Chapter 1.5 Menjadi seorang penyihir II

Asher membuka Pintu tersebut.

Terlihat sebuah ruangan yang cukup besar dengan banyak lemari yang berisi sebuah banyak buku, buku tersebut terlihat seperti buku yang cukup berbobot.

Tepat di tengah ruangan tersebut terdapat sebuah meja dimana seorang wanita duduk di meja tersebut.

Wanita tersebut memiliki warna rambut blonde dengan baju yang indah. Wanita tersebut memiliki Aura yang dewasa.

Mata wanita tersebut menatap Asher dengan tajam. Seolah paham maksud dari tatapan tersebut Asher pamit "Kalau begitu. Aku akan kembali ke meja resepsionis. Permisi Nona Jes."

"Ya, makasih."

Albert dan Rei Pun memasuki ruangan tersebut. Di meja tempat wanita bernama 'jes'. Di meja tersebut hanya mempunyai 1 kursi yang tersedia.

Rei yang melihat hal tersebut pergi ke meja lain yang ada di kanannya untuk duduk.

"Jadi ada urusan apa Pak tua perokok."

"Oh ayolah kita tidak bertemu selama bertahun tahun, dan kamu menyambutku seperti ini."

Albert terlihat menghela nafas yang panjang. Seolah olah ingin cepat cepat keluar dari tempat ini.

"Aku sedang membawa anak dari temanku. Aku ingin kamu membuatkannya kartu penyihir. Tetapi tanpa melalui Test."

"Tanpa test?."

"Ya, aku mempunyai sesuatu untukmu"

Terlihat Albert sedang mengambil sesuatu ke dalam kantongnya. Dari kantong tersebut ia mengeluarkan sebuah surat.

Albert pun memberikan kertas tersebut ke wanita bernama Jes tersebut.

Wanita tersebut menatap beberapa detik ke surat tersebut lalu mengambilnya secara perlahan. Dan terlihat sedang membacanya

Beberapa saat kemudian. Terlihat wanita tersebut menghampiri Meja tempat Rei duduk sembari membawa teko dan sebuah kue.

Wanita tersebut tanpa mengucapkan sepatah katapun duduk di meja tersebut sembari menuangkan 2 teh untuk Rei dan dirinya sendiri.

"Setidaknya jangan tinggalkan aku" jawab Albert dengan kesal.

"Diamlah."

Wanita tersebut menghela nafas sembari meminum teh yang ia sajikan.

"Perkenalkan aku Jessica Rea Megista wakil guild master Serikat Penyihir. Aku adalah seorang penyihir level 6 dengan umur 20 tahun. 'Dan masih jomblo'"

(Kenapa Dia menekankan Suaranya saat ia mengatakan 'Dan masih jomblo' itu membuatku takut.)

"Ah salam kenal aku Reinhart Crowford. Jadi Nona Jessica bagaimana, apakah aku bisa mendapatkan kartu penyihir?."

"Panggil saja Jess"

"Kalau begitu Nona Jess. Apakah aku bisa mendapatkan kartu penyihir tanpa test?."

"Harusnya tidak bisa tapi spesial untukmu. Kamu tidak perlu untuk test."

Mendengar kabar tersebut seketika Rei bersemangat.

"Terima kasih."

"Jadi apakah kamu adalah anak dari Cecilia?."

Rei yang mendengar nama Cecil seketika batuk saat meminum teh.

Rei memalingkan wajahnya, seolah olah takut melihat wajah dari Wakil Guild Master. Rei terlihat kurang nyaman saat membawa nama ibu angkatnya kedalam perbincangan.

"Ya. Ibu angkat lebih tepatnya."

Jawab Rei dengan suara yang kaku. Rei terlihat masih memalingkan wajahnya dan seperti sedang menghindar.

Ia tidak tau wajah seperti apa yang wakil guild master buat saat ia mengakui bahwa Rei memiliki hubungan dengan penyihir Cecilia.

Wakil guild master yang melihat Rei memalingkan wajahnya. Hanya bisa menghela nafas.

"Jadi begitu. Begitu ya, maaf aku sedikit shock. Kamu tau, Ibumu adalah mentorku sewaktu aku muda. Dia adalah wanita yang baik dan selalu tersenyum, walau saat melawan para monster ia berubah menjadi sangat menakutkan. Sepertinya kamu ingin masuk akademi sihir tapi mengapa?. Di surat ini mengatakan bahwa kamu tidak diberkati sihir. Jadi bagaimana caramu mengatasi ini?."

Mendengar penjelasan Jessica, Rei dengan ragu ragu menjawab pertanyaan tersebut.

"Aku akan meminta bantuan paman Albert untuk melakukan sihir Transfer."

"Jadi begitu, memang benar di akademi sihir tidak ada larangan melakukan sihir Transfer kepada siapapun karena alasannya simple. Untuk mendaftar ke Akademi sihir kamu wajib memiliki kartu penyihir. Dan seperti yang kamu ketahui, kartu penyihir hanya bisa didapat dengan melakukan pengecheckan sihir. Bila tidak ditemukan kecocokan sihir otomatis tidak akan diberikan Kartu Penyihir. Jadi seharusnya manusia biasa sepertimu tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan kartu penyihir."

"Ah jadi begitu. Ya kau benar, manusia biasa berada di akademi sihir itu memanglah sebuah masalah."

Mendengar perkataan dari wakil guild master membuat Rei sadar akan beberapa hal. Dan yang pasti ialah Rei adalah manusia biasa, tidak mungkin Rei berada di lingkungan para penyihir.

"Jadi memangnya kenapa." Kata Albert

Albert yang awalnya hanya diam terus tanpa mengatakan apapun mulai berbicara, Albert mulai mendekati aku dan Wakil Guild master.

"Bukannya kamu adalah seorang pecinta sihir."

Rei menatap Albert, tercengan dengan perkataan Albert

Rei menjadi bimbang, apa yang seharusnya ia lakukan. Apakah ia akan terus menjadi seperti ini. Mengejar hal yang sangat ia cintai namun tidak dapat ia miliki.

Tetapi, sebelum Rei pergi ke London hatinya sudah memiliki tujuan yang jelas. Yaitu menjadi penyihir.

"Ya, aku adalah seorang pecinta sihir yang tidak diberkati sihir." Kata Rei sembari tersenyum ke arah Albert

Albert yang melihat semangat dari Rei kembali. Ikut tersenyum.

Wakil guild master Jessica yang awalnya diam tanpa mengucapkan apa apa tiba tiba berdiri.

"Ya itu adalah jawaban yang ingin aku dengar. Aku wakil guild master mengakuimu."

Mendengar perkataan Wakil Guild Master, Rei hanya bisa terdiam.

"Jadi, untuk kartu sihirmu datanglah esok hari. Aku akan memberikannya kepada mu dan satu hal lagi. Ingat lah perkataan mu hari ini dan ukir ke dalam hatimu. Jangan pernah melupakannya"

Mendengar perkataan itu dari Wakil guild master membuat Rei mendapatkan lagi harapannya. Sebuah harapan dan keinginan untuk menjadi seorang penyihir.

"Ya terima kasih Nona Jes"

Setelah itu, Albert dan Rei yang sudah tidak memiliki kepentingan lain mulai berdiri dan berpaminatan.

"Bila butuh bantuan, panggil saja aku. Rei" Kata Jessica dengan tersenyum hangat.

Episodes
1 Chapter 1.1 Si Penyihir tanpa sihir (ARC 1)
2 Chapter 1.2 Kota sihir London
3 Chapter 1.3 Menuju ke Markas Asosiasi penyihir
4 Chapter 1.4 Menjadi seorang penyihir
5 Chapter 1.5 Menjadi seorang penyihir II
6 Chapter 1.6 Pagi hari di kediaman Albert
7 Chapter 1.7 Perpustakaan Sihir
8 Chapter 1.8 Perpustakaan sihir II
9 Chapter 1.9 Pertemuan yang tak terduga
10 Chapter 1.10 Clarisu Fallenstar
11 Chapter 1.11 Persiapan Ujian Masuk
12 Chapter 1.12 Ujian Masuk
13 Chapter 1.13 Ujian Masuk II
14 Chapter 1.14 Ujian Masuk III
15 Chapter 1.15 Ujian Masuk IV
16 Chapter 1.16 Ujian Masuk V
17 Chapter 1.17 Ujian Masuk VI
18 Chapter 1.18 Putri Jenius dan Putri Dingin
19 Chapter 1.19 Reuni
20 Chapter 1.20 Melebihi ekspektasi
21 Chapter 1.21 Panggilan Darurat
22 Chapter 1.22 Lebih cepat dari Kilat
23 Chapter 1.23 Sang Naga hitam Dan Penyihir kilat
24 Chapter 1.24 Jawaban dari kegelisahan
25 Chapter 1.25 Kembali ke London
26 Chapter 1.26 Kondisi Reinhart
27 Chapter 1.27 Kunjungan Pagi
28 Chapter 1.28 Mengunjungi Makam
29 Chapter 1.29 Hari Pengumuman
30 Chapter 1.30 Hari Pengumuman II
31 Chapter 1.31 Kecurigaan Kepala Sekolah
32 Chapter 1.32 Hanya ingin Kabur
33 Chapter 1.33 Di Taman sekolah
34 Chapter 1.34 Kepanikan Trisshia dan Reinhart
35 Chapter 1.35 Di dalam kelas
36 Chapter 1.36 Kecanggungan
37 Chapter 1.37 Menuju kantin
38 Chapter 1.38 Di Kantin
39 Chapter 1.39 Lagi dan lagi
40 Chapter 1.40 Bertemu dengan kawan lama
41 Chapter 1.41 Seorang gadis berkecamata
42 Chapter 1.42 Trio Pengacau
43 Chapter 1.43 Aku tidak membutuhkanmu
44 Chapter 1.44 Di belakang sekolah
45 Chapter 1.45 Di belakang sekolah II
46 Chapter 1.46 Di belakang sekolah III
47 Chapter 1.47 Apakah aku terlambat
48 Chapter 1.48 Mencari pertolongan
49 BAB PENGUMUMAN
50 chapter 49 (Draft) (Not finished)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Chapter 1.1 Si Penyihir tanpa sihir (ARC 1)
2
Chapter 1.2 Kota sihir London
3
Chapter 1.3 Menuju ke Markas Asosiasi penyihir
4
Chapter 1.4 Menjadi seorang penyihir
5
Chapter 1.5 Menjadi seorang penyihir II
6
Chapter 1.6 Pagi hari di kediaman Albert
7
Chapter 1.7 Perpustakaan Sihir
8
Chapter 1.8 Perpustakaan sihir II
9
Chapter 1.9 Pertemuan yang tak terduga
10
Chapter 1.10 Clarisu Fallenstar
11
Chapter 1.11 Persiapan Ujian Masuk
12
Chapter 1.12 Ujian Masuk
13
Chapter 1.13 Ujian Masuk II
14
Chapter 1.14 Ujian Masuk III
15
Chapter 1.15 Ujian Masuk IV
16
Chapter 1.16 Ujian Masuk V
17
Chapter 1.17 Ujian Masuk VI
18
Chapter 1.18 Putri Jenius dan Putri Dingin
19
Chapter 1.19 Reuni
20
Chapter 1.20 Melebihi ekspektasi
21
Chapter 1.21 Panggilan Darurat
22
Chapter 1.22 Lebih cepat dari Kilat
23
Chapter 1.23 Sang Naga hitam Dan Penyihir kilat
24
Chapter 1.24 Jawaban dari kegelisahan
25
Chapter 1.25 Kembali ke London
26
Chapter 1.26 Kondisi Reinhart
27
Chapter 1.27 Kunjungan Pagi
28
Chapter 1.28 Mengunjungi Makam
29
Chapter 1.29 Hari Pengumuman
30
Chapter 1.30 Hari Pengumuman II
31
Chapter 1.31 Kecurigaan Kepala Sekolah
32
Chapter 1.32 Hanya ingin Kabur
33
Chapter 1.33 Di Taman sekolah
34
Chapter 1.34 Kepanikan Trisshia dan Reinhart
35
Chapter 1.35 Di dalam kelas
36
Chapter 1.36 Kecanggungan
37
Chapter 1.37 Menuju kantin
38
Chapter 1.38 Di Kantin
39
Chapter 1.39 Lagi dan lagi
40
Chapter 1.40 Bertemu dengan kawan lama
41
Chapter 1.41 Seorang gadis berkecamata
42
Chapter 1.42 Trio Pengacau
43
Chapter 1.43 Aku tidak membutuhkanmu
44
Chapter 1.44 Di belakang sekolah
45
Chapter 1.45 Di belakang sekolah II
46
Chapter 1.46 Di belakang sekolah III
47
Chapter 1.47 Apakah aku terlambat
48
Chapter 1.48 Mencari pertolongan
49
BAB PENGUMUMAN
50
chapter 49 (Draft) (Not finished)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!