4 Penyakit Aneh

Saat dihubungi Arsa tidak sedang dalam keadaan sehat. Anggara segera datang ketika beberapa kali meneleponnya, tetapi malah tidak sama sekali dijawab. Timbul inisiatif untuk mendatanginya saja ke rumah.

Anggara terkejut saat melihat Arsa dalam keadaan mengenaskan. Kini tubuhnya kurus kering hampir tiada berdaging, hanya kulit yang menutupi tulangnya. Pemuda itu heran, padahal semalam Arsa sehat tidak sekurus ini. Tubuhnya juga berisi.

"Apa yang terjadi denganmu Arsa? Kenapa bisa begini?" tanya Anggara pada Arsa yang sedang melamun di atas ranjang dan menghadap jendelanya.

"Vanesa," ucap Arsa lirih, hampir tidak terdengar oleh Anggara.

Anggara mendekatkan dirinya agar dapat mendengarnya. "Kenapa gadis itu?" tanya Anggara dengan hati diliputi rasa penasaran.

"Vanesa, Vanesa," Ia hanya mengulang nama itu dengan gumaman dan pandangan semu ke luar jendela.

Anggara menghela napas, wajahnya terlihat iba. Melihat sahabatnya yang pucat pasi dengan keadaan tua renta, akhirnya tidak tahan jua untuk segera menelepon dokter. Dokter yang dipanggil pun datang. Ia memeriksa Arsa dengan dahi berkerut beberapa kali. Diperiksa tekanan nadinya. Dokter pun menggeleng dan memandang Anggara.

"Bagaimana, Dok?" tanya Anggara penasaran.

Dokter menghela napas dan berdiri. "Penyakit sejenis ini ..." Dia tampak ragu untuk bercerita.

"Apa Dok?" kejar Anggara dengan tidak sabaran.

Dokter berjalan maju, sehingga membelakangi Anggara. Pemuda itu segera maju untuk mendekati dokter itu.

"Saya bukan seorang yang terlalu percaya dengan mistis, tapi ... dulu saya juga pernah merawat pasien seperti ini, waktu bertugas di pedalaman suku Dayak," kata dokter itu sembari memandang Arsa yang sedang berbaring di ranjang. "Nadinya lemah, pikirannya menerawang, ia selalu menyebutkan nama, sekarat dalam waktu sekejap, tubuh berbau amis," jabarnya.

"Itu apa, Dok?" Anggara mendesak dokter agar secara gamblang menyebutkan jenis panyakitnya saja.

"Kalau dibilang AIDS juga bukan, itu perlu proses. Apakah Anda percaya dengan virus guna-guna?" Dokter bertanya balik pada Anggara.

Anggara tertawa canggung. Antara percaya dan tidak. Ia belum ada kepikiran ke sana. "Maksud Dokter teman saya disihir begitu, mana mungkin Dok, setahu saya Vanesa nama orang yang disebut teman saya itu seorang dokter, jadi masa dia mainnya begituan."

"Begini saja, kalau tak percaya tak apa, awalnya saya pun tertawa dan bereaksi sama sepertimu. Kemudian saya sendiri yang menangani kasus ini, saran saya bawa dia untuk di-ruqiah," nasehatnya. "Oh ya, agar kamu tahu, taruh daging mentah di dekatnya, kalau dia memakannya dengan lahap. Itu tandanya," tambahnya lagi. Dokter segera membereskan peralatan medisnya dan akan segera pergi.

"Tunggu Dok, kalau memang ia sakit, lalu penyakit apakah ini?" tanya Anggara saat dokter itu sudah membuka pintu untuk ke luar.

Dokter hentikan sejenak langkah kakinya. "Virus kuyang, sahabatmu pernah meminum darah kuyang," kata dokter itu kemudian pergi.

Anggara tersentak saat mendengar ucapan dokter tadi. Tiba-tiba ia merasakan panas-dingin di seluruh tubuhnya, tanpa sadar ia memandang Arsa yang sedang bergumam dan menyebutkan satu kata. Kata yang sangat mengerikan untuk didengar."Darah, darah, darah ...." Arsa tiba-tiba duduk dan memandang Anggara dengan tatapan tajam dan bibir yang tersenyum sembil berkata, "Aku mau darah," katanya dengan suara serak.

Anggara terlonjak ia segera keluar dan mengunci pintu itu dari luar. Jantungnya seakan baru saja berdetak kembali. Ia memandang di koridor tidak seorang pun berada di tempat itu. Anggara pun heran, biasanya banyak yang lalu lalang, entah itu sibuk berangkat bekerja, ke sekolah. Atau para ibu-ibu rumah tangga yang sedang menyapu di depan pintu kamar kontrakan.

Anggara pelan-pelan berjalan melewati pintu-pintu kost. Kriet. Pintu tiba-tiba terbuka. Anggara yang tadinya melewatinya kini terdiam sejenak. Ia mengendus bau amis yang keluar dari kamar tersebut. Pekerjaannya membuatnya terbiasa untuk mencari tahu sesuatu yang dianggapnya misteri. Didorongnya pintu itu perlahan. Setelah pintu terbuka Anggara hanya mampu mematung di tempat.

Pemandangan mengerikan terpampang jelas di matanya. Mayat lima orang perempuan tergeletak tidak beraturan. Perutnya koyak menganga lebar dengan ari-ari berhamburan. Diduga mereka semua dalam keadaan mengandung, dan janinnya yang diambil secara sadis oleh pembunuhnya.

******

Pada pukul 12:00 siang, Anggara masih merenung tentang kejadian pagi tadi. Saat ini dia sedang berada di Rumah sakit. Alidin datang dengan membawa dua cangkir kopi instan buatannya.

"Cobalah untuk santai," nasehatnya sembari menyerahkan kopi yang dibuatnya pada Anggara.

Anggara menghela napas kemudian memandang Alidin sembari menerima kopi itu. Kini pandangannya semu kembali, kopi tadi hanya dipegang saja di pangkuannya.

"Kita bukannya tidak pernah menangani kasus seperti ini, tapi yah, berat juga kalau teman sendiri," kata Alidi sembari mengambil posisi duduk di sebelah Anggara.

Anggara memandang Alidi sekilas, kemudian beralih memandang pintu kamar rumah sakit. "Aku hanya tidak percaya saja, saat Arsa sakit ... ternyata ada kejadian seperti ini," ucap anggara dengan lirih hampir tidak terdengar oleh Alidi.

"Sudahlah, tenangkan hatimu." Alidi menepuk bahu sahabatnya. "Kamu akan bersaksi nanti, jadi kuharap jangan terlalu banyak melamun. Entar ditanya lain, dijawab lain juga," candanya.

Anggara tersenyum simpul dengan pandangan tertuju pada kopinya.

Ia menerawang saat pertama kali bertamu di tempat Vanesa, gadis itu memang semakin cantik dan terkesan berkharisma ketimbang perempuan lain. Jadi wajar saja kalau Arsa menaksir padanya, tapi untuk hal mistis itu, pemuda itu masih ragu untuk memercayainya.

Tidak lama dokter keluar, Anggara segera berdiri.  "Bagaimana Dok?" tanyanya.

"Vanesa itu siapa?" Dokter Deva malah bertanya balik.

"Dia orang yang ditemui kami beberapa hari yang lalu," jawab Anggara.

"Sepertinya Vanesa sangat penting bagi pasien, bisa kamu bawa dia ke sini," pinta Dokter Deva.

"Entahlah, dia sulit ditemui, apalagi ia juga seorang dokter seperti Anda," jawab Anggara.

Deva memandang ke belakang, kemudian menatap Anggara lagi. "Upayakan Pak, siapa tahu pasien bisa diselamatkan dengan kedatangan gadis itu," nasehatnya. "Saya tinggal dulu, Pak." Deva permisi.

Anggara hanya mengangguk. Setelah Deva pergi ia mendekati pintu kamar di mana Arsa dirawat. Dengan hanya memandang dari kaca saja ia bisa merasakan suasana yang lain daripada yang lain. Meremang hingga hatinya berdesir ngeri.

Alidi menghampirinya dengan menepuk bahu Anggara. "Telpon saja dia, siapa tahu orang yang bersangkutan bisa datang ke sini," nasehat Alidi. Kemudian pemuda itu pergi seraya meminum kopinya.Anggara memandang kepergian Alidi. Ia menghela napas pasrah.

Di waktu bersamaan di rumah Vanesa. Vanesa memandang dapurnya dengan marah. Ia geram bukan main. Bagaimana tidak ada darah di mana-mana.

"Apa ini? Semalam aku ngapain aja?!" umpatnya marah. "Sampai kapan dia menumpang hidup denganku begini. Hah!" keluhnya.

"Vanesa ...." Sebuah suara mengagetkannya.

Gadis itu tersentak dan memandang ke belakang. "Siapa kau??" tanya gadis itu penasaran saat melihat arwah berbaju putih dan berwajah sangat rupawan.

Dia tidak menjawab, Vanesa yang penasaran segera menghampirinya. Namun roh itu menghilang secara perlahan, kemudian lenyap sama sekali.

"Siapa dia?" gumam gadis itu. "Ah! Sial harus segera kubereskan ini!" umpatnya setelah sadar kembali dengan keadaan rumahnya.

Terpopuler

Comments

𝙳𝚛𝚎𝚊𝚖シ︎

𝙳𝚛𝚎𝚊𝚖シ︎

sangat menarik

2021-10-21

1

𝙳𝚛𝚎𝚊𝚖シ︎

𝙳𝚛𝚎𝚊𝚖シ︎

seru

2021-10-20

1

May

May

keren

2021-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 2 Vanesa
3 3 Kasus Hilangnya Bayi
4 4 Penyakit Aneh
5 5 Semalam
6 6 Geger Kematian Vanesa
7 7 200 Tahun Lalu
8 DIADILI
9 AWAL BARU
10 10 Arwah Lain
11 11 KESEDIHAN
12 12 HIDUP BARU
13 13 PEKERJAAN BARU
14 14 ADA YANG LAIN SEPERTIKU
15 15 BALIKPAPAN
16 16 GETAR HATI
17 17 DUKUN SESAT
18 18 TONI
19 19 ZAKARIA
20 21 TEROR PALASIK
21 21 MAYAT HIDUP
22 22 Cemburu
23 23 PRAMUDA
24 24 DILEMA
25 25 DIINCAR
26 26 HILANGNYA SHABITA
27 27 DIA?
28 ROMEO DAN JULIET
29 KORBAN TONI
30 30 PEMAKAN BANGKAI
31 31 PERAMPAS RAGA
32 32 BANGKIT DARI KEMATIAN
33 33 TEROR KUYANG
34 34 RENCANA SAMMA
35 35 SUKMA BERKELIARAN
36 36 HARI PEMBALASAN
37 37 BEBALIK PADA TUAN
38 38 SARANG IBLIS
39 39 DATUK
40 40 PERPISAHAN
41 Krasue
42 42 LADANG KRASUE
43 43 Hari PERNIKAHAN
44 44 MESKI MELUPAKAN TETAP KURASAKAN HADIRMU
45 MENGAWASI
46 BERTEMU
47 47 KRASUE VS KUYANG
48 48 ANGGARA SHABITA
49 49 RANI NAMAKU
50 50 WALAU TERHAPUS NAMUN CINTA MASIH TERTANAM JAUH DI LUBUK HATIKU
51 MENCINTAIMU WALAU MUNGKIN KITA TAK SALING MENGENALI
52 SARIANI KEMBALI
53 53 TUNGGU AKU
54 TONI KEMBALI
55 55 KECEMBURUAN ANGGARA
56 MASA LALU TONI
57 57 MASA LALU TONI 2
58 58 KEMATIAN ISTRI TONI
59 Bodyguard Tampan
60 RENCANA RATU KEGELAPAN
61 61 BALAS DENDAM
62 62 PERTARUNGAN TALIA DAN SHABITA
63 63 PERTARUNGAN TALIA 2
64 64 SHABITA DENGAN KEKUATAN BARUNYA
65 65 DUKUN MUDA
66 SEAN
67 MASALAH BARU
68 68 TUMBAL
69 RIVAL
70 70 SHABITA VS RATU KRASUE
71 LEO DAN MARIA
72 72 RASANYA LEZAT
73 73 TRAGEDI TEROWONGAN RUNTUH
74 74
75 75 RENCANA JAHAT MARIA
76 KUBURAN UNTUK DIRI SENDIRI
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82 BERSEDIA HINGGA AKHIR
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 Episode 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 Episode 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 ANGGARA
125 SARIANI SEAN
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 APA YANG BAGUS PIKIRKAN TENTANG DARA?
147 BAU DARAH
148 RAHASIA KELUARGA BAGUS
149 RAHASIA
150 TERPAKSA
151 ADA ORANG DI KAMARKU
152 KAK DARA MENYERAMKAN
153 RATU
154 LAGI MARAHAN
155 CALON MANTU
156 GUNA-GUNA ZESI
157 PEMBAWA SIAL
158 SAINGAN
159 MANGSA
160 DALAM PIKIRANKU ADA YANG BERBICARA
161 NENEK
162 SARIANI
163 BIMBANG
164 MASA LALU
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1
2
2 Vanesa
3
3 Kasus Hilangnya Bayi
4
4 Penyakit Aneh
5
5 Semalam
6
6 Geger Kematian Vanesa
7
7 200 Tahun Lalu
8
DIADILI
9
AWAL BARU
10
10 Arwah Lain
11
11 KESEDIHAN
12
12 HIDUP BARU
13
13 PEKERJAAN BARU
14
14 ADA YANG LAIN SEPERTIKU
15
15 BALIKPAPAN
16
16 GETAR HATI
17
17 DUKUN SESAT
18
18 TONI
19
19 ZAKARIA
20
21 TEROR PALASIK
21
21 MAYAT HIDUP
22
22 Cemburu
23
23 PRAMUDA
24
24 DILEMA
25
25 DIINCAR
26
26 HILANGNYA SHABITA
27
27 DIA?
28
ROMEO DAN JULIET
29
KORBAN TONI
30
30 PEMAKAN BANGKAI
31
31 PERAMPAS RAGA
32
32 BANGKIT DARI KEMATIAN
33
33 TEROR KUYANG
34
34 RENCANA SAMMA
35
35 SUKMA BERKELIARAN
36
36 HARI PEMBALASAN
37
37 BEBALIK PADA TUAN
38
38 SARANG IBLIS
39
39 DATUK
40
40 PERPISAHAN
41
Krasue
42
42 LADANG KRASUE
43
43 Hari PERNIKAHAN
44
44 MESKI MELUPAKAN TETAP KURASAKAN HADIRMU
45
MENGAWASI
46
BERTEMU
47
47 KRASUE VS KUYANG
48
48 ANGGARA SHABITA
49
49 RANI NAMAKU
50
50 WALAU TERHAPUS NAMUN CINTA MASIH TERTANAM JAUH DI LUBUK HATIKU
51
MENCINTAIMU WALAU MUNGKIN KITA TAK SALING MENGENALI
52
SARIANI KEMBALI
53
53 TUNGGU AKU
54
TONI KEMBALI
55
55 KECEMBURUAN ANGGARA
56
MASA LALU TONI
57
57 MASA LALU TONI 2
58
58 KEMATIAN ISTRI TONI
59
Bodyguard Tampan
60
RENCANA RATU KEGELAPAN
61
61 BALAS DENDAM
62
62 PERTARUNGAN TALIA DAN SHABITA
63
63 PERTARUNGAN TALIA 2
64
64 SHABITA DENGAN KEKUATAN BARUNYA
65
65 DUKUN MUDA
66
SEAN
67
MASALAH BARU
68
68 TUMBAL
69
RIVAL
70
70 SHABITA VS RATU KRASUE
71
LEO DAN MARIA
72
72 RASANYA LEZAT
73
73 TRAGEDI TEROWONGAN RUNTUH
74
74
75
75 RENCANA JAHAT MARIA
76
KUBURAN UNTUK DIRI SENDIRI
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82 BERSEDIA HINGGA AKHIR
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
Episode 90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
Episode 103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
ANGGARA
125
SARIANI SEAN
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
APA YANG BAGUS PIKIRKAN TENTANG DARA?
147
BAU DARAH
148
RAHASIA KELUARGA BAGUS
149
RAHASIA
150
TERPAKSA
151
ADA ORANG DI KAMARKU
152
KAK DARA MENYERAMKAN
153
RATU
154
LAGI MARAHAN
155
CALON MANTU
156
GUNA-GUNA ZESI
157
PEMBAWA SIAL
158
SAINGAN
159
MANGSA
160
DALAM PIKIRANKU ADA YANG BERBICARA
161
NENEK
162
SARIANI
163
BIMBANG
164
MASA LALU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!