3

Anehnya melihat Genjara Thander mengamati setiap gelagat dari tuannya. Ashton yang sedari tadi mengasyikkan diri dengan lamunannya yang tidak ia uangkapkan sedari tadi.

Genjara beserta anak buah lainnya menunggu perintah dari sang tuan.

"Maaf tuan, apa yang akan kita lakukan untuk Dewi Elvina. Dia sudah bergerak jauh, membuat ancaman terhadap wilayah ini." Genjara tidak bertanya lagi, melainkan langsung ke inti masalah, yang memang tepat dipikirkan oleh Ashton sendiri.

"Aku juga tidak tahu Gen. Kau tahu, Dewi Elvina sangat obsesi akan diriku. Mengingat lima tahun ia dikurung, pasti dirinya akan kembali berulah."

Ashton sulit untuk menindak khasus seperti ini. Lebih baik dirinya bertarung dari pada berurusan masalah yang tidak masuk akal baginya.

"Hanya ada satu cara tuan, untuk bisa mengatasi masalah ini." "Cara apa?"

"Tuan, menikah saja dengan kekasih anda. Maka semuanya tidak lagi masalah."

Wush...

Telapak tangan yang memutar ke arah Genjara menghasilkan angin kuat hingga Genjara mundur ke dinding.

"Kau tahu, itu cara yang terburuk yang pernah aku dengar darimu Gen."

Semuanya heboh tidak terkendali, saat laporan anak buahnya yang mengatakan bahwa Dewi Elvina, menghadiri jamuan makan raja dan ratu. Menurut informasi, ini hanya sekadar jamuan kedekatan dengan para raja dan ratu wilayah. Hal ini sudah biasa dilaksanakan sekali dalam setahun. Ashton yang malas mengikuti dan sama sekali tidak tertarik akan jamuan tersebut.

Biasanya Ashton akan memilih berburu saja.

Ada satu hal yang memang tidak disukai oleh Ashton, yaitu pembicaraan para tamu yang saling bersilat lidah untuk membanggakan apa yang mereka punya. Sekaligus bisa menjadi perjodohan anak anak raja dan ratu. Oh, Tuhan mengingat hal itu semakin membuat Ashton pusing.

Genjara Thander, adalah anak yang nyasar di hutan. Genjara dulunya seorang manusia, namun keluarganya tidak mengakui dirinya. Disebut, genjara anak dari seorang pelacur dan tidak ada gunanya di dunia. Saat itu, ia hendak mencari makan guna untuk kelangsungan hidup. Di luar Huta ia, hanya tinggal di gubuk, yang ia sendiri bangun. Genjara, kala itu masuk ke hutan untuk mencari buah sekaligus mencari makan. Iya berjalan menyusuri hutan seorang diri saja, tanpa rasa takut. Tanpa sadar, ia sudah semakin jauh dari gerbang hutan, hingga menemukan anak yang berumur 10 tahun sedang berlatih beladiri seorang diri saja.

Ia pun mendekat, secara perlahan pada anak itu. "Siapa kau?" tanya Genjara sedikit tegas.

Anak itu menatapnya jengah melanjutkan kegiatannya.

"Hei, kau mendengar aku bukan?!!" serunya tidak suka diabaikan anak kecil itu.

Anak itu pun menghentikan kegiatann, menghampiri Genjara.

"Kau manusia! Untuk apa datang ke sini?" tanya anak itu dengan mengintimidasi.

Wah, tatapan itu membuat Genjara takut. Ia merasakan hawa di sekitarnya mencekam, seolah siap dirinya untuk dimangsa. Baru kali ini Genjara menghadapi situasi yang sulit diartikan oleh dirinya.

"Aku ke sini untuk mencari makan dan kayu bakar," jawab Genjara seolah tak gentar. Anak kecil itu pun tersenyum sinis.

"Ikut aku!!"

Genjara pun mengikuti anak itu, hingga beberapa rumah dilewati mereka. Sampailah di istana, yang menurut Genjara menakutkan. "Apa kau takut?"

"Si-siapa kau?" tanya Genjara yang sudah menunjukkan raut ketakutan.

"Kau sudah memasuki daerah terlarang. Kau berada di wilayah manusia serigala," jawab anak itu santai namun lugas. Hal itu pun membuat Genjara ketakutan luar biasa.

"I-i-itu tidak mungkin!!!" Bantahnya setengah mati.

"Apa yang tidak mungkin? Kau kupilih sebagai panglimaku saja," ucapnya enteng.

"Sepertinya kau lebih tua dari aku,tapi tidak masalah kita kita panggil nama saja. Namaku Ashton." Memberikan pergelangan tangannya. "A-a-aku Genjara."

Aaaaummmmmm

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!