Xie Ran

...****************...

Setelah tertidur, A Ran mulai merasakan kegelisahan yang luar biasa. Dalam tidurnya yang seharusnya tenang, tubuhnya justru mengalami rasa sakit yang tak terlukiskan. Seolah ribuan tangan mencabik-cabik tubuhnya, mengiris dagingnya tanpa belas kasihan, lalu membakar setiap selnya hingga menembus tulang dan jiwa.

Panas membakar yang menyelimuti tubuhnya seakan hidup dan menyadari perlawanan A Ran. Setiap kali ia mencoba melawan, rasa sakit itu justru meningkat berkali-kali lipat, memaksanya untuk menyerah. Tapi dia tidak bisa menyerah. Bahkan untuk sekadar membuka mata pun, rasanya seperti ada lapisan lem super yang menahan kelopak matanya tertutup rapat. Tubuhnya terasa lumpuh, berat seperti dilindas ribuan truk bermuatan penuh. Ia tidak bisa bergerak, tidak bisa berteriak, bahkan untuk bernapas pun terasa seperti siksaan.

Berapa lama waktu berlalu? A Ran tidak tahu. Di dunia kesadaran yang remang-remang ini, rasa sakit tak mengenal siang atau malam. Ia bahkan tak bisa lagi membedakan apakah ia masih hidup atau sudah mati.

Tuhan…

Apa ini neraka?

Apakah aku sudah mati?

Berbagai pertanyaan terus berputar di dalam kepalanya, membuat pikirannya kacau dan tak menentu. Tidak mungkin manusia biasa bisa menahan rasa sakit seperti ini. Jika ia memang sudah mati, maka ini adalah kematian paling menyakitkan yang bisa dibayangkan.

Namun perlahan, ada yang berubah. Rasa sakit itu mulai surut, seperti ombak pasang yang perlahan kembali ke lautan. Tubuhnya yang semula seperti terbakar mulai terasa hangat, tapi kali ini lebih seperti selimut hangat yang menyelimuti tubuhnya dengan lembut. Sensasi nyaman mulai mengalir di seluruh tubuh, menggantikan rasa sakit yang sebelumnya nyaris membuatnya kehilangan akal.

Jika A Ran bisa membuka matanya saat ini, dia pasti akan melompat karena terkejut. Bagaimana tidak? Tubuhnya sekarang berada di tengah kawah gunung berapi yang menyala dengan kobaran api merah keemasan. Uap panas menari-nari di udara, lava mengalir dari celah batu, dan nyala api seperti lidah naga yang mengamuk.

Namun alih-alih terbakar atau hancur, tubuh A Ran tampak seperti menyerap energi dari sekelilingnya. Aliran spiritual langit dan bumi berputar cepat di sekitar tubuhnya, lalu memasuki Dantian-nya dengan kecepatan luar biasa. Darah dan luka yang tadinya menggenangi tubuhnya perlahan mengering dan menghilang, tergantikan oleh kulit putih susu tanpa cela. Wajahnya yang tadinya hancur dan penuh luka mulai menunjukkan tanda-tanda regenerasi yang luar biasa. Fitur wajah yang sebelumnya tak dapat dikenali perlahan membentuk kembali wajah seorang wanita muda yang sangat cantik. Rambut hitam panjangnya bergelombang indah, matanya tertutup namun tampak damai, seolah tidur dalam kedamaian surgawi.

Keindahan yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Bahkan dewi sekalipun akan iri melihat pesona wanita muda ini.

A Ran mulai merasa tubuhnya ringan dan nyaman. Rasa nyeri dan panas yang tadi seolah ingin membunuhnya sudah lenyap sama sekali. Dengan perlahan, dia mencoba membuka matanya. Kelopak matanya terasa lebih ringan, dan ketika akhirnya terbuka, dia langsung menjerit kaget.

“Ahhhk!!”

Tubuhnya terangkat secara refleks saat matanya menyapu pemandangan di sekelilingnya.

“Sial! Di mana ini? Apa yang sebenarnya terjadi?!”

Kawah api yang mendidih, letupan lava dari berbagai arah, dan suhu udara yang luar biasa panas langsung membuatnya merasa ngeri. Ia mulai mengerti alasan di balik rasa sakit dan panas yang ia alami tadi. Apakah dia jatuh ke dalam kawah api ini? Jika iya, bagaimana mungkin dia masih hidup?

Tubuhnya gemetar memikirkan kemungkinan itu. Siapa orang jahat yang tega melemparnya ke dalam kawah aktif begini?

Namun sebelum ia sempat menyusun pikiran, gelombang ingatan asing mulai menyerbu kepalanya. Seperti kaset rusak yang diputar paksa, potongan demi potongan kenangan menyelinap masuk ke benaknya.

Nama yang terlintas pertama kali: Xie Ran.

Dia… bukan A Ran dari dunia modern lagi. Tubuh yang dia tempati sekarang adalah milik Xie Ran, seorang gadis muda dari zaman kuno.

Xie Ran.

Putri pertama dari Klan Xie, bangsawan terhormat di Kekaisaran Huang. Gadis yang disebut-sebut sebagai kecantikan nomor satu kerajaan. Namun lebih dari itu, Xie Ran juga dikenal karena sikapnya yang bijaksana, lembut, dan penuh welas asih. Ia menolong siapa pun tanpa memandang status, dan memiliki bakat kultivasi yang luar biasa.

Tapi hidup Xie Ran tidak selalu seindah penampilan luarnya.

Saat ia berusia empat belas tahun, kedua orang tuanya menghilang tanpa jejak dalam sebuah kecelakaan misterius. Segala upaya pencarian telah dilakukan, termasuk bantuan dari kerajaan tetangga, namun hasilnya nihil. Kedua orang tuanya lenyap seolah ditelan bumi.

Kesedihan dan rasa tidak berdaya membuat Xie Ran memutuskan untuk mengurung diri dan berlatih kultivasi secara ekstrem. Ia masuk ke dalam alam rahasia milik Klan Xie, dan selama satu setengah tahun, dia membenamkan diri dalam latihan tanpa henti.

Dari sekian banyak buku kuno yang ia pelajari, satu buku menarik perhatiannya—sebuah metode pensucian jiwa dan raga yang dipercaya dapat melipatgandakan kecepatan kultivasi hingga tiga kali lipat. Dengan tekad membara, Xie Ran menuju gunung berapi yang masih aktif dan melompat ke dalam kawahnya, mengikuti ritual yang tertulis dalam buku tersebut.

Namun yang tidak ia ketahui, pensucian jiwa dan raga bukan hanya membuat kultivasi lebih cepat, tetapi juga menyucikan pikiran dan menghapus keinginan duniawi. Ia akan menjadi kuat, ya, tapi juga kehilangan ambisinya, keinginannya, dan semua keterikatan pada dunia.

Saat menyadari kebenaran ini, Xie Ran merasa sangat putus asa.

Untuk apa kekuatan jika ia bahkan tidak bisa menyelamatkan orang tuanya?

Dan dalam detik-detik penuh keputusasaan itu, jiwa A Ran dari dunia modern mengambil alih tubuhnya.

Setelah mencerna semua ingatan itu, A Ran terdiam, syok.

Tunggu, Xie Ran? Kekaisaran Huang?

Bukankah ini adalah karakter dari novel yang rusak itu? Yang bahkan belum selesai ditulis? Satu-satunya kemunculan Xie Ran dalam novel itu pun hanya sebentar. Jika begitu… apakah ini artinya dia telah masuk ke dalam dunia novel itu?

A Ran menatap tangannya, lalu menatap sekeliling kawah. Segalanya terasa begitu nyata. Terlalu nyata untuk dianggap mimpi.

Jika dia ada di sini, lalu bagaimana dengan dirinya yang di dunia nyata? Apakah tubuhnya sudah mati?

Bisakah dia kembali?

Pertanyaan demi pertanyaan terus menyerbu benaknya, tapi tidak ada jawaban.

Satu hal yang pasti: mulai sekarang, dia adalah Xie Ran.

Dengan perlahan, A Ran—atau sekarang, Xie Ran—mengambil napas dalam-dalam dan melihat ke atas, mencari jalan keluar dari kawah. Cahaya matahari menembus dari celah di atas kepalanya. Dengan mengandalkan ingatan dari pemilik tubuh ini, Xie Ran mengerahkan kekuatan spiritualnya dan melesat ke udara, terbang keluar dari kawah dengan gemulai.

“Luar biasa!” serunya dengan mata berbinar saat tubuhnya melayang bebas di udara.

Untuk pertama kalinya sejak berada di dunia ini, sebuah senyum muncul di wajahnya. Xie Ran kini berada di atas gunung berapi, dikelilingi hutan lebat yang membentang sejauh mata memandang.

"Hutan yang lebat," gumamnya, kagum.

Alih-alih panik, ia mulai menerima kenyataan ini dengan kepala dingin. Mungkin karena profesinya di kehidupan sebelumnya sebagai aktris, ia menganggap kehidupan ini seperti bagian dari skenario film. Peran baru. Dunia baru. Tantangan baru.

Dengan langkah ringan, ia mulai menuruni gunung, melompat dari satu pohon ke pohon lain dengan kelincahan seorang kultivator sejati.

“Sungguh, aku merasa seperti Tarzan versi wanita,” gumamnya geli.

Sesekali, binatang buas muncul dan mencoba menghalangi jalannya, tapi dengan kemampuan yang diwarisi dari Xie Ran, semua itu bukan masalah besar. Ia bisa mengalahkan mereka dengan satu tebasan pedang atau satu gelombang energi spiritual.

Langkah demi langkah, Xie Ran menyusuri dunia baru ini. Dunia yang penuh misteri dan bahaya, tapi juga peluang dan kekuatan. Jika dia memang terjebak di dalam novel yang rusak, maka dia harus menulis akhir ceritanya sendiri.

Dengan kepala tegak dan senyum percaya diri, Xie Ran melangkah lebih dalam ke dalam hutan.

Petualangan barunya… baru saja dimulai.

Terpopuler

Comments

Noorjamilah Sulaiman

Noorjamilah Sulaiman

setakat ni nice

2024-03-03

0

Ayu Dani

Ayu Dani

Si huan

2024-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!