Mobil

Selama perjalanan pulang dari Metro menuju Kalianda, Myesha memilih diam. Pandangan mata gadis itu tertuju pada jalanan di luar kaca mobil. Tuti, ibu tiri Myesha terus bertanya perihal bayi yang sedang digendongnya. Hanya satu jawaban Myesha.

"Aku tidak tahu, dia bukan bayiku."

Sejak lulus SMP, Myesha diasingkan oleh keluarganya sendiri, dikirim sekolah ke Bandar Lampung. Dia pikir memiliki ibu baru setelah ibu kandungnya meninggal akan membawa kebahagiaan untuk dia dan ayah. Tetapi ternyata malah sebaliknya.

Tuti baik ketika ada ayahnya, tetapi di belakang terus menerus menghasut ayah untuk menjauh dari Myesha.  sering menyindirnya ketika tidak ada ayah. Walau tidak memakai kekerasan tetapi luka di hati Myesha lewat kalimat hinaan jauh lebih berbekas.

"Katika melihat wajahmu rasanya perasaanku tidak tenang dan Tuti selalu cemburu." Kalimat yang diucapkan ayahnya sebelas lalu masih terngiang sampai sekarang. Hari itu tepat ketika Myesha dipaksa sekolah SMP jauh dari rumah.

"Jadi itu alasan Ayah mengirim aku sekolah di luar kota?"

Detik itu juga hati Myesha terluka karena merasa dibuang. Sampai sekarang perasaan sakit itu masih ada.

Ia ingat betul dulu ayahnya pernah berkata ketika ibu kandungnya baru meninggal.

"Ayah hanya punya Myesha, dan Myesha hanya punya ayah. Ayah janji akan membuat Myesha bahagia walaupun Bunda sudah pergi meninggalkan kita." 

"Ayah janji?"

"Janji."

Jari kelingking kecilnya dikaitkan dengan jari kelingking sang ayah. Membuat gadis kecil yang polos itu tersenyum kembali.

Setiap kali Myesha menangis mengingat bundanya yang sudah meninggal, Ayah akan mengendongnya dan berjalan-jalan melihat bintang. Ketika itu ayah berkata bahwa Bunda sedang mengamati mereka dari kejauhan.

Selang satu tahun kematian bundanya, ayah menikah lagi. Perlahan kehangatan sang ayah memudar.

Ayahnya lebih memilih keharmonisan rumah tangga baru bersama bersama Tuti, melepas Myesha yang menjadi pusat kecemburuan sang istri dan kedua anak yang dilahirkannya.

Perlahan tapi pasti Myesha semakin jauh dengan ayahnya, ia juga sadar diri bahwa telah dibuang. Waktu itu Myesha berpikir, jika dengan kepergiannya bisa mendatangkan kebahagiaan bagi sang ayah, Myesha mencoba untuk rela.

Menjadi anak yang kesepian di masa remaja. Tak ada lagi pelukan hangat dari Ayah seperti dulu. Myesha berusaha kuat menjalaninya tinggal di kosan jauh dari keluarga.

"Memang lebih baik kamu menikah, nggak ngrepotin keluarga terus," kata Ayah, masih menyetir mobil.

Dari awal Myesha sudah tahu bahwa tidak ada harapan keluarganya akan membela dalam masalah ini. Malah Myesha yakin masalah ini akan dijadikan kesempatan untuk membuangnya dari kartu keluarga.

Hatinya semakin lama semakin kebal. Dia bukan lagi bocah yang mengemis kasih sayang dari keluarganya seperti dulu. Myesha akan mengatasi masalah ini sendiri.

"Huh, kapan aku pernah membuat repot."  Myesha menjawab lirih. Menyindir.

Pernah terbersit di pikiran Myesha, andai ayahnya tidak menikah lagi. Tentu dia akan bahagia walaupun hanya hidup berdua. Sebaik baiknya ibu tiri, tetaplah bukan ibu kandung Myesha. Dia juga butuh dicintai, kedua adiknya juga butuh cinta. Timbullah kecemburuan di sana. Myesha mencoba mengerti kenapa dia dibuang.

"Myesha udah lama nggak pulang, nanti Bunda masakin rendang kesukaan Myesha."

Lagi-lagi Tuti bersikap manis di hadapan ayahnya. Masih sama seperti dulu. Perempuan separuh baya ini masih saja bermuka dua.

"Hmm," jawab gadis itu sekedarnya. Tak ingin menanggapi sandiwara sang ibu tiri.

Tatapan Myesha masih di luar, melihat jalanan dengan orang-orang berlalu lalang.

Myesha pulang hanya setahun sekali setiap lebaran, itu pun hanya menginap semalam. Pernah suatu hari ibu tirinya menyuruh Fifi, untuk menegur Myesha, ketika itu dia ingat betul apa jawaban Fifi.

"Malu ah, Bun. Nggak kenal."

Bahkan sampai adiknya tidak kenal dengannya. Belum lagi adik laki-lakinya yang kini duduk di bangku SMP. Mereka berdua benar-benar mengacuhkan dan menganggap Myesha bukan bagian dari keluarga.

Pernah Myesha ingin mencoba mengemis kasih sayang pada keluarganya setelah lulus SMP, tetapi jarak di antara mereka ternyata sudah sangat jauh. Ayahnya terlihat sangat bahagia dengan keluarga barunya. Tak ada lagi tempat untuk Myesha.

Komunikasi mereka seakan benar-benar tidak bisa diperbaiki lagi. Saling diam dan canggung satu sama lain. Dan kini ketika Myesha berkata jujur bahwa itu bukan bayinya tak ada yang percaya atau lebih tepatnya tak ingin mempercayai.

"Kami akan menerima kesalahanmu." Itu kalimat yang dikatakan ayah.

Hari ini Myesha terlalu lelah jika harus sakit hati lagi karena keluarganya tidak mau percaya.

....

.

..

bersambung.

Salam sayang dari pembuat halu

\= ̄ω ̄\=

Terpopuler

Comments

Devi Pramita

Devi Pramita

ayah yg lupa diri 😔😔 punya bini baru lupa segalanya dan tanggung jawab sama anak 🥺🥺

2023-01-14

0

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

terlena dengan keluarga baru nya,, lupa dengan janji kepada sang anak pertama 😔😔😔

2022-10-23

0

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

yang sabar ya myesha... suatu saat bahagia pasti menjelang....

2022-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah
2 Keranjang
3 Ruang Tamu
4 Penyelesaian
5 Mobil
6 Foto
7 Ponsel
8 Botol Susu
9 Kartu Keluarga
10 Baju Tidur
11 Kertas
12 Benda Segi Empat
13 Sinar Matahari
14 Pintu
15 Undangan.
16 Mushola
17 Mini Market
18 Kendaraan
19 Kain Lap
20 Resep
21 Pecel
22 Kardus
23 Gambar Chibi
24 Kopi
25 Kain Basah
26 Bubur Kacang Ijo
27 Mumi
28 Daun Pisang
29 Tirai
30 Amplop
31 Kamar Mandi
32 Poster
33 Nasi
34 Bakwan
35 Video
36 Masjid
37 Bunga
38 Kosan
39 Bom
40 Mangga
41 Jam
42 Laci
43 Kacamata
44 Gigi
45 Tampat Sampah
46 Jemuran
47 Kantin
48 Buku
49 Jarum
50 Es Teh
51 Lumpur
52 Bakso
53 Pasar Malam
54 Sandal
55 Motor
56 PENGUMUMAN (◐∇◐*)
57 Lelah
58 Uang
59 Selokan
60 Kebun Karet
61 Senter Ponsel
62 Obat Merah
63 Gunung
64 Mie + Telur
65 Dapur
66 Kamar Atas
67 Pasar Pagi
68 Depan Rumah
69 Apotek
70 Orang Tua
71 Rumah Sepi
72 Kamar Mandi
73 Kaos Kaki
74 Teflon
75 Plastik
76 Kuku
77 Buku Tabungan
78 Komik Baru
79 Di Balik Pintu
80 Pasta
81 Sedikit Bijak
82 2 + 2 + 5 = 9
83 Jembatan
84 Peperangan di timur tengah
85 Malam Berdarah
86 Surat
87 Pisang
88 Kebun Pisang
89 Sekop
90 Kado
91 Kangkung
92 Rambut Sebahu
93 Bukan Wine
94 Uang
95 S,D,T,E = Satu, Dua, Tiga, Empat
96 Rantang
97 PENGUMUMAN GIVE AWAY
98 Gudang
99 Demi Bayi Itu!
100 Surat Asli
101 Salam Halu
102 KAOS BABY YUNO
103 Season 2 Mulai
104 Cake
105 Baju Diskonan
106 Kejar Tayang
107 Made In
108 Hujan
109 Basah
110 TV
111 Kompak
112 Parkiran
113 Kamar Pasien
114 Andai
115 Kenapa?
116 Pesta
117 Teh Poci
118 Rumah Riki
119 Bakwan 2 Biji
120 2 Tahun
121 Hal Biasa
122 Nambah Satu Orang
123 Kegunaan Kangkung
124 Ayah
125 Pagar
126 Dora
127 Ninja
128 Sofa
129 Sepatu
130 Sepeda
131 Jembatan Penyebrangan
132 Bukan
133 Sakit
134 Nggak Jadi, Nih?
135 Hal Penting
136 Makam
137 Hutan
138 Basket
139 Sella
140 Izin
141 Bukan Cuma Keluarga
142 Akting
143 Harapan
144 End
145 Salam Dari Ka Umay
146 Karya Baru
147 Extra Part 1
148 EP 2 Album
149 EP 3 Nominasi
150 EP 4 Tugas Tetangga
151 EP 5 Mobil
152 EP 6 Pekerjaan
153 EP 7 Kakek
154 EP 8 Sahabat?
155 EP 9 Kapal
156 EP 10 Oleng
157 Ep Terakhir
158 Info Side Story
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Rumah
2
Keranjang
3
Ruang Tamu
4
Penyelesaian
5
Mobil
6
Foto
7
Ponsel
8
Botol Susu
9
Kartu Keluarga
10
Baju Tidur
11
Kertas
12
Benda Segi Empat
13
Sinar Matahari
14
Pintu
15
Undangan.
16
Mushola
17
Mini Market
18
Kendaraan
19
Kain Lap
20
Resep
21
Pecel
22
Kardus
23
Gambar Chibi
24
Kopi
25
Kain Basah
26
Bubur Kacang Ijo
27
Mumi
28
Daun Pisang
29
Tirai
30
Amplop
31
Kamar Mandi
32
Poster
33
Nasi
34
Bakwan
35
Video
36
Masjid
37
Bunga
38
Kosan
39
Bom
40
Mangga
41
Jam
42
Laci
43
Kacamata
44
Gigi
45
Tampat Sampah
46
Jemuran
47
Kantin
48
Buku
49
Jarum
50
Es Teh
51
Lumpur
52
Bakso
53
Pasar Malam
54
Sandal
55
Motor
56
PENGUMUMAN (◐∇◐*)
57
Lelah
58
Uang
59
Selokan
60
Kebun Karet
61
Senter Ponsel
62
Obat Merah
63
Gunung
64
Mie + Telur
65
Dapur
66
Kamar Atas
67
Pasar Pagi
68
Depan Rumah
69
Apotek
70
Orang Tua
71
Rumah Sepi
72
Kamar Mandi
73
Kaos Kaki
74
Teflon
75
Plastik
76
Kuku
77
Buku Tabungan
78
Komik Baru
79
Di Balik Pintu
80
Pasta
81
Sedikit Bijak
82
2 + 2 + 5 = 9
83
Jembatan
84
Peperangan di timur tengah
85
Malam Berdarah
86
Surat
87
Pisang
88
Kebun Pisang
89
Sekop
90
Kado
91
Kangkung
92
Rambut Sebahu
93
Bukan Wine
94
Uang
95
S,D,T,E = Satu, Dua, Tiga, Empat
96
Rantang
97
PENGUMUMAN GIVE AWAY
98
Gudang
99
Demi Bayi Itu!
100
Surat Asli
101
Salam Halu
102
KAOS BABY YUNO
103
Season 2 Mulai
104
Cake
105
Baju Diskonan
106
Kejar Tayang
107
Made In
108
Hujan
109
Basah
110
TV
111
Kompak
112
Parkiran
113
Kamar Pasien
114
Andai
115
Kenapa?
116
Pesta
117
Teh Poci
118
Rumah Riki
119
Bakwan 2 Biji
120
2 Tahun
121
Hal Biasa
122
Nambah Satu Orang
123
Kegunaan Kangkung
124
Ayah
125
Pagar
126
Dora
127
Ninja
128
Sofa
129
Sepatu
130
Sepeda
131
Jembatan Penyebrangan
132
Bukan
133
Sakit
134
Nggak Jadi, Nih?
135
Hal Penting
136
Makam
137
Hutan
138
Basket
139
Sella
140
Izin
141
Bukan Cuma Keluarga
142
Akting
143
Harapan
144
End
145
Salam Dari Ka Umay
146
Karya Baru
147
Extra Part 1
148
EP 2 Album
149
EP 3 Nominasi
150
EP 4 Tugas Tetangga
151
EP 5 Mobil
152
EP 6 Pekerjaan
153
EP 7 Kakek
154
EP 8 Sahabat?
155
EP 9 Kapal
156
EP 10 Oleng
157
Ep Terakhir
158
Info Side Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!