MALAM TANPA CAHAYA

Pukul 14:00 wib kami tiba di rumah, aku bergegas masuk ke dalam kamar tidur untuk melihat dan memastikan boneka tersebut apakah sama dengan yang dimiliki anak-anak yang berada di taman bunga tadi.

"Ya ampun, ini benar-benar boneka yang sama dengan yang dipeluk anak tadi." ucapku sembari terus memegang dan memperhatikan bekas robekan di lengan si boneka.

"Sebenarnya siapa dia? Kenapa boneka ini sama persis dengan milik gadis kecil itu?" ujarku dengan suara setengah berbisik dan merasa heran.

Bingung bercampur lelah, aku merebahkan tubuhku sembari memeluk boneka itu. Aku berfikir kembali, ada apa? Kenapa? Bagaimana? Pertanyaan itu selalu berputar-putar di otakku. Aku sangat mengantuk, aku sangat lelah, dan aku ingin tidur.

"Saaraaah... Saaraaah... Saaraaah.... "

Aku mendengarnya, suara itu... suara yang biasa memanggil namaku. Mataku terasa sangat berat tapi aku berusaha membuka mataku sedikit demi sedikit.

"Saaraaah... Saaraaah.... "

"Apa...? Siapa ...? " sautku.

Aku terus berusaha membuka mataku, lalu saat aku mampu melakukannya, aku melihat anak itu duduk di sudut kamarku, tapi Dia tidak sendiri.

Tiba-tiba dari luar kamarku terdengar suara memanggil-manggil nama yang lain yang tidak aku kenali. "Tania ...." teriak wanita tersebut menyebutkan nama yang asing bagiku.

"Tania... Tania... Tania.... " Tapi tidak ada satupun dari kami yang menyahut panggilan tersebut.

Braaack

itu suara benda keras yang sengaja dipukul ke arah pintu kamarku. "Taniiiaaaa... buka pintunya! Dasar anak nakal, anak tidak tahu diri." Suara itu terdengar kejam, kasar, sadis, dan penuh amarah.

Aku masih tidak bisa bergerak, tapi mataku jelas melihat gadis kecil itu memegang bonekanya dengan erat sembari memeluk gadis kecil yang satunya lagi.

Aku terus menatap mereka berdua dan seakan mendengar Dia berkata kepada gadis yang satunya lagi. "Kamu tetap disini ya dek, jangan keluar! Dengar ... jangan keluar!" ucap Tania kemudian Iya pergi keluar meninggalkan gadis yang satunya lagi.

"Taniaaaaa ...."

Teriakan dari suara sadis itu muncul lagi, lalu Tania berdiri dan berjalan ke arah pintu sambil memeluk bonekanya. Aku tidak dapat memutar kepalaku dan aku tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi di dekat pintu kamar tersebut.

Tiba-tiba, aku mendengar suara pukulan yang keras. "Sakit, ampun.... " Kemudian terdengar jeritan gadis kecil itu di depan pintu. Pack pack pack bug bug bug. "Ampun, jangan ...." kata Tania yang menjerit berselang seling dengan suara pukulan yang begitu kuat.

Rintihan dan tangisan jelas terdengar di telingaku. Tak lama kemudian, *b**reeeeak* breeeeek (terdengar seperti suara robekan yang kuat), lalu hening.

Tap, tap, tap, tap, tap, (suara langkah kaki lamban yang terseok-seok). Dia/gadis kecil itu berjalan tertatih-tatih sambil menyeret kaki kirinya.

Aku melihat banyak luka ditubuh mungilnya, mulutnya, hidungnya, dan tangannya penuh dengan lebam (aku menangis melihat pemandangan itu). Itu sangat menyedihkan ... bagaimana mungkin ada orang yang tega menyakiti gadis mungil yang begitu cantik. Ucapku di dalam hati.

Sang adik menangis memeluknya. "Kak Tania, kakak."

Di sudut kamar itu, aku melihat tangan kanan tania memeluk erat adiknya, dan tangan kirinya kuat memegang boneka yang terlihat robek di bagian tangannya.

"Sudaaaaah, jangan menangis lagi, jangan takut, aku akan menjagamu, menjagamu sampai aku mati. Aku janji ...." kata Tania terbata-bata sambil terisak-isak menahan tangisan dan air matanya.

Dari sini, aku melihat sang adik gemetaran, ketakutan, dan menangis sambil mengelap tetesan darah di ujung bibir Tania. Taniapun tampak memeluk sang adik dengan erat dan penuh kehangatan.

Aku terus memandangi mereka, lalu... Tania tersenyum melihat ke arahku. Melihat senyumnya, aku seolah-olah tau bahwa Dia "Tania" adalah seorang kakak yang baik, aku sangat ingin memiliki seorang kakak seperti Tania, gumamku di dalam hati.

Tanpa terasa, air mataku begitu penuh terisi, batinku berbisik, Sebenarnya apa yang tengah aku saksikan ini? Apakah aku sedang bermimpi lagi?

Ibu, ibu, ibu dimana? ucapku di dalam hati. Aku menutup kedua mataku untuk mengusir air mata yang sudah penuh dimataku. Tapi saat aku kembali membuka mataku, aku tidak lagi bisa melihat mereka berdua, aku kembali bingung dalam kesendirian ku.

Tiba-tiba, Emmmuuach... Kecupan yang hangat terasa di keningku. "Sarah, ayo bangun! ini sudah sore. " ucap ibu. "Mana baik anak gadis yang cantik tidur hampir mendekati magrib seperti ini, pamali nak ... ayo bangun! Ayahmu mau pergi mengantarkan berkas proyeknya malam ini, mungkin besok pagi baru kembali. "

"Kenapa harus malam ini Bu? kenapa tidak besok pagi saja?" Ibu memegang dan mengusap kepalaku, "Tadi bos ayahmu menelpon, katanya ini proyek penting nak. "

"Baiklah Bu, kalau begitu aku mandi dan bersiap dulu sebesar. "

"Kalau begitu, Ibu keluar duluan ya Sarah dan cepat! Ayahmu menunggu." ujar Ibu dan aku hanya tersenyum setengah lesu.

Aku sudah rapi dan segera keluar dari kamarku, aku melihat Ayah dan Ibu sudah menungguku. Kemudian Ayah berdiri menuju ke luar rumah. Aku dan Ibu mengantarkan Ayah hingga ke dalam mobil.

"By yah .... " ucapku sambil melambaikan tangan kananku dan Ayah pun menyambutnya.

"Hati-hati di rumah dan jangan tidur terlalu malam." ujar Ayah dan itu adalah pesan Ayah untuk ku.

Setelah Ayah pergi, aku dan Ibu masuk ke dalam rumah. "Ibu .... " ucapku ragu-ragu.

"Iya, ada apa Sarah? " jawab ibu.

Tiba-tiba listrik padam dan aku merasa ketakutan. Jantungku berdetak tidak beraturan, seperti ada sesuatu yang aku khawatirkan. Tapi aku tidak tau apa itu.

"Sarah, kamu tunggu disini ya nak! Ibu ambil lilin dulu. " kata Ibu.

"Tidak bu, aku ikut saja ya." ujarku setengah memelas.

"Ada apa nak? Kamu terlihat gelisah?" tanya Ibu tapi aku tidak menjawab, hanya terdiam sambil menemani Ibuku mengambil lilin.

Ceeesh... (bunyi korek api).

Ibu menghidupkan lilinnya. Disaat yang bersamaan, aku sangat lega, sedikit cahaya lilin cukup membuatku berani menatap dinding rumah ini (ucapku di dalam hati).

"Bu, boleh tidak kalau malam ini aku tidur bersama ibu?" tanyaku malu-malu.

Taaaaaar

Terdengat suara vas bunga terjatuh dari sudut meja ruang tamu. "Sudah, biar saja besok si Mbok yang membersihkannya nak dan Ibu juga setuju kalau malam ini kamu tidur bersama ibu. "

Uh, aku sambil membuang nafas, "Ya Tuhan, syukurlah lah akhirnya aku bisa tidur lelap malam ini, lega sekali rasanya. Kami membawa lilin ke dalam kamar dan tidur bersama. Pasti terasa aman dan nyaman tidur malam ini, gumamku.

Beberapa menit aku berbaring di sebelah Ibu, aku merasa ada yang mengusik ku. Berkali-kali aku merasa selimut ku ditarik cukup kuat hingga akhirnya terjatuh. "Ih ... dingin sekali rasanya kakiku. " gumamku.

Tidak tahan dengan rasa dingin yang menusuk hingga Tulang-tulang kaki, aku segera mencari selimutku, ternyata selimut itu sudah berada di lantai samping ranjang Ibu. Pantas saja aku kedinginan, selimutnya kabur, ucapku tanpa suara.

Aku duduk dan merunduk untuk mengambil selimutku, dan aku menggunakannya kembali untuk menutupi kaki hingga ke tubuhku.

Tak lama, selimutku jatuh krmbali. Dengan mata tertutup, aku mulai meraba, mencari dan menariknya kembali. Namun pada saat tanganku menyentuh selimut dan ingin menariknya, aku merasa tanganku ditahan dan dipegang erat oleh sesuatu.

Kaget, aku membuka mataku dan melihat tangan ku, tapi tidak ada apapun. Aku ingin kembali tidur, namun pada saat aku ingin merebahkan tubuhu aku melihat gadis misterius duduk di di bawah lantai dekat kaki Ibuku.

Tubuhku gemetaran, aku ketakutan tapi aku melihat Ibu masih di sampingku jadi aku memutuskan untuk tetap di sini dan menutup mataku dengan selimut tebal dan menempelkan tubuhku di dekat punggung Ibu.

Nafasku tetap tersengal-sengal walaupun aku berusaha untuk menetralkan nya.

Penasaran, aku memberanikan diri untuk membuka selimutku guna mengetahui apakah dia masih di sini atau sudah pergi. Aku membuka mataku lebar-lebar, tapi disaat yang bersamaan aku merasa sangat terkejut karena melihat sekelilingku yang tiba-tiba terang benderang.

"Ini ... ini bukan kamar ibu, gumamku. Kamar ini penuh boneka-boneka cantik, mainan anak perempuan lainnya seperti masak-masakan, ada juga gambar-gambar lucu, dan tembok yang indah dengan motif bulan bintang.

Lagi-lagi, aku melihat Tania dan adiknya sedang bermain dengan riang gembira. mereka menyanyikan lagu "Pelangi-pelangi." Mereka menyanyikannya dengan riang gembira sambil bertepuk tangan.

Kali ini aku tidak melihat Tania berlumuran darah ataupun luka-luka lebam. Tania tampak bersih dan cantik dengan tahi lalat manis mewarnai dagunya, pemandangan itu membuat aku ikut tersenyum bahagia.

Beberapa kali Tania berdiri dan menggerakkan tangan beserta kakinya dengan lincah sambil diiringi tepuk tangan yang cukup meriah dari adiknya.

Selang beberapa menit, tiba-tiba. Braaaak

Tania pun tampak sigap memeluk adiknya. Dari sini aku melihat seseorang masuk ke dalam kamar namun aku tidak dapat melihat wajahnya. Aku hanya dapat melihat bagian punggungnya, dan aku yakin kalau dia seorang wanita.

Seperti sebelumnya, aku kembali mendengarnya berbicara kasar membentak serta memarahi Tania. "Apa yang kamu lakukan? Kamu belum menyelesaikan tugasmu. Pergi sana! Dan kerjakan semuanya atau kamu tau sendiri akibatnya! " ucap wanita tersebut tanpa ampun.

Tapi pada saat yg bersamaan, adik Tania memeluknya penuh ketakutan seakan-akan dia tidak ingin ditinggalkan. Melihat Tania yang bergerak lambat, wanita itu langsung menjambak dan menarik rambut Tania. Tania pun menjerit kesakitan sambil meninggalkan sang adik sendirian di kamar.

Selain Tania, aku juga melihat adik tania, berjalan perlahan menuju sudut kamar dan dia duduk di sana sambil memeluk boneka Tania dan menangis.

Seakan larut dalam suasana, aku bergegas turun dari ranjang dan berlari mengejar Tania yang diseret hingga dapur. "Lepaskaaaaaaan, lepaskan Tania!!" jeritku. Namun upayaku tersebut sepertinya sia-sia, wanita itu tidak melepaskan Tania bahkan mungkin Dia tidak mendengarkan aku.

Aku terus mengikutinya, "Siapa kamu? Kenapa kamu begitu kejam?" Belum selesai pertanyaanku. Kemudian dari arah belakang, aku merasa ada yang memegang pundak ku dengan lembut.

Aku membalikkan tubuhku. "Ibu ...." ucapku sambil menangis tapi Ibu tidak bereaksi. Aku menatap wajah Ibu cukup lama. Tiba-tiba Ibu mengangga dengan mata yang melotot lalu berteriak ke arahku, "Anak nakaaaaal ...." ucap Ibu berteriak dan Ibu terlihat sangat berbeda.

Secara misterius semua lampu mati, keadaan menjadi gelap, tidak ada sedikitpun cahaya. Aku menjadi sangat bingung, sangat takuuut.

Dari cahaya remang-remang di deretan dapur, aku melihat seorang gadis, sepertinya aku mengenal Dia. Dia gadis yang malam itu aku lihat bermain di halaman rumah.

Jantungku semakin kencang terpacu, ada rasa sesak yang hebat. Mulutku mulai bergetar, tanganku tidak bisa merasakan apapun, hanya dingin, itu yang aku rasakan.

Braack

Tubuhku yang sudah lemah terjatuh, ada yang menarik kaki ku dengan cepat. Aku tidak bisa mengontrol tubuhku lagi.

Taaack

Rasanya ... kepala ku terantuk membentur kursi kayu hingga terluka, aku memegang kepalaku dengan kaki yang masih diseret oleh sesuatu yang tidak aku ketahui. "Sakit ...." gumamku.

Tak lama, aku bisa merasakan tangan itu melepaskan kakiku. Dengan rasa takut yang luar biasa aku berlari ke kamar Ibu, tapi gadis itu tepat di hadapanku. Bingung, aku kembali berlari masuk ke kamarku sendiri seraya menyandarkan tubuhku di balik pintu.

Srek srek srek srek arek srek srek

Gagang pintu kamar bergerak dengan cepat hingga membuat aku mundur dan membentur tembok kamar karena menjauhi pintu kamarku.

Aku begitu ketakutan, hanya Ibu yang ada di dalam pikiranku. Beberapa menit aku terdiam mengumpulkan tenagaku untuk berlari ke kamar Ibu, tapi aku sudah tidak kuat lagi, kaki ku melemah.

Gelap, hanya ada sedikit cahaya bulan yang masuk ke dalam kamarku, semua ini membuat aku semakin ketakutan.

15 menit berlalu, tenagaku mulai sedikit terisi, saat aku siap, aku segera mendekati pintu kamar ku untuk keluar menuju kamar Ibi. Tapi pada saat aku memegang gagang pintu kamar ku, tanganku dipegang erat oleh tangan dingin gadis misterius tersebut.

Wajahnya tepat di hadapanku, dia menatap tajam ke arahku, dia berteriak mengatakan sesuatu "..............." yang aku tidak tahu arti dan maksudnya.

Dari matanya terlihat darah yang menetes, aku semakin ketakutan, aku semakin tidak karuan, aku tidak tau lagi ... aku tidak tau (pingsan).

Bersambung ...

Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Siapa wanita kejam itu? Apa hubungannya semua ini denganku?

Ingin tahu jawabannya, teruslah membaca episode selanjutnya ya, kalian akan mengetahuinya.

Jangan lupa tinggalkan komentar, klik like , dan favorit ya teman-teman

By👋👋👋👋👋

Terpopuler

Comments

Diankeren

Diankeren

ibunya Sarah x y 😁 asbak ( asal nebak )

2022-10-12

0

Maulida Q.M

Maulida Q.M

yg bikin serem bukan ceritanya tapi gambar nya itu lhooo😭

2022-06-29

1

사람

사람

jangan2 sebenarnya Tania adalah mendiang kk nya Sarah, tp karena trauma masa kecilnya jd Sarah nggk inget apa2 tentang yg terjadi saat masa kecilnya
dan wanita yg suka nyiksa itu adl ibu nya sarah

2022-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 Aku
2 BONEKA MISTERIUS
3 MALAM TANPA CAHAYA
4 TEROR LUKISAN BERDARAH
5 AYAH
6 RAMALAN INDAH
7 PAMALI
8 NYANYIAN TENGAH MALAM
9 RAHASIA
10 SISI LAIN AYAH
11 TERBAWA
12 TRAGEDI 1
13 TRAGEDI 2
14 TRAGEDI 3
15 TRAGEDI 4
16 PENAMPAKAN MALAM
17 TERGANGGU
18 TERGANGGU
19 DUA DUNIA SATU MATA
20 MENEMUKANNYA
21 RATAPAN
22 PERJALANAN MALAM
23 PERTEMUAN
24 TEMANKU
25 PERBINCANGAN SINGKAT
26 PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27 TANDA LAHIR
28 TANDA LAHIR (Bagian 2)
29 TANDA LAHIR (Bagian 3)
30 TANDA LAHIR (Bagian 4)
31 PETUNJUK MBAH ANWAR
32 KEMATIAN ( Bagian 1)
33 Kematian (Bagian 2)
34 PETUNJUK MIMPI
35 KEKUATAN IBU
36 KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37 KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38 BAYANGAN IBUKU
39 SATU JAM BERSAMA
40 NAFAS TERAKHIR
41 NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42 PENJELASAN
43 PENGLIHATAN
44 SITUASI BARU
45 KAMAR KOSONG
46 PETUNJUK DARI IBU
47 ISABELLA
48 TANGISAN AYAH
49 WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50 MENGHAMPIRI MISTERI
51 KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52 PEMBUNUHAN
53 PENYELESAIAN
54 PULANG
55 MENCARI
56 MENEMUKAN
57 1 Bulan Kemudian
58 HARI KE TUJUH
59 TEROR 1
60 TEROR 2
61 TEROR 3
62 TEROR 4
63 TEROR 5
64 HARI KE 40
65 AIR MATA
66 KADO
67 INFORMASI
68 TERKESIMA
69 (DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70 TERKUNCI
71 SAHABAT
72 RIO
73 KETENANGAN
74 ADA APA?
75 KENAPA?
76 GAIB
77 MENCARI MASALAH
78 Fellia Zahrini
79 1 BULAN KEMUDIAN
80 TOLONG
81 PENGORBANAN
82 JALAN PERTEMUAN
83 AIR MATA
84 BANTUAN
85 KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86 TRAGEDI
87 TRAGEDI 2
88 TRAGEDI 3
89 PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90 PENGUBURAN
91 SENSITIF
92 KENYATAAN
93 TERIMA KASIH
94 RINDU
95 TAWA
96 KEJUTAN
97 USIL
98 SIAPA
99 BINGUNG
100 MENCARI INFORMASI
101 PERTEMUAN GAIB
102 RUMAH PUTIH
103 Komunikasi Gaib
104 PETUNJUK GAIB
105 LABIRIN
106 LABIRIN 2
107 LABIRIN 3
108 LABIRIN 4
109 PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110 PERLINDUNGAN
111 TERKAPAR
112 SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113 SHALAT TAUBAT
114 4 Bulan Kemudian
115 URUSAN BARU
116 WAJAH ASLI
117 PENJELASAN
118 TENANG
119 MENJELAJAH WAKTU
120 GAMBARAN KEMATIAN
121 PERTARUNGAN
122 RASUK
123 LEPAS
124 PENYELESAIAN
125 PENYELESAIAN 2
126 PENYELESAIAN 3
127 KANAYA
128 TENANG
129 SALING MENJAGA HATI
130 MENAGIH JANJI
131 MENAGIH JANJI
132 KELUARGA KAK RIO
133 1 BULAN KEMUDIAN
134 REKAMAN
135 HILANG KESADARAN
136 KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137 AWAL PETAKA
138 TRAGEDI DI DEPAN MATA
139 PERMAINAN KEMATIAN
140 PILIHAN KEMATIAN
141 SEBAB AKIBAT
142 KEHANCURAN
143 YA ALLAH
144 KEMBALI
145 PENAMPAKAN
146 PEMBALASAN
147 VISUAL
148 BISIK
149 TIPU DAYA
150 KEBENARAN
151 PERANG
152 BERSINGGUNGAN
153 JIWA
154 JIWA YANG LEMAH
155 TERSERET KE MASA LALU
156 ROH
157 PENYELAMATAN
158 PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159 SUARA PENGINGAT
160 KEMBALI
161 KISAH INI
162 MERENUNG
163 IKLAS
164 DIA
165 SUARA HATI
166 ROH FASIK
167 SUBHANALLAH
168 PERCAKAPAN MANIS
169 MUKJIZAT
170 RINDU
171 3 BULAN KEMUDIAN
172 BENTENG HATI
173 MIA
174 SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175 DISKUSI GAIB
176 TIPU DAYA
177 PERANG
178 PERANG 2
179 PERANG 3
180 PERANG 4
181 PERANG 5
182 PERANG 6
183 PERANG 7
184 PERANG 8
185 AKHIR PEPERANGAN
186 PENYELESAIAN
187 SIAPA?
188 SELESAI
189 ISTIRAHAT
190 TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191 1 MINGGU KEMUDIAN
192 OBROLAN SINGKAT
193 MASA LALU
194 KELOMPOK
195 HARUS APA?
196 KELUARGA KECIL
197 KOMPAK
198 BAKAT
199 BAGI JIWA
200 PULIH
201 LEAK
202 CURIGA
203 PERJALANAN
204 MALAM 1 SURO
205 PERBINCANGAN
206 HAMPIR TIBA
207 RASANYA, RASAKU.
208 KABAR BAHAGIA
209 BENAR
210 ANCAMAN
211 SENYUM AYAH
212 KERIS WIRO GUNO
213 LEAK
214 WIRO DAN PERTANYAAN
215 KEBLEK
216 Sapa
217 PERANG HITAM
218 DUDUK MANIS
219 KETEGANGAN
220 PERDULI
221 AWAL YANG BAIK
222 TUKAR PIKIRAN
223 BAU DARAH
224 PENYELAMATAN
225 Pengumuman
226 INDRA PENCIUMAN
227 KEMBALINYA MBAH SIJI
228 TAMU TAK TERDUGA
229 IMAM GAIB
230 MASA DEPAN
231 TRAGEDI
232 Tragedi
233 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Aku
2
BONEKA MISTERIUS
3
MALAM TANPA CAHAYA
4
TEROR LUKISAN BERDARAH
5
AYAH
6
RAMALAN INDAH
7
PAMALI
8
NYANYIAN TENGAH MALAM
9
RAHASIA
10
SISI LAIN AYAH
11
TERBAWA
12
TRAGEDI 1
13
TRAGEDI 2
14
TRAGEDI 3
15
TRAGEDI 4
16
PENAMPAKAN MALAM
17
TERGANGGU
18
TERGANGGU
19
DUA DUNIA SATU MATA
20
MENEMUKANNYA
21
RATAPAN
22
PERJALANAN MALAM
23
PERTEMUAN
24
TEMANKU
25
PERBINCANGAN SINGKAT
26
PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27
TANDA LAHIR
28
TANDA LAHIR (Bagian 2)
29
TANDA LAHIR (Bagian 3)
30
TANDA LAHIR (Bagian 4)
31
PETUNJUK MBAH ANWAR
32
KEMATIAN ( Bagian 1)
33
Kematian (Bagian 2)
34
PETUNJUK MIMPI
35
KEKUATAN IBU
36
KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37
KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38
BAYANGAN IBUKU
39
SATU JAM BERSAMA
40
NAFAS TERAKHIR
41
NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42
PENJELASAN
43
PENGLIHATAN
44
SITUASI BARU
45
KAMAR KOSONG
46
PETUNJUK DARI IBU
47
ISABELLA
48
TANGISAN AYAH
49
WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50
MENGHAMPIRI MISTERI
51
KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52
PEMBUNUHAN
53
PENYELESAIAN
54
PULANG
55
MENCARI
56
MENEMUKAN
57
1 Bulan Kemudian
58
HARI KE TUJUH
59
TEROR 1
60
TEROR 2
61
TEROR 3
62
TEROR 4
63
TEROR 5
64
HARI KE 40
65
AIR MATA
66
KADO
67
INFORMASI
68
TERKESIMA
69
(DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70
TERKUNCI
71
SAHABAT
72
RIO
73
KETENANGAN
74
ADA APA?
75
KENAPA?
76
GAIB
77
MENCARI MASALAH
78
Fellia Zahrini
79
1 BULAN KEMUDIAN
80
TOLONG
81
PENGORBANAN
82
JALAN PERTEMUAN
83
AIR MATA
84
BANTUAN
85
KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86
TRAGEDI
87
TRAGEDI 2
88
TRAGEDI 3
89
PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90
PENGUBURAN
91
SENSITIF
92
KENYATAAN
93
TERIMA KASIH
94
RINDU
95
TAWA
96
KEJUTAN
97
USIL
98
SIAPA
99
BINGUNG
100
MENCARI INFORMASI
101
PERTEMUAN GAIB
102
RUMAH PUTIH
103
Komunikasi Gaib
104
PETUNJUK GAIB
105
LABIRIN
106
LABIRIN 2
107
LABIRIN 3
108
LABIRIN 4
109
PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110
PERLINDUNGAN
111
TERKAPAR
112
SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113
SHALAT TAUBAT
114
4 Bulan Kemudian
115
URUSAN BARU
116
WAJAH ASLI
117
PENJELASAN
118
TENANG
119
MENJELAJAH WAKTU
120
GAMBARAN KEMATIAN
121
PERTARUNGAN
122
RASUK
123
LEPAS
124
PENYELESAIAN
125
PENYELESAIAN 2
126
PENYELESAIAN 3
127
KANAYA
128
TENANG
129
SALING MENJAGA HATI
130
MENAGIH JANJI
131
MENAGIH JANJI
132
KELUARGA KAK RIO
133
1 BULAN KEMUDIAN
134
REKAMAN
135
HILANG KESADARAN
136
KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137
AWAL PETAKA
138
TRAGEDI DI DEPAN MATA
139
PERMAINAN KEMATIAN
140
PILIHAN KEMATIAN
141
SEBAB AKIBAT
142
KEHANCURAN
143
YA ALLAH
144
KEMBALI
145
PENAMPAKAN
146
PEMBALASAN
147
VISUAL
148
BISIK
149
TIPU DAYA
150
KEBENARAN
151
PERANG
152
BERSINGGUNGAN
153
JIWA
154
JIWA YANG LEMAH
155
TERSERET KE MASA LALU
156
ROH
157
PENYELAMATAN
158
PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159
SUARA PENGINGAT
160
KEMBALI
161
KISAH INI
162
MERENUNG
163
IKLAS
164
DIA
165
SUARA HATI
166
ROH FASIK
167
SUBHANALLAH
168
PERCAKAPAN MANIS
169
MUKJIZAT
170
RINDU
171
3 BULAN KEMUDIAN
172
BENTENG HATI
173
MIA
174
SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175
DISKUSI GAIB
176
TIPU DAYA
177
PERANG
178
PERANG 2
179
PERANG 3
180
PERANG 4
181
PERANG 5
182
PERANG 6
183
PERANG 7
184
PERANG 8
185
AKHIR PEPERANGAN
186
PENYELESAIAN
187
SIAPA?
188
SELESAI
189
ISTIRAHAT
190
TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191
1 MINGGU KEMUDIAN
192
OBROLAN SINGKAT
193
MASA LALU
194
KELOMPOK
195
HARUS APA?
196
KELUARGA KECIL
197
KOMPAK
198
BAKAT
199
BAGI JIWA
200
PULIH
201
LEAK
202
CURIGA
203
PERJALANAN
204
MALAM 1 SURO
205
PERBINCANGAN
206
HAMPIR TIBA
207
RASANYA, RASAKU.
208
KABAR BAHAGIA
209
BENAR
210
ANCAMAN
211
SENYUM AYAH
212
KERIS WIRO GUNO
213
LEAK
214
WIRO DAN PERTANYAAN
215
KEBLEK
216
Sapa
217
PERANG HITAM
218
DUDUK MANIS
219
KETEGANGAN
220
PERDULI
221
AWAL YANG BAIK
222
TUKAR PIKIRAN
223
BAU DARAH
224
PENYELAMATAN
225
Pengumuman
226
INDRA PENCIUMAN
227
KEMBALINYA MBAH SIJI
228
TAMU TAK TERDUGA
229
IMAM GAIB
230
MASA DEPAN
231
TRAGEDI
232
Tragedi
233
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!