Biarkan Davina Berlutut

Davina mulai meretas cctv setelah berhasil mereka menonton cctv di apartemennya hingga dua puluh menit mereka menonton rekaman cctv tersebut matanya langsung membulat sempurna karena ternyata ulah Alex dan Ririn membuat Davina marah.

Alex adalah kekasihnya sedangkan Ririn adalah sahabat baiknya, dirinya tidak menyangka kalau Mereka sangat jahat dan tega melakukannya padahal Davina sering membantu Mereka.

"Aku akan membalaskan dendam ke Mereka karena Mereka sudah menghancurkan hidupku." ucap Davina sambil menahan amarahnya.

"Davina maaf aku mendapatkan panggilan kerja di luar negri sekalian mau bertemu dengan mommy dan daddyku yang tinggal di negara A dan maaf aku tidak bisa menemanimu untuk membalaskan dendam ke mereka berdua." ucap Maria merasa tidak enak hati.

"Tidak apa - apa untuk sementara Aku akan pulang ke mansion orang tuaku untuk meminta maaf karena sudah membuat Mereka malu sekaligus membuat rencana membalaskan dendamku." Ucap Davina.

"Ok." ucap Maria dengan singkat.

"Tapi semua dokumenku ada di apartemen termasuk semua pakaianku jadi Aku menunggu Mereka pergi dari apartemenku." ucap Davina.

"Kalau begitu Kita pergi ke apartemenmu sambil menunggu Mereka pergi." ucap Maria.

"Ok." Jawab Davina.

Merekapun pergi ke apartemen dengan menggunakan mobil Maria sambil membawa koper milik Maria yang sudah disiapkan dari kemarin. Maria dan Davina duduk di kursi belakang sedangkan sopirnya duduk di kursi pengemudi dan di sampingnya bodyguard milik orang tuanya yang ditugaskan untuk menjaga putri kesayangannya.

Singkat cerita kini Mereka sudah berada di parkiran apartemen hingga lima belas menit kemudian Alex dan Ririn pergi dari apartemen milik Davina.

"Mereka sungguh tidak tahu terima kasih apalagi Ririn, sudah diberikan tumpangan tapi dengan teganya memberikan usulan ke pria yang tidak tahu diri itu untuk menjualmu ke pria hidung belang." Ucap Maria sambil menahan amarahnya.

"Jangankan Kamu, Aku saja yang mengenal Mereka selama lima tahun sama sekali tidak menyangka kalau ternyata Mereka dengan teganya menusukku dari belakang." Ucap Davina.

Maria dan Davina sama - sama menghembuskan nafasnya dengan perlahan untuk mengurangi amarahnya kemudian Mereka keluar dari mobil setelah melihat Alex dan Ririn keluar dari parkiran dengan menggunakan mobil milik Alex.

Davina dan Maria berjalan ke arah lift kemudian menekan tombol paling atas di mana lantai dua puluh lima adalah milik Davina. Lantai dua puluh lima sangat luas dan segala fasilitas tersedia dari kolam renang, fitnes, taman dan lain sebagainya.

Davina menekan pin apartemen hingga terdengar suara klik barulah Davin mendorong pintu yang terbuat dari kaca di mana dari luar tidak bisa melihat ke dalam sebaliknya dari dalam bisa melihat dari dalam.

Davina mengambil tas yang berisi pakaian, perhiasan, pasport, KTP, ATM serta dokumen penting lainnya seperti ijasah dan kunci mobil.

"Lebih baik sebelum Kita pergi pin apartemen ini Kamu ganti agar Alex dan Ririn tidak bisa masuk ke apartemen ini." usul Maria.

"Ide bagus sekalian semua barang - barang milik Ririn kita masukkan ke dalam tas lalu diletakkan di luar pintu apartemen." ucap Davina yang sudah selesai mempacking semua barang miliknya.

"Aku akan bantu Kamu agar cepat selesai." ucap Maria.

Davina hanya menganggukkan kepalanya kemudian Mereka berdua mulai membereskan barang milik Ririn setelah hampir sepuluh menit Mereka berdua keluar dari apartemen tersebut dan naik mobil masing - masing menuju ke bandara namun sebelumnya meletakkan koper milik Ririn di depan pintu dan mengganti nomer pin.

Davina berencana mobilnya akan di tinggal di bandara karena sewaktu - waktu Davina kembali ke negara tersebut atau keluarganya datang berkunjung untuk mengisi liburan sekaligus melihat cabang perusahaan.

"Aku tidak tahu siapa pria itu dan Aku tidak akan membalas dendamku karena pria itu tidak bersalah karena yang bersalah adalah Alex dan Ririn. Aku hanya berharap semoga saja Aku tidak hamil mengingat sekarang ini Aku lagi masa subur." ucap Davina sambil mengenderai mobil dengan kecepatan sedang.

Skip

Kini Davina sudah sampai di mansion milik orang tuanya yang bernama William dan Angelica. Kedatangan Davina di sambut oleh orang tuanya karena selama lima tahun Davina tinggal di negara S.

Davina sebulan sekali pulang ke negara A tempat kelahiran sekaligus tempat tinggal orang tuanya dan keluarga besarnya. Terkadang orang tuanya datang ke negara S untuk menginap dan tinggal di apartemen putri bungsunya selama satu minggu.

"Lho kok bawa barang? Mau tinggal di sini?" tanya Angelica dengan wajah terkejut.

Biasanya Davina jika datang hanya membawa tas kecil yang berisi ponsel dan dua kartu baik kartu debit serta kartu kredit karena pakaian dan semua barang - barang yang diperlukan tersedia di mansion lebih tepatnya di kamar milik Davina yang selalu dibersihkan oleh kepala pelayan.

"Iya mom, Davina akan tinggal di negara ini." jawab Davina sambil menundukkan wajahnya.

"Apa ada masalah?" Tanya William dan Angelica bersamaan yang melihat Davina seperti menahan kesedihan dan tidak seperti biasanya yang selalu ceria.

Tanpa menjawab Davina memeluk Angelica kemudian menangis sedangkan Angelica membalas pelukan putrinya sambil mengusap punggung Davina agar mengurangi rasa sesak dihatinya. William terdiam sambil menunggu Davina selesai menangis hingga lima belas kemudian Davina selesai menangis.

"Ada apa sayang?" Tanya Angelica sambil melepaskan pelukannya begitu pula dengan Davina.

Davina menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian berlutut di depan orang tuanya membuat Angelica memegang ke dua bahu Davina agar berdiri.

"Mommy, biarkan Davina berlutut." Mohon Davina untuk pertama kalinya memohon.

Angelica akhirnya menarik ke dua tangannya dan menunggu kalimat selanjutnya dari mulut Davina sedangkan William hanya terdiam dan dalam hatinya bisa menebak apa yang terjadi dengan putri bungsunya.

"Davina memohon maaf karena sudah membuat Mommy, Daddy dan keluarga besar Daddy menjadi malu. Davina ...." ucap Davina menggantungkan kalimatnya.

"Siapa pria itu?" tanya William dengan nada dingin sambil menahan amarahnya terhadap pria yang sudah menghancurkan putri kesayangannya.

"Daddy sudah tahu?" tanya Davina dengan wajah terkejut tanpa menjawab ucapan William.

"Maksud Daddy, pria siapa?" tanya Angelica bersamaan hanya saja ucapannya berbeda dengan wajah yang juga terkejut.

"Daddy hanya menebak kalau Kalian melakukan hubungan suami istri jadi siapa pria itu dan pria itu harus bertanggung jawab?" Tanya William balik bertanya.

"Davina, apa benar yang dikatakan Daddy?' tanya Angelica.

Davina menganggukkan kepalanya dan airmatanya kembali keluar membuat Angelica mengulurkan ke dua tangannya agar Davina duduk di tengah - tengah Mereka namun Davina menggelengkan kepalanya tanda dirinya tidak mau.

"Davina, duduklah dan ceritakan dengan tenang. Kami tahu pasti Kamu tidak mungkin mempermalukan Kami jadi ceritakan semuanya tanpa dikurangi atau ditambahkan." ucap Angelica dengan nada lembut.

"Apa yang dikatakan Mommy benar jadi Kamu jangan merasa bersalah. Ceritakan sama Kami apa yang sebenarnya terjadi." Sambung William yang juga dengan nada lembut.

Davina menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian duduk di tengah - tengah orang tuanya. Davina terdiam beberapa saat untuk menghilangkan rasa sesak dan amarah secara bersamaan setelah hampir lima menit barulah Davina menceritakan tentang Alex dan Ririn yang sudah menghancurkan hidupnya.

Terpopuler

Comments

مي زين الش

مي زين الش

orang tua yg bijak....

2023-11-10

1

Lilisdayanti

Lilisdayanti

yuhuuu aqu mampir,,semoga banyak baku hantam sama banjir darah 😂😂 aqu lagi bete,,pengen baca yg berbau kekerasan dan amis darah 😂😂😂 gila emang 🤭tapi bener aqu pengen yg bener²berbau kekejaman seorang mafia,

2023-11-02

0

🍁𝐀⃝🥀Angelaˢ⍣⃟ₛ ❣️

🍁𝐀⃝🥀Angelaˢ⍣⃟ₛ ❣️

Suka banget sama Davina ... Jujur kepada orang-tua ... siapa tau punya solusi yang tepat

2023-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Biarkan Davina Berlutut
3 Apa rencana Daddy selanjutnya?
4 Membekukan semua aset milik Mereka
5 Dua Bulan Kemudian
6 Enam Tahun Kemudian
7 Memperdalam ilmu IT dan sekaligus liburan
8 Mau ke Mall Paman
9 Kan Sehati
10 Mau kemana kamu?
11 Tidak bisa di retas Dad
12 Davina dan anak - anakku
13 Kak David
14 Anak Dari Keluarga Dave
15 Sangat yakin
16 Ibu Dari Ke Tiga Anakku
17 David ingin tidur dipeluk Daddy
18 Daddy kapan pulang?
19 Alex kangen sama Daddy
20 Menjadi Bagian Dari Keluarga Kalian.
21 Bertemu Dengan ke tiga cucunya
22 Davina
23 Satu Syarat
24 Dua Syarat
25 Syarat
26 Sangat Berarti
27 Memulai Dari Awal
28 Menginap Di Mansion Daddy
29 Jomblo
30 Tapi ........
31 Tatapan tajam dan kebencian.
32 Pesta Pernikahan Mommy Davina dan Daddy Aberto
33 Kemarahan Keluarga Mommy Davina
34 Kemarahan Tiga Anak Kembar
35 Daven Siapa Ya?
36 Paman David dan Paman Hendrik
37 Tabungan Kami
38 Kalian kenapa ikut paman Hendrik?
39 Mungkin Ponakan
40 Laptop
41 Meeting
42 Milik Paman Hendrik
43 Amarah Daddy Aberto, Paman David dan Paman Edward
44 Pistol
45 Markas Kantor Polisi
46 Aksi David
47 Rekaman CCTV
48 Perang - Perangan
49 Mengumpat
50 Lima Tahun Lagi
51 Apa yang harus Aku jawab?
52 Liburan Sekeluarga
53 Aku Mohon
54 Sangat Panik
55 Masalah Besar
56 Tolong Selamatkan
57 Mengusik
58 Valentina Microwife
59 Hendrik, kamu lupa ya?
60 Kematian Valentina Microwife
61 Ada yang bisa Aku bantu?
62 Maria dan Hendrik
63 Aku tidak mau ngerepotin dirimu.
64 Kakak Tidak Minta
65 Usir
66 Mimpi Hendrik
67 Violet
68 Violet 2
69 Ada Apa
70 Bangkrut
71 Tatapan Kebencian
72 Menabrak
73 Lari
74 Ada Apa Darling
75 Mommy
76 Mommy Davina Sadar
77 Suara siapa itu Hen?
78 Sudah ketemu
79 Tante Violet dan Paman Vincent
80 Curiga
81 Apakah orangnya sama?
82 Wanita itu bukan Violet
83 Siapa Pria Itu?
84 Acara Lamarannya Batal
85 Apartemen Hendrik
86 Nyonya Kelly
87 Menjodohkan
88 Tuan Albert
89 Tuan Albert dan Nyonya Albert
90 Hendrik dan Maria Bertunangan
91 Tapi Apa Tuan Muda
92 Pernikahan Hendrik dan Maria
93 Hadiah
94 Daddy Aberto Tertembak
95 Aberto dan Abertosa
96 Dua Pasang Mata
97 Siapa Pria Itu?
98 Maria Coba Sentuh Tangan Suamiku
99 Tamat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Awal Mula
2
Biarkan Davina Berlutut
3
Apa rencana Daddy selanjutnya?
4
Membekukan semua aset milik Mereka
5
Dua Bulan Kemudian
6
Enam Tahun Kemudian
7
Memperdalam ilmu IT dan sekaligus liburan
8
Mau ke Mall Paman
9
Kan Sehati
10
Mau kemana kamu?
11
Tidak bisa di retas Dad
12
Davina dan anak - anakku
13
Kak David
14
Anak Dari Keluarga Dave
15
Sangat yakin
16
Ibu Dari Ke Tiga Anakku
17
David ingin tidur dipeluk Daddy
18
Daddy kapan pulang?
19
Alex kangen sama Daddy
20
Menjadi Bagian Dari Keluarga Kalian.
21
Bertemu Dengan ke tiga cucunya
22
Davina
23
Satu Syarat
24
Dua Syarat
25
Syarat
26
Sangat Berarti
27
Memulai Dari Awal
28
Menginap Di Mansion Daddy
29
Jomblo
30
Tapi ........
31
Tatapan tajam dan kebencian.
32
Pesta Pernikahan Mommy Davina dan Daddy Aberto
33
Kemarahan Keluarga Mommy Davina
34
Kemarahan Tiga Anak Kembar
35
Daven Siapa Ya?
36
Paman David dan Paman Hendrik
37
Tabungan Kami
38
Kalian kenapa ikut paman Hendrik?
39
Mungkin Ponakan
40
Laptop
41
Meeting
42
Milik Paman Hendrik
43
Amarah Daddy Aberto, Paman David dan Paman Edward
44
Pistol
45
Markas Kantor Polisi
46
Aksi David
47
Rekaman CCTV
48
Perang - Perangan
49
Mengumpat
50
Lima Tahun Lagi
51
Apa yang harus Aku jawab?
52
Liburan Sekeluarga
53
Aku Mohon
54
Sangat Panik
55
Masalah Besar
56
Tolong Selamatkan
57
Mengusik
58
Valentina Microwife
59
Hendrik, kamu lupa ya?
60
Kematian Valentina Microwife
61
Ada yang bisa Aku bantu?
62
Maria dan Hendrik
63
Aku tidak mau ngerepotin dirimu.
64
Kakak Tidak Minta
65
Usir
66
Mimpi Hendrik
67
Violet
68
Violet 2
69
Ada Apa
70
Bangkrut
71
Tatapan Kebencian
72
Menabrak
73
Lari
74
Ada Apa Darling
75
Mommy
76
Mommy Davina Sadar
77
Suara siapa itu Hen?
78
Sudah ketemu
79
Tante Violet dan Paman Vincent
80
Curiga
81
Apakah orangnya sama?
82
Wanita itu bukan Violet
83
Siapa Pria Itu?
84
Acara Lamarannya Batal
85
Apartemen Hendrik
86
Nyonya Kelly
87
Menjodohkan
88
Tuan Albert
89
Tuan Albert dan Nyonya Albert
90
Hendrik dan Maria Bertunangan
91
Tapi Apa Tuan Muda
92
Pernikahan Hendrik dan Maria
93
Hadiah
94
Daddy Aberto Tertembak
95
Aberto dan Abertosa
96
Dua Pasang Mata
97
Siapa Pria Itu?
98
Maria Coba Sentuh Tangan Suamiku
99
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!