Kisah Balinda dan Ibu nya
Setelah Balinda kembali dari petualangan mencari petunjuk ayah nya, ia merasa bersemangat untuk berbagi cerita dan surat-surat yang ditemukan dengan ibu nya. Begitu ia tiba di rumah, Balinda dengan cepat memasuki kamar ibu nya yang penuh dengan aroma bunga dan buku-buku yang di susun rapi. Ibunya sedang duduk di meja, membaca sebuah buku lama yang selalu menjadi teman setia nya.
"Bu, kamu tidak akan percaya apa yang aku temukan!" Balinda berkata dengan senyuman ceria.
Ibu nya menoleh dan tersenyum. "Apa itu, sayang? Apa yang kamu temukan dalam petualanganmu?"
Balinda bergegas mengambil surat-surat yang telah ia temukan di bawah batu berbentuk hati. Ia meletakkan nya di atas meja ibu nya. "Inilah surat-surat dari ayah, bu! Aku menemukan nya di bawah tanah, di tempat yang dia tinggalkan petunjuk untukku."
Ibu nya tersenyum lebar saat ia melihat surat-surat tersebut. "Ayahmu selalu punya cara untuk menjagamu bahkan saat ia pergi. Ayo, bacalah surat nya."
Balinda membuka salah satu surat dan mulai membaca nya dengan suara penuh emosi. "Sayang ku Balinda, jika kamu membaca surat ini, berarti kamu telah mengikuti petunjuk-petunjuk ku dengan baik. Aku tahu ini adalah perjalanan yang sulit, tapi aku berharap ini adalah langkah pertama menuju pertemuan kita."
Ibu nya mendengarkan dengan penuh perhatian, dan Balinda melanjutkan membaca surat tersebut sampai akhir. Ketika ia selesai, ia menatap ibu nya dengan mata berbinar.
"Ibu, ayah selalu ingin aku menjadi penjelajah dunia seperti dia. Ia meninggalkan kita untuk mengejar impian ini, tapi ia juga meninggalkan pesan bahwa aku adalah penerus nya. Aku merasa begitu terinspirasi, bu. Aku ingin melanjutkan petualangan ayah dan menjelajahi dunia."
Ibu nya mengangguk dengan lembut. "Balinda, aku selalu tahu bahwa sifat penasaran dan petualangan ada dalam darah mu, sama seperti ayah mu. Aku mendukung impian mu, dan aku yakin ayah mu juga akan sangat bangga."
Balinda merasa hangat dalam hati nya mendengar dukungan ibu nya. Ia tahu bahwa petualangan bersama ayahnya akan membawa mereka lebih dekat, meskipun mereka harus berpisah untuk sementara waktu.
Mereka berdua memutuskan untuk merencanakan perjalanan pertama Balinda sebagai penjelajah dunia. Ibunya memberikan Balinda sebuah jurnal untuk mencatat semua pengalaman dan pengetahuannya selama petualangan. Ia juga memberikan sebuah kalung berbentuk hati yang merupakan warisan dari ayahnya.
"Balinda, bawa kalung ini denganmu. Ayahmu memberikannya padaku sebelum pergi, dan sekarang saatnya kamu yang membawanya. Ini akan selalu mengingatkanmu pada ayahmu, bahkan ketika kamu menjelajahi dunia," kata ibunya sambil meletakkan kalung di leher Balinda.
Balinda merasa emosional dan mencium ibunya di pipi. "Terima kasih, bu. Aku akan menjaga kalung ini dengan baik, dan aku akan merindukanmu."
Ibunya menjawab dengan senyuman hangat. "Kami akan selalu bersama dalam hati, sayang. Ini adalah awal dari petualanganmu, dan aku tidak sabar melihat apa yang kamu temukan di luar sana."
Dengan semangat yang berkobar-kobar dan cinta yang mengalir di antara mereka berdua, Balinda bersiap untuk memulai petualangannya sebagai penjelajah dunia. Ia tahu bahwa Ayah Sang Balinda akan selalu menjadi sumber inspirasinya, dan ia akan terus menjelajahi dunia dengan tekad dan semangat yang tak tergoyahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments