Bunda Pulang 2

Hari sudah siang jam pelajaran pun sudah selesai, terlihat dari banyaknya anak anak berseragam keluar dari arah pintu pintu kelas.

Disana pun terlihat aera dan sisil sedang berjalan meninggalkan kelas mereka untuk pulang kerumah.

"Mau bareng ra." Ujar sisil menawarkan diri.

"Emang kamu pulang naik apaan ." Jawab aera bingung.

"Naik ojek hehehe." Ujar sisil sembari tertawa garing.

"Ye kalo gitu sih gk bisa, kita kan beda arah."jawab aera hambar menanggapi kata kata sahabatnya itu.

"Emang kamu ke sekolah naik apaan ra." Tanya sisil

"Ya naik ojek lah hahaha." Ujar aera sembari tertawa.

"Ku kira naik angkot tadi." Ujar sisil lesu.

"Udah ah yuk pulang tuh udah di tunggu sama abang ojek nya." Ujar aera pada sisil.

"Yuk lah." Sambung sisil.

Tak berselang lama aera pun tiba di rumah nya.

"Makasih ya bang, ini ongkosnya "Ujar aera pada jo.

"Sama sama non, terimakasih kembali non." Saut jo.

Aera hanya mengangguk kan kepala dan langsung masuk kerumah karna takut ayah nya itu marah saat melihat aera lama diluar rumah.

"Kok beda ya suasananya." Monolok aera

"Udahlah kekamar dulu. sambung nya.

Sesampainya di kamar aera langsung mandi dan berganti baju. Setelah selesai aera pun keluar kamar dan bergegas membersihkan rumah dan memasak untuk makan siang.

"Eh bunda, kok gak bilang ke aera kalo pulang." Ujar aera melihat deyanira yang sedang memasak di dapur.

"Kan kejutan sayang."ujar deyanira

"Heheh iya deh bun, ya udah bun aera mau bersihin ruang tamu dulu, keliatan nya kotor banget." Ujar aera semangat karna ada sang bunda di rumah ini.

"Iya sayang hati hati ya." Ujar deyanira

"Siap bun." Sahut aera membari mengambil sapu di bawah tangga.

Saat sedang membersihkan ruang tamu aera mendengar ada suara langkah kaki dan suara candaan dari arah luar. Mendengar itu aera pun menoleh kearah bundanya yang juga sedang menoleh kearah nya. Disana aera bisa melihat raut wajah bundanya yang tiba tiba berubah menjadi raut sedih dan kecewa.

"Apa bunda udah tau tentang ayah selama bunda gak ada di rumah." Monolok aera dalam hati.

Tak berapa lama muncul lah 3 orang yang berbeda usia. Bisa aera lihat kalo mereka pulang dari berbelanja dan terlihat sangat bahagia.

"Pa siapa mereka ianya gadis yang berada di sebelah perempuan yang berusia 30 an itu.

"Oh itu, anggap aja gak ada sayang "Jawab roy.

Interaksi itu membuat aera terkejut dan sakit di hatinya, pasalnya sang ayah tidak pernah memperlakukan dirinya seperti itu dan

yang lebih membuat aera terkejut adalah panggilan gadis itu terhadap ayah nya

"Dia manggil ayah papa."Monolok aera dalam hati.

"Mas ayo dong aku capek nih." Ujar perempuan yang berdiri di samping ayahnya dan itu berhasil membuyarkan lamunan aera.

"Ah ayo sayang kita duduk."

Ujar roy lembut.

"Sungguh sangat berbeda, aku tidak pernah melihat ayah semanis itu pada bunda, tapi sekarang aku dan bunda melihat ayah bersikap manis dengan orang lain." Ujar aera dalam hati sembari memerhatikan ayah nya dan dia pun tidak sengaja menoleh ke arah sang bunda dan aera melihat bunda nya terlihat menahan tangisnya.

Aera pun akhir nya meninggalkan ketiga orang itu di ruang tamu dan menghampiri bundanya. Sebelum aera pergi dia mendengar suara seseorang.

"Eh lo buatin gue minum gue haus, oya sekalian buatin mama sama papa gue juga." Ujar gadis itu memerintah.

Mendengar itu aera hanya bisa mengangguk kan kepalanya lalu pergi ke arah dapur.

Dari arah dapur aera bisa mendengar perbincangan mereka.

"Sayang kamu nanti mau lanjut sekolah dimana." Tanya roy

"Belum tau pa, tapi aku pengen sekolah di tempat elite pa."ujar gadis itu.

Aera yang mendengar perbincangan itu sangat sangat iri kenapa sang ayah tidak pernah selembut itu padanya malah terkesan dirinya tidak dianggap sebagai anak.

Deyanira yang melihat anak nya sedih pun menghampirinya.

"Kenapa sayang." Tanya deyanira.

"Eh gapapa kok bun, aera kesana dulu ya bun mau ngasih minuman nya dulu." Ujar aera

"Gak usah sayang, sini biar bunda aja yang kesana, kamu kembalikan dulu sapunya di tempatnya." Sahut bunda

"Em ok bun, maaf ya bun." Ujar aera.

"Iya sayang gapapa." Sambung bunda

Bunda pun melangkah menuju ruang tamu untuk menyajikan minuman yang di bawa.

Sesampai nya di depan ketiga orang di ruang tamu aera menatap pilu punggung bundanya.

"Bun, sekuat itu kah hati bunda." Monolok aera dengan suara kecil.

Diruang tamu saat deyanira sendang menyajikan minumannya, deyanira tidak sengaja menyenggol tas milik perempuan yang berada di sebelah suaminya sampai tiba tiba sang empu marah kepadanya.

"Kamu sengaja ya nyentuh tas mahal saya." Sungut perempuan itu padanya.

"Gak kok dil, aku gak sengaja nyenggol tas kamu." Ujar deyaníra.

Aera yang mendengar itu kaget.

"Ternyata bunda kenal perempuan itu, tapi sebenarnya siapa perempuan itu." Ujar aera dengan suara kecil.

"Alah bohong, mas lihat tas kesayangan ku di pegang sama dia." Adu perempuan itu pada laki laki yang duduk di samping nya.

Mendengar itu roy

bukannya membela sang istri dia malah ikut memarahi sang istri lebih parah nya roy juga memukul deyanira hingga deyanira memohon ampun.

"Dasar perempuan gak berguna." Sungut roy pada deyanira sembari mukulinya.

Buk

Buk

Plak

"Akh, ampun mas, sakit mas." Ujar deyanira sembari menangis mendapat serangan dari suaminya.

Aera yang melihat bunda nya di dipukuli pun maju dengan amarah yang sudah tak tertahan lagi.

"CUKUP YAH CUKUP." Teriak aera marah melihat bundanya di pukuli tanpa sebab.

"DIAM KAMU ANAK BODOH, INI BUKAN URUSAN Mu." Sungut roy pada aera

"AYAH YANG DIAM, APA SALAH BUNDA SAMPAI AYAH TEGA MEMUKUI BUNDA HAh."

Sungut aera emosi dengan sikap sang ayah.

Roy sangat terkejut dengan bentakan aera, menurut roy baru kali ini aera berani meninggikan suara di depan nya.

"SAYA BUKAN AYAH MU, DENGAR ITU ANAK BODOH." Marah roy.

Deyanira yang mendengar kata kata suami nya itu sangat kecewa, padahal dia tau dulu suaminya itu sangat menginginkan aera, dan suaminya juga yang menyiapkan nama aera. Tapi sekarang suami nya dengan terang terangan tidak mengakui aera sebagai darah dagingnya sendiri.

Aera yang mendengar itu pun tersulut emosi.

"KALAU SAYA BUKAN ANAK ANDA TERUS KENAPA ANDA BISA MEMBUAT BUNDA SAYA HAMIL DAN MELAHIRKAN SAYA TUAN ROY MAHENRDA." Sungut aera frontal.

Mendengar itu deyanira terkejut pasalnya baru kali ini dia mendengar aera anak nya berkata kasar pada yang lebih tua dari usianya.

Roy yang mendengar itu pun terkejut dengan kata kata aera.

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

Haddew emosi saya

2024-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 Aera Cassy
2 Bunda Pulang
3 Bunda Pulang 2
4 Pergi Dari Rumah
5 Punya Siapa?
6 Pertemuan pertama
7 Bertemu lagi
8 Olahraga malam ala cassy
9 Bertemu
10 Bertemu 2
11 Pembentukan
12 Berbelanja
13 Membeli mansion
14 Anggota baru
15 Bunda pergi
16 Perkenalan tokoh baru
17 Pernikahan bunda nira
18 Diterima
19 Musuh?
20 Keluarga baru
21 Perkelahian
22 Cabang pertama
23 Cabang pertama 2
24 Diterima dan tempat tinggal baru
25 Pulang
26 Penjelasan cassy
27 Berbincang dengan Daddy sambung
28 Belanja kebutuhan rumah
29 Belanja kebutuhan rumah 2
30 Pelelangan
31 Menghilangkan serangga daun
32 Dukungan baru
33 Pertumpahan darah
34 Masuk kuliah
35 Keributan
36 Beli mobil
37 Rencana awal
38 Let's get started
39 Membunuh
40 Amarah karel
41 Sebuah noda
42 Sebuah noda 2
43 Bahagianya seorang cassy
44 Kehangatan keluarga
45 Kehangatan keluarga 2
46 Pencari masalah
47 Hancur
48 Hancur 2
49 Ulat kecil
50 Kabar bahagia
51 Daddy ngidam
52 Kerja sama yang menakutkan
53 Liburan keluarga
54 Ular daun
55 Ular daun 2
56 Masalah
57 Menyelesaikan masalah
58 Menyelesaikan masalah 2
59 Membasmi sampai ke akar
60 Tingkah karel
61 Kembali ke swiss
62 Teriakan karel
63 Kembar!
64 Tentang bunda
65 Tidak teratur lagi
66 Tidak teratur lagi 2
67 Tidak teratur lagi 3
68 Cassy lelah dengan ulat daun
69 Hilangnya masa jaya mahendra
70 Teman lama karel
71 Bertemu keluarga mahendra
72 Emosi cassy dan karel
73 Menghilang
74 Lahirnya 3 bocil
75 Baby hilang
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Aera Cassy
2
Bunda Pulang
3
Bunda Pulang 2
4
Pergi Dari Rumah
5
Punya Siapa?
6
Pertemuan pertama
7
Bertemu lagi
8
Olahraga malam ala cassy
9
Bertemu
10
Bertemu 2
11
Pembentukan
12
Berbelanja
13
Membeli mansion
14
Anggota baru
15
Bunda pergi
16
Perkenalan tokoh baru
17
Pernikahan bunda nira
18
Diterima
19
Musuh?
20
Keluarga baru
21
Perkelahian
22
Cabang pertama
23
Cabang pertama 2
24
Diterima dan tempat tinggal baru
25
Pulang
26
Penjelasan cassy
27
Berbincang dengan Daddy sambung
28
Belanja kebutuhan rumah
29
Belanja kebutuhan rumah 2
30
Pelelangan
31
Menghilangkan serangga daun
32
Dukungan baru
33
Pertumpahan darah
34
Masuk kuliah
35
Keributan
36
Beli mobil
37
Rencana awal
38
Let's get started
39
Membunuh
40
Amarah karel
41
Sebuah noda
42
Sebuah noda 2
43
Bahagianya seorang cassy
44
Kehangatan keluarga
45
Kehangatan keluarga 2
46
Pencari masalah
47
Hancur
48
Hancur 2
49
Ulat kecil
50
Kabar bahagia
51
Daddy ngidam
52
Kerja sama yang menakutkan
53
Liburan keluarga
54
Ular daun
55
Ular daun 2
56
Masalah
57
Menyelesaikan masalah
58
Menyelesaikan masalah 2
59
Membasmi sampai ke akar
60
Tingkah karel
61
Kembali ke swiss
62
Teriakan karel
63
Kembar!
64
Tentang bunda
65
Tidak teratur lagi
66
Tidak teratur lagi 2
67
Tidak teratur lagi 3
68
Cassy lelah dengan ulat daun
69
Hilangnya masa jaya mahendra
70
Teman lama karel
71
Bertemu keluarga mahendra
72
Emosi cassy dan karel
73
Menghilang
74
Lahirnya 3 bocil
75
Baby hilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!