"Menjauh dariku!" desis pria itu sambil melayangkan tatapan tajamnya pada seorang gadis kecil berusia 10 tahun.
Di samping pria itu, ada juga seorang gadis kecil berambut pirang dengan mata berwarna hijau. Gadis itu memeluk lengan pria itu dengan tubuh yang telah bergetar hebat.
"Hiks ... Paman, Xylia takut," cicit gadis itu karena pria yang sedang ia peluk lengannya dalam mode marah.
Pria yang tadi mendesis itu menatap gadis kecil yang merupakan keponakannya, mendadak tatapannya melembut.
"Tidak apa-apa," ucapnya.
Di sisi lain, gadis berumur 10 tahun yang tadi ditatap tajam itu hanya menatap nanar kedua orang yang saling menyayangi satu sama lain. Ada rasa sesak di hatinya ketika melihat ayahnya lebih menyayangi sepupu perempuannya dibandingkan dirinya, yang merupakan anak kandungnya!
Tak tahan dengan rasa sakit itu, gadis itu, Stella Al-Teona Evergard, memilih berbalik kemudian berlari sekencang-kencangnya dengan derai air mata yang membasahi wajah cantiknya. Rambut hitamnya berkibar ditiup angin akibat gerakan berlarinya.
Setelah puas berlari, kemudian Stella kecil berhenti di sebuah pohon rindang. Dengan tubuh lemas, dia duduk di bawah pohon itu, kemudian kembali menangis.
"Hiks ... Ibu! Aku ingin bersamamu! Hiks ... di sini Ayah tidak peduli padaku! Lebih baik aku bersamamu saja, Ibu!" teriaknya sambil mendongakkan wajahnya ke atas, menghadap langit.
Mata berwarna ungunya berkilat seiring dengan aliran air mata yang kembali meluncur dari kelopak matanya.
[The Poor Princess - bab 2]
...―――...
"Haah...!"
Seorang bayi perempuan berambut hitam dengan mata berwarna ungu terbangun dari tidurnya. Bayi itu mengedarkan pandangannya, menatap langit-langit sebuah bangunan yang ditempatinya.
Tempat ini sangat asing baginya.
Kemudian, bayi itu ingin berbicara, tetapi yang terdengar malah seperti suara tangisan, bukan kalimat yang hendak ia ucapkan. Jadi dengan terpaksa, dia hanya bisa berbicara di dalam hatinya.
'Di mana ini? Kenapa aku di tempat asing ini?' pikirnya.
Ia pun mencoba menggerakkan tubuhnya. Namun, yang ia dapati tubuhnya malah terasa berat.
'Apa? Apa yang terjadi? Apa aku lumpuh?' pikirnya lagi.
Saat ini dia belum menyadari jika dirinya terlahir kembali, di tubuh seorang putri.
Dengan sisa tenaga yang dia miliki, dia menggerakkan tangan mungilnya dan mengulurkan tangan itu ke atas, guna melihat tangannya. Tidak mungkin jika dia harus menolehkan kepalanya ke samping, 'kan? Menggerakkan tangannya saja sudah sangat susah, apalagi jika dia menolehkan kepalanya ke samping.
Ketika dia menatap tangannya, bola matanya sontak membulat.
'Apa ini? Kenapa tanganku sangat kecil?'
Belum sempat dia bertanya lagi di dalam hatinya, bayi itu dikejutkan dengan suara seseorang yang sangat asing baginya.
"Tuan Putri!" panggil orang itu.
Dia adalah seorang wanita berambut hitam dengan mata berwarna hijau.
"Apa Anda membutuhkan sesuatu? Apa Anda ingin meminum susu?"
Bayi itu menatap wanita itu dengan alis terangkat.
Dia bertanya, tapi yang keluar malah kalimat aneh, "Iii waa?"
Tepat setelah itu, bayi itu menutup mulutnya.
'Hah? Kok yang keluar malah kalimat aneh begitu?'
Sedangkan wanita yang bersamanya, mengerutkan alisnya. Sesaat setelahnya, dia tersenyum manis.
"Putri, nama saya Lin Suzy," jawab wanita itu setelah mengerti bahwa bayi kecil itu bertanya siapa dirinya.
Tanpa ada yang memerintah, Suzy mengapit tubuh bayi itu dan menggendongnya, lalu dia mengecup pipi bayi itu dengan gemas. Setelah puas mengecup pipi bayi itu, Suzy menatap bayi itu dengan sendu.
"Putri, saya pasti akan menjaga Anda. Saya pasti tidak akan membiarkan Anda, Putri Stella Al-Teona Evergard, merasa patah hati. Saya juga pasti akan selalu membuat Anda bahagia."
Deg, deg, deg!
Jantung bayi itu berpacu lebih cepat ketika Suzy memanggilnya "Putri Stella Al-Teona Evergard".
Tidak.
Itu bukan namanya.
Nama aslinya adalah Stella Elliathania Elliot Evergard, bukan Stella Al-Teona Evergard.
Lalu ... kenapa namanya saat ini sangat mirip dengan nama putri malang yang dibacanya di buku dongeng kuno pemberian kakeknya?
...―――...
Lima tahun berlalu dengan cepat.
Di dunia buku dongeng kuno ini, Stella tumbuh menjadi pribadi yang pendiam, dingin, dan misterius. Awalnya, dia berniat mengambil hati ayahnya dengan tingkah kekanakan dan ceria. Tetapi pada akhirnya, Stella mengurungkan niatnya. Karena menurutnya, sifat seperti itu telah tertanam pada diri Xylia, jadi dia tidak mungkin menang melawan sifat murni seseorang dengan sifat palsunya.
Dengan demikian, Stella memilih menjadi dirinya sendiri sewaktu masih berada di kehidupannya sebelumnya, yaitu menjadi orang yang pendiam di luar, tetapi cerewet di dalam, ia juga menjadi orang yang selalu menatap lawan bicaranya dengan wajah datar dan mata tajam penuh aura mengintimidasi. Tak lupa, ketika Suzy menanyakan apakah dia menginginkan sesuatu atau semacamnya, Stella tidak berbicara dan hanya diam, hal itu membuatnya tampak misterius.
Pada awalnya, Stella ingin keberadaannya tidak diketahui sama sekali oleh ayahnya ataupun kakak laki-lakinya, dia juga menginginkan menjalani kehidupannya di dunia ini dengan aman dan berusaha mengumpulkan sesuatu berharga yang didapatnya untuk dijadikan modal ketika dia melarikan diri dari istana sebelum berumur 15 tahun.
Namun sepertinya, keinginannya itu tidak tercapai. Karena sifatnya yang pendiam, dingin, dan terkesan misterius, para pelayan yang melayaninya di dalam istana sering mengaitkan sifatnya dengan sifat ayahnya yang tak kalah jauh berbeda dengan sifatnya. Mereka sering menggosipkannya baik di mana pun dia berada dan ke mana pun dia pergi.
Dan sepertinya, gosip-gosip itu juga sudah terdengar hingga ke telinga ayahnya, mengingat lingkungan istana yang dijaga ketat.
Tetapi sepertinya, ayahnya itu tidak peduli, dan itu adalah kabar bagus bagi Stella.
Stella yang saat ini sedang membaca buku harus mengalihkan perhatiannya ketika dia mendengar suara beberapa orang yang sepertinya melewati halaman istananya. Dia berpikir bahwa mereka adalah para pelayannya, tapi pikirannya salah.
Di halamannya, terdapat seorang pria dewasa dengan dua anak kecil di sampingnya.
Pria itu adalah ayahnya di dunia ini!
Dan dua anak kecil itu tak lain adalah kakak laki-laki dan sepupu perempuannya!
Stella berdecak, sebal. Kenapa waktunya harus terganggu dengan kehadiran tiga makhluk itu?!
Tetapi, tunggu sebentar!
Memangnya di buku aslinya ada, ya, bagian yang menceritakan pertemuan antara Putri Stella dan ayahnya sebelum berusia 10 tahun?
――――――――――――――
TBC!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Geminie
seru
2022-04-29
1
Gz'baker
ini ceritanya Eropa abat pertengahan apa campur ama china kuno soalnya namanya nya lin mirip nama karakter China
2021-04-07
1
gk punya nama
baru baca udah seru aja ceritanya
2021-02-02
2