Tragedi ciuman

Juna melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu dan langsung meninggalkan kantornya menuju sebuah restoran mewah karna perutnya yang dari pagi belum juga terisi makanan.

“Bruuk!!"

Seseorang menabraknya tanpa sengaja karna sangat terburu-buru ingin ke kamar kecil.

“Hei, apa kamu tidak punya mata!” bentak Juna.

“Maaf tuan, saya tidak sengaja saya buru-buru ingin ke kamar kecil.” Juna langsung mencekal lengan itu dengan kuat, membuat tubuh gadis itu berbalik arah dan langsung mata mereka bertemu untuk sejenak.

“Lepaskan, bukankah saya sudah minta maaf.” gadis yang tak lain Luna itu berkata dengan nada yang tegas, membuat Juna menajamkan mata dan pendengarannya.

“Kau pikir dengan meminta maaf semua bisa selesai.” Luna hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan pria yang ada dihadapannya yang terbilang kaku dan juga sok sombong itu, Luna tersenyum.

“Trus tuan mau apa? ganti rugi, saya lihat gak ada yang lecet, kalau gak mau permintaan maaf ya udah saya tarik kembali kata-kata saya, Puuuaaas!.” ucap Luna langsung menghentakkan tangannya hingga pegangan tangan Juna di lengan Luna terlepas.

“Dasar laki-laki aneh.” gerutu Luna sembari berlari begitu saja menuju toilet menyisakan Juna yang terbengong dengan ucapan Luna, membuat Juna semakin dilanda emosi.

“Bukan aku yang aneh tapi kamu gadis sialan bikin aku tambah emosi saja awas saja kalau ketemu lagi akan aku buat kau menyesal karna udah membuat selera makanku berkurang.” Juna lantas melangkah kedalam restoran menuju ruang VVIP yang sudah biasa ia pesan.

“Bos, katanya mau pulang, kok masih disini,” sapa seorang karyawan kepada Luna.

“Iya nih Sil, tiba-tiba pengen kebelakang tadi, makananku sudah siap belum?

“Sudah Bos, tinggal ngambil di resepsionis, bos ada tamu diruang VVIP.”

“Trus,”

“Takut bos, orangnya galak, salah sedikit langsung marah-marah, bisa minta bantuan gak bos untuk ngantar kesana.” Bujuk Sisil dengan wajah yang memelas, membuat Luna hanya bisa mendengus.

“Ok deh, kali ini aja ya, tapi kamu juga ikut, biar terbiasa hadapi orang galak.” ujar Luna tersenyum penuh makna, akhirnya mereka pun sampai didepan pintu VVIP, Luna membuka pintu itu perlahan.

“Malam Pak, saya bawakan makanan pesanan bapak.” ucap Luna ramah sembari mendekat membuat Juna mengangkat wajahnya karna sepertinya ia mengenal suara itu, dan benar saja apa yang dipikirkannya Luna sedang berjalan dengan seorang gadis menuju kearahnya, sedangkan Luna belum menyadari siapa yang ada didalam ruangan itu dan masih terus mendorong troli makanan sampai didepan meja yang ada didalam ruangan itu, dan perlahan dibantu oleh Sisil memindahkan semua makanan keatas meja, dengan masih menundukkan wajahnya.

“Oh, jadi kamu pekerja disini, gitu aja sok-sokan.” mendengar suara sapaan yang tidak ramah, akhirnya Luna mengangkat wajahnya dan mendapati wajah Juna yang sudah menatapnya penuh emosi.

“Kamu lagi, masih marah, kenapa jadi orang suka sekali memperpanjang masalah, orang itu yang baik memperpanjang umur, bukan memperpanjang masalah yang hanya sepele.” pungkas Luna dengan tenang Sisil pun langsung beringsut kebelakang Luna.

“Sepele? Kau sudah merusak mood ku untuk makan, dan itu bukan hal sepele.”

“Astaga, kalau begitu pergi saja ketempat yang lain agar selera makan anda terpenuhi.”

“Beraninya kamu, kamu hanya karyawan disini, panggilkan pak Yanto, aku mau gadis ini dipecat dari restoran ini segera.” perintah Juna kepada Sisil, Sisil memandang Luna sejenak, sedangkan Luna mengangguk pelan akhirnya dengan berat hati Sisil keluar dari ruangan itu untuk memanggil pak Yanto, sedangkan Juna berdiri dan menghampiri Luna, ditatapnya Luna dengan intens,’ kenapa gadis ini sangat tenang sekali, seharusnya ia takut karna akan kehilangan pekerjaannya, ah kenapa dia cantik sekali bibirnya juga begitu merah alami, pasti sangat manis bila aku sesap, hidungnya juga mancung pas sekali dengan wajahnya matanya kenapa begitu lentik, juga alisnya, astaga apa yang sedang aku pikirkan kenapa aku malah mengagumi pelayan ini.’ Juna bermonolog dalam hati ia tidak tahu kalau Luna lah pemilik restoran yang sangat ia sukai masakannya.

“Apa kau takut?” tanya Juna sedikit mengintimidasi.

“Tidak, kenapa aku harus takut.”

“Sebentar lagi, kau akan kehilangan pekerjaanmu.”

“Aku bisa mencarinya lagi, dari pada aku harus berurusan dengan orang kepala batu.”

“Apa?! beraninya kau mengataiku seperti itu, kau tidak tahu siapa aku ha!” Luna menatap Juna dengan tajam, Luna baru sadar kalau lelaki yang dihadapannya ini mempunyai wajah yang tampan pari purna, tapi tak sesuai dengan kelakuannya.

“Kalau begitu aku ganti panggilan nya, menjadi pria otak udang, aku rasa lebih sesuai.”

“Kamu,” Juna langsung meraih pinggang Luna dan memeluknya erat.

“Kamu gila lepasin, beraninya kamu memegang ku.”

“Kamu yang beraninya mengatai ku otak udang, ya karna panggilanmu itu aku jadi gila.”

“Lep-“ belum selesai Luna mengucapkan kalimatnya Juna sudah membekap bibir merah itu dengan bibirnya menyesap bibir merah itu lembut membuat Luna kelabakan dadanya berdetak sangat kencang merasakan bibir kenyal laki-laki itu menempel di bibirnya, bertepatan dengan itu pintu terbuka dari luar dua orang yang masuk itu sangat terkejut melihat adegan live yang mereka saksikan, Luna mendorong tubuh Juna dengan sekuat tenaga dan.

“Plak!!

Sebuah tamparan mendarat dengan keras dipipi Juna.

“Beraninya kamu mencuri ciuman pertamaku!” teriak Luna histeris Juna mengerjabkan matanya tak percaya dengan yang ia dengar menatap Luna yang terbakar emosi dengan mata tak percaya.

“Pak Yanto, usir laki-laki gila ini, jangan biarkan lagi ia masuk ke restoran ini lagi!” nada tinggi Luna masih mendominasi suara dari ruangan itu, Luna sangat jengkel sekali, karna laki-laki yang belum ia tahu namanya itu telah berani mengambil ciuman pertamanya.

“Baik bos.”

“Bos..?” ucap Juna tak percaya dengan yang ia dengar sekali lagi, belum sempat ia berkata lagi pak Yanto sudah menarik lengannya.

“Mari Tuan, silahkan keluar, sebelum Tuan dimakan sama Nuna kami.” Pak Yanto masih berbicara dengan sopan sembari terus menarik lengan Juna, bukan Juna tak bisa melawan ia hanya belum sadar dengan apa yang menimpanya, rasa ketidak percayaan akan ucapan Luna lah yang membuat otaknya tak berfungsi hingga tanpa sadar Juna sudah berada didalam mobil, Juna mengusap bibirnya perlahan.

“Bibirnya begitu manis, sialan kenapa aku tidak tahan melihat bibir ranumnya, benar yang dikatakan gadis itu, aku memang sudah gila, astaga itu ciuman pertamanya, dan aku dengan lancang telah mengambilnya bahkan kami tidak saling kenal, Juna kau memang brengsek, tapi aku menyukainya bibirnya sangat manis, astaga aku bisa gila kenapa aku selalu terbayang dengan bibirnya, gadis itu benar-benar telah menyihir ku.” Juna berkata dengan gusar, dan langsung melajukan mobilnya dengan sangat cepat.

Sementara Luna tidak jadi tidur di markasnya ia membelokkan motornya ke halaman rumah Mira dengan wajah kesal ia mengetuk pintu rumah Mira, rumah Mira berbentuk minimalis namun dibangun dilahan yang luas jadi begitu sangat adem suasananya, tak lama kemudian pintu terbuka dan muncullah kepala Mira, gadis itu kaget melihat Luna yang berdiri didepan pintu rumahnya, karna Alex tadi bilang Luna tidak jadi tidur dirumahnya.

“Katanya gak jadi tidur disini, kok..” belum sempat Mira meneruskan kalimatnya Luna sudah masuk dengan menghentakkan kakinya dengan kesal.

“Lha, kok malah terlihat kesal gitu, ada apa sih?” tanya Mira mengikuti Luna yang sudah naik ke anak tangga menuju kamarnya, dan melihat Luna yang sudah langsung tertelungkup di ranjangnya.

“Kamu kenapa sih Lun, jangan bikin bingung deh, kamu gak kesurupan kan?” Mira terlihat cemas dan duduk ditepian ranjang mengelus rambut Luna lembut.

“Aaa.. laki-laki itu brengsek sekali Mir, dia udah bikin gua gak perawan.”

“What!!” Mira langsung terkejut dengan ucapan Luna.

“Kok bisa, siapa laki-laki itu katakan biar aku hajar, atau kita lapor polisi, ayo kita lapor polisi biar kapok laki-laki itu.” Mira menarik-narik lengan Luna, membuat Luna bangun dan duduk memandang Mira.

“Jadi kamu sudah gak perawan lagi?, katakan Lun, kurang ajar sekali orang itu, ayo kita lapor polisi aja.”

“Emang bisa?”

“Ya bisa lah, sakit banget pasti ya Lun.”

“Gak sakit kok Mir Cuma rasanya aneh.” Mira mengernyitkan alisnya.

“Itu Mu gak sakit, kok bisa.” Mira menunjuk arah bagian sensitif Luna, membuat Luna bingung.

“Bukan situ Mir, tapi sini,” Luna memegang bibirnya membuat Mira langsung tertawa ngakak.

“Sialan kamu Lun, kata kamu tadi kamu sudah tidak perawan, bikin takut aja kamu itu.”

“Emang gua bilang gitu.” Luna memasang wajah cengoh nya membuat Mira meraup wajah Luna gemas, membuat Luna seketika mengerucutkan bibirnya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Semoga Juna bukan TEH CELUP..Kalo ya aku langsung capcus cari novel lain..😃🙏

2025-04-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Lha malah disuruh Luna yg menghantar nya,Yang ada ntar adu bacot lagi..🤣

2025-04-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Bukan PEKERJA OM,Tapi BOSS😂😂😂🤣🤣🤣🤣

2025-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Suasana kampus
2 Ledekan Alex
3 Tragedi ciuman
4 Bertemu kembali
5 Dibuat Kagum
6 Bikin Emosi
7 Takterduga
8 Penyelamatan
9 Jebakan
10 Ulah Juna
11 Kekesalan Aluna
12 Sakit
13 Ungkapan
14 Perkelahian
15 Kamu Mencintaiku
16 Gadis Masa Lalu
17 Bertemu Keluarga
18 Salah paham
19 Geregetan
20 Saling Mengenal
21 Bertemu Keluarga Juna
22 Gangguan
23 Mulai Terbuka
24 Ajakan Arjuna
25 Dosen Baru
26 Pertengkaran
27 Rumah Sakit
28 Penjelasan Bara
29 Marahnya Bu Sekar
30 Perpisahan
31 Sahabat Lama
32 Bersama Kembali
33 Sebuah perhatian
34 Bertemu Leonard
35 Berterus-terang
36 Memberi hukuman
37 Ternyata
38 Damar
39 Perlawanan sengit
40 Tembakan
41 Pembalasan Arjuna
42 Perrmintaan
43 Luna Tersadar
44 Tak menyangka
45 Sebuah kebaikan
46 Tingkah Luna
47 Sahabat terbaik
48 Hati yang resah
49 Penghilang Rindu
50 Bertemu Mira
51 Ulah Luna
52 Tidak mau jauh
53 Rencana jahat
54 Hilang nya Aluna
55 Kenyataan pahit
56 Meregang nyawa
57 Sepenggal Cerita
58 Kembali
59 Mendatangi Mansion Logan
60 Perkelahian di dalam Mansion
61 Marahnya Arjuna
62 Kenyataan terpahit untuk Aluna
63 Hati yang Luka
64 Sebuah Keputusan
65 Perjalanan ke rumah baru
66 Penghancur dimulai
67 Mungkin Jodoh
68 Levin Sadewa
69 Merelakan Nyawa
70 Perdebatan
71 Pesona Levin
72 Akhirnya Arjuna Tahu
73 Anakku
74 Haruskah
75 Bertemu Arjuna
76 Levin pergi
77 Kejutan di pernikahan Bara
78 Siang Pertama
79 Mesranya Pengantin Baru
80 Bertemu Malik
81 Pertumpahan Darah
82 Telah Berakhir
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 Suasana kampus
2
Ledekan Alex
3
Tragedi ciuman
4
Bertemu kembali
5
Dibuat Kagum
6
Bikin Emosi
7
Takterduga
8
Penyelamatan
9
Jebakan
10
Ulah Juna
11
Kekesalan Aluna
12
Sakit
13
Ungkapan
14
Perkelahian
15
Kamu Mencintaiku
16
Gadis Masa Lalu
17
Bertemu Keluarga
18
Salah paham
19
Geregetan
20
Saling Mengenal
21
Bertemu Keluarga Juna
22
Gangguan
23
Mulai Terbuka
24
Ajakan Arjuna
25
Dosen Baru
26
Pertengkaran
27
Rumah Sakit
28
Penjelasan Bara
29
Marahnya Bu Sekar
30
Perpisahan
31
Sahabat Lama
32
Bersama Kembali
33
Sebuah perhatian
34
Bertemu Leonard
35
Berterus-terang
36
Memberi hukuman
37
Ternyata
38
Damar
39
Perlawanan sengit
40
Tembakan
41
Pembalasan Arjuna
42
Perrmintaan
43
Luna Tersadar
44
Tak menyangka
45
Sebuah kebaikan
46
Tingkah Luna
47
Sahabat terbaik
48
Hati yang resah
49
Penghilang Rindu
50
Bertemu Mira
51
Ulah Luna
52
Tidak mau jauh
53
Rencana jahat
54
Hilang nya Aluna
55
Kenyataan pahit
56
Meregang nyawa
57
Sepenggal Cerita
58
Kembali
59
Mendatangi Mansion Logan
60
Perkelahian di dalam Mansion
61
Marahnya Arjuna
62
Kenyataan terpahit untuk Aluna
63
Hati yang Luka
64
Sebuah Keputusan
65
Perjalanan ke rumah baru
66
Penghancur dimulai
67
Mungkin Jodoh
68
Levin Sadewa
69
Merelakan Nyawa
70
Perdebatan
71
Pesona Levin
72
Akhirnya Arjuna Tahu
73
Anakku
74
Haruskah
75
Bertemu Arjuna
76
Levin pergi
77
Kejutan di pernikahan Bara
78
Siang Pertama
79
Mesranya Pengantin Baru
80
Bertemu Malik
81
Pertumpahan Darah
82
Telah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!