Chapt 2. Yan Hao menangis kejer

"Nyonya muda, Tuan sudah kembali." Seorang pelayan datang melapor. Yan Hao cuma memandang kosong, namun dia tetap melangkah.

Melangkahkan kakinya ke ruang utama, Yan Hao memaksakan senyum di wajahnya.

"Kakak." Yan Hao menyapa Gu Xinji dengan senyum mengembang di wajahnya. Xinji mengangguk dan melanjutkan langkah kakinya menaiki tangga menuju kamarnya.

"Kakak, apakah kau akan malam denganku?"

Jingxi berhenti sebentar di tangga, dan tanpa menoleh menjawab, "Tidak, aku ada janji makan malam di luar."

"Baik." Yan Hao menjawab pelan. Ia sudah tahu jawabannya, tapi tetap bertanya, berharap mendapat jawaban berbeda dari suaminya.

"Nyonya, perlu saya siapkan makan malam sekarang?" bibi Wang bertanya. Ia kasihan melihat nyonyanya yang ditolak tuan mereka. Ingin menghibur tapi tidak tahu bagaimana caranya, jadinya bibi Wang hanya diam disisi nyonya mudanya. "Bi, apakah saya bisa pergi sebentar? rasanya sesak di rumah ini?"

"Nyonya ingin keluar?"

"Ia bi."

"tapi tuan baru saja pulang."

"Tidak apa-apa bi, saya hanya keluar sebentar, lagipula Xinji tidak akan peduli saya ada atau tidak." Yan Hao menjawab dengan sendu. Senyum yang biasanya ceria dan sering menular ke para pelayan, hari ini seperti tertutup awan, yang ada hanya kesedihan yang membayangi wajah cantiknya.

"Biar Pak Chao temani nyonya."

Yan Hao hanya diam, tidak menanggapi bicara bibi Wang.

Sementara itu, di kamar lantai atas, Gu Xinji mandi, tapi di benaknya terbayang senyum Yan Hao, tatapan matanya yang berharap, dan wajah kecil yang cantik. Ia tahu, Yan Hao tidak bersalah, namun setiap kali melihat wajahnya bayangan wajah saudaranya, Fushen, selalu membayang, masih teringat pembicaraan terakhir dirinya dengan kakak laki-lakinya sebelum kematiannya. "Xiao Ji, bisakah aku memohon sesuatu padamu?"

"Katakan." Xinji menjawab dengan tenang.

"Ada seorang gadis yang ingin kulindungi, tolong gantikan aku, seumur hidup ini aku akan berterimakasih padamu."

"Siapa dia?"

"Dia seorang gadis kecil, Yan Hao, aku ingin melindunginya dalam hidupku, tapi waktuku..... sekarang dia sedang menungguku di biro catatan sipil, kami akan menikah, tolong gantikan aku." Gu Fusheng menatap Xinji dengan penuh harap. Di wajahnya yang pucat ada terselip harapan agar saudaranya mau memenuhi permintaanya. Badan Gu Xinji menegang, ia boleh meminta apa pun padanya, tapi kenapa harus pernikahan, sementara dia sendiri belum ada keinginan untuk menikah.

"Tolong berjanjilah." Gu Fusheng memegang erat tangan Xinji. "Dia hanya seorang gadis kecil, dia banyak membantuku di pulau, membuatku merasa bahwa hidup ini berarti, bukan hanya menunggu kematian, aku menyayanginya, dan ingin melindungi kepolosannya dari kekejaman dunia ini, tapi aku tidak bisa, dan itu satu-satunya yang membuatku menyesal." Setitik air mata penyesalan jatuh di wajahnya yang pucat. Gu Xinji memandang saudaranya, mengambil keputusan dalam hatinya, "Baik, aku akan membantumu menjaganya, aku akan menikahinya." Lamunannya buyar ketika mendengar ketukan di pintu kamarnya.

Menyelesaikan mandinya, Gu Xinji keluar dengan hanya mengenakan piyama handuk, sambil menyeka rambutnya yang basah dia membuka pintu. Di depannya berdiri butler (kepala pelayan) Li. "Ada apa?"

"Tuan, nyonya muda keluar."

Tangan Xinji yang masih menyeka rambutnya yang basah seketika berhenti, "kemana?"

"Nyonya tidak mengatakan apa-apa."

Jantung Xinji berdetak cepar, ada rasa tidak enak dalam hatinya, berbalik mengambil telpon, segera ia menghubungi Yan Hao, namun tersadar kalau selama ini dia tidak pernha menyimpan nomor hp istrinya, selama ini jika ingin menghubungi Yan Hao, Xinji hanya menghubungi Bibj Wang, baginya Yan Hao tidak akan kemana-mana, dalam benaknya sudah terukir bahwa apa pun yang terjadi Yan Hao tidak akan pergi, dia hanya akan menunggunya di villa mereka. Jadi saat mendengar Yan Hao pergi, perasaanya menjadi tak karuan. "Panggil bibi Wang!" perintah Xinji dingin.

"Baik, tuan." Butler Li berbalik, segera menuju ke arah dapur memanggil bibi Wang.

"Anda memanggil, tuan." bibi Wang berkata dengan sopan.

"Hubungi Hao'er, tanyakan dimana dia, tidak... tidak.. biar aku saja, mana nomor Hao'er."

Xinji segera menghubungi Yan Hao setelah dering pertama telpon diangkat, "Hallo," maaf hp nyonya tertinggal di rumah, nyonya lagi keluar."

Setelah mendengar, Jinxi langsung menutup telp, setelah itu ia menghubungi Pak Chao. "Dimana?" suaranya tenang, dingin, dan terkesan menjauh. Pak Chao yang menjawab telpon di seberang langsung menggigil, dia tahu, tuannya sedang marah, semakin tenang suaranya semakin marah dia.

"Tuan, nyonya ada di Qinghe, dan nyonya sedang minum, saya takut nyonya mabuk."

Raut wajah Xinji berubah, setelah menutup telpon, Xinji menatap bibi Wang dan butler Li, wajah keduanya memucat, selama ini nyonya muda tak pernah melangkah keluar rumah sendirian apalagi sampai mabuk di luar, biasanya bibi Wang menemani kemanapun nyonya ingin pergi.

"Wu Chen, siapkan mobil." Tanpa kata Xinji bergegas keluar, langsung menuju mobil yang sudah disiapkan Wu Chen di depan rumah.

Bibi Wang dan Butler Li saling pandang, "ada apa dengan nyonya?" bibi Wang bertanya tapi disambut gelengan kepala oleh butler Li.

Sementara di Qinghe, setelah minum beberapa gelas kepala Yan Hao tertunduk, posisi itu yang dilihat Jinxi tiba. Tapi belum sempat ia membangunkan Yan Hao, tiba-tiba kepala Yan Hao mendongak menatap Jinxi. Matanya yang berair seperti bulan penuh yang bersinar, menatap Jinxi dengan cahay yang cemerlang. Jinxi terpana, dia selalu tahu kalau Yan Hao sangat cantik, kecantikan yang polos dan bersih, membawa ketenangan di dekatnya. Tapi malam ini, kecantikan Yan Hao naik ke level baru, matanya bersinar, pipinya kemerahan, bibirnya mungil dan ada sedikit belahan ditengahnya berwarna merah karena alkohol seperti habis mengalami ciuman yang menggairahkan, dan raut wajahnya sangat sensual. Jakun Jinxi naik turun, terpana, namun sebelum bisa melakukan apa pun, tiba-tiba tangan mungil dan lembut memeluk pinggangnya. "Hubby, kamu datang. Aku tahu, kamu peduli padaku." Yan Hao bicara sambil mendusel-dusel wajahnya di perut Xinji. Reaksi Yan Hao yang diluar dugaan membuat tubuh Xinji menegang, badannya tiba-tiba memanas, darah seolah mengalir tebalik menyerang otaknya.

"Hao'er ayo pulang."

Yan Hao tiba-tiba berdiri berjalan dengan tegap keluar tanpa menunjukkan gejala mabuk. "apa dia tadi berpura-pura." batin Xinji memandangi Yan Hao yang berjalan keluar.

"Paman Chao!"

"Ya, nyonya."

"Pinjamkan aku kertas sama pulpen."

Tertegun sejenak, Pak Chao segera berlari mengambil kertas dan pulpen yang diminta Yan Hao. "Ini, nyonya."

Sambil berjalan mendekati Xinji Yan Hao berkata, "Hubby, berbalik."

Xinji: "......"

Melihat Xinji yang hanya diam, Yan Hao jadi gemes, "Ayo suami, cepetan, nanti keburu lupa akunya." Yan Hao bicara sambil membalikkan badan suaminya. Saat Xinji telah berbalik, "menunduk sedikit, badanmu terlalu tinggi aku gak nyampe!"

Xinji: "...... "

Yan Hao meletakan kertas di punggung Xinji yang mulai menunduk sedikit, entah apa yang di oret-oretnya, setelah selesai kertas itu di serahkan pada pak Chao

"Paman Chao, ini nomor undian yang akan keluar besok, paman harus membelinya." sambil meletakan kertas berisi angka-angka di tangan pak Chao

Gu Xinji: ".... "

Pak Chao: "......."

Setelah itu dia berjalan lurus, belum ada dua langkah pinggangnya segera diraih Xinji. "Mau kemana?"

"Pulang,"

"Kemana?"

"Villa Lan Hua"

"Ayo kuantar." melihat Yan hao hanya diam, Xinji berkata, "kenapa lagi?"

"Suamiku, aku sudah tahu, kekasihmu sudah pulang, dan dia sangat cantik, hiks.. hiks..." air mata Yan Hao jatuh sebesar jagung dari sudut matanya yang indah. "kalau kamu ingin kita pisah, bisakah menunggu sampai bunga-bungaku mekar? waaa... waa... waaa...." air matanya jatuh seperti butiran hujan. Sudut mulut Xinji berkedut, rasa geli tertera jelas di wajahnya namun ditahan karena takut Yan Hao akan semakin keras menangis. Saat ini dihadapannya bukan istri yang biasanya tenang dan sopan, Xinji merasa yang ada di hadapannya saat ini adalah bocah peremouan yang baru yang baru saja beranjak dewasa. Pak Chao yang melihat nyonyanya menangis dengan keras hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Buru-buru menutup mulut istrinya yang semakin kencang menangis, Xinji berkata dengan lembut, "Siapa yang akan bercerai, jangan bicara omong kosong! ayo pulang, kita bicarakan dirumah." Xinji berkata lembut sambil mendorong Yan Hao ke dalam mobil.

Sebelum masuk Yan Hao yang masih terisak meraih lengan baju Xinji dan menggosok sisa air mata beserta ingusnya. Xinji yang melihat ulahnya hanya bisa terdiam.

"Pak Chao, jangan lupa belikan nomor undian itu."

Pak Chao: "......."

Xinji: "......"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Nur Rohim

Nur Rohim

/Drool/

2024-01-29

0

Teteh Lia

Teteh Lia

wkwkwk. ingusnya jg ikut nempel tuh

2023-12-17

0

Teteh Lia

Teteh Lia

semakin tenang suaranya, semakin marah. baru tahu nih ada orang yg begini. 👍

2023-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapt. 1. Dia Memiliki Wanita Lain
2 Chapt 2. Yan Hao menangis kejer
3 Chapt 3. Gu Xinji, ini terlalu kejam!
4 Chapt 4. Yan Hao Pergi
5 Chapt 5. Gu Xinji Tiba Di Jeju
6 Chapt 6. Gu Xin Ji dijebak
7 Chapt 7. Skema Gu Xin ji
8 Chapt 8. Setelah Kebahagiaan Itu Gu Xin Ji Harus Kembali
9 Chapt 9. Dia Istriku
10 Chapt 10. Mereka Menjadi Trending
11 Chapt 11. Presiden, Nyonya Ada Di Baidu
12 Chapt 12. Dia Terlalu Lancang
13 Chapt 13. Selera Makan Yang Meningkat
14 Chapt 14. Dia Hamil
15 Chapt 15. PERGI...!
16 Chapt 16. AKU BUKAN PENGKHIANAT
17 Chapt 17. Yan Hao Menghilang
18 Chapt 18. Couvade Syndrome (Kehamilan Simpatik)
19 Chapt 19. TRIPLET
20 Chapt 20. Dia...Saudara Iparmu
21 Chapt 21. Paman siapa?
22 Chapt 22. Paman.... Teman Ibu Kalian.
23 Chapt 23. Xin Ji Puas
24 Chapt 24. Dia Benar-Benar Menangis
25 Chapt. 25. Mereka Terlihat Seperti.....
26 Chapt 26. Seberapa Mampu Mereka
27 Chapt 27.
28 Chapt 28. Kecelakaan A Lin
29 Chapt 29. Kecelakaan A Lin 2
30 Chapt 30. Amnesia Parsial
31 Chapt 31. Pak Tua Made
32 Chapt 32. Skema Jahat
33 Chapt 33. Skema Jahat 2
34 Chapt 34. Skema jahat 3 (AI SANI)
35 Chapt 35. Perlawanan Yibao, Dabao dan Sanbao
36 Chapt 36. Melarikan Diri
37 Chapt 37. Melarikan Diri 2
38 Chapt 38. Penyelamatan
39 Chapt 39. Kebahagiaan
40 Chapt 40. Kembali Ke Guangzhou
41 Chapt 41. Kejadian di Pet Shop
42 Chapt 42.
43 Chapt 43.
44 Chapt 44. Kejadian di Star Moon
45 Chapt 45. Kejadian di Star Moon 2
46 Chapt 46. Perasaan Yang Berbeda
47 Chapt 47. Mereka Bertemu Setelah 4 Tahun
48 Chapt 48. Mereka Bertemu Setelah 4 Tahun 2
49 Chapt 49. Ini Bau Yan Hao
50 Chapt 50. Kecurigaan Gu Xin Ji
51 Chapt 51. Gu Baoyu
52 Chapt 52. Frustasi
53 Chapt 53. Pertemuan Mereka
54 Chapt 54. Pertemuan Mereka 2
55 Chapt 55. Mata Ini...?
56 Chapt 56. St. Maria 1
57 Chapt 57. St. Maria 2
58 Chapt 58. Istri Gu Xin Ji
59 Chapt 59. Pergi Denganku
60 Chapt 60. Yayao, Kamu adalah Hao'er Istriku
61 Chapt 61. Kita Memiliki Tiga Anak
62 Chapt 62. Sang Peniru
63 Chapt 63. Biarkan Aku Pergi
64 Catatan Othor
65 Chapt 64. Aku Ingin Pisah Dengannya
66 Chapt 65. Kamu Adalah Mommyku
67 Chapt 66. Ayah Lakukan Sesuatu
68 Chapt 67. AI SANI
69 Chapt 68. Kalian Boleh Memanggilku Mommy
70 Chapt 69. Lama Tidak Melihatmu Ibu
71 Chapt 70. Kesaksian SANI
72 Chapt 71. Pembalasan (1)
73 Chapt 72. Pembalasan (2)
74 Chapt 73. Pembalasan (3)
75 Chapt 74. Hanya Bertahan 3 Bulan
76 Chapt 75. Dia Keponakanku
77 Chapt 76. Kematian Song Hyun.
78 Chapt 77. Pemakaman Song Hyun
79 Chapt 78. Musuh Masa Lalu
80 Chapt 79. Ke Korea
81 Chapt 80. Bertemu Noona
82 Chapt 81. Kakek Made
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapt. 1. Dia Memiliki Wanita Lain
2
Chapt 2. Yan Hao menangis kejer
3
Chapt 3. Gu Xinji, ini terlalu kejam!
4
Chapt 4. Yan Hao Pergi
5
Chapt 5. Gu Xinji Tiba Di Jeju
6
Chapt 6. Gu Xin Ji dijebak
7
Chapt 7. Skema Gu Xin ji
8
Chapt 8. Setelah Kebahagiaan Itu Gu Xin Ji Harus Kembali
9
Chapt 9. Dia Istriku
10
Chapt 10. Mereka Menjadi Trending
11
Chapt 11. Presiden, Nyonya Ada Di Baidu
12
Chapt 12. Dia Terlalu Lancang
13
Chapt 13. Selera Makan Yang Meningkat
14
Chapt 14. Dia Hamil
15
Chapt 15. PERGI...!
16
Chapt 16. AKU BUKAN PENGKHIANAT
17
Chapt 17. Yan Hao Menghilang
18
Chapt 18. Couvade Syndrome (Kehamilan Simpatik)
19
Chapt 19. TRIPLET
20
Chapt 20. Dia...Saudara Iparmu
21
Chapt 21. Paman siapa?
22
Chapt 22. Paman.... Teman Ibu Kalian.
23
Chapt 23. Xin Ji Puas
24
Chapt 24. Dia Benar-Benar Menangis
25
Chapt. 25. Mereka Terlihat Seperti.....
26
Chapt 26. Seberapa Mampu Mereka
27
Chapt 27.
28
Chapt 28. Kecelakaan A Lin
29
Chapt 29. Kecelakaan A Lin 2
30
Chapt 30. Amnesia Parsial
31
Chapt 31. Pak Tua Made
32
Chapt 32. Skema Jahat
33
Chapt 33. Skema Jahat 2
34
Chapt 34. Skema jahat 3 (AI SANI)
35
Chapt 35. Perlawanan Yibao, Dabao dan Sanbao
36
Chapt 36. Melarikan Diri
37
Chapt 37. Melarikan Diri 2
38
Chapt 38. Penyelamatan
39
Chapt 39. Kebahagiaan
40
Chapt 40. Kembali Ke Guangzhou
41
Chapt 41. Kejadian di Pet Shop
42
Chapt 42.
43
Chapt 43.
44
Chapt 44. Kejadian di Star Moon
45
Chapt 45. Kejadian di Star Moon 2
46
Chapt 46. Perasaan Yang Berbeda
47
Chapt 47. Mereka Bertemu Setelah 4 Tahun
48
Chapt 48. Mereka Bertemu Setelah 4 Tahun 2
49
Chapt 49. Ini Bau Yan Hao
50
Chapt 50. Kecurigaan Gu Xin Ji
51
Chapt 51. Gu Baoyu
52
Chapt 52. Frustasi
53
Chapt 53. Pertemuan Mereka
54
Chapt 54. Pertemuan Mereka 2
55
Chapt 55. Mata Ini...?
56
Chapt 56. St. Maria 1
57
Chapt 57. St. Maria 2
58
Chapt 58. Istri Gu Xin Ji
59
Chapt 59. Pergi Denganku
60
Chapt 60. Yayao, Kamu adalah Hao'er Istriku
61
Chapt 61. Kita Memiliki Tiga Anak
62
Chapt 62. Sang Peniru
63
Chapt 63. Biarkan Aku Pergi
64
Catatan Othor
65
Chapt 64. Aku Ingin Pisah Dengannya
66
Chapt 65. Kamu Adalah Mommyku
67
Chapt 66. Ayah Lakukan Sesuatu
68
Chapt 67. AI SANI
69
Chapt 68. Kalian Boleh Memanggilku Mommy
70
Chapt 69. Lama Tidak Melihatmu Ibu
71
Chapt 70. Kesaksian SANI
72
Chapt 71. Pembalasan (1)
73
Chapt 72. Pembalasan (2)
74
Chapt 73. Pembalasan (3)
75
Chapt 74. Hanya Bertahan 3 Bulan
76
Chapt 75. Dia Keponakanku
77
Chapt 76. Kematian Song Hyun.
78
Chapt 77. Pemakaman Song Hyun
79
Chapt 78. Musuh Masa Lalu
80
Chapt 79. Ke Korea
81
Chapt 80. Bertemu Noona
82
Chapt 81. Kakek Made

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!