Ep 2

Bimo gugup tak bisa menjawab pertanyaan yang Devina ajukan kepadanya Ia hanya mampu memalingkan wajahnya untuk menghindari Devina . Devina yang mulai emosi seketika berteriak kepada pamannya Bimo .

"Jawab aku paman!" bentak Devina mulai menangis

"Apa benar Paman mau menjual ku kepada bajingan seperti dia!" Devina menunjuk kepada Nino

"Hei tutup mulutmu itu gadis kecil!" teriak Nino tak kalah keras dari suara Devina. Nino hampir menampar Devina namun tiba-tiba

Prang.....

Sebuah gelas pecah di hadapan mereka tak lama sesosok pria tampan muncul dari kegelapan menghampiri mereka semua.

Seorang pria yang memiliki tubuh tegap dan atletis wajah tampan sempurna yang nyaris tanpa kurang satu pun, tak lupa juga dengan sepasang mata indah namun tajam rahang yang tegas yang juga melengkapi tingkat kesempurnaan yang dia miliki.

Regan Dewantara ya orang itu tak lain dan tak bukan adalah Regan seorang pengusaha muda yang sukses juga seorang ketua mafia yang cukup disegani di belahan Asia.

Regan sudah terkenal dengan kehebatannya di dunia bisnisnya bahkan juga di dunia hitam. sebagai seorang ketua mafia Dia juga sering dijuluki sebagai rajanya iblis dingin penguasa segalanya.

Regan menghampiri ketiga orang yang sedang terlibat keributan, ini pertama kali dalam hidupnya dia mau terlibat dengan hal yang mungkin menurut orang lain tidak penting.

Tidak tahu apa yang membuat Regan begitu tertarik untuk terlibat yang jelas tujuannya hanya satu yaitu adalah Devina, seorang gadis kecil yang sejak tadi menarik perhatiannya.

Regan merogoh sesuatu dalam saku jas mewahnya dia mengambil sebuah cek kosong lalu dia pun mulai menandatangani dan memberikan kepada Bimo pamannya Devina.

"Ambil ini tulis berapapun jumlah yang kau inginkan dan berikan dia kepadaku!" ucap Regan dingin. Bimo membelalakkan matanya tak percaya dia pun buru-buru mengangguk dan mengambil cek tersebut.

"Paman!" teriak Devina tak percaya jika pamannya akan tega menjual dirinya seperti barang

"Kenapa Paman tega menipuku Paman jahat! Paman bilang kepadaku akan memasukkan ku ke pekerjaan di sebuah perusahaan apa ini perusahaan yang Paman maksud perdagangan manusia" Nino yang juga tak terima dengan keputusan Bimo seketika naik pitam

"Brengsek sekali kau Bimo!"

Bugh!!

Dua pukulan sukses mendarat pada wajah Bimo.

"Beraninya kau mempermainkanku bajingan ini!" teriak Nino kepada Bimo

"Maaf Nino tuan muda lebih tahu apa yang kubutuhkan tak sepertimu yang selalu bertele-tele!" ucap Bimo dengan senyum

"Dasar keparat kau Bimo kau pikir aku tak mampu memberikan jumlah yang sama dengan yang diberikan oleh Regan!" sarkas Nino tak mau kalah

"Sudahlah aku sudah terlanjur tertarik dengan tawaran tuan muda aku pergi dulu!" pamit Bimo kepada mereka yang berada di dalam ruangan tersebut

"Awas aja kau Bimo!" Nino tetap tidak terima dengan keputusan yang diambil oleh Bimo.

"Paman aku mohon jangan tinggalkan aku jangan berikan aku pada mereka paman!" cegah Devina menahan tangan Bimo

"Sudahlah Vina nikmati saja hidup baru bersama Tuan Muda!" ucap Bimo menghempaskan Devina kasar.

Perlakuan yang dilakukan oleh Bimo kasar kepada Devina membuat rekan sedikit marah hatinya seperti tak terima jika ada yang menyakiti gadis kecilnya itu.

"Ayo kemarilah ikut denganku!" ucap Regan menarik tangan Devina

"Tunggu!" tiba-tiba saja Nino menghentikan langkah Regan

"Katakan?"

"Berikan dia kepadaku aku akan mengganti uangmu dua kali lipat!" ujar Nino kepada Regan

Regan tersenyum meremehkan lalu dia melangkah menghampiri Nino

"Aku tidak butuh uangmu dengarkan aku baik-baik simpan saja uangmu atau kau bisa memberikannya pada gadis lain, Karena sekarang dia adalah milikku dan kau sudah tahu bukan jika aku tidak pernah mau membagi milikku dengan siapapun!"ucap regen sambil menepuk sebelah pipi Nino.

"Tapi dia itu milikku Regan aku yang sudah lebih dulu menawarnya!" jawab Nino lagi

Regan tak menggubris lagi perkataan Nino dia dengan tenang mulai melanggar pergi meninggalkan klub itu, tak lupa juga dengan tangannya yang terus memegang tangan kecil milik Devina.

Devina yang tak punya pilihan lain pun akhirnya hanya bisa pasrah mengikuti Regan dari belakang, meskipun dia masih terus menangis meratapi nasibnya yang semakin buruk.

"Ayah ibu lihatlah anakmu yang bodoh ini yang mungkin sebentar lagi akan menjadi seorang pelacur!" Alina menangis dan berucap di dalam hatinya

"Jangan menangis terus dasar cengeng sekali!" goda Regan kepada Devina. Devina yang tak terima dengan ledekan rekan tiba-tiba

"Arrrrrgghhhh"

Teriak Regan kesakitan karena ulah Devina yang tiba-tiba menggigit tangannya, sedangkan Devina tanpa merasa bersalah langsung lari mencoba untuk kabur dari genggaman Regan.

Namun saat sedang berlari Devina tampak tak begitu memperhatikan jalanan di depannya karena dia sibuk menengok ke belakang takut Regan akan mengejarnya. hingga tiba-tiba saja Devina menabrak tong sampah yang ada di pinggir jalan.

Brak!!

"Awwww...." Vina meringis kesakitan. Devina jatuh tersungkur ke kubangan air comberan yang berenang di jalanan

"Huaaaaaaa..." seketika tangisan Devina pecah

Wajah serta pakaian yang Devina kenakan seketika kotor dan basah kuyup. sedangkan Regan yang melihat kejadian lucu itu pun seketika tertawa terbahak-bahak amarah yang tadi siap meledak seketika lenyap dan berganti dengan tawanya yang sangat lepas.

Para pengawalnya pun sampai terbelalak menyaksikan Tuan mereka tertawa lepas seperti itu, karena pasalnya hampir 10 tahun lamanya mereka menyari tak pernah melihat tuannya tertawa bahagia. jangankan untuk tertawa selepas itu sekedar senyum pun sepertinya sangat mustahil untuk dilakukan oleh Regan.

Karena kesan dingin dan arogan yang selalu melekat pada diri Regan juga kurangnya perhatian dari sosok sang Ibu menjadi alasan bagi rekan untuk bersikap lebih tertutup kepada siapapun.

Rendy sang asisten pribadi regent pun langsung terperangah kalau melihat Tuan mudanya tertawa seperti itu tak lupa diam-diam dia mengabadikan momen langka tersebut melalui ponsel pintar miliknya.

"Huaaaa.....huaaaa....ini sangat sakit sekali." teriak Devina kesakitan

"Tuhan kenapa sih kau selalu saja menghukumku seperti ini padahal aku ini anak yang baik kenapa nasibku selalu sial!" keluh Devina dengan sesegukan

"hahaha....." suara tawa Regan pecah

Terlihat sesekali Regan menghapus air matanya saking puasnya dia tertawa sampai meneteskan air mata. Devina seketika bangkit dari duduknya mengusap air matanya dengan kasar.

"Apakah sudah puas melihat penderitaanku ini tuan yang kejam!"pungkas Devina dengan amarahnya. seketika tawa Regan berhenti saat mendengar perkataan Devina.

"Apa! siapa yang kamu maksud dengan sebutan kejam?" jawab Regan dengan mendelikkan kedua matanya

"Tentu saja itu kau! memangnya jika bukan kau siapa lagi yang berada di sini tidak ada kan!" sarkas Devina menunjuk wajah Regan.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Renji Abarai

Renji Abarai

Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghabiskan malam selain dengan membaca cerita ini.

2024-01-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!