Leon benar benar tak henti hentinya menatap Raina, sepertinya ia benar bener jatuh hati pada gadis cantik bertubuh mungil itu.
Leon merebahkan tubuhnya di dekat Raina, gadis cantik itu merasa hangat.
Sementara itu kedua sahabatnya, panik mereka berdua mencari Raina di antara gelapnya malam, hanya cahaya lentera dan lampu senter yang menemani pencarian mereka.
Mereka berdua berteriak memanggil manggil nama sahabatnya itu.
Sintia
RAINA ! ! ! Lo dimana ?
Aya
RA! ! ! RAINA! !
Aya
Lo dimana?!
Aya
Ini kita Ra!
Sintia
Aya dah mulai gelap nih ! Balik ke tenda yuk!
Aya
Lo mau terjadi apa apa sama Raina!
Aya
Dia masih belum ketemu Sin! Gue Gak bisa tinggal diam nungguin Raina terus.
Sintia
Bukan gitu, kalo kita ikut tersesat terus kita cari pertolongan sama siapa? Buat bantu cari Raina.
Aya terdiam, ia hanya bisa menyetujui saran teman penakutnya itu.
Aya
Besok kita turun gunung kita bilang ke petugas kalo temen kita ilang satu.
Sintia
Oky
Di tenda
Aya
Sekarang kita istirahat biar bisa turun ke posko bantuan.
Comments