Ziarah

*****
Kejadian lima tahun lalu tidak bisa di lupakan oleh keluarga Nugroho, juga Narendra, tapi waktu terus berjalan, mereka tidak bisa terlalu berlarut-larut dalam kesedihan
keluarga mereka terus tumbuh, dan berkembang, perusahaan milik Narendra juga menjadi perusahaan paling berpengaruh nomor 10 di Surabaya, sudah sangat cukup untuk di katakan perusahaan yang besar
namun kesibukan Narendra tak pernah membuatnya lupa akan sosok Vanya, setiap hari Narenda akan datang berkunjung kesana, membawa setangkai bunga, dan jika sudah hari Minggu ia akan membawakan bunga yang banyak, itulah kegiatan rutin Narendra sebelum berangkat ke kantornya
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Kita bertemu lagi Vanya, apa kabar?
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Ah kamu tidak bisa menjawab ku
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Tak apa, aku selalu mencintaimu
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Kakak setia sekali dengan kak Vanya
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Astaga Kiara
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Jangan membuat ku mati muda, tapi tak apa juga, biar aku menyusul Vanya
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
dasar bucin, lihatlah sikap bodoh kekasih mu ini kak
Kiara berbicara pada nisan kakaknya yang tampak mengkilap
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Masih selalu kesini setiap pagi?
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Tentu
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Kamu rajin sekali
Kiara menggelengkan kepalanya, ia lalu beralih menatap pusara kakaknya itu
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Ini bunga bulanan ku untuk mu kak
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Aku selalu mendoakan mu, maaf aku hanya datang sendiri, papa dan mama sedang ke Jogja, ada urusan bisnis katanya, mereka selalu sibuk seperti dulu
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Semoga kamu tenang di surga kak
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
*tersenyum
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Kamu sudah ikhlas dengan kepergian Vanya?
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
ikhlas itu tidak ada kak, yang ada hanya menyesuaikan, aku lebih tenang sekarang
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Bagaimana dengan mu??, sudah bisa membuka hati?
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
belum
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
*terkekeh
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Hati ku hanya untuk Vanya
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
masih ada ruang untuk wanita lain
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Tidak ada
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
sold out di borong vanya
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Kalau aku yang masuk?
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
Kau sudah ku usir bahkan sebelum mengetuknya
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Hahaha, kasar sekali
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
Aku juga tidak mau
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
ya sudah aku pulang dulu
Narendra Xavier Akhtar
Narendra Xavier Akhtar
sampai jumpai Kiara
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
yaaa
Kiara Zenia Ardelita
Kiara Zenia Ardelita
*melambaikan tangan
Narendra pun ikut berpamitan pada makam Vanya, ia segara menuju mobilnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!