5

"Ma af"ucap Naysila gugup.

Noah berjalan melewati Naysila begitu saja.

"Dasar muka datar"gerutu Naysila.

#Beberapa hari kemudian.

Shaka sangat menyukai sekolah baru nya"ini baru keren!"bergumam,lalu menghampiri kepala sekolah di ruangannya.

"Assalamualaikum, pak,"Shaka menyapa kepsek dengan suara pelan.

"Waalaikum salam,silahkan duduk nak Shaka"perintah kepsek.

"Baik"

Shaka pun duduk.

"Setelah melakukan beberapa pertanyaan umum,kepsek menyuruh shaka'pergi bersama Gaston wali kelas yang akan mengajar shaka nantinya.

"A!,yang benar saja,"

Alis Shaka berkerut seketika,melihat ruang kelas yang akan ia tempati.

"Anak-anak, ini dia murid yang saya ceritakan kemarin,mulai hari ini dia akan menjadi rekan belajar kalian"terang Gaston.

"Perkenalkan diri"perintah Gaston kepada Shaka.

Shaka mengangguk,lalu mengucapkan dua kata.

"Saya Shaka"

Shaka hanya memperkenalkan nama nya saja.

"What!!"

Para murid lain tercengang.

"Dia benar benar sesuatu"gumam sara.salah satu murid wanita di kelas itu.

"Oliv!"

Gaston memanggil murid wanita lainnya.

"Ya,pak!"gadis itu menyahut dengan malas.

"Kamu duduk bersama nya"ujar Gaston.

Shaka mengangguk,kemudian pergi menuju meja tempat Olivia duduk.

Saat Shaka akan duduk,Oliv menggeser bangku tempat duduknya agar lebih jauh lagi.

Tentu saja shaka tidak peduli dengan reaksi Olivia.setelah duduk shaka mulai menyiapkan buku dan alat tulisnya.

jam istirahat.

Pak Gaston baru saja keluar dari ruang kelas.

"Woy! Bruno!"tiba-tiba salah satu siswa memanggil nama salah satu siswa.

Siswa bernama Bruno langsung melihat arah sumber suara.

"Kenapa?"tanya nya kepada Bobi.

"tu"Bobi seolah olah memberi kode kepada Bruno.

"Bob, lo jangan aneh aneh ya!"Olivia akhirnya bersuara.

Bobi sengaja memprovokasi Bruno.

"Enggak kok Oliv"sahut Bobi dengan nada lembut.

Olivia mengerlingkan mata mendengarnya.

"Iya nih si Bobi,dasar tukang provokator!"ujar siswi bernama Nina.

Nina sahabat Olivia.

"Papa benar-benar sangat kejam"Shaka menggerutu dalam hati.

Semenjak dirinya sampai di indonesia hingga hari ini,Ansel tidak pernah menghubungi nya.

Saat sedang asik melamun,tiba-tiba sesosok tangan menyentuh pundak Shaka.

Deg.

Sontak saja Shaka langsung terkejut.

"Aish!!"

Olivia yang berada di sebelahnya di buat heran.gadis itu sampai mengumpat di dalam hati.

"Udah gila kali ni orang"

Ketika Shaka sedang asik dengan ponsel di tangannya tiba-tiba ekor matanya menangkap bayangan seseorang.

Deg.

"Dia?,"tangan shaka terkepal kuat ketika melihat sosok yang sangat dia benci.

Olivia mengikuti arah tatapan Shaka,"ngapain dia melihat pak Alex gitu amat?"bertanya dalam hati.

Alex adalah guru IPS di sekolah itu.

"Guys,gue kebelet banget nih!"Nina merengek saking tidak tahan lagi ingin buang air kecil.

"Jangan Nin!,ntar lo berakhir kayak si Lilis!"Olivia melarang Nina pergi ke toilet.

Nina seketika jadi merinding,rasa takut membuat rasa ingin buang air kecilnya semakin menjadi.

"Apa yang di takuti mereka?!"Shaka bertanya dalam hati.

Merasa kasihan terhadap Nina,Shaka pun berdiri lalu berjalan menuju pintu keluar."buruan!, Saya tunggu di depan pintu"ucap Shaka tanpa menoleh.

Deg.

semua orang langsung menatap Shaka tak Percaya.

Karna sudah tidak tahan lagi akhirnya Nina bergegas menghampiri shaka.

Brak.

Olivia menggebrak meja,"gue ikut!"ucap nya pada akhirnya.

Shaka hanya mengedikkan bahu kemudian berjalan keluar.

"Gawat!"Bruno bergegas mengejar mereka bertiga.

"Tunggu,No!"teriak Bobi,berlari kecil mengejar Bruno.

Ditoilet.

Shaka Bruno dan Bobi bersandar di depan toilet cewek. menunggu Olivia dan Nina.

Tiba-tiba shaka mencium aroma darah.

Aroma berasal dari atap gedung.saat shaka mendongak untuk melihat.darah segar menetes tepat mengenai pipi nya.

Perlahan Shaka mengangkat tangan dan menyapu pipinya kemudian.

Deg.

Bruno dan Bobi di buat terkejut saat melihat darah di tangan Shaka.

"Nina!,Olivia!"teriak Bobi.

"Oliv,buruan keluar!"teriak Bruno.

Brak.

Olivia, dan Nina bergegas keluar dari dalam toilet.

"Ada apa!?"tanya Olivia panik.

Bobi menunjuk tangan Shaka.

Deg.

Olivia dan Nina sangat syok,ketika melihat darah di tangan Shaka.

Sementara mereka berempat di buat panik oleh setetes darah segar tersebut,Shaka selaku pemilik tangan justru tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Bagaimana bisa ada darah di atas sana?"tanya Shaka tanpa melihat arah lawan bicaranya.

"Ma mana gue tahu"jawab Bobi.

"Shaka mengendus aroma darah tersebut,untuk memastikan itu darah hewan apa.

Deg.

"Ini darah manusia!"batin Shaka.

Brak. buk.

Plafon jebol lalu sesosok tubuh manusia terjatuh tepat di hadapan Shaka.

"Lilis! "

Teriak mereka berempat.

Nina langsung pingsan di tempat.

Shaka berjongkok untuk melihat lebih dekat lagi.

Tiba-tiba tubuh yang sudah menjadi mayat tersebut membuka matanya.

Hiks.

"Lilis!"

Tangis Olivia pecah melihat sahabat nya dalam keadaan tak bernyawa.

"Bukankah sudah ku katakan tempat ini tidak boleh di gunakan lagi!"suara tanpa wujud tiba tiba mengejutkan mereka.

Deg.

Olivia dan Bruno langsung gemetar.

"Maafkan kami,kami janji nggak akan datang ketempat ini lagi!"ucap Bruno dalam ketakutan.

"I iya,kami janji"sambung Olivia.

Sementara Shaka sibuk mencari dari mana sumber suara tersebut datang.

"Hantu!!"pekik Nina. ia baru saja terbangun dari pingsan nya.

"Mana ada hantu di siang hari seperti ini!"ucap Sakha.

"La lalu,itu suara apa?"tanya Nina dengan suara gemetar.

"Aku akan memeriksa plafon itu,untuk memastikan makhluk apa yang berada di atas sana"jawab Shaka.

Sosok yang bersembunyi di atas plafon seketika di buat panik.ia berusaha lari dari sana,namun naasnya kaki nya justru terperosok sehingga membuatnya langsung terjatuh tepat di hadapan nina'.

Deg.

"Pak alex!"

Lagi-lagi hari ini mereka mendapatkan kejutan tak terduga yang sukses membuat bulu kuduk merinding.

Alex buru buru menyembunyikan tangan nya yang masih berlumuran darah,di belakang tubuhnya.

Shaka mengerutkan dahi melihat nya.

"Bukankah tindakan nya hanya sia sia?,lantas kenapa dia melakukan hal bodoh seperti itu?"Shaka bergumam,sembari menggeleng kepala.tidak habis pikir melihat kekocakan Alex.

Alex menatap Shaka dengan tatapan tajam.

Tiba tiba Alex mengatakan hal aneh"kalian akan mati!!"

Setelahnya darah segar menyembur keluar dari mulut alex' kemudian meninggal.

Ketegangan belum juga usai, sesuatu kembali terjadi dan yang sukses membuat bulu kuduk kembali merinding.

"Aku harus pindah dari sekolah ini".

Yang ada di dalam pikiran shaka saat ini,hanyalah bagaimana pun caranya ia harus segera meninggalkan sekolah itu untuk selamanya.

Rasa trauma Shaka kembali menghantuinya lagi,semua itu terjadi karena ia melihat mayat Lilis yang hancur,wajahnya sampai tidak dapat di kenali lagi.

Terpopuler

Comments

marrydiana

marrydiana

thor mau kasih saran, kalau diawal kalimat baiknya pakai huruf kapital, ga cuman di beberapa kalimat aja, jadinya kurang enak kalau hanya beberapa kalimat yang diawali huruf kapital

2024-01-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!