Di sebuah ruangan mewah terlihat seorang pria Yang sedang berdiri menghadap jendela, Ia masih menunggu laporan asistennya.
"Bagaimana ?"Tanya pria itu.
"Semua sesuai dengan keinginan anda Tuan, Tuan Tio mulai hari ini sudah mulai menjabat sebagai manager keuangan di perusahaan ini. "Lapor sang asisten Yang tidak lain Willy kepada bossnya.
"Bagus, Kamu boleh keluar. "Usir sang Boss.
"Kalau begitu saya permisi Tuan. "Pamit Willy.
"Hmm. "
Setelah kepergian Willy, Pria Yang bernama Lian Arya wardoyo itu menghela nafa berat. Ia teringat saat beberapa bulan Yang lalu dimana sang ayah meminta bantuan nya untuk mencari sesorang yang tidak lain adalah Pamannya yang sudah lama menghilang. Dulu pamannya punya kekasih namun kakeknya tidak merestui hubungan mereka berdua.
Menurut cerita ayahnya, Kakeknya tidak merestui hubungan mereka di karenakan wanita itu bukan wanita baik - baik untuk pamannya. Namun pamannya tidak mempercayai ucapan sang kakek hingga akhirnya pamannya memutuskan pergi meninggalkan rumah karena kakeknya tetap tidak merestui hubungannya bersama sang kekasih.
Sejak saat itu pamannya tidak pernah kembali lagi ke rumah mereka, Mereka semua sudah mencari nya kemana - mana namun mereka tidak bisa menemukan titik terang keberadaan sang paman. Terakhir mereka mendengar pamannya sudah menikah dengan kekasihnya, dan sudah memiliki seorang anak perempuan. Barulah sebulan yang lalu anak buah Lian berhasil menemukan keberadaan sang paman, Ternyata sang paman mengganti namanya agar tidak terlacak oleh keluarganya itulah yang membuat sang ayah tidak pernah berhasil menemukan nya.
Namun sayang ketika mereka mengetahui keberadaan ternyata sang paman berserta istrinya sudah meninggal dalam kecelakan tujuh tahun yang lalu, Mendengar mendengar berita itu Lian sang kakek langsung jatuh pingsan mendengar anak bungsunya sudah meninggal bahkan kesehatannya sempat drop.
Namun setelah Lian memberitahu bahwa paman nya mempunyai putri, Kesehatan kakeknya kembali membaik seolah mempunya semangat baru dalam hidupnya. Bahkan Lian juga sangat terkejut mengetahui bahwa adik sepupunya adalah Ratu Prilisiya sekertarisnya sendiri, Pantas saja selama ini ia merasa dekat dengan Ratu.
Sebenarnya mereka semua memaksa Lian untuk mengajak mereka bertemu Dan memberitahu Rata bahwa mereka semua keluarga dari ayahnya yang sudah meninggal, Namun Lian dengan tegas menolak nya hal itu membuat semua keluarga nya marah pada dirinya.
Melihat itu secara perlahan menjelaskan agar keluarganya tidak salah paham, Lian memberitahu mereka bahwa dirinya lah yang akan mendekati Ratu secara perlahan - lahan dan mengajaknya bertemu keluarga mereka akhirnya keluarganya setuju. Mereka hanya berharap Ratu mau menerima mereka semua sebagai keluarga dan tidak membenci mereka semua atas kejadian ayahnya dulu.
"Aku akan melakukan apapun untuk kebahagianmu adikku. "Janji Lian sambil memandang Ratu Yang terlihat sibuk bekerja.
Tidak terasa waktu pulangpun tiba terlihat Ratu sudah membereskan meja kerjanya, Seperti biasa sebelum pulang ia menemui bossnya di dalam ruanganan. Namun sebelum mengetuk pintu Lian sudah keluar ruangannya, Melihat itu Ratu segera menunduk memberi hormat.
"Selamat sore pak. "Sapa Ratu.
"Sore, Sudah mau pulang ?." Taya Lian basa - basi, Ia akan mulai mendekati adik sepupunya secara perlahan.
"Iya pak."Jawab Ratu jujur. Sejujurnya ia aneh melihat sikap boss nya akhir - akhir terlihat berbeda.
"Ya sudah bareng turun ke bawahnya kebetulan saya juga mau pulang. "Ajak Lian.
"Baik pak. "Jawab Ratu. Setelah mengambil tasnya, Ratu segera mengejar Lian yang sudah berjalan lebih dulu.
"Apa kamu mencintai suami mu ?. "Tanya Lian secara tiba - tiba ketika mereka di dalam Lift.
"Saya sangat mencintai mas Tio. "Jawab Ratu jujur, Walaupun di dalam hatinya ia bingung kenapa bosnya menanyakan hal itu.
"Apa kamu bahagia bersamanya ?"Tanya Lian lagi.
"iya sangat bahagia bersamanya, Karna dia sangat menyayangi saya dan memperlakukan saya dengan baik. "Jawab Ratu jujur.
"Syukurlah kalau dia memperlakukan kamu dengan, Jadi aku tidak salah menaikan jabatannya. "Ucap Lian di dalam hati.
Ratu tidak nyaman hanya berdua dengan Lian saja di dalam Lift, Apalagi setelah pertanyaan Lian tadi. Melihat Ratu tidak nyaman dengannya, Lian hanya menghela nafas saja.
"Kamu jangan salah paham dengan ucapan saya tadi, Saya tidak bermaksud apa - apa padamu. Anggap saja itu perhatian seorang kakak pada sang adik yang tidak ingin adiknya terluka. "Ujar Lian bersamaan dengan pintu Lift terbuka.
Ting
Lian segera keluar dari lift meninggalkan Ratu yang masih tertegun setelah mendengar perkataan, Setelah sadar Ratu segera berjalan keluar untuk menghampiri suaminya yang sudah menunggu di depan.
"Mas. "Panggil Ratu kepada Tio yang sedang membelakanginya.
"Eh kamu sudah datang sayang, Maaf mas tidak melihatnya. "Ucap Tio merasa bersalah.
"Tidak apa - apa mas, Ayo kita pulang. "Ajak Ratu. Dengan menggandeng tangan sang suami Ratu berjalan keluar menghampiri mobil mereka di tempat parkiran, Tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka berdua.
"Aku senang jika kamu bahagia bersama dia. "Ucap Lian sambil tersenyum, Setelah itu ia menjalankan mobilnya menuju kerumah orang tuanya.
"Sayang bagaimana kalau kita makan malam berdua di luar, Kita kan sudah lama tidak makan diluar sekalian ngerayain kenaikan jabatan Mas sayang. "Ajak Tio.
"Boleh mas. "Ucap Ratu setuju. karna mereka sudah lama tidak makan diluar, Dikarenakan kesibukan masing - masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments