Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat, 1 Minggu berlalu
pagi ini pagi di mana Valerie di rias dengan begitu indah, aksesoris yang mewah gaun yang di hiasi dengan kilaunya permata yang menempel, seakan ia adalah putri raja
Valerie tersenyum melihat dirinya melalui pantulan cermin ia tak menyangka bahwa sebentar lagi ia akan menjadi istri orang di usianya yang masih sangat muda ini
lidya
vale kamu sudah siap nak
Valerie
sudah mah
Valerie tersenyum manis menghadap ke arah ibunya
lidya
Kamu cantik sekali sayanggg
Lidya memeluk putri sematawayangnya ia perlahan mengeluarkan buliran air mata
lidya
Semoga kamu bisa bahagia ya sayang
Valerie tersenyum
Valerie
Terimakasih ma
Cklek pintu terbuka
hrly
Kok lama sekali sih mah acara sudah mau mulai ini
hrly
Ayo bergegas
Namun Harly terdiam ketika melihat putrinya yang berdiri di depannya
hrly
Kamu cantik sekali sayang
Harly tersenyum bahagia
hrly
kamu sudah siap sayang?
Valerie mengangguk
Harly mengulurkan tangannya dan Valerie menyambut tangan ayahnya, mereka berjalan bergandengan
Hingga tibalah di mana saat Harly berjalan dengan gagah mengantar putrinya dengan di iringi musik romantis
Selangkah demi langkah semakin lama terasa berat buliran air mata mulai berjatuhan di wajah Harly, ia melihat tangan yang iya gandeng saat ini teringat dengan gadis mungil yg selalu bermimpi menjadi putri raja dan mulai dari hari ini mungkin ia tidak bisa melihat putrinya dengan leluasa seperti sebelumnya
Harly menarik nafas dalam-dalam, ketika ia menyerahkan tangan Putri kecilnya ini
hrly
Jaga baik baik putri kecil kami, jangan biarkan ia merasa tersakiti dan menangis jika kamu merasa ia tidak pantas untukmu maka pulangkan dia ke rumah kami jangan kau sakiti dia
Riza tersenyum
Riza
Baik om
Harly merasa kurang puas dengan jawaban Riza namun ia sedikit merasa legah
genggaman tangan terasa canggung
Valerie tidak bersuara sedikitpun namun ia merasa legah karena pria yang menjadi suaminya bukanlah seorang kakek-kakek
Comments