Pagi ini entah kenapa Aleta sangat gelisah sampai sampai tak mendengarkan ibu angkatnya yang sedang berbicara.
Sontak saja hal itu membuat ibu angkat Aleta sedikit tidak enak hati melihat putrinya itu.
" ada apa Al? apa kau tidak mendengarkan ibu? apa yang sedang kau pikirkan? "
Tanya Sinta pada Aleta dengan nada cemas yang bercampur keheranan.
" tidak tahu ibu hanya saja mulai tadi malam Aleta merasa sangat gelisah sekali "
Jawab Aleta
" apa kau mengkhawatirkan Ayahmu? Bagaimana jika kita pergi untuk mengunjunginya? "
Ucap Sinta
" benarkah? Apa boleh bu? Hari ini kan seharusnya kita pergi piknik bu "
Tanya Aleta dengan ragu karena takut jika dirinya mengecewakan ibu angkatnya itu.
" tentu saja boleh , ibu tidak mungkin membiarkan putri ibu merasa kecemasan seperti itu sepanjang hari "
Jawab Sinta lembut sambil memeluk Aleta.
Aleta pun membalas pelukan sang ibu angkatnya itu dan mengucapan terimakasih ia merasa bahwa tidak ada salahnya jika menyetujui permintaan mereka untuk mengadopsinya.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Rangga sangat sedih mendengar tentang kondisinya yang semakin memburuk. Ternyata pengobatan yang ia jalani selama beberapa bulan itu hanya memperlambat penyakitnya berkembang dan hanya sedikit membantu akhirnya dokter menyarankan agar ia operasi Bypass.
Operasi Bypass adalah operasi jantung yang dilakukan untuk mengembalikan aliran darah di sekitar pembuluh darah arteri jantung yang tersumbat.
Namun ada beberapa operasi lain juga yang Rangga tidak mengerti namun ia menuruti saja perkataan dokter untuk kesembuhannya.
yang ia bingungkan adalah bagaimana cara untuk memberitahukan hal ini pada Aleta dan ia tahu bahwa operasi ini cukup besar resikonya jika gagal maka ia dan Aleta tidak akan bisa bertemu lagi.
Saat Rangga sedang sibuk berpikir ia dikejutkan oleh kehadiran Aleta dan Sinta yang tidak mengagetkan itu.
" Ayah "
ucap Aleta sambil berlari memeluk Ayahnya itu.
Namun bukannya membaik justru perasaan cemas Aleta itu semakin menjadi jadi.
" apa Ayah baik baik saja? Apa ada sesuatu yang belum Al ketahui Yah? "
Tanya Aleta tanpa basa basi lagi karena ia tahu bahwa sang Ayah menyembunyikan sesuatu.
" kata dokter Ayah harus menjalani beberapa operasi "
Aleta mendengarkan dengan perasaan cemas yang semakin jelas ia rasakan
" namun operasi jantung memiliki resiko yang cukup besar. Kau tahu saat jantung seseorang berhenti berdetak itu "
Belum selesai Rangga bicara namun langsung dipotong oleh Aleta.
" Aleta tahu Ayah , tidak usah dilanjutkan. Tapi Ayah juga tahu kan Aleta yang memilih dokternya untuk Ayah karena Aleta tahu kehebatannya. Aleta yakin bahwa operasi Ayah akan berjalan lancar karena Aleta akan selalu berdoa untuk Ayah. Ayah harus percaya bahwa Ayah akan sembuh "
Ucap Aleta sambil terus memeluk Ayahnya itu.
Berat sekali bagi anak seusianya menghadapi permasalahan ini namun beruntungnya ia memiliki orang orang yang tulus mencintainya ada Ayah dan Ibu angkatnya yang akan terus mencintainya. Setidaknya itulah yang diketahui Aleta.
" bagaimana Aleta? Apa perasaanmu sudah membaik? "
Tanya Sinta pada Aleta
" sudah Ibu , perasaan Aleta sudah jauh lebih baik sekarang "
Jawab Aleta yang memaksakan tersenyum walaupun rasa cemasnya itu tidak berkurang sedikit pun. Namun Aleta mencoba untuk tidak memikirkannya.
Tok Tok Tok
" permisi sudah waktunya Pak Rangga untuk pemeriksaan rutin "
Ucap suster yang berdiri di depan pintu kamar pasien itu.
" waktunya terasa cepat sekali berlalu "
Ucap Aleta yang sedikit kecewa
" kita bisa bertemu lagi setelah Ayah menyelesaikan operasi "
Jawab Rangga sambil memeluk putri kecilnya itu. Jika biasanya ia akan menyembunyikan tangisnya namun kini ia menangis dihadapan Aleta.
Sama dengan Aleta yang tidak dapat menutupi rasa cemasnya itu dan mereka pun berpelukan sangat lama sampai suster yang tadi memanggil lagi untuk yang ke tiga kalinya namun tetap saja seperti ada perasaan tidak rela yang mereka berdua rasakan.
