Rapat pemegang saham

Langkah pemuda bernama Bastian itu terhenti sesaat beberapa senti lagi berhasil mendarat ke tubuh ramping dari rekan sekaligus sahabat nya. Tangan mungil gadis itu lebih Dahulu menghentikan pergerakan tubuh tegapnya.

" Apa yang kau lakukan, kau gila ya! " Shaletta berujar sambil memanyunkan bibirnya ke arah bawah , lebih tepatnya melihat puluhan pasang mata yang tengah mengawasi tingkah dari direktur nya.

Buru-buru pria itu menutup pembatas kaca antara ruangan itu dengan lantai bawah.

" Kenapa tidak memberitahu ku, kapan kamu tiba" tanya Bastian kepada alleta.

" Aku sudah disini sejak semalam. Awalnya aku hanya ingin singgah sebentar... Eh malah ketiduran semalem." Alleta berujar sambil cengengesan memamerkan Gigi nya yang putih.

Tanpa menunggu persetujuan alleta ,Bastian langsung saja menyeret paksa sahabat nya menuju lantai bawah tanpa memperdulikan keadaan gadis itu yang saat ini tengah kacau.

Semua mata karyawan menatap heran kepada gadis yang berada di sebelah direktur nya,Bastian. Ada yang mulutnya terbuka sangat lebar melihat genggaman erat dari bapak direktur next in itu.

Sekelas pria dengan julukan es itu tampak dingin tak tersentuh , untuk pertama kalinya menggandeng seorang wanita sambil melayangkan senyuman yang tidak pudar sepanjang langkah nya. Setelah keduanya sampai dibawah langsung saja para karyawan mengerubungi keduanya dengan berbagai tatapan aneh dan bisik-bisik satu sama lainnya.

" Semuanya , kenalkan dia adalah Alleta, alleta ini direktur utama lama dari next in. Mulai hari ini dan seterusnya ,dia akan kembali memimpin perusahaan dan tentunya membawa nama next ini menjadi perusahaan terbaik di dalam maupun luar negeri." Puji Bastian sambil mengenalkan gadis itu dengan beberapa pegawai lainnya.

" Terimakasih semuanya, mohon bantuannya ya ! " Ucap letta sambil membungkukkan tubuhnya.

" Eh.. bukankah dia gadis yang semalam. Iya bener itu dia,! mampus kita sekarang. Dia pasti akan mengomeli kita nanti, masih mending jika di omeli gimana nanti kalo malah dipecat. Bisa batal nikah aku bulan depan " salah satu karyawan dari belakang berujar setengah berbisik.

" Saya rasa perkenalannya sampai disini dulu , saya masih ada rapat dengan para pemegang saham hari ini . Saya permisi , silahkan lanjutkan perkejaan kalian ." Letta kembali berujar dan beringsut mundur.

" Ayo kita ke butik terdekat untuk membeli pakaian. Tidak mungkin kan kau akan memakai ini untuk bertemu dengan pemegang saham.? " tawar Bastian sambil mengandeng tangan gadis itu ke luar dari perusahaan.

Setelah pemilihan baju yang alot akhirnya Bastian menemukan baju yang cocok untuk alleta. Setelah itu alletta dan Bastian kembali ke perusahaan untuk melakukan rapat sesuai dengan janji temunya dengan para pemegang saham.

" Bos , para pemegang saham sudah hadir semua . Mereka sudah menunggu anda di ruang meeting lantai 4 . " Seorang laki-laki muda berujar sambil membawa dokumen di tangannya.

Keduanya lantas bergegas naik menggunakan lift menuju ruang meeting di lantai empat. Tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat keramat untuk siapa saja termasuk alleta.

Ruang rapat....

Suasana di dalam cukup panas , sehingga mampu menyulut api . Semua dewan pemegang saham bersikeras menuntut kejelasan investasi saham pada perusahaan next in. Menurut mereka sudah beberapa bulan terakhir ini harga saham di perusahaan ini semakin turun. Banyak kerugian yang mereka alami.

" Mundurlah ... Kau tidak pantas berada di posisi itu ! " cecar nya pada alleta .

" Betapa tidak tahu malunya ! Pergi bersenang-senang dengan uang perusahaan. Dan sekarang malah kembali ke perusahaan! "

" Ini sebabnya, kita tidak boleh membiarkan seorang perempuan yang memimpin. Lihat ! Apa yang sudah dia lakukan untuk perusahaan. Apa yang sudah kau lakukan untuk perusahaan dua tahun terakhir! " Ujarnya diikuti oleh beberapa anggota pemegang saham yang lain.

" Diam ... Beraninya kalian meninggikan suara kalian di depan ceo . Apa kalian sudah gila !" Teriak Bastian dengan nada suara yang ditinggikan sebelumnya.

" Kau ! .... Kau pikir siapa dirimu.? Beraninya kau meninggalkan suaramu dihadapan ku,!. Kau hanyalah boneka dari gadis ini. Apa kau pikir kau adalah bosnya. Kau selalu berlagak seperti seorang bos selama ini,,, berapa gaji mu ah." bapak dafid berujar dengan nada menghina .

" Kami semuanya sepakat untuk mencabut semua investasi saham di tempat ini... Lagi pula tidak ada gunanya melakukan investasi di tempat yang bahkan sebentar lagi akan bangkrut ini. " Kali ini ibuk Sekar yang merupakan manager bagian penjualan menimpali.

Sementara itu alleta hanya diam dikursi kebanggaan nya. Ia hanya sesekali melirik ke arah para pemegang saham di ruangan meeting itu. Tidak banyak hal yang dilakukan nya , tidak ada gunanya berdebat dengan mereka. Itu hanya kegiatan yang melelahkan dan tidak berguna menurut nya.

Brak..!

Sebuah gebrakan di meja membuat semua orang yang berada di tempat itu, berpaling ke arah sumber suara. Alleta yang baru saja mengebrakkan kedua tangannya ke meja membuat bunyi keras dan mampu mengalihkan perhatian orang-orang yang berada di tempat itu. Wajahnya yang masih menunduk dalam kebawah, keduanya tangannya memerah saking kuatnya ia mengebrak meja itu. Aliran darah yang masih tidak normal berpacu dengan cepat ,,, sepertinya kesabaran dari gadis itu sudah habis, telinganya memerah mendengar ocehan mereka semua.

Suara helaan nafas panjang nya terdengar cukup berat dan dibarengi dengan suara gelak tawa khas dari gadis itu .... Seketika membuat semua orang yang berada di tempat itu merinding. Wajah penuh tanya dan ketakutan terlihat dengan jelas. Sedangkan Bastian sendiri sudah hapal dengan tindakan dari rekannya itu. Sebentar lagi semua orang yang berada di tempat ini pasti akan menerima akibat dari ulahnya Karena telah berani mengusik ketenangan dari seorang bernama shaletta itu.

Walaupun alleta memiliki wajah dan tubuh yang bisa dikatakan polos tidak tersentuh sama sekali. Pasti orang-orang akan mengira bahwa gadis itu adalah gadis dengan tutur kata yang lembut. Keanggunan yang dipancarkan nya mampu menyilaukan mata semuanya. Seluruh media dan orang luar pasti akan mengira bahwa gadis adalah orang yang mampu dengan mudah dipermainkan dan di intimidasi.

Sayangnya hal itu justru sebaliknya. Apa yang tidak pernah disangka-sangka oleh pikiran mereka justru adalah sebaliknya. Sikapnya, kesopanan nya , keanggunan nya ,, keramahtamahan yang selalu dipancarkan nya di depan manusia munafik itu adalah sebuah kepalsuan belaka. Shaletta adalah gadis dengan tempramen yang buruk , dia adalah gadis dingin sedingin es di kutub Utara.

Hanya saja prilakunya yang seperti itu hampir tidak pernah diperlihatkan dan diketahui oleh orang-orang disekitarnya. Shaletta dengan wajah polosnya mampu menyembunyikan fakta itu. Bastian dan bapak Lukman lah yang tahu seperti apa kepribadian asli dari gadis itu.

" Lalu... Kau ingin aku melakukan apa? Kau berharap Aku akan mundur dari posisi ku ,, agar kau dan keluarga mu bisa menguasai perusahaan begitu ?. " Shaletta berujar sambil berjalan menuju ke kursi pak Dafid.

" Berhenti lah bermimpi ,sadar lah!" Gadis berujar lagi sesaat berada di samping orang itu.

" Apa ?..Kau ! Dasar gadis kurang ajar berani sekali kau. Kau menantang ku !" Pak Dafid berteriak sambil menunjuk ke arah shaletta.

Alleta yang saat itu malah bergaya menantang di depan pak Dafid. Kedua tangannya dilipat di depan sambil mengangkat dagunya . Tatapan matanya yang seperti tidak mengenal rasa takut membuat orang-orang di tempat itu hanya diam membisu. Pak Dafid yang diperlakukan seperti merasa terhina dengan sikap gadis muda didepannya.

" Jika, ingin menarik saham investasi di tempat ini silahkan , aku sama sekali tidak takut... Tetapi sebelum bapak pergi dan mencabut semua itu , silahkan ganti uang perusahaan... !"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!