Aroma obat-obatan menyengat pada indra penciuman Naomi, gadis berbibir mungil itu perlahan-lahan mulai membuka matanya. Keningnya sedikit berkerut melihat keadaan di sekitar dan menyadari, bahwa kini ia tengah berada di Rumah Sakit. Moment ketika ia tak sadarkan diri di restaurant pun kembali. Sesekali ia meringis, kerongkongannya terasa kering dan perih. Gadis itu berusaha bangkit dari tidurnya.
"Sudah tau sakit, jangan pecicilan!" omel Enzy.
Pria bertubuh atletis itu menekan jari telunjuknya di kepala Naomi, hingga gadis itu kembali berbaring di ranjang pasien. Naomi menyipitkan matanya saat kepalanya mulai menempel kembali pada bantal yang menopangnya sejak ia pingsan.
"Lain kali bilang dong kalau ada alergi makanan, gak sayang nyawa?" Enzy kembali mengomel.
"Ya, mana aku tau kalau dessertnya mengandung Almond!" jawab Naomi yang memanyunkan bibirnya.
"Ya makanya kasih tau! Biar aku tau, apa yang harus aku pesan!" bentak Enzy.
"Ya, kamu gak nanya!" Naomi balik membentak.
"Hah!" teriak Enzy gusar.
Naomi sedikit kaget melihat Enzy yang tampak benar-benar murka. Dalam lubuk hatinya, gadis itu sebenarnya menyadari bahwa ia juga bersalah karna tidak memberi tau sejak awal. Bola matanya sembunyi-sembunyi melirik pria tampan yang sedang kesal padanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Baby, wajahmu pucat banget! Kamu sakit?" tanya Bisma pada Naomi dari seberang telfon.
Bisma kanigara, merupakan kekasih Naomi yang ia kencani sejak masih duduk di bangku SMA. Lebih tepatnya, pria itu adalah cinta pertamanya. Bagi gadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari ayahnya itu, Bisma adalah segalanya. Terlebih lagi, pria berlesung pipi itu memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
"Huhu! Iya, Beibh! alergi ku kambuh," jelas Naomi.
"Kok bisa? Terus kondisi kamu gimana Beibh? " tanya Bisma panik.
"Dessert yang aku konsumsi mengandung Almond. Tenggorokanku masih perih sih ... tapi, sudah lebih baik ...," jelas Naomi.
Bisma menghela nafas lega, ketika mengetahui pujaan hatinya baik-baik saja. Kini pria itu mengeluarkan ceramah quantum seperti biasa, saat gadisnya lalai dalam menjaga dirinya. Meskipun telinga gadis itu sudah mulai merah mendengarkan omelan dari kekasihnya, namun senyum tetap mengembang di bibir mungilnya. Bagi Naomi, omelan Bisma merupakan bentuk kasih sayang untuknya.
"Aaaaa tayang, akyu linduuu," celetuk Naomi, yang membuat Bisma terkesiap.
"Hih! Lebay!"
Samar-samar terdengar suara wanita yang menyahut gombalan Naomi pada kekasihnya, hingga membuat gadis bermata indah itu mengerutkan keningnya.
"Kamu lagi sama siapa, Beibh?" tanya Naomi.
"Ha? Aku lagi sendiri Beibh, kenapa?" Bisma balik bertanya dengan wajah bingung.
"Ah! Masa? Terus, tadi suara siapa?" tanya Naomi masih tak percaya.
"Serius ... aku sendirian! Udah ah! Jangan bikin parno ...!"protes Bisma dengan wajah panik.
Melihat wajah kekasihnya panik, Naomi mulai tertawa cekikikan. Gadis itu sudah paham betul, bahwa kekasihnya itu sangat takut dengan hal-hal mistis. Lagi-lagi kali ini ia harus mengabaikan suara asing tadi, meskipun ia benar-benar yakin mendengar suara orang lain saat mengobrol by video call dengan kekasihnya, Bisma.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Gak pegel tuh rahang?" sindir Enzy saat Naomi tak kunjung juga mengatup bibirnya.
Gadis yang tengah disindir itu, tak juga menggubris sindiran dari pemandu wisatanya itu. Saat ini, ia memilih menikmati keindahan dari Notre Dame de Paris yang merupakan salah satu tempat impian untuk dikunjunginya suatu saat nanti. Namun, siapa sangka? Kerja keras bagai kuda di kantornya justru mengantarkannya pada tempat yang selama ini hanya seperti mimpi baginya untuk dikunjungi.
"Katedral Paris! Kamu tau, Mi? Katedral ini didedikasikan untuk Perawan Maria. Keren kan," jelas Enzy.
"Sumpah! ini lebih dari keren!" puji Naomi dengan matanya yang berbinar.
Pria berhidung bangir itu tersenyum puas melihat kepuasan di mata wisatawannya.
"Katedral abad ke-13 ini juga yang menjadi latar di novel Hugo, Mi. Tapi sayang ya, kita hanya bisa lihat dari sini saja. Di tahun 2017 katedral ini mengalami kebakaran, aksesnya ditutup. Kemungkinan akan dibuka kembali sekitar Desember 2024." Enzy kembali menjelaskan.
Naomi terlihat sedikit kecewa, karna hanya bisa melihat tempat imipiannya dari luar saja. Enzy yang menyadari akan hal itu, segera menyalakan kembali mesin mobilnya. Ide di kepalanya mendadak muncul.
Sambil menyetir, sesekali Enzy menatap gadis cantik yang duduk di samping kursi kemudinya itu.
Hari ini, dia kelihatan murung. Padahal, senyumnya sangat cantik. Bathin Enzy.
Pria yang memiliki bibir kemerahan itu, menyetir dengan handal. Matanya tak juga berhenti mencuri pandang. Enzy mulai menurunkan kecepatan mobilnya saat sudah sampai tujuan dan lekas turun untuk membukakan pintu mobil untuk wisatawannya.
Naomi diam-diam tersenyum melihat service dari pemandu wisatanya, karena ini pertama kalinya Enzy memperlakukannya dengan sangat manis.
"Wah!" jerit Naomi, saat tiba di taman bermain.
Mata gadis itu seketika berbinar kembali, saat Enzy membawanya berwisata di Jardin d'Acclimatation. Sebuah taman hiburan yang sudah lama berdiri dengan wahana, area bermain, kegiatan berkuda, dan juga lokakarya.
"Thank's ya! Moodku kembali." ucap Naomi dengan senyum sehangat mentari pagi, sambil memeluk lengan pemandu wisatanya.
Pelukan kecil di tambah senyum sehangat mentari yang tidak Naomi sadari, tengah membuat pemandu wisatanya berdebar-debar.
Oh shit! Kenapa ini? Jantungku seperti mau meledak! bathin Enzy menjerit.
Naomi mulai berlarian kesana kemari, menikmati taman bermain seolah milik pribadinya. Sementara Enzy hanya menunggunya dari kejauhan, karena pria dengan brewok tipis itu tidak begitu menyukai taman bermain.
Hampir dua jam Enzy menunggu Naomi yang tak hentinya kesana kemari, seolah energinya tak berkurang sedikitpun. Menit, detik, kian berlalu. Mata pria itu akhirnya membulat, ketika gadis pemilik senyuman hangat itu menghampirinya.
"Udah selesai?" tanya Enzy.
Naomi menganggukkan kepalanya, ia tampak sangat kelelahan. Bulir-bulir keringat mulai turun dari keningnya. Melihat hal itu, Enzy lekas menyodorkan sebotol air mineral yang langsung saja disambar oleh Naomi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Oh, sudah pasti selingkuh."
Jawaban singkat, padat, dan jelas dari Enzy untuk pertanyaan yang dilontarkan Naomi. Gadis itu baru saja bercerita tentang suara wanita yang terdengar dari kamar kekasihnya, saat mereka melakukan video call kemarin.
"Ah! yang bener aja. Gak mungkin deh." balas Naomi yang tidak yakin akan jawaban dari Enzy.
"Hadeh, Mi. Kamu udah berjuang keras agar aku mau dengerin curhatanmu, tapi kamu malah gak mempertimbangkan jawaban dari tempat curhatmu," protes Enzy.
"Ya, enggak gitu juga, Nzy. Maksudnya itu, aku kan udah kenal lama sama Bisma. Udah tau dia itu sampai ke akar-akarnya. Jadi ... ya, aku yakin aja hal itu gak mungkin ...," sahut Naomi.
"Kalau yakin, kenapa mesti curhat? Ini aja udah nunjukin kalau kamu ragu."
Naomi menyilangkan kedua tangannya dan menggigit ujung bibirnya, wajahnya mulai tampak ragu.
"Tapi, wajar aja kan ekspresinya seperti itu. Karna dia itu emang penakut banget sama yang mistis-mistis, Nzy." Naomi lagi-lagi menyangkal kecurigaannya.
Enzy mulai menghembuskan nafasnya, berusaha menekan emosinya yang mulai merangkak keluar. Ditatapnya gadis yang tengah dilema di hadapannya. Matanya terlihat sendu.
"Itu hanya alasannya aja. Bukan baru satu kali kan hal ini terjadi? Sudah sering kali. Jika kekasihmu itu benar-benar penakut, pasti sudah lama dia pindah dari apartemennya." terang Enzy.
"Buktinya? Dia adem ayem aja tuh di apart nya. Masa sih, di bagian ini aja kamu gak paham. Kamu sedang dipermainkan, Mi," sambung Enzy.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Elok Oren 🤎
bener, bisma pasti selingkuh. percayalah sama Enzy mi.
2024-04-23
0
Mirabella
dengerin enzy, naomi
2024-03-09
0
Jumli
tau, si Naomi harusnya curiga dong sama pacarnya
2024-03-06
0