Chapter 03 Mansion Ignite's Family

Aku dan Kakakku pulang menggunakan mobil pribadi Keluarga kami yang sudah menunggu di depan Rumah Sakit. Supir Pribadi Keluargaku, "Arnold" dengan sigapnya membukakan pintu belakang mobil untuk kami Berdua.

"Silahkan Tuan Muda dan Nona." Sambil memberikan tanda penghormatan dengan membungkukkan sedikit badanya.

"Terimakasih Arnold."

Aku dan Kakakku masuk ke dalam Mobil. Arnold menyusul setelah aku dan Kakakku di dalam Mobil. Arnold segera mengendarai Mobil tersebut ke Kediamanku. Aku duduk di samping kaca Mobil agar bisa Melihat pemandangan kota.

Pemandangan Kota Stuttgarter lumayan indah, Banyak sekali gedung-gedung pencakar langit yang terbangun di sekitar kota, Banyak juga kawasan komersial yang Terbangun di sekitarnya untuk Menunjang kebutuhan. Melihat pejalan kaki yang berjalan di trotoar dengan segala macam style berpakaian yang istimewa membuat kota ini tampak Memiliki Keistimewaan tersendiri.

Disaat aku sedang melihat-lihat, Ada satu toko kue yang menarik perhatianku. Nama tokonya "Cakes with Smile". Aku segera memberitahu Arnold untuk berhenti sejenak di toko itu.

"Arnold bisakah kita berhenti sebentar di toko kue itu? Aku ingin membeli beberapa kue untuk dibawa pulang."

"Baik tuan Muda."

"Kakak juga mau beli deh, Mumpung mampir."

"Kakak yang Bayarin ya.hahaha." sedikit tertawa

"Hmm, Cium pipi kakak dulu kalo mau dibayarin." Sambil menunjuk ke arah Pipinya.

"Gak ah, Bayar sendiri aja aku."

"HUFT!." Memasang Ekspresi Ngambek.

Mobil ini pun berhenti di depan toko kue tersebut. Arnold pun Bergegas keluar dari mobilnya untuk Membukakan Pintu. Aku dan Kakakku keluar dari mobil tersebut untuk membeli kue di toko ini. Aku dan Kakakku masuk ke dalam Tokonya.

"Selamat Datang di Toko kami."

Sambutan yang datang dari toko tersebut. Tidak salah aku Mampir ke toko ini, Dari baunya saja sudah tercium harum. Bau yang harum ini pasti berasal dari kue-kue disini. Aku dan Kakakku memilih kue yang ingin dibeli.

Banyak sekali jenis kue di sini. Tidak hanya kue, Bahkan mereka menjual macam-macam cookies disini. Dari segi harga kue dan cookies ini tergolong murah. Untuk ukuran 1 piece chiffon cake dibandrol dengan harga 60 Roux. Sedangkan untuk cookies, Rata-rata harganya berada di sekitar 30-70 per cookiesnya.

Aku akhirnya memutuskan untuk membeli Chiffon cake utuh dengan harga 480 Roux. Dan macaron satu paket yang berisi 8 dengan harga 400 Roux. Aku segera pergi ke cashier untuk melakukan Pembayaran.

"Halo, ada yang bisa dibantu?"

"Aku ingin membeli Chiffon cake dengan ukuran utuh serta macaron satu paket ya. Untuk pembayaran bisa Melalui apa aja ya?"

"Pembayaran bisa melalui cash maupun digital kak, Untuk digital kami menyediakan platform PayAver dan AFI."

"Ohh, saya Bayar dengan PayAver ya."

"Baik Kak. Totalnya 967 Roux ya kak, sudah termasuk pajak."

Aku langsung melakukan scan barcode menggunakan Smartphoneku.

-Apakah anda yakin transfer 967 Roux ke Payment digital ini?

[Ya]. [Tidak]

Aku memencet tombol ya.

-Anda berhasil melakukan pembayaran.

Aku langsung menunjukkan Tanda bukti pembayaran kepada Kasir.

"Ini Pesanannya Kak, Terimakasih sudah membeli."

Aku segera mengambil Kantung yang berisi pesananku. Aku melihat kakakku masih sibuk memilih apa yang dia beli. Aku memutuskan untuk Langsung pergi ke mobil menunggu kakakku di mobil.

Selang beberapa Menit, Kakakku pun keluar dari toko tersebut. Arnold kembali membukakan pintu mobil, Aku dan Kakakku pun masuk ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanan ke Kediamanku di kawasan Solitude. Orang-orang mengenal kediamanku dengan nama "Ignite's Mansion".

Setelah beberapa Menit, Akhirnya kita sampai di kediamanku. Inilah Ignite's Mansion yang orang-orang tahu. Ignite's Mansion memiliki bangunan yang sangat luas dan megah. Mungkin bisa dibilang ini mirip seperti Istana kerajaan. Bangunannya terlihat mewah dan memiliki ornamen yang berkilau dan terbuat dari emas murni. Penjagaan di Mansion ini sangat ketat karena keluargaku memiliki sebuah bodyguard khusus untuk melindungi mansion ini.

Di mansion ini, Aku dan semua keluargaku tinggal. Arnold masih mengendarai mobil tersebut sampai ke depan pintu Mansion ini. Memang agak Luas bagian depan mansion keluargaku ini. Ditambah bagian depannya banyak sekali tumbuhan serta bunga yang mengelilingi yang tampak membuat Mansion ini terlihat sangat Elegan dan Indah.

Akhirnya sampai di depan pintu. Arnold bergegas untuk membukakan pintu. Aku dan Kakakku pun keluar dari mobil dan langsung masuk ke Kediamanku. Pintu yang terbuat dari kaca dan ukuran yang tampak besar membuat Pintu ini hanya bisa dibuka menggunakan Sistem Tersendiri. Kakak dan aku pun melakukan scan sidik jari di tempat yang sudah disediakan.

Untuk para pelayan dan pembantu di mansion ini, Mereka memiliki pintu tersendiri untuk memasuki Mansion. Karena pintu utama hanya khusus keluarga utama dan keluarga cabang Ignite saja. Setelah selesai Melakukan scan sidik jari, Pintu tersebut terbuka dengan pelan. Tampak di dalam sudah banyak sekali Pelayan(Maid) dan Butler yang menyambut.

"Selamat Datang tuan dan Nyonya."

Aku dan Kakakku berjalan diatas karpet merah yang tersedia di dalam Ruangan tamu. Ornamen dan dekorasi tampak indah mengelilingi sekitar ruangan, Chandelier yang menghiasi Cahaya ruangan tampak terkesan elegan. Dikelilingi lukisan para leluhur Keluarga Ignite yang terpampang jelas. Mansion ini terdiri dari 3 Lantai dan 24 kamar Tidur yang di dalamnya masing-masing terdapat Kamar mandi serta sebuah Ruangan Musik.

Dan juga ada beberapa fasilitas lain seperti Sebuah Ruangan untuk menonton film layar lebar, sebuah ruang belajar khusus serta sebuah perpustakaan khusus Keluarga Ignite. Di bagian belakang mansion terdapat sebuah Lapangan Bola serta basket dan juga sebuah kolam Renang yang sangat luas untuk Menunjang kebutuhan olahraga Para bagian keluarga Ignite.

Tak lupa Juga terdapat Garden khusus yang berisi bunga-bunga indah. Ada juga sebuah tempat duduk di tengah-tengah Garden tersebut. Dan tak Jauh dari mansion ini, ada juga Tempat Latihan khusus keluarga. Biasanya para keluarga berlatih fisik dan skillnya di Tempat Latihan khusus ini. Karena disana memiliki perlengkapan dan Fasilitas yang lengkap.

Disaat Sedang berjalan masuk, Kepala pelayan kami Sebastian datang mendekat kepada kami.

"Selamat Datang tuan Raphael dan Nyonya Lilyanne, kehadiran anda berdua sudah ditunggu oleh Tuan Zircon dan Nyonya Elizabeth. Mereka berdua menunggu di Ruangan mereka."

"Baik Sebastian, Terimakasih. Kami Berdua akan segera menuju ke sana."

Kami berdua bergegas pergi ke Ruang Kantor Ayahanda di Lantai 2.

Beberapa menit, aku dan Kakakku sampai di depan Ruangan Kantor Ayahanda. Kakakku mengetuk pintu 3x. Terdengar suara dari dalam Ruangan.

"Masuklah."

Kakakku Segera membuka pintu ruangan tersebut. Terdapat ayahanda yang sedang duduk di kursi kerjanya serta Ibunda yang duduk di sofa sambil meminum secangkir teh.

"Duduklah kalian berdua." Ayahanda dengan suara yang berat.

"Raphael duduk disamping ibu ya." Ibuku sambil menepuk di sebelahnya.

"Baik Ibunda."

Aku dan Kakakku pun duduk di sofa seperti yang Ayahanda perintahkan. Tak berselang lama, Ibunda memelukku dengan sangat erat.

"Syukurlah kamu Baik-baik saja Nak, ibu dan ayahmu sangat khawatir kepadamu. Apakah kamu masih merasa sakit? Kalo sakit kamu istirahat yang cukup ya nak."

Ibunda memang memiliki sifat Penyayang dan Terlalu Khawatir pada anak-anaknya.

"Raphael apa Kamu sudah baik-baik saja?"

"Sudah Baikan kok Ayahanda, makanya aku pulang hari ini."

"Syukurlah."

Oh iya aku teringat bahwa aku harus berterimakasih pada Ayahanda dan Ibunda karena telah membayar semua biaya perawatan.

"Ah iya aku Lupa, Terimakasih ya Ayahanda dan Ibunda telah Membayar biaya perawatan ku dan Sesekali Menengokku padahal kalian berdua selalu Sibuk."

"Sama-Sama Nak."

Ibunda Tampak senang Melihat aku Kembali, dia selalu ada di dekatku dan mengelus kepalaku dengan sangat lembut. Tak terkecuali ayahanda yang juga senang melihatku kembali. Aku suka keluarga ini. Keluarga yang terasa Harmonis sekali.

"Yaudah Nak, Kamu pergi istirahat sana. Kamu perlu istirahat yang cukup setelah keluar dari perawatan."

"Baik Ibunda."

Aku berjalan Menuju pintu untuk keluar dari Ruangan. Tak lupa juga aku mengatakan sepatah kata.

"Dah Ayahanda,Ibunda,Kak Lily." Sambil memberikan lambaian tangan sedikit.

"Dah Raphael "

Aku Membuka pintu kemudian Keluar dari Ruangan. Tak lupa untuk menutup pintunya Kembali. Aku berjalan menuju ke arah Kamar ku. Berjalan sambil melihat kondisi rumah setelah aku tidak pulang kesini selama hampir seminggu. Akhirnya aku sampai di Depan Kamarku. Aku Lekas masuk ke Kamar untuk beristirahat.

Tak ada banyak peralatan di Kamarku. Hanya Lemari untuk Pakaian,Meja belajar, Sebuah kasur besar yang ditutupi semacam tirai dan Televisi besar yang terpajang. Aku Mengganti Bajuku dengan sebuah Baju Tidur yang sudah disiapkan di lemari.Aku menuju ke kasurku untuk istirahat. Merebahkan Badan di Kasur yang empuk ini, sambil mencoba menutup mata untuk Tidur.

Di hadapanku ada sebuah Bayangan yang besar dengan ekspresi menyeramkan. Bayangan itu berbicara.

"Hey Bocah aku akan Menunggumu Hahahahaha."

Hah, Aku kaget dan Terbangun dari tidurku. Aku mengambil smartphone ku diatas meja. Aku mengecek Waktu saat ini.

"Masih Jam 5 pagi."

Jam Menunjukkan Pukul 05.00 AM. Aku terbangun dari kasurku dan Mencoba membuka Jendela. Suasana Masih Gelap karena matahari belum terbit sepenuhnya. Aku mulai memikirkan mimpi yang tadi kualami. Bayangannya tidak terlihat seperti Monster yang waktu itu kuhadapi. Dia lebih besar dan tampak memiliki sinar merah di matanya.

"Sudahlah tidak usah dipikirkan, Mending aku jogging diluar. Mumpung udara masih terasa segar."

Aku segera mengganti baju tidurku dengan baju Olahraga. Aku bergegas pergi dari ruanganku untuk berlari pagi. Aku melihat para pelayan sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Aku segera pergi ke lantai bawah menuju ke arah pintu keluar.

Di lantai bawah, Tampak kakak tertuaku Kaizo Ignite yang sedang menuju ke arah luar. Aku bertanya kepada Sebastian yang kebetulan ada di Lantai bawah.

"Hey Sebastian, Pagi-Pagi begini mau kemana Kak Kaizo? Apa kau Tau?"

"Tidak Tuan Muda Raphael. Tuan Kaizo tidak bilang apapun kepadaku."

Hmm, Aneh. Jarang melihatnya keluar pagi-pagi sekali. Apakah ada urusan mendadak yang harus diselesaikan Sekarang. Entahlah aku juga tidak mau memikirkan hal itu.

"Yaudah Sebastian. Aku Pergi keluar ya. Kabari ke Ayahanda dan Ibunda nanti kalau aku sedang berjogging di area Taman Solitude."

"Baik Tuan Muda."

Aku pergi keluar dan Menuju ke Taman. Aku Berlari kecil saat Menuju ke Taman Solitude. Udara pagi hari masih Segar dan Nyaman tampak di area Depan mansion ku juga Harumnya bunga Menyelimuti pagi indah ini. Aku segera Melapor kepada penjaga gerbang di depan untuk pergi ke Taman.

"Pak Bukakan Gerbangnya ya. Aku mau pergi ke Taman."

"Baik tuan Muda."

Gerbang pun Otomatis terbuka dan aku pergi keluar. Aku melihat ke arah samping terlihat Mobil Kak Kaizo yang menuju ke Arah Perkotaan. Aku melanjutkan Berlari kecil ke Taman Solitude. Di sepanjang perjalanan pohon-pohon melintang di samping Jalan yang membuat udara terasa Bersih dan Nyaman dihirup.

Sepanjang perjalanan ada Beberapa Mansion milik Keluarga lain yang berada di sekitar kawasan ini. Kebetulan ada Mansion Kediaman Keluarga Astroze di Kawasan ini. Aku niatnya ingin mengajak Vincent juga, Cuman kayaknya dia masih Tidur. Lagipula sekarang adalah Hari Minggu. Hari ini sekolah Libur.

Jarang sekali melihat Vincent terbangun pagi di hari Minggu. Biasanya dia tidur sampai Siang. Di kawasan ini,ada 5 Total Mansion Kediaman Keluarga Terpandang seperti Keluarga Astroze,Noble,Allsworth,Neville dan Keluargaku yaitu Ignite.

Kawasan Solitude adalah Kawasan Elite yang Isinya hanya Kediaman Keluarga Terpandang di Kota Stuttgarter. Ya walaupun ada juga kediaman Milik warga biasa yang tak Jauh dari Kawasan Solitude. Biasanya ramai sekali warga biasa yang pergi ke Taman Solitude. Karena Taman Solitude memiliki Fasilitas yang Lengkap. Mulai dari tempat bermain hingga Tempat melakukan Senam/Olahraga.

Aku berlari-lari di sekitar trotoar jalan, tampak keringat membasahi tubuh dan nafas yang tak teratur karena rasa Lelah. Tapi aku tetap berlari kecil untuk meningkatkan Daya Tahan Tubuhku. Tak terasa aku berlari sekitar 10 menit, Akhirnya sampai di taman. Tampak ramai juga warga yang sedang melakukan senam pagi dan ada juga yang berlari memutari Lapangan yang ada di Taman.

Karena aku sedikit kelelahan, Aku memutuskan untuk pergi duduk di bangku taman yang tersedia. Aku duduk sambil mengelap keringat yang ada di dahi ku menggunakan tangan. Tak lama berselang, ada seorang yang duduk di sampingku. Ternyata itu Putri keluarga Noble. Roselianne Noble.

"Oh, Hai Rose."

"Hai Juga Rapha."

Roselianne, Dia adalah teman masa kecilku bersamaan dengan Vincent. Sayangnya dia bersekolah di tempat yang berbeda.

"Olahraga Juga kah Rose?"

"Iya, Mumpung lagi hari Minggu dan juga hari ini Libur Sekolah. Jadi kusempatkan waktu sedikit untuk berolahraga di Taman. By the way, Tumben ngeliat kamu berolahraga Raph, biasanya jarang terlihat Kamu berolahraga di Taman."

"Yahh, Ada beberapa hal yang membuatku ingin berolahraga sih." Sambil mengelus kepala.

"Boleh Kutahu apa Hal yang membuatmu ingin berolahraga?"

"Boleh aja sih "

Aku mulai menceritakan Kejadian yang terjadi Sabtu Minggu Lalu kepada Roselianne. Tampak ekspresi Roselianne sedikit terkejut saat mendengar cerita tersebut. Seolah-olah dia juga merasakan hal yang apa kurasakan saat itu. Aku terus menceritakan hal tersebut sampai selesai.

"Jadi Begitulah Ceritanya. Sejak saat itu, Aku mulai ingin meningkatkan Tubuhku agar bisa melindungi saat kejadian Dungeon Break itu terulang."

"Turut prihatin juga Rapha. Aku baru tau kamu masuk ke Rumah Sakit. Vincent juga tidak mengabari hal itu. Padahal kita bertiga teman dari Masa Kecil."

"Mungkin Vincent tidak ingin merepotkan mu dan membuatmu khawatir tentangku."

"Hmm, Mungkin sih. Oh iya, Mumpung Lapangan tenis Disitu kosong Mau Main bareng? Udah lama gak main tenis melawanmu Raph."

"Boleh Rose, Ayok."

Kami beranjak dari Bangku taman dan Menuju ke Lapangan Tenis di Depan. Kami langsung mengambil Raket yang disediakan oleh pihak Taman di Lemari penyimpanan alat-alat. Aku juga mengambil Bola tenis yang berada di Loker sebelah tempat Raket.

Kami langsung bermain di Lapangan dengan Roselianne yang memulai Permainannya. Roselianne melakukan sebuah Serve dengan bagus, Namun serve itu tergolong mudah untuk ku balikkan. Aku langsung memukul bola yang menghampiriku ke arah Kanan. Roselianne pun berlari ke arah Kanan mengikuti arah bola.. Pukulanku juga dapat dibalikkan dengan mudah olehnya.

Roselianne mengincar ke arah Kanan yang termasuk ke dalam Daerah yang sulit dijangkau Olehku. Namun, Ternyata pukulannya terlalu kencang. Sehingga bola tersebut dianggap out. Skor saat Ini adalah 15-0 dengan aku yang memimpin pertandingan ini. Sekarang, Giliranku melakukan Serve. Aku melakukan Serve dengan pelan agar tidak Fault.

"TSS.."

Tampak suara yang keluar saat bola terkena Raket. Pukulanku terlalu lemah sehingga bola tidak menyebrang melewati Net. Point untuk Roselianne. Roselianne tampak senang saat mendapatkan Point tersebut. Ekspresinya terlihat sangat senang dan bahagia. Sekarang giliran Roselianne yang melakukan Serve. Seperti biasa, Serve Roselianne kuakui bagus. Tapi sama seperti sebelumnya, Serve itu mudah dibalikkan.

Tampak serangan dari kedua belah pihak yang sama-sama tidak memberikan lawan Point dengan mudah. Kami berdua tampak melakukan pertarungan sengit saat bermain. Tak segan-segan Roselianne kadang melakukan smash kencang ke arahku yang tidak bisa untuk ditepis olehku. Dan kebalikannya, kadang juga aku melakukan smash ke arahnya untuk mendapatkan Point.

Kami berdua tampak menikmati permainan ini dengan senang hati. Walaupun terlihat lelah, Kami berdua sangat bahagia saat bermain bersama. Terkadang saat permainan kami tertawa dan kesal dalam waktu bersamaan. Tapi hal itu wajar karena kami berdua sudah lama kenal, Bahkan dari kami balita.

Setelah selang 1 jam Lebih kami bermain, Akhirnya permainan ini berakhir dengan kemenangan ku. Skor 2-1 dari 3 set yang kami Mainkan. Kami berdua tampak lelah setelah bermain. Namun itu tidak terasa karena kami berdua melakukannya dengan senang hati.

"Hah…Tidak terasa ya Rapha kita sudah bermain hingga 1 jam lebih. Sungguh menyenangkan bermain bersamamu lagi. Jarang-jarang bisa menikmati momen ini. Apalagi sekolah kita sudah berbeda."

"Hahaha, Iya Rose. Menyenangkan juga melakukan olahraga di Pagi Hari. Untung kamu juga olahraga. Kalau enggak, Mungkin aku cuman akan berlari mengelilingi Lapangan."

"Aku mah tiap Minggu emang olahraga disini. Kamu tuh yang gapernah Olahraga."

