bab 3
"baik lah lex ... Aku akan menikahi wanita yang kau cintai itu," ucap Tio.
Alex sangat senang bercampur rasa sedih dan cemas. (apa kah keputusan ku ini sudah benar)
batin Alex.
Tapi Alex tidak meragukan sahabat nya itu. Karna iya sangat tahu betul bagaimana kelakuan Tio. Alex sangat mempercayai Tio, untuk menjaga dan mendampingi Sindi.
"Tio tolong temui Sindi. Aku akan mencari keberadaan sindi dan mem pertemukan kamu dengan nya."
"baik lah lex," ucap Tio menurut
"Ayo kita pergi, untuk mencari Sindi," mereka pun pergi bersama untuk mencari keberadaan Sindi.
Alex menghentikan mobil nya, ketika iya melihat Sindi duduk di taman sendirian.
Alex sangat sedih, melihat Sindi yang masih saja menangis karna ulah nya. Walau pun itu tidak kehendak alex sendiri, melain kan Alex ter paksa melakukan nya.
"Tio," ucap Alex memanggil nya.
"Iya lex, ada apa?" sahut Tio
"Yang duduk sambil menangis di bangku taman itu adalah Sindi. Wanita yng ku cintai, ayo lah temui dia buat dia bahagia Tio," ucap alex
"kenapa kamu terlihat sangat sedih lex? aku jadi tidak tega untuk menemui nya, karna itu akan sangat me nyakiti mu," ucap Tio
"Tolong lah Tio, aku tidak mau dia larut dalam ke sedihan. Dalam waktu yang lama karna ulah ku. Aku sangat ingin melihat dia bahagia. Karna hanya kamu lah sahabat sejati ku yang selalu ku percaya. Buat lah dia bahagia dan melupakan ku. Buat dia merasa aman,dan nyaman saat ber sama mu,"
"Aku akan menikah secepat nya dengan wanita lain yang di jodoh kan papa ku. Aku akan mencoba untuk bahagia dan mencintai nya sepenuh hati ku, dan me mulai hidup baru ku ber sama Almira," ucap alex panjang lebar.
"Baik lah lex, aku akan pergi menemui nya."
Tio turun dari mobil, dia melangkah maju menemui Sindi, ada sedikit rasa canggung di perasaan nya, Tio sangat jarang mendekati wanita. Karna wanita lah yang selalu mendekati Tio.
Tio sangat lah tampan sehingga bnyak wanita yang ingin menjalin hubungan bersama Tio. Selain tampan Tio juga kaya, iya berkarir sendiri dari nol dan sukses menjadi bos di beberapa perusahaan nya sendiri.
Itu pun juga dari bantuan Alex yang selalu memberi kan suport dan mengirim kan uang untuk modal usaha nya.
Tio mencoba mendekati Sindi.
"Apa kah aku boleh duduk di sebelah mu?"
Sindi pun melihat ke arah Tio.
Sindi terdiam sejenak, karna begitu kagum dengan ketampanan Tio.
Kulit Tio yang putih mata yang seperti elang, hidung yang mancung ,dan bibir yang tipis ber warna pink alami .
Badan Tio pun tinggi mempunyai otot, serta roti sobek yang kelihatan di perut nya. Karna Tio memakai kaos yng ketat ,sehingga perut Tio yang bagaikan roti sobek itu kelihatan samar."
Sindi pun mengangguk, "Iya boleh." Walau pun masih merasa sangat sedih karna Alex. Sindi ingin mengesamping kan rasa itu, karna Sindi melihat lelaki tampan di hadapan nya.
Saat Sindi yang masih terisak karna menangis sangat lama. Tio pun mulai me ngajak nya ber bicara.
"Siapa nama mu?, nama ku Tio," ucap Tio sambil mengulur kan tangan nya kepada Sindi.
"Emmmm, n--nama ku S-Sindi," jawab Sindi yang masih terisak karna tangis nya sedari tadi .
"Boleh aku tau, apa yang membuat kamu merasa sedih?" tanya Tio
"Tidak!" jawab Sindi. Sindi tidak suka ada yang ingin tahu ke ada an nya. Walau pun Tio tampan tapi Sindi tidak suka pertanyaan Tio.
"Itu ada lah privasi ku. Aku tak ingin menceritakan kepada orng yang baru ku kenal."
Tio pun merasa, iya salah bicara.
"Maaf kan aku Sin, karna telah membuat mu marah. Aku tidak akan menanyakan nya lagi."
Sindi merasa ber salah, karna iya telah marah kepada Tio.
