Siang kini sudah menjelang dan terlihat venus yang sedang duduk di depan sajadahnya sambil menengadahkan tangannya keatas seraya meminta petunjuk kepada sang maha esa atas apa yang ia hadapi saat ini.
Sementara di suatu tempat terlihat Erlang yang sedang berduaan dengan wanita yang begitu seksi. Dengan wajah yang penuh gairah dan juga nafsu, Erlang terus saja mencumbui wanita tersebut dengan begitu manjanya. Ia tidak memikirkan suatu saat kedoknya akan terbuka dan ia akan kehilangan sesuatu yang berharga. Wanita itu terus mendesah dengan begitu kencang kala Erlang menyentuh titik sensitifnya. Yah wanita itu adalah sepupu dari venus yang tak lain dan tak bukan adalah arabela. Mereka menjalin sebuah hubungan sudah sangat lama dan tanpa sepengetahuan dari venus.
"sayang, aku mau balik ke rumah soalnya sore nanti aku ada acara kampus"ucap arabela yang terus saja bergelayut manja pada tubuh Erlang yang masih polos tanpa sehelai benangpun.
"iya sayang,aku juga mau kembali ke kantor. Soalnya waktu istirahat sudah selesai"ucap Erlang sambil mengecup bibir arabela dengan singkat.
Erlang adalah kekasih dari venus, Erlang jatuh cinta pada venus awal ia berjumpa di suatu jalan. Kala itu venus belum seperti sekarang yang sudah berhijab sehingga Erlang tergila-gila padanya. Dan sekarang Erlang berpaling sebab ia sudah tidak berminat dengan venus karena penampilannya yang sudah berubah. Sehingga ia pun tergoda rayuan manis dari sepupu venus.
usai sudah sholat yang di lakukan oleh venus dan kini ia sedang berada di dapur hanya untuk membersihkan piring kotor yang sudah menggunung. Senandung sholawat terdengar begitu merdu di bibir mungil venus. Ia sangat bersyukur masih di beri kesempatan yang berarti ini oleh tuhan yang maha esa, meskipun ada saja kelakuan bejad dari dua manusia yang selalu saja iri padanya. Dari arah pintu terlibat arabela dengan wajah lelahnya sebab ia baru saja selesai bergulat panas dia tas ranjang dengan Erlang dan mau tak mau ia harus menghabiskan tenaganya. karena venus tidak menyadari kedatangan dari arabela ia pun terus melanjutkan aktivitasnya yang sangat ia senangi itu. Tambah lagi, bibinya tidak berada di rumah sedang berada di luar hanya sekedar untuk kumpul bersama geng mulut runcingnya.
Teriakan dari arabela pun terdengar begitu nyaring di telinga venus dan hal itu membuat venus mengeryitkan keningnya "venus... Tolong dong, pakaikan alisku. Aku takut bengkok sebelah"ucap arabela dengan nada memerintah. Bukan ia tak tau tapi ia sangat malas mengerakkan pensil alis itu, sehingga mau tak mau ia menyuruh venus untuk melakukannya. Beruntungnya venus sangat ahli dalam membuat alis meskipun dalam hal lainnya ia tak selihai sepupunya itu.
"baiklah, diam dan jangan buat sedikit gerakan jika tidak ukirannya akan bengkok"ucap venus sambil mengerjakan apa yang di perintahkan. tanpa menunggu lama kini sudah selesai apa yang ia kerjakan.
"wah bagus juga ukiranmu, padahal dirimu tak pernah sekalipun memoles wajahmu yang udik itu"ucap arabela yang terus saja memperhatikan alisnya.
Venus langsung keluar dari kamar arabela dan melanjutkan pekerjaannya dengan hati riang gembira, kini sudah beberapa jam ia bekerja dan arabela sudah berangkat sedari tadi. Di tengoknya jam dan ternyata sudah pukul tiga sore. Dengan cepat ia menyelesaikan pekerjaan yang saat ini ia lakukan yaitu mengepel lantai dan langsung bergegas ke dapur. Di bukanya kulkas dan ia tak mendapati masakan yang di mintai oleh Ranti. Dengan cepat ia memakai sendalnya dan langsung berlari keluar untuk membeli apa yang akan ia masak. Kini terlihat venus yang sedang berperang dengan alat dapur yang menurut Ranti dan juga arabela itu sangat ribet dan juga susah tetapi di tangan venus semua itu tidak ada apa-apanya. harus masakan yang di masak venus tercium dengan begitu enak di indra penciuman orang yang berada di rumah itu namun sayangnya rumah itu dalam keadaan sepi. Ranti belum juga pulang dari pertemuan yang kini ia lakukan sementara arabela kini sedang berada di acara kampusnya dan sang paman belum pulang dari kantor. sehingga hanyalah venus sendirian di rumah. Untuk menghilangkan rasa bosannya ia pun bernyanyi dengan syahdunya meskipun beberapa orang menyebutkan bahwa hal yang di lakukan oleh venus itu tidak etis (pamali).
Perputaran waktu kian bergulir dan kini sudah menunjukan pukul lima lewat tigapuluh menit, Toni yang baru saja sampai mendengar gasrak-gusruk dari arah dapur, tersenyum dengan tulus itulah yang ia lakukan kala melihat keponakannya kini sedang terburu-buru menyiapkan makanan di atas meja.
"assalamualaikum ven"ucap Tini memberi salam dan juga menyadarkan venus dari kegiatan yang ia lakukan. Tersadar sudah venus dari kegiatan yang ia lakukan.
"waalaikumsalam paman"venus langsung menghampiri sang paman dan menciumi tangan Toni dengan khitmad.
"masak apa kamu nak? Kok kamu kelihatan panik gitu"tanya Toni yang memang sedari tadi sedang penasaran dengan tingkah laku dari venus yang menurutnya begitu aneh.
"oooh ini venus ada masak daging sama tempe tahu dan juga sayur sop, paman mandi dulu sana biar segar badannya. Venus juga mau masuk kekamar dan melakukan sholat kayaknya udah waktunya ini"ucap venus dengan senyum tulus kepada pamannya.
"iya nak... paman juga mau mandi nih dan sholat"ucap Toni yang langsung menuju kamarnya kemudian melaksanakan kewajibannya sehabis dari kantor.
Waktu magrib kini sudah tiba, azan yang berkumandang dengan merdu terdengar begitu indah di telinga dan terlihat venus yang sedang berdiri di atas sajadahnya sedang melakukan gerakan sholat. Beberapa menit kemudian venus kini terlihat sedang membaca Al-Qur'an dengan suara yang begitu indah. Lantunan ayat-ayat yang ia baca begitu menyentuh relung hati yang paling dalam. Venus tidak langsung beranjak dari atas sajadahnya sebab ia akan menunggu waktu isya dengan membaca Al-Qur'an. karena jarak waktu magrib ke isya itu sangat sedikit kini terdengar sudah azan isya berkumandang dan venus pun melaksanakan sholat isya dengan begitu khusyuk. saat itu juga Ranti baru saja tiba di rumah dengan wajah yang begitu kusut, entah apa yang terjadi di luar hanya dialah yang tau. Baru juga Ranti duduk kini sudah di susul oleh arabel yang baru saja tiba. Keadaan Dua insan itu sangatlah memprihatinkan sebab wajah lelah terlihat begitu jelas di wajah mereka. Toni yang kala itu baru saja selesai melaksanakan sholat isya, terkejut dengan kehadiran dua insan yang begitu kelelahan. Dengan segera ia mendekat dan bertanya kepada mereka.
"mengapa wajah kalian begitu kelelahan, padahal seharian kalian nggak ngapa-ngapain"ucap Toni yang memang tidak tau perbuatan yang di lakukan oleh dua orang itu.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments