3

Ruangan dengan nuansa modern itu tampak ramai. Beberapa pengunjung telah mengambil tempat duduk karena sebentar lagi acara pembukaan restoran segera di mulai.

Di luar, tampak beberapa orang tengah berdecak kagum kala melihat seorang Pria muda berperawakan tinggi, tegap, turun dari mobil.

Devano tersenyum tipis kemudian mengangguk, pada beberapa pengunjung yang menatap lapar kearahnya. Tak di pungkiri ketampanan dan aura kepemimpinannya memang sangat luar biasa sehingga banyak wanita mulai dari kalangan biasa hingga kalangan teratas dengan sukarela merendahkan dirinya hanya untuk menarik simpati dari Devano.

Tapi lagi dan lagi, pria itu sama sekali tidak tertarik dengan mereka yang mendekat, ia justru jijik dan menganggap semua wanita itu sama. Sampah.

Devano masuk bersama Tiara di samping kanannya. Pria itu tampak puas setelah melihat isi dalam restorannya.

'Mereka memang selalu bisa diandalkan!' batin Devano

Acara berlangsung meriah, meskipun tidak banyak yang di undang, tetapi hal itu tidak mengurangi kemeriahannya. Setelah selesai memberikan beberapa patah kata dan memotong tali pita sebagai tanda jika restoran itu resmi dibuka, Devano mempersilahkan tamu yang datang untuk berkeliling dan menikmati hidangan yang sudah di sediakan.

Devano, dengan di dampingi Tiara, di giring oleh pak Hari menuju salah satu meja yang memang di khususkan untuknya, selaku pemilik restoran.

"Ra, gimana ya caranya supaya kakek berhenti menjodohkan aku? jujur saja aku sangat lelah dengan sikap kakek," tanya Devano tampak frustrasi.

Pria itu baru saja mendaratkan bobot tubuhnya di atas kursi bersebrangan dengan Tiara dan langsung mengutarakan isi hatinya pada sang sekretaris

"Mohon maaf pak Devano, bukan saya tidak ingin menjawab, hanya saja hal ini terlalu pribadi, untuk saya memberikan solusi," jawab Tiara sopan.

"Ck, kamu selalu saja lupa. Kalau kita sudah diluar area kantor, kamu bisa bicara bebas dengan ku!" kesal Devano

Tiara menutupi bibirnya sembari terkekeh, "oke-oke, baiklah. Aku akan bicara sebagai sahabat, bukan sekretaris mu." Tiara membenarkan duduknya kemudian menatap Devano.

"Kalau aku boleh kasih saran sih, lebih baik kali ini, kamu turuti permintaan kakek Seno. Toh siapa tahu setelah ini kakek Seno nggak lagi-lagi, buat jodoh-jodohin kamu sama anak kenalan beliau," saran Tiara

"Jadi kamu mendukung rencana kakek buat jodohin aku, begitu?" sinis Devano

"Nggak gitu juga kali, Dev. Tapi apa salahnya sih mencoba. Toh kalau kamu nggak tertarik, kamu bisa menolaknya. Yang penting kan, kamu sudah memenuhi permintaan kakek," jelas Tiara santai

"Nggak usah gegabah, coba pikirkan dulu perkataan ku tadi," sambungnya.

Tiara segera mencicipi makanan yang dihidangkan untuknya, sesekali gadis itu melirik kearah Devano yang tampak termenung sesaat setelah ia selesai memberi saran.

Devano terdiam, mencerna kata demi kata yang diucapkan oleh sahabat sekaligus sekretarisnya itu. Sedetik kemudian kepalanya tampak mengangguk, seulas senyum terlihat merekah dari bibir indahnya.

"Sepertinya idemu tidak terlalu buruk untuk dicoba," ujarnya kemudian beranjak dari duduknya

"Mau kemana?" tanya Tiara

Devano tampak mengangkat ponselnya, memperlihatkan pada Tiara, "menghubungi seseorang."

"Semoga sukses!" seru Tiara kemudian melanjutkan makannya.

***

Disudut lain, di tempat yang sama. Zara tengah menggerutu sebab salah satu temannya yang bertugas membersihkan piring kotor berhalangan hadir sehingga pak Hari langsung menunjuk dirinya untuk menggantikannya.

Bukan karena Ia tak terima, hanya saja Ia sangat penasaran dengan Bos besarnya yang sangat misterius itu. Sudah hampir empat tahun Zara bekerja di restoran, tetapi tidak satu kalipun Zara melihatnya.

Jika Zara bertanya mengenai bos besarnya maka pak Hari akan selalu menjawab jika Bos besarnya selalu memantau restoran dari jarak jauh, dan jika ada kepentingan mendesak, maka Pak Hari lah yang mendatangi Bosnya.

"Halah, paling-paling juga mukanya jelek, makanya sembunyi terus, yang gentleman dong. Katanya laki, masak malu!" cibirnya sembari meneruskan mencuci piring kotor.

***

Zara keluar dari restoran dengan wajah lesu. Pekerjaannya hari ini sangatlah melelahkan, mungkin karena hari pertama sehingga restoran sangat ramai, apalagi dirinya mengerjakan semuanya sendiri. Tetapi mengingat teman-temannya yang lain juga sama, Zara tidak terlalu sedih.

Ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, memutar ke kanan dan ke kiri untuk melemaskan ototnya. Hari sudah sangat larut, teman-temannya sudah pulang, sedangkan dirinya baru keluar restoran. Itu karena pak Hari meminta Zara menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum pulang.

Zara berjalan menuju parkiran yang terletak di samping bangunan restoran dengan langkah gontai. Sesampainya di parkiran, Matanya melotot, sebab di sana, di atas motornya, Hana sudah duduk cantik dengan memakan camilan sambil tersenyum kearahnya.

Hana melambaikan tangan ke arahnya, "Ayo kita pulang, Neng."

Dengan tergesa-gesa Zara menghampiri Hana yang masih asik dengan camilannya.

"Kamu ngapain disini?" tegur Zara begitu sampai di hadapan Hana

"Nungguin kamulah, ngapain lagi coba?" jawabnya santai

Hana kemudian turun dari atas motor, mempersilahkan Zara untuk segera naik, itu karena dirinya tidak bisa mengendarai kendaraan roda dua.

"Segala pakai baju putih, rambut di gerai. Udah kayak hantu penunggu parkiran aja kamu tuh!" sindir Zara, kemudian segera menaiki motornya

"Mana ada hantu secantik ini, suka ngasal kalau ngomong!" kesal Hana yang juga ikut naik ke jok belakang

Zara tak menyahut, dirinya langsung menyalakan mesin motornya, dan melajukan dengan kecepatan sedang.

"Jadi gimana, Ra? Mau kan?" tanya Hana tiba-tiba

Bersambung

Hai, kembali lagi dengan Nad di sini 🤗🤗

Gimana kabar kalian? semoga sehat di manapun kalian berada ya😉

Jangan lupa like, komen, dan vote juga yah🥰🥰

Ah iya, jangan lupa di subscribe supaya bisa tahu kalau Nad upload bab baru ya😍

Salam sayang untuk kalian semua 💕💕💕

Terpopuler

Comments

awan

awan

Hana nggak pernah nyerah buat rayu Zara😅

2023-09-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!