"Liatin apaan sih lo?" Ucap sean yang sedari tadi hanya mengikuti bryan
"Dimana mana musholla itu untuk sholat, lo ngapain kesini kalau g sholat?" Sambung sean
"Diem lo" bryan masih saja melihat lihat keberadaan sheina
"Gue mau lihat si sheina" sambung bryan
Bryan dan sean tetap menunggu hingga sheina keluar dari musholla, dan tak lama kemudian sheina terlihat akan keluar dari musholla
Melihat sheina yang sedang memakai sepatunya diteras mushola, bryan menyapa sheina, ia tiba tiba saja muncul didepan sheina
"Astagfirullahaladzim" Sheina yang hendak berdiri terkejut melihat bryan.....lagi....
Sheina buru buru menghindari bryan, ia ingin mempercepat langkahnya,walaupun keadaan musholla sedang ramai namun sheina sangat malas berhubungan dengan laki laki
"Sheina tunggu dulu" bryan mengejar sheina dan sheina lari ketakutan
Sheina takut karena dia sama sekali tidak mengenal bryan walaupun mereka satu kampus, apa lagi dalam sehari ini ia merasa bryan terus saja mengikutinya
"Ya Allah lindungi hamba Mu ini ya Allah" sheina berucap meminta perlindungan
Ia terus berlari sambil sesekali melihat kearah belakang, dan bryan serta sean yang mengejarnya terus memanggil namanya
Bruukk....
Sheina tertabrak seseorang, ia oleng da hampir terjatuh namun ia tidak menyentuh lantai karena ditahan seseorang
Sheina memejamkan matanya beberapa detik, ia takut jika yang memegangnya adalah seorang pria, ia memberanikan diri untuk membuka matanya dan ia merasa lega ternyata itu sahabatnnya nadia
"Sheina" bryan sudah tiba dibelakang sheina dengan jarak aman
Sheina dan nadia melihat bryan dan sean, sheina menghembuskan nafasnya pelan, sepertj orang yang lelah dan pasrah
"Lo kenapa sih dari pagi ngejar ngejar sheina?" Nadia yang tau seperti apa sheina sahabatnya langsung menjadi tameng bagi sheina
"Gue hanya ingin kenalan" jawab bryan
"Dengar ya man, lo uda tau namanya kan? Dia g suka berteman dengan laki laki apa lagi deketan, please hormati itu" nadia berucap tegas
"Yang gue tau jika cowo ingin berkenalan dengan seorang wanita, itu bukan hanya kenalan tapi ingin lebih, am i right hmm?" Sambung nadia
Sheina hanya diam dan menunduk sesekali ia akan melihat nadia dan menahan tangan nadia agar emosi nadia temannya tidak meledak ledak
Sementara bryan dan sean hanya diam dan mata bryan tetap menatap sheina, entah kenapa ia sangat penasaran dengan sheina
"Stop ngejar sheina, ok!" Nadia menggenggam tangan sheina dan membawa sheina pergi dari hadapan bryan dan sean
Sheina sangat merasa lega, ia memegang dadanya yang berdegup kencang, tak henti ia berterimakasih pada Allah karena telah menyelamatkannya dan berterimakasih kepada sahabatnya, tanpa nadia mungkin bryan akan selalu mengejarnya
Sore hari sheina telah sampai dirumahnya, hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan bagi sheina, dan malam ini sheina kembali akan mengerjakan skripsinya, ia harus menyelesaikan semua revisi agar ia bisa mengikuti sisang minggu hadapan
...****************...
