Bab. 1
Sekertaris Winterbourne
MR. WINTERBORNE, ada wanita yang ingin bertemu dengan Anda.
Rhys mendongak dari tumpukan surat di meja kerjanya dengan dahi berkerut.
Sekretaris pribadinya, Mrs. Elara, berdiri di ambang pintu kantor pribadinya, mata wanita itu tampak tajam di balik kacamata bundar. Ia adalah wanita rapi, berusia paruh baya, dan agak gemuk.
Orion
Kau tahu aku tidak menerima tamu pada jam segini.
Sudah menjadi ritual pagi Orion untuk menghabiskan setengah jam pertama hari itu membaca surat dalam keheningan tanpa diganggu.
Sekertaris Winterbourne
Ya, Sir, tapi tamu ini seorang wanita terhormat, dan dia
Orion
” Aku tidak peduli seandainya dia Ratu, sialan,
( bentak Rhys. )
Bibir Mrs. Elara mengatup rapat dalam satu garis ketidaksetujuan. Ia segera berderap pergi, hak sepatunya memukul lantai seperti tembakan senapan.
Orion mengembalikan perhatiannya ke surat di hadapannya. Ia jarang sekali membiarkan diri kehilang-
an kendali, tetapi selama seminggu terakhir ia dijajah
oleh kemuraman yang menggelayuti setiap pikiran
dan detak jantungnya, dan membuatnya ingin melampiaskan amarahnya kepada siapa pun yang berada dalam jangkauan.
Semua gara-gara seorang wanita yang ia tahu semestinya tidak ia dambakan.
Lady Rosa.. wanita yang berbudaya, polos, pemalu, aristokrat. Tak satu pun menggambarkan Orion sendiri.
Pertunangan mereka hanya berlangsung selama dua minggu sebelum Orion berhasil menghancurkannya. Terakhir kali ia melihat Rosa, ia tidak sabaran dan agresif, akhirnya mencium Rosa seperti yang ia inginkan setelah sekian lama. Rosa berubah kaku dalam pelukannya, menolaknya.
Ketidaksukaan wanita itu tak bisa lebih kentara lagi. Adegan itu berakhir dengan Rosa yang menangis, dan ia sendiri marah.Keesokan harinya, Kathleen, Lady Trenear, yang pernah menikah dengan almarhum kakak Rosa, datang untuk memberitahunya bahwa Rosa sangat tertekan hingga wanita itu terkapar akibat migrain.
Kathleen
Dia tidak ingin bertemu denganmu lagi,
( Kathleen memberitahunya tanpa tedeng aling-aling. )
Orion tidak bisa menyalahkan Rosa untuk mengakhiri pertunangan mereka. Mereka jelas tidak serasi. Dirinya memperistri putri keluarga bangsawan Inggris
Bertentangan dengan takdir Tuhan. Meskipun kaya raya, ia tidak memiliki sikap maupun pendidikan pria terhormat. Ia juga tidak memiliki penampilan pria terhormat, dengan kulit gelap dan rambut hitam, serta otot pria pekerja.
Pada umur tiga puluh tahun, ia telah membangun Winterborne’s, toko kecil ayahnya di High Street, men jadi pusat pertokoan terbesar di dunia. Ia memiliki ba nyak pabrik, gudang, tanah pertanian, istal, tempat pen cucian baju, serta bangunan tempat tinggal. Ia du duk di de wan perusahaan-perusahaan perkapalan dan perkereta apian. Namun, tak peduli apa yang telah ber hasil dicapainya, ia takkan pernah bisa mengatasi batasan-batasan karena terlahir sebagai putra pemilik toko kelontong yang berdarah Welsh.
Pikirannya diusik oleh ketukan lain di pintu. Dengan tatapan tak percaya ia mendongak tepat ketika Mrs. Elara masuk lagi ke kantornya.
Sekertaris Winterbourne
Apa yang kauinginkan?
( tuntutnya.
Sang sekretaris meluruskan kacamatanya sewaktu menjawab dengan serius. )
Elara
Kecuali Anda ingin mengusir sang lady dengan kekerasan, dia berkeras untuk tetap ting gal sampai Anda berbicara dengannya.
