"Mmm..." Jati yang masih bingung untuk menjawab hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"permisi... pesananya" pelayan resto datang membawa pesanan mereka,
Jati merasa senang karna pesananya datang dan bisa mengalihkan perhatian Rindu
"makasih mba" ucap Rindu sambil membantu pelayan menata piringnya di atas meja
mereka pun meenyantap pesanan nya sampai bersih tak tersisa
sebelum pulang mereka sempat berjalan keliling danau untuk menikmati pemandangan dan mengobrol ringan
"pulang yuk, udah sore nih" ajak Rindu setelah melihat jam di tanganya memunjukan sebentar lagi waktunya pulang kantor
.
.
"oh iyah untuk proposal yang kita buat tinggal tunggu persetujuan si bos aja" Rindu yang duduk dengan sedikit menghadap Jati yang sedang fokus menyetir sesekali melirik ke arah Rindu jika di ajak bicara
"ok, kalo si boss udah setuju kamu atur ajah meeting sam pak Bima"
"kamu beneran tadi udah izin sama si bos?" Rindu masih merasa takut karna mereka sudah meninggal kan kantor cukup lama,
"udah sih kamu tenang ajah" ucap Jati santai
tak lama mereka sampai di kantor dan tentu saja pegawai lain sudah mulai berhamburan keluar karna memang sudah jam pulang kantor
Rindu yang baru turun dari mobil pun merasa sedikit risih, berbeda dengan Jati yang terlihat jalan begitu santai tanpa ada beban, bukan apa apa Rindu hanya takut menjadi bahan gosip karna keluar kantor seenaknya disaat tidak ada jadwal meeting di luar kantor
untungnya saat sampai di ruanganya tidak terlihat keberadaan bosnya dan itu membuat Rindu lega, ia pun memberekan pekerjaanya sebentar dar bersiap siap untuk pulang
.
.
.
setelah membersihkan badanya Rindu berniat untuk pergi ke supermarket di depan gedung apartemenya, untuk berbelanja keperluan sehari hari karna sudah pada habis
"mau kemana?" tanya Jati yang melihat Rindu baru keluar pintu apartnya, Jati dan Rindu memang tinggal di satu gedung apartemen unitnya pun berada di lantai yang sama hanya selisih satu unit saja
"mau ke supermarket depan"
"terus mau pake seperti ini?" Jati menunjuk Rindu ke arah baju Rindu, karna memang niat Rindu hanya pergi sebentar dan tidak jauh jadi dia hanya menggunakan celana tidur panjang dan atasan kaos crop longgar yang melihatkan sedikit kulit pinggangnya yang terlihat mulus
"emang kenapa? lagian cuma kedepan aja kok" jawab Rindu kesal
sebenarnya dimata Jati, Rindu terlihat sangat cantik dan menawan apalagi saat ini Rindu menggelung rambut panjangnya di atas dengan menyisakan sedikit anak rambutnya dan terlihat segar karna baru selesai mandi walaupun tanpa make up, hanya menggunakan pelembab bibir saja
"kamu mau pamer pinggang kamu gitu kesemua orang hah?
"apa an sih, orang ini nggak terlalu kebuka kok" jawab Rindu sambil memegang bagian bawah kaosnya
"coba kamu angkat kedua tangan ke atas" perintah Jati pada Rindu yang langsung di lakukan oleh Rindu
Rindu yang sadar pun tertunduk malu dengan menggigit bibir bawahnya dan menarik kaosnya ke bawah
tanpa berlama lama Jati pun melepaskan hoodi yang di pakainya dan memakaikanya pada Rindu, setelah terpasang Jati membereskan sedikit rambut Rindu yang tertarik saat memakai hoodi
"aww..." pekik Rindu karna Jati mnjenyikan jarinya pada dahi Rindu
"aku nggak mau yah nanti banyak mata laki laki yang melihat kamu"
" helooo... situ perempuan? situ juga laki laki kali"
" ya aku nggak suka ajah kamu dilihat llaki laki selain aku" tegas Jati yang terlihat posesif
Rindu tertegun mendengar ucapan Jati yang begitu posesif pada dirinya, namun Rindu langsung menggeleng gelengkan kepala nya karna tidak mau berpikir terlalu jauh
.
.
.
.
bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments