Olinda tidak mengerti ada apa dengan sang kakak ipar. Setelah kembali dari taman, Jane hanya diam tidak berkata sedikit pun. ia bahkan langung masuk ke dalam kamar dan menyuruh kedua anak kembarnya untuk bermain sendiri.
" Ada apa dengan Mommy kalian?" tanya Olinda kepada Ethan dan Emma.
" Tadi saat di taman, Mommy melihat seorang paman. Mommy memanggilnya dengan nama Dean, tapi paman itu mengatakan tidak mengenal Mommy," Jelas Emma.
" Iya Aunty Olin, setelah itu Mommy terlihat menangis dan langung membawa kami pergi. Apalagi ada seorang wanita dan anak kecil seusia kita yang menghampiri," imbuh Ethan.
Olinda tentu terkejut saat mendengar penjelasan kedua ponakannya. Bagaimana sang kakak bisa muncul di taman itu, padahal kabar kematiannya jelas beredar 5 tahun yang lalu. Olinda yang tidak percaya dengan kematian Dean jga berusaha mencari, namun tidak pernah mendengar sedikitpun kabar itu. Padahal dia sudah berusaha mengerahkan seluruh anggota Dean yang tersisa untuk mencari, namun semuanya nihil.
"Baiklah anak-anak, kalian istirahatlah di kamar dulu. Aunty harus mengurus sesuatu."
Olinda mengantarkan kedua keponakannya menuju kamar dan langsung pergi keluar. Sepertinya dia harus membicarakan hal ini kepada Joy, bagaimanapun juga Joy adalah yang bertugas mengurus Kelompok dan Kartel Magna Arbor. Joy menjadi orang kepercayaan Olinda saat dia menemani Jane di Tanah Air. Namun, Olinda tetap terus mengawasi Joy, ia juga sering bolak balik Tanah Air dan Negara A untuk memantau. Awalnya Dean tidak mengijinkan Olinda untuk terjun ke bisnis hitam itu, namun kepergian Dean tentu saja membuat Olinda harus melakukannya.
" Joy, sudah dengar apa yang diceritakan oleh Ethan dan Emma?" tanya Olinda
" Sudah Nona, saya sungguh terkejut mendengar fakta itu. Tadi nona dan tuan muda juga mengatakan tentang Tuan Dean, tapi saat saya berlari mencoba untuk menghampiri, orang yang dimaksud sudah tidak ada," jelas Joy.
Olinda dan Joy terdiam saat ini. Keduanya sama-sama sedang berpikir megenai keberadaan Dean yang muncul selama 5 tahun kabar kematiannya. Dan dari cerita Ethan juga Emma, sepertinya Dean hilang ingatan.itu pun jika benar adalah Dean dan bukan hanya orang yang mirip.
Riwayat Jane yang pernah mengalami depresi parah setelah Dean meninggal membuat Olinda sedikit ragu dengan apa yang jane lihat.
" Joy selidiki, coba retas kamera pengawas sekitar taman. Kita harus pastikan itu kakak ku atau bukan," tegas Olinda memberi perintah.
" Baik Nona, saya aka melakukan segera."
Joy pergi dari ruang kerja milik Dean yang sekaran dipakai oleh Olinda.Rumah yang habis terbakar itu kembali dibangun persis seperti rumah sebelumnya. Janella lah yang meminta. Ia ingin anak-anaknya hidup dengan kenangan sang ayah meskipun sudah tidak lagi ada bersama mereka.
" Kak, jika kamu masih hidup maka kembalilah," ucap Olinda.
Gadis berusia 25 tahun menangis tergugu. Dean adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki. Rasanya sangat sakit mengetahui Dean yang meninggal bahkan tidak berpamitan.
" Kak Rex, jika kemarin aku sudah ikhlas dengan kepergian mu sekarang harapan itu muncul lagi. Aku sungguh berharap masih hidup Kak."
Di dalam kamar Si Kembar, Ethan dan Emma jelas tidak bisa tidur. Mereka mengingat kembali ekspresi ibu mereka yang kembali sedih. Sudah bertahun-tahun ini tidak melihat wajah sedih sang ibu, dan kali ini wajah ibu mereka sangat sedih. Bahkan sampai menangis.
" Apakah Paman tadi adalah Daddy kita? Tapi jika dilihat-lihat dia mirip dengan kita Et," ucap Emma sambil melihat ke arah kaca.
" Aku rasa juga begitu. Tapi bukankah tadi ada seorang wanita dan anak kecil di sana. Bahkan anak kecil itu memanggilnya denan sebutan ayah," imbuh Ethan.
Keduanya menjadi diam, mereka merasa ada yang tidak beres dengan semua yang terjadi tadi. Bocah 5 tahun itu mengambil tab nya lalu mencoba mencari nama Dean. Ethan tentu sangat ingat saat sang ibu memanggil pria itu dengan nama Dean.
Tak ... tak ... tak ... .
Tangan Ethan begitu lincah menari di atas keyboard layar sentuh itu.Dia sangat fokus, sedangkan Emma dia memilih untuk duduk diam di samping Ethan. Emma cukup melihat apa yang dilakukan kakak kembarnya itu. Ya, kata sang mommy, Ethan adalah kakak Emma karena dia lahir lebih dulu dari pada dirinya.
" Lihatlah Em, ini paman yang tadi. Tapi data yang muncul hanya satu tahun kebelakang aku yakin ada yang menyembunyikan fakta sesungguhnya," dalih Ethan.
" Aku setuju padamu kakak ku. Sepertinya kita harus mencarinya pelan-pelan. Kita tidak boleh terburu-buru. Jika memang dia adalah daddy kita, maka tidak akan aku biarkan siapapun mengambilnya," tegas Emma.
" Ya, aku juga tidak rela Daddy kita menjadi Daddy orang lain."
Sepertinya Ethan dan Emma begitu teguh. Saat ini mereka berdua bahkan sudah membuat rencana untuk mendapatkan informasi lebih mengenai seorang Dean Alexander yang sebenarnya memiliki nama asli Dean Benicio. Ya, nama Dean ternyata juga sudah berubah, tentu hal ini tidak sesederhana yang dipikirkan.
TBC
Note:
Bagi yang belum tahu Dean Benicio, dia adalah musuh Arduino ( karya: Mafia Somplak dan Cewek Anyep). Tapi dia berubah baik, dan Janella adalah adik Jason. Sama, keduanya juga di karya itu. ini Author buatkan cerita tersendiri. semoga terhibur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yus Warkop
lanjut
2024-12-24
0
Memyr 67
ini the next mr. sun? si kembar jenius?
2024-12-05
1
komalia komalia
iya udah baca dan adek nya dean kan yang jualan narkoboy di kampus
2024-09-25
0