Kekesalan Orion memudar digantikan kebingungan. Tidak ada wanita kenalannya, yang terhormat maupun tidak, bakal berani menantangnya selancang itu.
Sekertaris Winterbourne
Dia tidak mau mengatakannya.
Orion menggeleng-geleng tak percaya. Bagaimana tamu ini bisa melewati kantor-kantor di luar? Ia sudah membayar sejumlah orang untuk mencegahnya
Ber urusan dengan jenis gangguan semacam ini. Gagasan absurd terpikir olehnya, dan walaupun ia buru-buru mengabaikan gagasan tersebut, denyut nadinya bertambah cepat.
Orion
Seperti apa rupanya?
( ia memberanikan diri bertanya )
Sekertaris Winterbourne
Dia mengenakan pakaian berkabung, dengan cadar menutupi wajahnya. Agak ramping dan bicaranya lembut.
( Setelah ragu sejenak, sang sekretaris menambahkan dengan datar )
Sekertaris Winterbourne
Aksennya murni aksen ‘ruang-
gambar’
Orion
Tatkala kesadaran itu melandanya, Orion merasa dadanya mengatup di sekeliling tikaman rasa rindu.
Orion
Yr Dduw,
( gumamnya. )
Sepertinya mustahil Rosa
akan datang menemuinya. Tetapi entah bagaimana ia
tahu itulah yang terjadi, ia mengetahuinya sampai ke
tulang sumsum. Tanpa mengucapkan sepatah kata
lagi, ia berdiri dan berjalan melewati Mrs. Elara dengan langkah-langkah lebar.
Sekertaris Winterbourne
Mr. Winterborne.
( seru sang sekretaris, mengikuti nya )
Elara
Anda hanya mengenakan kemeja. Jas Anda
Orion nyaris tidak mendengar wanita itu sewaktu ia meninggalkan kantor sudutnya dan memasuki selasar yang berisi kursi-kursi berlapis kulit.
Langkahnya sontak terhenti saat melihat tamunya, napasnya berubah tajam dan cepat. Walaupun cadar berkabung itu menutupi wajah Rosa, ia bisa mengenali postur sempurna Rosa, sosok ramping wanita itu.
Ia memaksa diri untuk menutup jarak di antara mereka. Tak mampu mengatakan sepatah kata pun, ia berdiri di hadapan Rosa, nyaris tersekat karena kebencian, namun menghirup aroma manis Rosa dengan kerakusan tanpa daya. Gairahnya seketika terbangkitkan oleh kehadiran Helen, tubuhnya dipenuhi panas, detak jantungnya cepat dan buas.
Dari salah satu ruangan yang terhubung ke selasar,
suara ketukan mesin tik yang ramai mendadak melambat hingga akhirnya hening.
Sungguh gila bahwa Rosa datang kemari tanpa pendamping. Reputasi wanita itu bakal hancur. Dia harus segera dibawa pergi dari selasar dan dikirim pulang sebelum ada yang menyadari siapa dirinya. Namun, pertama-tama Orion harus mencari tahu apa yang diinginkan Rosa Walaupun wanita itu selalu dilindungi dan polos, dia tidak bodoh. Dia tidak akan mengambil risiko sebesar ini tanpa alasan kuat.
Orion menatap Mrs. Elara.
Tamuku akan segera pergi. Sementara itu, pastikan kami tidak diganggu.
Sekertaris Winterbourne
Baik, Sir.
Tatapannya berpindah kembali kepada Helen.
Elara
Ayo,
( ucapnya kasar, lalu memimpin jalan menuju kantornya. )
Wanita itu berjalan di sisinya tanpa bicara, rok gaunnya berdesir sewaktu menyapu dinding lorong. Pakaian wanita itu ketinggalan zaman dan agak lusuh, penampilan kaum bangsawan yang jatuh pada masa berat. Itukah alasan Rosa datang kemari? Apakah keluarga Ravenel sangat membutuhkan uang hingga
Rosa berubah pikiran tentang merendahkan posisinya untuk menjadi istri Orion?
Demi Tuhan, pikir Orion dengan antisipasi muram,
Comments