Episode #3
( Pulanglah ke rumah gundikmu mas, kita bicarakan besok dengan pengacara kita masing-masing) pesan itu sudah di baca oleh Beny.
( tidak sayang, tidak usah melibatkan pengacara, kita selesaikan berdua, kumohon sayang, jangan besar besarkan masalah, apakah kau tidak kasihan dengan Kayla?) pesan itu terkirim ke Sania, dia hanya tersenyum membaca pesan dari Beny.
( Jangan bawa bawa Kayla sebagai alasanmu mas, bahkan Kayla sudah sangat membencimu saat ini, apakah kau ingat kemarin, saat Aku meminta kau cuti, kau bilang di kantor sangat sibuk, padahal itu adalah permintaan Keyla, ingin di temani papanya berobat, tapi apa! dia malah melihatmu di sana dengan gundikmu, apakah kau tahu perasaannya, mungkin lebih sakit dariku) pesan itu langsung di kirim oleh Sania dan dia menonaktifkan handphone nya.
Terlihat Beny yang putus asa.
" Selamat menikmati tuan, meskipun bukan saya yang melaporkan, tuhan akan menunjukkan sendiri kecurangan anda, tuan, dan saya merasa sangat bahagia akan hal itu, karena nona saya adalah berlian, tidak pantas bersanding dengan sampah seperti anda, karena anda adalah tipe lelaki yang tidak tahu akan rasa syukur, dan sekarang, nikmatilah buah dari perbuatan anda!" ucap satpam yang usianya sama dengan Beny.
" Sialan!" umpat Beny seraya masuk kedalam taksi yang tadi sudah mengantarkannya, di bawanya koper yang berisi pakaiannya.
***
Arumi, Aku juga tidak akan melepaskan mu, kau harus membayar apa yang sudah kau lakukan, aku sudah percaya padamu dengan memberimu melebihi gaji guru les pada umumnya, karena aku pikir kau gadis baik baik yang ingin sukses, tapi,.. ternyata kau sukses lebih dulu merampas suamiku, tepatnya kau sudah mengambil kebahagiaan putriku," gumam sania seraya terus menatap kepergian Beny.
Sania kini kembali masuk kedalam kamarnya, Arumi sudah dua tahun menjadi guru les Keyla, Sania berpikir keras, sejak kapan suaminya menjalani hubungan terlarang itu.
Tapi, semakin Sania berpikir, semakin kepalanya terasa sakit, saat dia memijat pelipisnya, pintu kamarnya terbuka, Keyla datang menghampirinya, Keyla sudah mengerti dengan apa yang dia lihat, Sania tersenyum melihat anaknya, dia menciumi pipi anaknya.
" Keyla sayang mama!" ucap Keyla seraya memeluk Sania.
" Mama juga sayang Keyla, Keyla segalanya bagi mama, apakah Keyla ingin ayah ada di samping kita?"tanya Sania serius, Keyla menggelengkan kepalanya.
" Ayah tidak sayang Keyla, Ayah jarang nemenin Keyla,Ayah juga tidak mau ambil obat Keyla, tapi kalau nemenin bunda periksa, Ayah bisa!" ucap anak yang hampir berusia sepuluh tahun itu.
Sania menatap Keyla dalam dalam lalu tersenyum.
" Kita akan hidup berdua tanpa ayah, tapi, Keyla janji, Jangan benci ayah, biar bagaimanapun dia adalah ayah Keyla yang harus Keyla hormati, mengerti kan sayang?" usap Sania.
" Mengerti ma!"ucap Keyla.
Sania tersenyum, berusaha menyembunyikan Hati yang terluka.
" Kau sudah minum obat, sayang?"
" Belum ma, nanti saja kalau sudah mau tidur, biar enak boboknya!" ucap Keyla tersenyum ceria pada mamanya.
***
Sementara itu di rumah Arumi.
" Mas, kenapa jadi begini, Apa kau tidak punya hak sama sekali di rumah itu, Seharusnya jika mbak Sania minta bercerai, mas masih punya harta yang dapat mas milikki, kalau sudah begini, bagaimana coba? Aku sedang hamil Anakmu loh, mas, Dia anak laki-laki yang selalu mas harapkan, masa iya, kau akan memberikan kehidupan yang susah kepadanya?" gerutu Arumi seraya melipat kedua tangannya di depan dada.
" Kau jangan cemas, Sania hanya marah sesaat, Dia wanita yang sabar, dan juga begitu mencintaiku dan anaknya, tidak mungkin dia akan memisahkan ayah dari anaknya," ucap Beny seraya mengelus kepala Arumi yang sedang merajuk.
" Mas yakin?" tanya Arumi.
" Yakin dong sayang, Jadi malam ini kau jangan merajuk ya, nanti hilang cantiknya!"Goda Beny seraya mencubit dagu Arumi.
Setahun lalu, tepatnya ketika Keyla sedang di ajarkan les oleh Arumi untuk menghadapi ujian sekolah, Di sanalah Beny bermain api dengan Arumi.
Beny yang terpesona dengan kecantikan Arumi, tidak dapat berpikir panjang, jika apa yang di lakukannya akan berdampak buruk pada kehidupannya.
Sania, yang di wariskan sebuah perusahaan kosmetik oleh kedua orang tuanya, menyerahkan semua kepada suaminya, Beny, karena bagi sania sebelas tahun hidup bersama dengan Beny, sudah lebih dari cukup untuk melihat kriteria sang Suami.
Beny selalu menjadikan Sania dan Keyla prioritas utama.
Entah mengapa beberapa bulan terakhir ini sikap Beny terlihat sangat mencurigakan, Beny sering tidur di kamar lain jika Sania sudah terlelap, dia juga tak pernah menyentuh Sania lagi, dengan alasan, kasihan dengan istrinya karena lelah seharian mengurus rumah.
Pada saat Sania mendapatkan laporan dari asistennya, jika Beny selalu mengeluarkan uang yang lumayan dari rekening pribadinya.
Namun, tuhan sangat menyayangi Sania, karena sebelum Sania mencari kebenarannya, dia telah terlebih dahulu menunjukkan kebenarannya di depan matanya dan putrinya.
Keyla, Dia menderita penyakit TBC, yang mana setiap enam bulan sekali harus rutin memeriksakan kesehatannya dan meminum obatnya.
Awalnya, Beny Sangat peduli dengan kesehatan Keyla, namun sudah empat bulan ini sikapnya berubah, bukan hanya terhadap Sania, istrinya, tapi juga terhadap putrinya, Keyla.
" Cari bukti tentang perselingkuhan mereka, Aku yakin mas Beny akan menolak perceraian ini!" perintah Sania kepada asistennya.
" Baik Nyonya!"
" Dan juga, urus pemecatan Mas Beny dari perusahaan, lakukan dengan alasan korupsi, kau paham dengan apa yang aku katakan?" ucap Sania .
" Saya paham nyonya, saya akan melakukan yang terbaik,"ucap Rudi, sang asisten Sania.
" Terima kasih, kau memang yang terbaik Rud!"ucap Sania.
Sania mematikan ponselnya, dia berusaha untuk memejamkan matanya, Setelah kejadian ini, apa bisa dia tidur dengan pulas? pikirannya menerawang mengingat semua kejadian hari ini.
" Bajingan kau mm as! rutuknya, dengan air mata yang tiba tiba terjatuh dari matanya.
Sakit? Ya, memang sangat sakit, siapapun akan sakit jika berada di posisi Sania saat ini.
Sania mencoba untuk memejamkan matanya, namun rasanya sangat sulit, hatinya berkecamuk, memikirkan kehidupan rumah tangganya.
Sania tidak pernah merasa takut akan perpisahan dengan Beny karena baginya Beny Hanya sebuah benalu dalam hidupnya.
Dia Hanya memikirkan putrinya, namun jika memang perpisahan yang terbaik dia akan Lakukan, karena tanpa dirinya Beny bukanlah siapa-siapa.
Setelah lelah dengan pikiran dan air matanya, akhirnya Sania tertidur.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Uthie
bagus 👍👍👍😡
2023-12-04
0
Siti Zulaiha
aku suka karakter cewek nya kuat gak gampang ditindas maju terus thor semangat 💪💪💪
2023-11-30
0
Zahbid Inonk
makin seru lanjut thor 💪🥰
2023-10-19
0