"Iya aku pun juga minta ma'af, karna aku sudah berkata kasar ke padamu, baik lah. Aku harus pergi dulu ya, aku masih ada urusan," ucap Sindi ber bohong, padahal Sindi hanya masih mau sendiri.
"Apa kah aku boleh me minta nomor telepon mu? aku ingin kenal lebih dekat dengan mu," ucap Tio.
"Baik lah," jawab Sindi. Sindi pun memberi kan nomor nya kepada Tio. "aku pergi dulu ya Tio."
"iya Terima kasih Sindi," jawab Tio.
Sindi pun pergi, me ninggal kan Tio sendiri di taman.
****
...Singkat cerita. Tibalah hari pernikahan Alex dan Almira. Alex mengundang Tio dan Sindi, untuk datang merayakan pernikahan nya. ...
...Walau pun berat bagi Sindi untuk datang. Sindi harus hadir, melihat mantan nya untuk terakhir kali nya bagi Sindi. Alex ingin pernikahan nya ini satu kali untuk selamanya. Karna Alex tidak ingin mempermain kan wanita , dia ingin jadi lelaki sejati, dan ngin mencoba mencintai Almira walau pun itu sangat susah bagi nya....
Sindi me ngucap kan selamat kepada Alex.
"Selamat untuk pernikahan mu lex. Semoga menjadi pasangan yang, Sakinah, Mawaddah,
Warahmah."
"Terima kasih Sindi, untuk kehadiran dan do'a nya."
"Iya, sama sama lex."
Tio pun menghampiri mereka, begitu juga dengan Almira yang baru datang dari toilet, karna sebelum Sindi datang, Almira lebih dulu pamit ke toilet.
Almira adalah wanita yang solehah dan juga cantik. Walaupun dia anak orang kaya, itu tidak membuat nya sombong, itu lah yang membuat Alex ingin belajar mencintai Almira. Walau pun pelan-pelan, tapi pasti Alex akan melupakan Sindi. Itu lah ke inginan Alex.
Alex me mulai kan pembicaraan mereka. Alex ingin men jodoh kan Sindi dan Tio.
"Aku ingin bicara pada kalian. Ini ada lah permintaan ku, yang sangat ingin ku lakukan. Apa kah kalian mau mengabul kan per mintaan ku?"
ucap alex.
Almira, Sindi, dan Tio pun terdiam sejenak .
"Apa itu lex?" ucap Tio.
"Sindi ... Apa kah kau mau, melakukan per mintaan ku ini?",
"Apa itu lex?" ucap Sindi pula.
"Aku ingin, kau dan Tio menikah, karna kalian orang yang sangat ku sayangi. Aku akan membiayai keperluan pernikahan kalian," pinta alex
"Kenapa kamu meminta seperti itu lex?" Sindi pun mulai me netes kan air mata nya, yang iya tahan sedari tadi. Karna melihat lelaki yang iya cintai menikah dengan wanita lain.
"Ma'af kan aku Sin! aku tidak ingin kau sakit hati karna ulah ku ini, aku ingin kau bahagia ber sama sahabat ku Tio."
"J--Jadi Tio ini sahabat mu lex?" tanya Sindi.
"Iya, Sin ... Tio ada lah sahabat ku sedari kecil. Aku ingin kau bahagia ber sama nya. Aku ingin me nebus ke salahan ku ini karna telah me nyakiti hati mu."
Almira hanya terdiam mendengar kan suami nya, berbicara pada mantan nya. Karna Alex sudah menceritakan semua nya kepada Almira.
Jadi Almira hanya manggut-manggut saja sambil mengiya kan Alex.
Sindi yang sudah putus asa pun hanya me nganguk mendengar penjelasan alex.
(Sebenarnya ... Aku ini sangat putus asa sekali karna ulah mu lex! Aku tidak ingin larut dalam kesedihan men dalam karna mu,) batin Sindi.
"Aku, akan menikah dengan Tio," ucap Sindi.
Mata Tio pun ter belalak, karna iya tak per caya dengan perkataan Sindi yang menerima permintaan Alex, untuk menikah dengan nya.
"A--Apa kah kau serius? " tanya Tio yang masih tak percaya.
"Iya, Tio aku sangat serius!" jawab sindi.
"Baik lah kalau begitu, aku akan menikah kan kalian 7 hari lagi. Maka dari itu bersiap-siap lah!"
ucap alex.
Mereka pun mengangguk ber samaan.
7 hari (Apa kah itu tidak terlalu cepat) batin Tio, tapi Tio hanya bisa diam karna sahabat nya itu, dia tak ingin melihat sahabat nya sedih kalau Tio menolak nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Amelia
❤️❤️❤️😊
2024-02-21
1