"Hahaha ,Sudahlah, Cuaca sudah mulai panas. Aku akan Pulang ke Kediamanku."

"Yaudah Bareng Raph, Lagipula kita satu arah."

"Yaudah ayok."

Kami berdua pun Akhirnya pulang Bareng.

Episodes
1 Chapter 01 Raphael Ignite
2 Chapter 02 Dungeon Break
3 Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4 Chapter 04 Roselianne Noble
5 Chapter 05 Shopping and Play
6 Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7 Chapter 07 Penjahat di Kereta
8 Chapter 08 Hit & Run
9 Chapter 09 Ledakan Besar
10 Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11 Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12 Chapter 12 Triniade System
13 Chapter 13 Adela Agraze
14 Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15 Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16 Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17 Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18 Chapter 18 Pesta yang Mewah
19 Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20 Chapter 20 Kemacetan Panjang
21 Chapter 21 Diskusi Tegang
22 Chapter 22 Sistem Error??
23 Chapter 23 Mawar yang Mekar
24 Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25 Chapter 25 Ruangan Misterius
26 Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27 Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28 Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29 Chapter 29 Ingatan masa Lama
30 Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31 Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32 Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33 Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34 Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35 Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36 Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37 Chapter 37 Telat lagi
38 Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39 Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40 Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41 Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42 Chapter 42 Ulmaz Game Center
43 Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44 Chapter 44 Evilanse World Paralel
45 Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46 Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47 Chapter 47 Caroline Wozniacki
48 Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49 Chapter 49 Basketball
50 Chapter 50 Rigorous Mode
51 Chapter 51 Waktunya pembalasan
52 Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53 Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54 Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55 Chapter 55 Bienen dan Liebe
56 Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57 Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58 Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59 Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60 Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61 Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62 Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63 Chapter 63 Sebuah Wacana
64 Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65 Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66 Chapter 66 Burlinsen
67 Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68 Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69 Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70 Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71 Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72 Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73 Chapter 73 Mind Control
74 Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75 Chapter 75 Taman
76 Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77 Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78 Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79 Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80 Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81 Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82 Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83 Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84 Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85 Chapter 85 Kaizo Ignite
86 Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87 Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88 Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89 Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90 Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91 Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92 Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93 Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94 Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95 Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96 Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97 Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98 Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99 Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100 Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101 Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102 Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103 Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104 Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105 Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106 Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107 Happy New Year 2024
108 Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109 Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110 Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111 Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112 Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113 Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114 Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115 Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116 Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117 Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118 Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119 Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120 Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121 Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122 Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123 Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124 Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125 Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126 Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127 Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128 Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129 Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130 Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131 Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132 Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133 Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134 Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135 HAPPY EID MUBARAK!
136 Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137 Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138 Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139 Chapter 137 Time ( Part 49 )
140 Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141 Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142 Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143 Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144 Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145 Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146 Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147 Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148 Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149 Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150 Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151 Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152 Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153 Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154 Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155 Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156 Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157 Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158 Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Chapter 01 Raphael Ignite
2
Chapter 02 Dungeon Break
3
Chapter 03 Mansion Ignite's Family
4
Chapter 04 Roselianne Noble
5
Chapter 05 Shopping and Play
6
Chapter 06 Tersesat di Jalan yang Lurus
7
Chapter 07 Penjahat di Kereta
8
Chapter 08 Hit & Run
9
Chapter 09 Ledakan Besar
10
Chapter 10 Suara yang tak dikenali
11
Chapter 11 Ruangan dan Mata merah yang berkilau
12
Chapter 12 Triniade System
13
Chapter 13 Adela Agraze
14
Chapter 14 Pertarungan yang Tersisa
15
Chapter 15 Pertarungan tak terlihat
16
Chapter 16 Akhir dari Pertarungan
17
Chapter 17 Ikatan yang Renggang, mulai kembali Menguat
18
Chapter 18 Pesta yang Mewah
19
Chapter 19 Analisis Skill tipe Cahaya
20
Chapter 20 Kemacetan Panjang
21
Chapter 21 Diskusi Tegang
22
Chapter 22 Sistem Error??
23
Chapter 23 Mawar yang Mekar
24
Chapter 24 Kecanggihan Teknologi ITG
25
Chapter 25 Ruangan Misterius
26
Chapter 26 Jangan bersenang dulu, Masalah kan datang nanti
27
Chapter 27 Dunia tanpa Gangguan
28
Chapter 28 Melodi Merdu Bagai di Dunia Fantasi
29
Chapter 29 Ingatan masa Lama
30
Chapter 30 Akhir dari Pelatihan
31
Chapter 31 Hari yang Sempurna dengan Kondisi yang Buruk
32
Chapter 32 Benih Cinta yang mulai Bersemi
33
Chapter 33 Pemandangan Kota dari Jendela Bus
34
Chapter 34 Ketiga sifat yang Berlawanan
35
Chapter 35 Mengurus Urusan Diplomasi
36
Chapter 36 Sebastian sang Asisten Kepala Keluarga
37
Chapter 37 Telat lagi
38
Chapter 38 Leon, Novaria dan Alice
39
Chapter 39 Diriku setahun yang Lalu
40
Chapter 40 Sebuah Perasaan berkat Sebuah Senyuman
41
Chapter 41 Sang Cahaya yang Meredup
42
Chapter 42 Ulmaz Game Center
43
Chapter 43 Pertarungan Virtual Reality
44
Chapter 44 Evilanse World Paralel
45
Chapter 45 Apakah ini Akhirnya!!
46
Chapter 46 Dimulai dari Amarah dan Kecerobohan
47
Chapter 47 Caroline Wozniacki
48
Chapter 48 Suara yang Berasal dari sebuah Piano
49
Chapter 49 Basketball
50
Chapter 50 Rigorous Mode
51
Chapter 51 Waktunya pembalasan
52
Chapter 52 Sebuah Keajaiban yang Terjadi
53
Chapter 53 Suara dari sebuah Bongkahan Es
54
Chapter 54 Hanya sebuah Boneka Beruang berwarna Pink
55
Chapter 55 Bienen dan Liebe
56
Chapter 56 Ketua Asosiasi Ranker
57
Chapter 57 Kenapa Hari Ini!!
58
Chapter 58 Hasil yang Cukup Memuaskan
59
Chapter 59 Ryne dan Ujian Tulis
60
Chapter 60 Mari kita Mulai!!
61
Chapter 61 Kejutan dari Seorang Schwarz
62
Chapter 62 Sedikit Kecurangan tidaklah buruk
63
Chapter 63 Sebuah Wacana
64
Chapter 64 Bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang
65
Chapter 65 Angka 05 dan Bunga Mawar
66
Chapter 66 Burlinsen
67
Chapter 67 Organisasi Rosenbluten
68
Chapter 68 Tindakan Kekerasan pada Anak Dibawah Umur
69
Chapter 69 Rosenbluten dan Para Pemimpinnya
70
Chapter 70 Cahaya di tengah Gelapnya Malam
71
Chapter 71 Pertarungan Melalui Bir
72
Chapter 72 Rasa yang Telah Hilang
73
Chapter 73 Mind Control
74
Chapter 74 Ibunda yang sangat Baik Hati
75
Chapter 75 Taman
76
Chapter 76 Anting bunga membuatmu lengah
77
Chapter 77 Rio si Jaket Merah
78
Chapter 78 Fokuslah pada suatu hal dan cek kembali apakah itu sesuai
79
Chapter 79 Keadaan Pasca Pertarungan sengit
80
Chapter 80 Kepanikan tiada henti
81
Chapter 81 Kalau ada dia, kurasa kondisiku membaik
82
Chapter 82 Festival Rhine in Flammen (Part 1)
83
Chapter 83 Festival Rhine in Flammen ( Part 2 )
84
Chapter 84 Festival Rhine in Flammen ( Part 3 )
85
Chapter 85 Kaizo Ignite
86
Chapter 86 Kembalinya setelah libur panjang
87
Chapter 87 Situasi rumit dan gawat
88
Chapter 88 Air Mata Kecemburuan
89
Chapter 89 Aegis Arena Showdown ( Part 1 )
90
Chapter 90 Aegis Arena Showdown ( Part 2 )
91
Chapter 91 Pembukaan Kompetisi Aegis Arena Showdown ( Part 3 )
92
Chapter 92 Taruhan berbahaya ( Part 4 )
93
Chapter 93 Roselianne Noble vs Hilario Hernandez ( Part 5 )
94
Chapter 94 Perkembangan yang pesat ( Part 6 )
95
Chapter 95 Perkenalan Antara partisipan ( Part 7 )
96
Chapter 96 Arwah dan Waktu ( Part 8 )
97
Chapter 97 Jangan melampaui batas seenaknya! ( Part 9 )
98
Chapter 98 Penghinaan terhadap Pribumi ( Part 10 )
99
Chapter 99 Latihan keras ( Part 11 )
100
Chapter 100 Latihan Morena Iszlavia ( Part 12 )
101
Chapter 101 Pertarungan gemilang sang adik Pahlawan ( Part 13 )
102
Chapter 102 Populer vs Pemalu ( Part 14 )
103
Chapter 103 Sinergitas dengan angin ( Part 15 )
104
Chapter 104 Para tong kosong yang nyaring bunyinya ( Part 16 )
105
Chapter 105 Seorang Misterius ( Part 17 )
106
Chapter 106 Macheda dan Il-Sung ( Part 18 )
107
Happy New Year 2024
108
Chapter 107 Advanced Skill ( Part 19 )
109
Chapter 108 Popularitas ( Part 20 )
110
Chapter 109 Harga diri ( Part 21 )
111
Chapter 110 Waktu Luang dan Hiburan ( Part 22 )
112
Chapter 111 Schmerz ( Part 23 )
113
Chapter 112 Fio ( Part 24 )
114
Chapter 113 Kilas Balik Morena ( Part 25 )
115
Chapter 114 Sullivan Crestia ( Part 26 )
116
Chapter 115 Terungkapnya segala rahasia ( Part 27 )
117
Chapter 116 Benang Hitam ( Part 28 )
118
Chapter 117 Kebaikan yang sirna ( Part 29 )
119
Chapter 118 Lantunan Irama Mengerikan ( Part 30 )
120
Chapter 119 Romansa ( Part 31 )
121
Chapter 120 Maxwell Violance ( Part 32 )
122
Chapter 121 Kepercayaan diri ( Part 33 )
123
Chapter 122 The Rising Star ( Part 34 )
124
Chapter 123 Destiny of Evolution ( Part 35 )
125
Chapter 124 Peningkatan ( Part 36 )
126
Chapter 125 Ilusi Masa Lalu ( Part 37 )
127
Chapter 126 Kenangan Buruk ( Part 38 )
128
Chapter 127 Kharisma Kriminalitas Kelas Kakap ( Part 39 )
129
Chapter 128 Akhir dari sebuah Trauma ( Part 40 )
130
Chapter 129 Hadiah Rahasia dari orang Istimewa ( Part 41 )
131
Chapter 130 Aktivitas biasa ( Part 42 )
132
Chapter 131 Waktu untuk Bersantai ( Part 43 )
133
Chapter 132 Skilled Basketball ( Part 44 )
134
Chapter 133 Semi-Final Babak 1 ( PART 45 )
135
HAPPY EID MUBARAK!
136
Chapter 134 Hawa Dingin yang Menusuk ( Part 46 )
137
Chapter 135 Ketidakseimbangan Dunia Fana dan Dunia Nyata ( PART 47 )
138
Chapter 136 Peniru Handal ( PART 48 )
139
Chapter 137 Time ( Part 49 )
140
Chapter 138 Semuanya memiliki batas ( PART 50 )
141
Chapter 139 Charles Magnussen ( Part 51 )
142
Chapter 140 Emphasize ( Part 52 )
143
Chapter 141 Kekecewaan ( Part 53 )
144
Chapter 142 Beban seorang Adik ( Part 54 )
145
Chapter 143 The Path's ( Part 55 )
146
Chapter 144 Rasa Bersalah ( Part 56 )
147
Chapter 145 Letiontia ( Part 57 )
148
Chapter 146 Semi-Final Round ( Part 58 )
149
Chapter 147 Unnification vs Manifestation ( Part 59 )
150
Chapter 148 Pemikiran yang mengerikan ( Part 60 )
151
Chapter 149 Bulan pada Siang Hari ( Part 61 )
152
Chapter 150 Hal yang Mencemaskan ( Part 62 )
153
Chapter 151 Mimpi mengerikan ( PART 63 )
154
Chapter 152 Gemuruh Langit antara angin dan petir ( Part 64 )
155
Chapter 153 Pertarungan Udara ( PART 65 )
156
Chapter 154 Konsekuensi ( Part 66 )
157
Chapter 155 Perkelahian ( Part 67 )
158
Chapter 156 Bunga yang mekar setelah layu ( Part 68 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!