"komandan huan" Feng Hua dan ling hua berseru bersama seraya memberi hormat
"kalian tetap disini ikuti kemanapun Dangi pergi jangan sampai kalian kehilangan dia! Apa kalian mengerti?" seru komandan huan
"kami mengerti" jawab mereka secara bersamaan
"bagaimana dengan anda komandan?" tanya Ling hua
"aku sendiri akan menangkap mereka, jangan khawatir" komandan Huan segera bergegas meninggalkan mereka berdua
Sementara itu beberapa kilo meter dari mereka nafas grey tidak beraturan karena berlari tanpa henti dengan tujuan kota groksi tempat tentara Qian berkumpul sebelum menyerang kerajaan Suref
grey sebenarnya tidak ingin pergi meninggalkan Dangi dikarenakan tugasnya sebenarnya hanya untuk memastikan Dangi tidak membelot
namun dia juga tidak mungkin menolak permintaan Dangi untuk kali ini
Langkah demi langkah terus menerus hingga sesuatu mengenai pundaknya
GRey sempat meringis kesakitan sebelum akhirnya kehilangan kesadarannya
Sementara itu kakak beradik yang tak lain adalah ling hua dan Feng hua mulai memasuki keramaian pasar untuk memastikan keberadaan Dangi
Sementara itu saat gRey terbangun dia sangat terkejut melihat banyaknya orang yang terikat tangan dan kaki nya
samar samar di merasa mengenali beberapa dari mereka salah satunya sahabatnya Geri
seingatnya Geri di tugaskan oleh Dangi untuk mengawasi dua tahanan di desa zeon "kenapa Geri bisa di tangkap?" fikiran grey mulai kusut
"bagaimana dengan nerdy dan fhung " fikiran grey dengan cepat berusaha mencerna apa yang terjadi
Saat grey terlihat melamun hingga sebuah tinju mengenai pipi kanannya
darah segar mengucur di mulutnya
"kenapa kalian kemari" bentak orang tersebut seraya meluncurkan kembali sebuah pukulan ke arah wajah grey
grey meringis kesakitan namun tidak berniat menjawab pertanyaan itu "jawab cepat jika kau ingin hidup" hardik pria tersebut
"sialan kenapa aku bisa tertangkap disini" gerutu grey dalam hati namun tetap tidak menjawab pertanyaan itu
"baiklah jika memang kau tidak berniat menjawab pertanyaan ku" prajurit tersebut berujar pelan lalu melayangkan beberapa pukulan hingga akhirnya grey menghembuskan nafas terakhirnya
"harus ku akui mereka semua sangat kompeten dalam bentuk kesetiaan" komandan Huan berujar penuh bangga "kuburkan prajurit itu dengan layak" perintah komandan Huan kepada prajurit yang meng eksekusi grey "baik tuan" jawabnya
Sejenak komandan Huan memandangi tahanan yang lainnya sebelum beranjak meninggalkan ruang tahanan
Di tempat terpisah Dangi merasakan perasaan yang tidak baik bukan hanya memikirkan Geri yang sedang di tahan di penjara rahasia kerajaan Rudra tetapi dia juga mencemaskan keberadaan grey "apakah grey berhasil sampai ke Groksi" fikiran Dangi berkecamuk
Biasanya firasatnya tidak pernah salah namun kali Dangi berharap firasatnya salah kali ini
Dangi akhirnya memasuki sebuah Restoran mewah di kota tersebut dan di sambut oleh seorang pelayan "selamat datang tuan" pelayan itu membungkuk memberi rasa hormat kepada tamunya yang kelihatan seperti keluarga bangsawan "silahkan masuk tuan" lanjutnya
Tanpa menjawab Dangi Melangkahkan kaki menuju sebuah meja di sudut ruangan seraya memperhatikan beberapa tamu yang juga tampak sangat antusias menikmati hidangannya
"tuan ingin memesan makanan apa" pelayan tersebut kembali bertanya seraya menyerahkan kertas yang berisi menu yang ada di restoran tersebut
tangan Dangi meraih kertas tersebut lalu memesan salah satu makanan yang ada di daftar "apa kalian memiliki arak" tanya Dangi pelayan tersebut tampak terdiam sejenak sebelum menjawab " kami memiliki arak jenis cowne dweas dan brend! Tuan mau yang mana?" Dangi berfikir sejenak "brend aku mau brend dua guci porsi kecil" jawabnya "baik tuan segera kami hidangkan" pelayan itu bergegas meninggalkan Dangi untuk menyiapkan pesanannya
Dangi memperhatikan pelayan tersebut sebelum menghilang masuk ke ruangan koki
Saat ini Dangi termenung mengingat dan membayangkan keadaan penduduk di kerajaan Rudra sepanjang perjalanannya dia menyaksikan kehidupan penduduk di berbagai tempat mereka hidup makmur dimana para penguasa setempat menjalankan kewajiban nya dengan baik tidak ada warga yang teraniaya secara sepihak baik itu si miskin sampai si kaya bahkan keluarga bangsawan sangat menghormati rakyat jelata tidak pernah sekalipun mereka bertindak semena mena apalagi sampai membunuh mereka
Keadaan disini berbeda jauh dari negrinya dimana Dangi adalah salah satu pangeran di kerajaannya
setiap hari ada penduduk di berbagai pelosok yang terbunuh dengan sadis baik yang dilakukan oleh sekte hitam penguasa setempat hingga keluarga Kerajaan
Bahkan paduka Raja Pardoan tak segan segan membunuh rakyat yang tidak bersalah tanpa iba
Raja Pardoan memerintah dengan tangan besi siapapun yang menghalanginya akan disingkirkan Bahkan tidak segan untuk menjatuhkan hukuman mati
salah satunya adik kandung Raja Pardoan yaitu pangeran friendle yang tak lain adalah ayah kandung dari Dangi
Dangi merasa begitu terpukul saat itu apalagi setelah kematian ayahnya ibunya sakit keras hingga akhirnya meninggal dunia
pada saat itu Dangi masih berusia dua belas tahun untunglah dia di adopsi oleh salah satu kerabat ibunya hingga dewasa saat ini
Kalau boleh memilih rasanya Dangi sangat ingin menuntut balas atas kematian kedua orang tuanya
"pesanan anda telah selesai tuan! Silahkan menikmati" lamunan Dangi buyar saat pelayan restoran datang membawa hidangan
"Terimakasih" jawabnya
Tanpa menunggu lagi Dangi segera mencicipi hidangan tersebut sampai tak tersisa
"Pelayan cepat kemari" tiba tiba seseorang berpostur tubuh tinggi yang baru tiba berteriak keras ke arah pelayan restoran "babaik tuan" pelayan menjawab gugup seraya melangkahkan kaki berjalan ke arah pria tersebut yang berdiri di depan pintu masuk restoran
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rizha
Ling hua sama Feng Hua kok gak di bahas lagi di episode selanjutnya
2024-03-03
1
Stefani85
emang ada ya seperti itu di dunia nyata
2024-03-01
5
firal firal
terimakasih atas saran dan kritik
2024-02-29
6