" Aleta.. Masih ada hal yang bisa Aleta lakukan untuk membantu Ayah "
Ucap Ibu angkatnya itu saat melihat suster berjalan ke arah mereka.
" benarkah? Apa itu yang bisa aku lakukan untuk Ayah? "
Ucap Aleta yang akhirnya mengendurkan pelukannya itu dan Rangga pun berpamitan pada mereka berdua.
" yang bisa Aleta lakukan untuk Ayah adalah berdoa, Aleta bisa berdoa untuk kesembuhan Ayah karena jika Aleta terus menerus berdoa pasti Tuhan akan mengabulkan permintaan Aleta untuk menyembuhkan Ayah"
Ucap Sinta sambil mengelus punggung Aleta berharap dapat menenangkannya.
" iya Aleta akan terus berdoa untuk Ayah juga untuk Ibu dan Ayah Dirga semoga Ayah dan Ibu selalu sehat dan bahagia "
Ucap Aleta sambil tersenyum memeluk Ibu angkatnya itu.
" kalau begitu bagaimana jika kita membeli ice cream kesukaan Aleta? "
Ajak Sinta pada putri angkatnya itu.
Tanpa basa basi Aleta pun menyetujuinya dan langsung pergi menuju ke tempat penjual ice cream di dekat rumah mereka yang sudah menjadi langganan Aleta itu.
" Halo Pak Karsa "
Sapa Aleta ke penjual ice cream itu.
" eh non Aleta, silahkan non "
Ucap pedagang ice cream itu sambil menyodorkan tempat duduk untuk Aleta dan Sinta.
Setelah itu pun Aleta memesan ice cream Durian kesukaannya itu dan tak lupa ia membeli beberapa lagi untuk dibawa pulang kerumah.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Hari ini adalah hari yang ditentukan dokter untuk menjalani operasi dan Rangga sudah siap akan hal itu.
Sambil menunggu waktu Rangga terus menatap kearah pintu berharap sang putri cepat sampai sebelum ia melakukan operasi agar dirinya bisa lebih tenang.
" Ayah "
ucap Aleta sambil membuka pintu dan menunjukan kepalanya saja itu langsung berlari kearahnya dan langsung mendekap erat dirinya.
" putri Ayah sudah datang "
Ucap Rangga yang sedikit lemas itu.
" tentu saja aku akan datang Ayah "
Jawab Aleta sambil tersenyum yang dipaksakan itu.
" Ayah, Ayah jangan khawatir Aleta akan terus berdoa untuk Ayah supaya Ayah bisa melewati operasinya dengan lancar "
Ucap Aleta pada Rangga dan tak lama kemudian suster datang menjemputnya menuju keruang operasi sambil duduk di kursi roda.
Sepanjang perjalanan Aleta terus menggenggam tangan Ayahnya itu dan terpaksa melepaskannya saat tiba di depan ruang operasi dan ia menyempatkan mencium pipi sang Ayah untuk menyemangati Rangga pun tersenyum lalu suster membawanya masuk ke ruang operasi.
Selama proses operasi berjalan Aleta tidak bisa tenang ia berjalan kesana kesini merasa bahwa waktu ini sangat lama sekali untuknya padahal baru sepuluh menit ia menunggu.
Sinta dan Dirga pun mencoba untuk menenangkan Aleta dan Aleta yang masih sangat cemas itu pun hanya duduk sebentar dan lagi lagi ia berjalan kesana kemari seperti semula.
Setelah beberapa jam kemudian akhirnya dokter pun keluar dari ruangan dan mengabarkan bahwa operasi Rangga berjalan dengan lancar namun saat ini Rangga belum sadarkan diri.
Aleta yang bahagia itu pun sontak saja langsung berlari menuju ke dalam ruangan operasi namun rencananya gagal karena ia ditahan oleh dokter.
" kau boleh melihatnya setelah dipindahkan ke ruangan lain "
Ucap dokter itu pada Aleta.
" apa Ayah sudah sembuh? "
Tanya Aleta pada dokter itu.
" tentu saja Ayahmu sembuh karena ia memiliki semangat untuk sembuh dan operasinya berjalan lancar tapi Ayahmu tetap butuh waktu istirahat untuk memulihkan kondisinya "
Jawab dokter itu sambil tersenyum tulus pada Aleta.
Aleta sangat bahagia mendengar kabar itu hingga ia tak bisa berhenti tersenyum ia memeluk Ibu dan Ayahnya terus terusan sambil mengucap terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Nana Tina
amnesia , kasian banget Aleta
2024-08-21
0
Lufi
Ayahnha smbuh tpi amnesia
sama kya minum kopi gapake gula
Pait Thor
2024-07-05
1
Nur Innayah
kasian banget Aleta bapakmya AMNESIA /Sob//Sob/
2024-04-29
0