04

...•••...

Pagi ini zura dibuat kesal sama clarissa, bagaimana tidak zura harus pergi sekolah, dan harus berurusan dengan clarissa. *gue kasih pelajaran buat lo, batin clarissa. azura baru saja selesai mandi, dan bersiap siap di kamarnya. clarissa berteriak teriak seperti sedang terjadi sesuatuu. ayah, bunda, zura, dan kaivan pun datang menghampiri clarissa.

"ada apasi clar, pagi pagi kok teriak teriak" tanya ayah.

"dompet aku hilang yah" balas clarissa.

"loh kok bisa, kamu lupa naroh kali" kata bunda.

"engga bun, pasti ada yang nyuri" ucap clarissa sambil mengalihkan pandangannya pada zura.

"dirumah ini kan cuma ada kita, gamungkin banget dong kalo ayah atau bunda yang ambil" kata ayah.

"inget inget dulu, jangan asal nuduh" ucap kaivan yang memang juga tidak suka dengan clarissa.

"gue inget banget, tadi tu gue taruh meja, mending kita cek di tasnya kaivan sama kak zura" kata clarissa.

"ide bagus, ayo kita cek" ajak bunda. clarissa mengambil tas kaivan dan membuka tasnya.

"di tasnya kaivan gaada, sekarang kita cek tasnya kak zura" ucap clarissa.

"loh ini kan dompet aku, dasar pencurii!!" ucap clarissa saat menemukan dompet ditas azura.

"l-lohh kok bisa ada di tasku?" ucap zura bingung.

"ZURAA!!! kamu udah keterlaluan, mau jadi apa kamu kaya gitu? apa kurang uang yang ayah kasih buat kamu?" bentak ayah.

"bunda ga nyangka sama kamu, mau jadi maling kamuu?!!" imbuh bunda yang juga membentak zura.

"sumpah, zura ga ambil dompet clarissa yah, bun" ucap zura sambil meneteskan air mata.

"maling mana ngaku!! udah ketahuan masih aja ngelak" sentak clarissa.

"jangan asal nuduh lo! gue tau kak zura ga kaya gitu!" ucap kaivan membela zura.

"bulan ini ayah ga akan kasih kamu uang saku!!!" kata ayah.

"t-tapi yah,bun bukan zura yang ambil.." lirih zura.

"udah ada bukti, kamu gabisa ngelak" bentak bunda. bunda dan ayah lalu pergi dari sana.

flashback on: zura sedang berada dikamar mandi, clarissa sangat benci dengan azura, Clarissa diam-diam masuk kedalam kamar azura, dia melihat tas zura yang berada diatas meja belajar, clarissa sengaja memasukkan dompetnya kedalam tas zura, agar nanti ia bisa memfintah zura. "rasain lo!! orang-orang rumah pasti mikir lo tu busuk!!" ucap clarissa.

flashback off.

"mampus lo" ucap clarissa pada zura.

"jahat lo sa" kata zura.

"yah bodo amat" balas clarissa lalu pergi. zura benar-benar ga nyangka, bahkan zura sama sekali gapernah buat salah pada clarissa, tapi clarissa selalu mengusik zura

"kak uang saku kai dibagi dua aja sama kakak" ucap kaivan yang merasa kasihan pada kakaknya.

"makasih kai, tapi gaperluu, itu kan buat kamu" jawab zura menolak.

"gapapa kak, kan kai juga dapet. "engga kai, lagian kan kamu juga ada ekstra disekolah, pasti pulangnya sore, mending buat kamu, kalo ada sisa buat ditabung kai" kata zura.

"terus kakak gimana?" tanya kaivan.

"kakak masih ada tabungan kai, kamu gausah mikirin kakak, fokus sama sekolahmu aja yaa" nasihat zura dengan lembut.

"kakak tenang aja, kai selalu percaya kok sama kakak, kakak itu baik, gamungkin nyuri dompetnya kak clarissa" kata kaivan.

"haha makasih ya kaii, udah kamu berangkat gih" ucap zura.

                                   •••

zura telat 10 menit ke sekolah, yaa karna kejadian tadi, zura terlihat tidak bersemangat untuk beraktivitas, ini sudah jam istirahat. thalia yang menyadari perubahan temannya itu bingung melihat zura.

"zuzu kenapaa? cerita dong" tanya thalia.

"biasa clarissa" balas zura lesu. sahabatnya itu memang sudah tau sejahat apa adik azura itu, bahkan dia pun heran kok bisa ya sifatnya beda jauhh sama zura.

"dia apain lo lagi zuu?!" tanya thalia dengan nada yang agak tinggi.

"dia fitnah gue ambil dompetnya, terus ayah ga ngasih gue uang saku selama sebulan" curhat zura.

"gila tu bocah, lagian bokap lu kok percaya sih! terus lo gimana? gue pinjemin dulu uangnya gimana? biar lo bisa jajan" ucap thalia yang kasihan melihat sahabatnya itu.

"dia kan anak kesayangan, sedangkan gue? gue kaya anak tiri hhaa. kalo buat uang gue masih ada uang tabungan, lo tenang aja" balas azura.

"zuzuu lo semangat yaa, kalo tu bocah ganggu lo lagi bilang sama gue, biar gue kasih pelajaran tuh bocah" ucap thalia.

"hih apaansi lo, gimanapun juga dia kan adik gue, gue juga gaada niatan buat bales dia" kata zura.

"zuzuu lo tu baikk bangett, lo masih mikirin dia sedangkan dia selalu ngusik lo, gasalah gue temenan sama lo" ucap thalia yang juga sedang menghibur zura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!