kisah ini mengisahkan tentang seorang putri yang terbuang di kerajaan Victoria
DLYTHENA NXIA ISLEN adalah nama dari putri terbuang tersebut tetapi lebih akrab di panggil "HENA"
hena menjadi putri terbuang karna sang raja atau lebih tepatnya ayah dari hena membenci hena. karena sang raja berpikir hena lah yang menjadi penyebab kematian sang ratu atau ibu dari hena sendiri bukan hanya itu ia juga membenci hena karena hena tak bisa kualivitasi
di keluarga Kerajaan terdapat dua pangeran yaitu pangeran pertama "William de victora" dan pangeran kedua "Eros de victora", sang raja sendiri bernama "xion de victora"
delythena sendiri tidak ada dalam data keluarga kerajaan bahkan hena tak memiliki marga keluarga kerajaan (hal ini akan di bahas nanti di chapter 20)
°°°°
Di awal cerita Hana yang seharusnya sudah meregang nyawa karna kelaparan tetapi kembali mengulang waktu ia kembali hidup dan menyadari bahwa ia hidup tiga bulan sebelum dirinya meregang nyawa dan setelah ia menyadari hal itu Hana bertekad Hana tidak akan menyia nyiakan hidupnya untuk menunggu mereka "keluarga" untuk menyayangi nya Hana akan menjalani hidup dengan caranya sendiri Hana bertekad untuk hal itu
back to topic
°°°
di tegah hutan lebih tepatnya kastil belakang kerajaan Victoria
di dalam kastil tersebut di sebuah ruangan terdapat seorang gadis yang termenung dia mencerna hal yang terjadi padanya
??
apa ini *batinya
??
bukankah aku sudah mati?? *pikirnya
??
apakah aku telah menjadi arwah??
hingga suara seseorang mengalihkan perhatiannya
pelayan
putri lihat apa yang Haba bawah!!
??
???
pelayan
hamba mendapatkan makanan
pelayan
sekarang kita bisa makan putri *senangnya
yap benar dia adalah DELYTHENA
DELYTHENA
bulan berapa sakerang? *tanyanya pada pelayan tersebut
pelayan
Putri apa anda lupa sekarang bulan cahaya Minggu ke delapan *ucapnya
sedikit informasi bulan dan tanggal di sini berbeda
DELYTHENA
aku....mengulang waktu??*batinya
DELYTHENA
jika benar maka aku berterima kasih pada dewa karna telah mengizinkan ku untuk mengulang waktu aku tak akan menyia nyiakan hidupku lagi*batinya
pelayan
putri kenapa anda diam??
DELYTHENA
ah tak apa sepertinya ingatanku sedikit terganggu*ucapnya
pelayan
apa? apa saya perlu memanggil tabib??
DELYTHENA
ahh tak perlu katamu kamu membawa makanan mari kita makan
pelayan
baik Puti*ucapnya sambil membungkukkan badan
dan akhirnya mereka makan bersama hal ini adalah hal yang biasa mereka lakukan berdua makan bersama adalah hal yang biasa itupun atas permintaan hena
Delythena tidak membeda-bedakan pelayan dan bangsawan karena pelayan pun manusia
Comments