Kini gadis itu sudah berada di kantin sendirian untuk mengisi kembali perutnya, dan duduk di tempat biasanya ia duduki.
"Pak dadang, 2 porsi biasa sama minumnya jangan lupa." teriak gadis itu dan pak dadang menyiapkan pesanan gadis itu.
"Ini non." kata pak dadang yang datang tak lama itu.
"Ini juga pak, kembaliannya ambil aja." kata gadis itu yang memberikan pak dadang duit selembar berwarna biru itu dan pak dadang mengucapkan terima kasih dan di balas anggukan kepala dari gadis itu.
Dan saat asik-asik makan, bel istirahat berbunyi dan seketika kantin yang sepi itu mendadak menjadi ramai.
"Eh, kenapa lo duduk di kursi adri woi gadis cupu." kata seorang pria yang baru datang dan di susul oleh beberapa temannya yang duduk di kursinya.
"Yes ada minuman nganggur." kata pria lain yang duduk di damping kiri gadis itu.
"Lo ambil leher lo patah." kata gadis itu dengan cueknya dan mereka langsung mengenali siapa gadis itu.
Ya, dia Adriana Kyra Zhafira. gadis yang suka buat onar, bar-bar, cantik, pintar, suka menolong, dan juga misterius, juga bertopeng tentunya. gadis yang suka di panggil dengan adri oleh teman teman mereka. dan juga sering keluar mask bk itu sudah biasa, bikin guru-guru sakit kepala, dan bikin azka darah tinggi tentunya.
"Gue kira siapa? kenapa juga lo dandan kek cewek cupu." kata pria yang duduk di depan gadis itu.
"Noh, kepala sekolah kalian darah tinggi." kata gadis itu, dia adri
"Emangnya lo buat onar apa lagi beb." kata pria yang duduk di samping kanan adri.
"Bab beb bab beb, gigi lo sal." kata adri ke samping kirinya, dia faisal, depannya ada kevin, dan sampingnya ada kenzo, dan samping kenzo ada rudi, lalu depan rudi atau samping kiri adri ada anton.
"Eh cupu, kenapa lo duduk di samping anton sih, pergi ga lo." kata seorang cewek yang baru datang dengan membawa 2 orang antek-anteknya dan berdiri di dekat faisal juga kevin.
"Anton, lo gak liat ini masih ada dikit lagi? gue mau abisin ini dulu ya, lo bawa dia pergi atau lo mau liat tangan penuh tepung punya dia patah? gue lama dah ngga olahraga tangan ini." kata adri dingin.
"Mampus deh." kata mereka dalam hati.
"Lo itu cupu, main nyuruh ayang gue pergi. seharusnya lo itu yang pergi. ga di ajarin apa, cupu itu harus nurut sama yang cantik dan berkuasa, buruan pergi, bagus bantu ibu lo sana jual diri, iya gak guys. hahaha." kata cewek itu lalu ketawa bersama ke dua antek-anteknya. dan tanpa mereka sadari tangan adri sudah terkepal sempurna.
"Cupu cepetan pergi sana, lo ga cocok sama mereka. bagus lo bantuin ibu lo sana. kasian kerja sendiri." kata cewek itu lagi.
'Fix, nyalinya besar dan bangunin singa yang lagi tidur.' batin faisal yang melihat adri sudah ingin menghajar cewek itu.
"Ibunya pasti sekarang lag-" kata cewek itu terputus karena adri mendorong cewek itu dan di tangkap oleh ke 2 antek-anteknya.
Dan saat ini adri sudah tidak tahan lagi dengan ocehan cewek itu. dan seketika semua orang yang di kantin melihat ke arah mereka.
"Kenapa takut?" kata adri yang berjalan menuju kevin.
"Pin, pegangin kacamata gue. rusak lo yang ganti." kata adri lagi lalu memberikan kacamatanya ke kevin. dan kevin meletakkan kacamata adri di kepalanya.
"See, mau mulai dari mana dulu ya?" kata adri yang kini sudah berada di hadapan cewek itu, dan seketika mereka yang ada di sana mengenali siapa lawan dari cewek itu.
"Itukan adriana, wah."
"Iya itu adri."
"Eh si cewek bar-bar."
"Wah inces gue."
"Mampus lo, bunga."
"Gak bakal di lepas nih sebelum babak belur."
"Pakai begaya sih, berurusan kan lo sama adri."
"Gue yakin pasti abis ini bakal masuk rumah sakit."
"Gak yakin gue kalau ngga ada yang patah."
Kata kata warga sekitar kantin saat ini yang di dengar oleh adri. dan adri hanya tersenyum sinis yang membuat cewek itu pucat.
"Bunga khairunnisa. namanya cantik, tapi engga secantik sifatnya. kalau bunga bangkai cocok kali dengan nama lo, sama sama busuk." kata adri.
"Anton, lop you.. lo baik banget sih sama gue, udah mau ngasih mangsa di pagi hari ke gue. kan gak perlu lagi deh gue cari kemana-mana." sambung adri dan mendekat ke arah bunga.
"bugh"
"srek"
"krek"
terdengar suara dimana adri meninju, patahan tangan, dan juga menarik rambut bunga hingga orangnya kesakitan dan menangis.
"Kan udah gue bilang anton. suruh dia pergi atau gue patahin tangan dia. dan lo milih buat gue patahin tangan lo. gue udah kasih kesempatan dan lo malah buang kesempatan itu." kata adri yang masih menarik rambut bunga.
"hiks sakit, lepasin gue." kata bunga sambil nangis itu.
"Lo yang mulai, lo juga yang harus terima akibatnya." kata adri dan
"bugh"
"krek"
"bugh"
"Ampun, sa sakit. hiks, hiks." nangis bunga yang lebih kencang dan adri melepaskannya. dan adri masih berbaik hati dengan mematahkan salah satu saja tangan bunga.
"Makanya jangan berurusan dengan gue, kalau ngga mau mati di tangan gue. tapi kalau lo udah bosen hidup sih dateng aja ke gue." kata adri
"Anton bawa dia ke rumah sakit zyra. buruan sebelum gue patahin juga tangan lo." kata adri lalu mengambil kacamatanya di kevin dan pergi daria sana menuju rooftop.
Sesampainya di sana, adri langsung mengambil handphonenya dan menelfon seseorang.
"Lakukan lagi operasi, nanti ada cewek sama cowok yang datang ke sana, dan yang cewek yang harus kalian operasi. biaya biar saya yang bayar lagi." kata adri lalu mematikan handphonenya. dan duduk di kursi yang ada di sana, lalu menyalakan vapenya.
"Test, kepada siswi yang bernama adriana kyra zhafira. silahkan ke ruang bk sekarang." kata seseorang menggunakan toa sekolah.
Dan adri langsung turun menuju ruang bk, dan dimana di bawah masih banyak siswa siswi yang berlalu lalang karena masih jam istirahat. dan tentu banyak bisik bisik tetangga saat adri berjalan melewati mereka. dan adri di kejutkan oleh seseorang yang berjalan di sampingnya.
"Masalah apa lagi ana." kata gadis yang berjalan di samping adri.
"Biasa. lo habis dari mana." kata adri tanpa menoleh ke arah gadis itu.
"Ana ga liat elsa bawa buku? ya elsa abis dari perpus lah, ga mungkin kan dari toko frozen." kata gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments