"Menjadi kekasih kontrak?" tanya Crissa.
Seketika Daxel terdiam. Benar juga, kenapa hal ini tidak terpikirkan olehnya? Kekasih kontrak adalah jawaban dari kesulitannya selama ini.
Daxel yang awalnya mabuk langsung bersemangat saat itu, lalu pria itu meminta tolong kepada Crissa supaya membantunya, jika Crissa mampu membantunya, maka pria ini akan memberikan bayaran besar.
"Please bantu, Crissa. Aku ingin kamu menjadi kekasih kontrakku, tidak peduli berapa pun yang aku keluarkan untuk membayar upah padamu," ucap Daxel sambil memohon wajahnya saling berhadapan dengan Crissa.
Crissa terdiam sejenak lalu berbicara, " Aku tidak mungkin jadi kekasih kontrak, kamu pasti Orang kaya?" ucap Crissa sudah insecure sendiri.
"Aku akan membayar kamu berapa pun, asal kamu mau membantuku, apa pun yang kamu minta akan aku turuti," kata Daxel memegang tangan Crissa, sedikit wanita ini menghindar dan tak suka tangannya dipegang.
Saat Daxel menawarkan akan membayar dengan harga tinggi. Crissa pun berpikir untuk menerima tawaran tersebut karena upah yang ditawarkan juga tinggi. Crissa lagi butuh uang saat ini untuk membayar cicilan seperti eletronik dan kartu kredit, hal yang membuat wanita ini menerima menjadi kekasih kontrak karena bukan untuk menjual diri.
Pria itu menatap Crissa dengan pandangan penuh harapan, wanita itu adalah tumpuan harapan untuk bisa membantunya saat ini.
"Aku bisa membantu, asal ada kertas putih diatas perjanjian kita. Kamu harus membayar upahku setiap bulan, Daxel." Crissa mengganggukan kepalanya seakan setuju dengan tawaran pria itu.
Daxel akhirnya tersenyum bahagia, dengan memegang kedua pipi Crissa mencubit manja pipi gadis mungi berpenampilan menarik tersebut.
"Baik, Aku akan membayar berapa pun yang kamu mau, Crissa," jawab pria itu.
Ini adalah jalan satu-satunya, supaya kakek Irham tidak bertanya mulu. Tentang perempuan yang akan menjadi pendamping hidupnya, sejak saat pertemuan di bar tersebut hubungan mereka berdua pun berlanjut menjadi pacar bohongan.
Kini tidak akan ditanya lagi tentang pendamping hidup. Jika sudah membawa Crissa kekediaman sang kakek, pada saat acara ulang tahun Kakek Irham pria itu mengenalkan Crissa dihadapan kakek.
Sebelum acara dimulai, Daxel sudah berpesan kepada Crissa, " Nanti kita harus memainkan sandiwara kita, Crissa. Sebagai kekasih benaran, pokoknya kamu harus membuat nyaris sempurna, jangan terlihat gugup atau apa pun itu ...." Daxel ingin Crissa memainkan sandiwara ini dengan kesempurnaan, supaya kakek Irham tidak menaruh curiga dalam hubungan mereka.
"Baik, Daxel. Aku bingung mau pakai baju apa? Sebab tidak mempunyai baju yang indah dan cantik, maklum, aku ini adalah anak dari keluarga sederhana," kata Crissa ingin tampil cantik dalam acara ulang tahun.
Daxel menuntut Crissa harus tampil perferct, menjadi gadis anggun, berkelas dan starata sosial mereka juga harus sama. Daxel juga meminta kepada Crissa untuk berbohong dan katakan, bahwa Crissa adalah anak orang kaya, supaya kakek Irham setuju pada hubungan mereka, sebab kakek selama ini selalu mengingatkan Daxel, tidak perlu berteman dengan keluarga sederhana.
"Ingat, Crissa! Kamu harus memainkan peran sebagai anak orang kaya dan berkelas, sebab aku ini berasal dari keluarga hidup penuh bergelimang harta," perintah Daxel saat menjemput Crissa.
Crissa terdiam seakan tidak ingin melakukan penolak, Crissa mengerutkan dagu dan keningnya seakan tidak suka dengan suatu kebohongan, suatu saat kebohongan itu pasti terungkap.
Dengan mengangkat alis dan bibir pink memakai listip tersebut, " Daxel, aku tidak suka dengan sebuah kebohongan! Dari kecil aku tidak pernah mau berbohong," ujar Crissa dengan tatapan sendu.
Daxel mengancing jasnya, saat berhadapan dengan wanita itu. Lalu Daxel mendekat menatap Crissa dengan lucu, sebab kekasih kontrak ini kan bohongan? Mereka juga sudah melakukan kebohongan.
"Hahaha, kamu tidak suka berbohong! Nyatanya, kamu sudah membohongi diri sendiri," tawa Daxel dengan penuh kebebasan.
Crissa merasa kebingungan, sebab tidak ada yang lucu saat mereka bicarakan, " Aku sedang berbicara, Daxel. Tidak ada yang lucu!"
"Bukankah menjadi kekasih kontrak? Sudah menjadi suatu kebohongan," tawa Pria itu lagi menatap lucu kearah Crissa.
Wanita ini menjadi malu, saat ditertawakan oleh Daxel. Mengapa bisa tak terlintas dalam benak Crissa , untuk memberikan jawaban kepada pria pintar ini.
Malam menjelang sekitar jam 7 malam, mereka tiba dikediaman kakek Irham, rumah empat lantai yang ditinggalin sang kakek, sebab Daxel dan Irham sudah berpisah rumah.
Berpenampilan menarik, memakai setelan jas hitam rapi didalamnya di lapisi baju kemeja berwarna biru muda, rambut tertata rapi, serta berkharisma membuat Daxel semakin pede untuk memasuki kediaman kakek Irham ditambah Crissa memakai setelan dress elegan dan modis yang sudah dirancang oleh desainer ternama, khusus dibuatkan untuk acara tertentu.
"Selamat malam, Kakek. Aku datang kehadapan Kakek, membawakan tambatan hati, khusus aku kenalkan di acara ulang tahun, Kakek." Daxel memberikan senyuman dengan memamerkan kekasih kontrak dihadapan kakek yang sudah menunggu di meja makan.
Disambut dengan pelayan di rumah serta diberikan pelayanan terbaik, sebelum tamu-tamu undangan pada berdatangan, kakek menatap dengan senyum bahagia, diusia tuanya kini sang cucu sudah menemukan tambatan hati yang sesungguhnya.
Kakek berdiri, " Wah, sangat bahagia mendengar, bahwa kamu sudah mempunyai tambatan hati. Nah gini dong, jangan ditanya terus menerus, baru kamu mencari calon jodoh," jawab kakek Irham memandang serius menepuk bahu belakang Daxel, lalu Irham memandang kearah Crissa yang hanya terdiam dan berdiri di samping Daxel, " Hay perkenalkan nama Saya, Irham." Kakek Irham mengulurkan tangan kepada Crissa sambil tersenyum ceria.
Crissa membalas uluran tangan kakek Daxel pada saat itu, " Perkenalkan nama saya Crissa, Kakek," jawab Crissa membalas uluran sang kakek.
"Mari makan, Nak." Irham lalu menyuruh mereka untuk makan terlebih dulu, di ruangan khusus pribadi khusus untuk mereka sebagai keluarga.
Crissa menganggukkan kepala, " Terimakasih Kakek." Crissa menunduk memberikan penghormatan.
Daxel memainkan sandiwara nya, dengan memegang tangan Crissa, lalu merangkul Crissa lagaknya pasangan pacaran romantis dan bucin. Kakek Irham tersenyum dalam hati melihat percintaan kaum dewasa dan remaja saat ini jika sudah terlanjur bucin.
Senyuman sang kakek menorehkan dihati saat pertemuan ini, " Wah, kini Daxel sudah menemukan tambatan hati, untunglah, bisa membuat hatiku tidak waspada lagi," guman kakek Irham dalam hati.
Daxel kembali berlagak romantis, sebagai pasangan yang romantis saat dimeja makan tersedia makanan, " Wah banyak sekali makanannya, Sayang. Mau yang mana Sayang? Biar aku ambilkan, ini makanan pada enak semua," tanya Daxel menyendok nasi ke piring Crissa dengan penuh perhatian.
Crissa menatap Daxel dengan binar-binar rasa haru. Tak pernah rasanya diperhatikan oleh seseorang seperti ini, rasanya perhatian Daxel luar biasa walaupun mereka hanya sebagai kekasih kontrak saja dihadapan sang kakek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments