersenyum sumringah tat kala melihat seorang bayi perempuan yang sangat lucu dan menggemaskan tengah di gendong oleh sang dokter , namun masih dalam kondisi tubuh yang penuh darah , sehabis persalinan.
Dokter melihat Alessandro yang berada di dekat istri nya pun bergerak menghampiri pria itu .
" Tuan, jenis kelamin nya perempuan ". Ucap dokter tersebut menunjukkan pada Alessandro juga pada Arisha yang sedang terbaring lemah , namun senyuman di wajah Arisha dapat menunjukkan bahwa ia saat ini sangat merasa bahagia dan bersyukur.
" Sayang , anak kita sangat lucu dan cantik seperti mu " . Puji Alesandro pada sang istri sebelum akhirnya mencium kening Istri sedikit lebih lama . " Terimakasih sayang, ini hadiah ulang tahun yang terindah, dan tak akan pernah aku lupakan , terimakasih ". Ucap Alessandro lagi .
Tak henti-henti nya , pria itu mengucap rasa syukur . Ia sangat senang karena telah menjadi seorang ayah sekarang.
Arisha hanya tersenyum dan mengangguk pelan sebagai jawaban untuk sang suami . Jujur saja ia masih merasa sangat lemas untuk merespons apapun itu untuk sekarang.
" Maaf tuan saya akan memandikan bayi nya terlebih dahulu, dan jangan lupa dengan nama sang jabang bayi". Ucap sang dokter kemudian melangkah pergi, memandikan bayi tersebut.
Alessandro mengarah kan pandangan nya ke arah Arisha dengan penuh cinta. " Sayang kamu mau kasih dia nama seperti apa hm ?". Tanya Alessandro sembari menggenggam tangan istrinya , menyalurkan kehangatan nya sembari mendudukkan dirinya pada kursi yang berada di samping nya itu.
Arisha pun tampak berfikir sebentar. Kira - kira nama apa yang cocok untuk bayi perempuan pertama mereka? .
" Mona mirabelle". Ucap Arisha tiba-tiba.
Alessandro mengangguk kan kepalanya dan tersenyum pada sang istri . " Hm , nama yang bagus sayang ".
CUP
CUP
Pria tampan itu kembali mencium kening juga pipi sang istri secara bergantian. " Kamu memang luar biasa, aku memang selalu tidak salah dalam hal memilih ". Lagi , Alesandro kembali membuka suaranya dengan nada menyombongkan diri nya.
" Kamu sangat pandai Dady ". Ucap Arisha tersenyum dengan tingkah sang suami.
" Dady ? ". Alessandro mengernyit heran, dengan apa yang ia dengar barusan.
" Dady ". Jari telunjuk Arisha menekan dada Alessandro. " End Momy ". Ucap nya lagi dengan jari telunjuk yang menunjuk pada diri nya sendiri .
" Ah iya sayang , maaf kan aku , saking senangnya aku sampai lupa dengan nama sebutan untuk kita berdua pada mona nantinya". Kekeh Alessandro .
" Bagaimana keadaan mu sayang , sudah jauh lebih mendingan hm ? ". Lagi , Allesandro kembali membuka suara, pikiran nya sudah di penuhi dengan kebahagiaan memiliki Mona sehingga ia lupa bagaimana keadaan sang istri.
" Aku baik - baik saja sayang, kata dokter ini memang umum bagi orang yang baru saja melahirkan". Balas Arisha dengan ibu jari nya yang mengelus punggung tangan suaminya yang sedari tadi menggenggam tangan nya .
Tak berselang berapa lama...
" Nyonya , tuan ini putri nya sudah selesai di mandi kan ". Ucap sang dokter meletakkan Mona yang tengah memejamkan mata nya di samping Arisha yang masih berbaring.
Beruntung nya bayi cantik itu tengah tertidur . Jika tidak mungkin ia akan menangis saat ini bukan .
" Terima kasih dokter". Ucap Alessandro sembari tersenyum ramah.
Arisha yang melihat itu tentu nya sangat senang, suami nya tidak lagi bersikap dingin pada orang lain , pengaruh Mona sangat kuat , hingga merubah sikap Dady nya yang di kenal dengan orang yang bersikap dingin kecuali pada istri nya sendiri yakni Arisha Khalila Gilda .
" Oh ya , siapa nama putri anda tuan? ". Tanya dokter tersebut.
" Mona mirabelle ". Jawab nya , namun kembali dengan suara dingin nya .
Merasa takut mengganggu momen kedua pasangan suami istri yang baru saja berbahagia itu , dokter itu pun berpamitan pergi. " Saya permisi dulu , karena ada yang harus saya urus ". Ucap sang dokter.
" Terimakasih banyak dokter telah membantu ku " . Ucap Arisha.
" Tak apa Nyonya itu memang sudah kewajiban saya , selamat untuk kebahagiaan baru di keluarga kalian ". Ucap dokter, lantas beranjak pergi dari ruangan tersebut.
Allesandro yang mendengar percakapan mereka hanya diam saja , tak ingin ikut serta berkomentar, justru tangannya sedang sibuk menoel pipi putri kecil nya yang sedang tertidur pulas tanpa merasa terganggu sedikit pun oleh ulah nya .
" Jangan sayang , nanti Mona kebangun gimana ? , aku belum bisa menggendong nya karena ini masih terasa sakit untuk ku berjalan ". Ucap Arisha melarang sang suami yang tengah usil itu .
" Liat lah sayang , dia sangat menggemaskan saat tertidur seperti ini ". Balas Alessandro dengan santai nya , ia terus saja menekan - nekan secara pelan pipi putri kecil nya itu .
Hingga tak sengaja kain yang menutupi tubuh Mona sedikit terlepas di bagian leher nya dan menunjukkan sebuah tanda lahir yang hampir mirip dengan bulan sabit.
Alessandro yang menyadari hal tersebut, langsung memberi tahu sang istri. " Sayang, coba kamu lihat di bagian leher Mona ". Ucap nya dengan nada serius, berbeda dengan nada bicara nya tadi yang di iringi dengan tertawa lepas nya .
" Hah , ada apa Jangan buat aku khawatir sayang?" . Tanya Arisha saat mendengar ucapan serius sang suami.
" Di leher Mona terdapat sebuah tanda lahir". Ucap Alessandro lagi .
" Hhmmhh , aku pikir ada hal yang serius tadi, coba mana aku lihat ". Arisha sedikit menyamping tubuh nya untuk melihat tanda lahir yang di maksud kan oleh suami nya itu .
***
Di sebuah ruangan pribadi , di gedung yang sama yakni rumah sakit , tempat Arisha melahirkan.
Terlihat dua orang , pria dan wanita tengah duduk di sofa dan berseberangan.
" Kau serius sayang , Alessandro telah menjadi seorang ayah ? ". Tanya pria itu yang memiliki nama kafeel.
" Aku serius sayang , bahkan aku sempat terkejut saat aku tau ternyata wanita hamil yang aku bantu untuk persalinan tadi adalah istri dari Alessandro ". Ucap wanita itu yang tak lain adalah sang dokter yang membantu Arisha dalam ruangan bersalin tadi , dan wanita ini bernama Alzena , berkerja sebagai dokter di rumah sakit London ini .
Sedangkan suami nya , yaitu kafeel tentu nya seorang pria pebisnis, namun sayang nya akhir - akhir ini bisnis nya dalam dunia gelap sedang sedikit terganggu karena adanya mafia baru yang di kepalai oleh Alesandro.
" Beruntung sekali aku mampir ke sini, dan kau langsung memberi kabar gembira ini sayang" . Ucap kafeel tersenyum senang.
" Apa kau lupa suami ku ? ". Tanya Alzena bingung. " Bukan kah Alesandro adalah orang yang paling kau benci? ". Tanya nya lagi yang memang mengetahui segala nya tentang dunia sang suami.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Zzzz10
Maaf kak ralat sedikit... yang benar itu "Daddy" "And Mommy" 🙏🙏
2024-02-03
1