Malam hari disebuah cafe rooftop yang sangat indah, terlihat tiga orang laki laki sedang berkumpul sambil menikmati makan malam dengan pemandangan kota yang luar biasa indah
Sean menceritakan perihal bryan yang gagal untuk berkenalan dengan sheina, ya sheina mendadak tranding topik
"Susah banget man" ucap bryan kesal
"Bukannya yang susah lebih menantang?" Sean semakin memprovokasi bryan
"Of course man, mulai detik ini hidup sheina akan selalu ku hantui" bryan sangat bersemangat
"Apa sih yang lo mau dari dia?" Adam bertajya heran
"Hmmm, nothing" bryan berucap cuek
"Gue hanya penasaran karena ucapan tania" lanjut bryan
"Gini bro, kebanyakan cewe sekarang, oke mereka berhijab lagaknya g mau sama cowo maunya taaruf aja, eh tapi kalau uda kenal cowo aja gampang banget nyerahin diri"
"Nah gue pengen liat, si sheina ini benar benar berhijab untuk menjaga diri atau hanya fashionnya aja ntah itu untuk mempercantik atau apalah namanya"
"Lo kenapa ribet banget sih ngurusin orang?" Adam masih terlihat kesal
"Gue hanya penasaran man" jawab bryan
"Gue rasa sih, dia benar benar menjaga diri sesuai aturan agama bry, pertama dia g mau dibantuin sama lo, yang kedua dia sholat man dimusholla kampus dan yang ketiga lo g liat dia lari ketakutan waktu lo ngejar dia?" Sean menjelaskan apa yang terjadi hari ini
"What?!"
"Dia sholat?" Adam bertanya heran
"Kenapa lo heran gitu? Memangnya lo g pernah sholat" bryan menghunus pedang kejantung adam
"Lo kali yang g sholat, gue mah sholat walaupun cuma jumatan" adam menyeruput airnya
...****************...
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 wib pagi, adam bryan dan sean sudah berada dikampusnya, ketiga cowok populer dan terkenal kaya dikampus ini ingin bertemu dengan dosen pembimbing mereka
Bryan yang sudah selesai merevisi skripsinya menuju kekantin kampus namun bukan untuk berbelanja melainkan untuk mencari sheina
Sepertinya ia akan menghantui hidup sheina setiap hari mulai hari ini, setelah ia berada dikantin ia melihat kesekeliling kantin namun tidak menemukan apa yang ia cari
Lalu ia kembali menyusuri mushola, ya ia mencari sheina ditempat dimana ia menemui sheina kemaren, ia bertanya tanya dalam hati, kenapa sheina tidak ada? Kemana perginya sheina?
Bryan kembali pergi keperpustakaan, disana ia menemui nadia teman sheina dan ia menghampiri nadia, ia berdiri tepat didepan nadia, nadia melirik bryan sekilas
"Gue lagi sibuk, pergi sana" nadia mengusir bryan yang belum sempat menanyakan maksud kedatangannya
Nadia melanjutkan kesibukannya dengan laptopnya, sementara bryan tetap memaksa dan duduk didepan nadia
"Bentar doank kok" ucap bryan berusaha membujuk nadia
Nadia hanya menghela nafas panjang lalu berdiri bergegas ingin pergi namun bryan menahannya, bryan memegang tangan nadia dan nadia langsung menepisnya dan berlalu pergi
"Sheina kemana? Kok g sama lo?" Bryan mengikuti langkah nadia sambil mengikuti nadia yang berjalana
"Gue cariin dikantin dan mushola juga g ada"
"Lo tau g dia dimana?" Bryan berharap nadia akan memberitahu keberadaan sheina
"Mana gue tau!!" Nadia masih saja ketus
"Gue mau ketemu ama sahabat lo" bryan terus saja menanyakan sheina
"Hari ini dia g kekampus!" Jawab nadia yang masih saja ketus
"Bagi donk nomer ponsel sheina" bryan kembali memelas ia terus saja mengikuti langkah nadia yang menuju kekantin
"G bisa!! Lo minta aja sendiri, kenapa sih lo suka banget gangguin dia!! Heran gue!!" Nadia duduk dan memesan makanannya, ia menghela nafasnya kembali melihat bryan yang juga ikut duduk dimejanya
.
.
.
Bersambung
jangan lupa subcribe, vote dan like koment
dukung aku terus ya agar semangat menulis
Makasi reader 🫶🏻🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments