teman baru

.....

Azka merasa sangat terpukul dengan jawaban Alice, namun dia memahami dan menghormati keputusan Alice. Mereka berdua masih tetap teman baik, dan tetap menjaga hubungan mereka dengan penuh kasih sayang dan hormat satu sama lain.

Dalam pikiran nya , Alice mendapatkan sisi Azka yang lebih dalam dan membuatnya menghargai hubungan mereka sebagai teman dengan lebih. Tidak ada yang hilang antara kedua teman ini dan mereka menghormati perasaan serta memperkuat hubungan persahabatan yang telah terjalin selama bertahun-tahun.

" Hah.. Untung saja cuma mimpi...!! Karena aku tidak ingin berurusan dengannya . " Ucap Alice yang sedang terbangun dari tidurnya. Karena ia tidak ingin berhubungan atau mendekati Azka .

Di Pagi hari , yang sangat cerah ini di sebuah kamar asrama . Terdapat yang baru saja terbangun dari tidurnya . Alice pun bersiap-siap melakukan ritual mandinya, mempersiapkan air hangat dan peralatan mandi lainnya di kamar mandi. Tapi kali ini sesuatu terasa berbeda. Di dalam kamar mandi, Alice merasakan udara yang dingin dan angin yang bertiup kencang dari jendela yang terbuka. Ia merasa aneh dan sedikit ketakutan karena ia merasa ada yang mengawasinya.

Alice mengabaikan perasaannya dan memutuskan untuk tetap mandi seperti biasa. Namun, ketika Alice melihat ke cermin di kamar mandi, ia merasa seperti ada sosok yang menatapnya dari balik pintu kamar mandi. Jantung Alice berdegup kencang. Ia merasa seperti dalam mimpi buruk.

Alice segera melihat ke arah pintu kamar mandi dan menemukan bahwa ia terkunci dari dalam tanpa ada yang bisa membuka pintu dari luar. Alice mulai merasa panik dan ketakutan, dan berusaha mencari jalan keluar. Ia mencoba untuk memecahkan kaca jendela, memanggil bantuan, namun tak ada yang berhasil.

Namun, setelah beberapa saat berlalu, Alice merasa seperti sosok itu tiba-tiba menghilang. Ia akhirnya menemukan kunci kamar mandi yang tergeletak di lantai. Alice kemudian meyakini bahwa sosok yang ia lihat hanya khayalan. Tapi ia tidak dapat luput dari perasaan teror yang menyelimuti dirinya. Alice belajar untuk selalu waspada terhadap kemungkinan buruk, namun ia juga belajar untuk tidak takut merasa takut, dan mencari cara untuk mengatasinya.

.....

Di pagi hari yang cerah, Alice bersemangat untuk pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Sekolah hanya berada beberapa blok dari rumah asrama nya dan Alice memutuskan untuk menikmati cuaca yang menyenangkan ini. Dia menyimpan tas dan buku-bukunya ke dalam ransel kemudian berjalan keluar rumah.

Ketika sedang berjalan, Alice melihat anak kecil menangis di tepi jalan. Tanpa ragu, Alice berhenti dan bertanya apa yang terjadi. Anak itu menjawab bahwa dia tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Alice merasa iba dan langsung menawarkan untuk membantunya pulang ke rumahnya.

Alice berjalan selama beberapa menit bersama anak itu ketika tiba-tiba anak itu mengendalikan dan menunjuk ke sebuah rumah di depan mereka. Alice merasa kaget dan terkejut. Itu adalah rumahnya sendiri! Alice tersenyum kecil pada dirinya sendiri karena kegagalan mengenali rumahnya sendiri. Anak itu merangkul Alice dan berkata, "Terima kasih, kak! Saya akan pulang sendiri dari sini."

Alice tersenyum dan berjalan dengan hati senang menuju ke rumahnya. Dia menyadari bahwa terkadang seseorang dapat kehilangan arah atau bahkan melupakan rute yang biasa diambil dalam kehidupannya. Namun, Alice kemudian memutuskan untuk tidak terlalu terburu-buru dan memperhatikan sekeliling agar tidak kehilangan arah lagi. Menjadikan setiap momen sebagai kesempatan untuk belajar.

....

Saat berjalan, Alice tidak sengaja bertemu dengan Azka, teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Alice sangat senang bertemu teman nya dan mereka berbicara tentang masa lalu dan kejadian-kejadian yang telah terjadi sejak mereka berpisah.

Namun, seiring berjalannya waktu, Alice mulai merasa tidak nyaman dengan arah pembicaraan mereka . Di saat Azka menghampiri mereka , Buah pikirannya mulai bertanya-tanya tentang pandangan hidup Azka dan nilai-nilai yang dibangunnya. Alice merasa tidak bisa menyetujui pandangan Azka yang kelewat ekstrem mengenai beberapa hal dan hal-hal yang tidak sejalan dengan prinsipnya.

Azka mendekat lalu mengecup singkat bibir Alice pun mendorong nya.

" Apa yang kau lakukan..?" Ketusnya kesal " kau itu budak ku, ingat itu ...!!" Ucapnya dengan nada sombong nya dan pergi begitu saja .

" Dasar anak Anjing....!!" Ucapnya sambil berteriak,

" Hei, bagaimana kabar mu ? " Tanya seseorang di belakang nya .

" Eh, Baik zikri " ucapnya sambil tatapan mata mereka bertemu dan sama sama tersenyum bahagia.

Setelah berbincang lama, mereka saling berpamitan dan berencana akan bertemu lagi suatu saat. Namun, Alice tidak bisa menghilangkan rasa tidak nyamannya karena baru saja bertemu dengan Azka yang sangat menyebalkan itu . Tapi berbeda hal saat bertemu dengan zikri, di lain sisi mereka bersahabat tapi perilaku mereka sangat berbeda satu sama lain.

Setelah berlama-lama memikirkan hal ini, akhirnya ia menyadari bahwa ia harus memilih teman dengan cermat. Teman yang memiliki pandangan dan nilai-nilai yang sama dengan dirinya dan mampu memberikannya pengaruh yang positif dalam hidupnya. Alice belajar bahwa ia harus berani memilih teman yang baik dan tidak takut untuk membuat keputusan yang tepat.

.....

Alice dan temannya masuk ke kelas bersama-sama ketika mereka tiba di sekolah. Mereka saling mengobrol dan tertawa, mencoba membuat suasana yang menyenangkan. Namun, ketika masuk ke kelas, Ada seorang anak baru yang duduk di samping Alice. Alice berusaha untuk memperkenalkan diri dan bersikap ramah, tetapi anak baru itu tampaknya tidak begitu tertarik.

Alice merasa sedikit kesal. Namun, ketika pelajaran dimulai, Alice mulai membuka bukunya dan memperhatikan pelajaran di depan kelas. Tiba-tiba, anak baru itu menarik perhatiannya dengan pertanyaannya yang terdengar logis dan cerdas. Alice akhirnya menyadari bahwa ia mungkin telah tidak adil dalam menduga sikap anak baru tersebut.

Setelah pelajaran berakhir, Alice memutuskan untuk meminta maaf kepada anak baru jika dia terlihat menyebalkan padanya. Anak baru itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Alice atas kesediaannya untuk berbicara. Sejak itu, Alice dan anak baru itu menjadi teman yang baik dan saling membantu satu sama lain dalam pelajaran.

Alice belajar bahwa terkadang kesan pertama orang tidak bisa diandalkan sepenuhnya dan bahwa kita tidak boleh terlalu cepat membuat kesimpulan. Alice juga belajar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan penting untuk tetap memberikan kesempatan pada orang lain untuk membuktikan diri mereka.

Guru pun masuk ke kelas dan memberikan materi pelajaran hari ini. Dia memaparkan dengan jelas dan tertib, kemudian memberikan tugas yang cukup menantang untuk kerjaan. Alice dan teman-temannya semua terlihat fokus dan serius ketika mengikuti pelajaran itu.

Namun, ketika guru mengecek hasil tugas murid-muridnya, Alice merasa agak cemas. Tapi ketika guru memuji hasil kerja Alice dan memberinya nilai yang tinggi, ia merasa sangat senang dan bangga dengan dirinya sendiri. Tapi Alice merasakan bahwa satu temannya, yang selalu dia lihat sangat terampil dalam matematika, mendapat nilai yang lebih rendah dari dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!