One

Tersadar, yindah pun berlari begitu saja keluar dari toilet 'Pria'. Tujuannya sekarang adalah menuntaskan hajat di toilet yang seharusnya yaitu toilet 'wanita'

Setelah menyelesaikan panggilan alam beberapa menit akhirnya yindah pun keluar dari bilik toilet itu. Pikiran gadis itu masih terbayang dengan apa yang ia lihat beberapa menit lalu

Sungguh! Itu adalah kali pertama yindah melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat di umur yang masih muda

"Bisa bisanya gua ngeliat nganunya" ringisnya

"Mana sempurna bet lagi bentuk nya. Ahh...putih juga. Mulus bet kek pantat bayi, no flek flek hitam membandel"

"Eh, kok gua malah memikirkan itu ya, astaga! Mata gua sudah tercemari"

Yindah pun keluar dari toilet itu setelah merapikan penampilan nya. Saat gadis itu hendak jalan berbelok melewati tembok perbatasan toilet pria dan wanita tiba-tiba saja tampa sengaja ia menabrak sesuatu yang besar

"Eh maaf maaf tuan saya gak sengaj_" mata gadis itu membelak, pupil matanya melebar menangkap sosok yang amat ia hindari saat ini

"Lo! lo bukannya cewek yang tadi ngintip gua di toilet ya!" todong nya menunjuk yindah dengan telunjuknya

Yindah menepis jari pria itu, "Jangan ngasal nuduh dong! Gua tadi cuman salah masuk toilet karena kebelet. Dan gua sama sekali gak sengaja ngeliat anu lo!"

"Banyak kata jadi nya, pasti lu bohong kan"

"Eww... Gua gak pernah bohong ya!"

"Halah!"

Yindah menatap pria itu jengkel, ingin sekali yindah menghantuk antukkan kepala pria itu ke dinding sangking kesalnya

"Terserah lu aja ya gua gak perduli, dan sekali lagi gua minta maaf"

Saat yindah berjalan hendak melewati pria itu, tiba-tiba saja pria itu menarik lengannya lalu menyudutkan gadis itu ke dinding

Yindah menggeram, mendongak menatap garang pria tampan dengan tubuh tinggi itu

"Lo kayak toge, pendek banget btw siapa nama lo?"

"Enak bener lu manggil gua pendek eh dasar pohon pinang"

"Kan emang faktanya lu pendek, berapa sih tinggi lu hahahha... "

"Lu jadi cowok nyebelin banget ya benci banget gua sama lu ah"

Dengan perasaan jengkel yindah mendorong pria itu dan berjalan meninggalkan pria yang tidak tau asal usulnya namun sangat menyebalkan di mata yindah

"Lah lah, malah pergi" pria itu masih diam di tempat dengan pandangan yang masih terarah pada sosok gadis yang mulai menjauh

"NAMA LU SIAPA? WOI TOGE!" teriak pria itu membuat atensi para pejalan kaki mengarah padanya

"KEPO LU"

"SIAPAPUN NAMA LU, KALAU KITA BERJUMPA LAGI, GUA SUMPAHIN LU JADI PACAR GUA"

Yindah mengacungkan jari tengahnya pada pria itu tanpa ada niatan untuk menoleh ke belakang

"Cowok gila, sok ke gantengan, otak sengklek cuih. Nyebelin banget astaga"

"Eh tapi kalau di liat liat tu cowok emang ganteng sih, seksi lagi. Ciri ciri cowok fiksi tapi tingkahnya kek Asyu"

Beberapa menit kemudian yindah sudah sampai di kediamannya

"YINDAH PULANG" teriak gadis itu melewati ambang pintu

"Mana bakmieyam gua?"

Yindah tergelonjak kaget saat Lucas tiba-tiba muncul dari belakangnya

"Eh, gua baru pulang bukannya disuruh duduk atau apa kek gitu ini gak malah nanya bakmieyam, dasar abang lucnut!"

"Emang dasarnya semua cowok itu sama aja, kesel bet gua!!!"

Lucas mendelik tak terima dengan ucapan adik nya itu, "Enak bener lu bilang semua laki laki itu sama, beda!, gak lu liat pake mata ha!!! B E D A" Tekan Lucas di akhir kalimat nya

"APA BEDANYA? semuanya sama sama Bikin mood gua hilang" yindah berlalu dari hadapan Lucas dan berjalan menuju kamarnya

"I DON'T LIKE LIKE BOY" teriak gadis itu sebelum menghilang di telan pintu kamarnya

Yindah menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, matanya menatap ke langit langit kamar namun pikirannya masih melayang pada kejadian uang baru saja terjadi antara padanya tadi

"Sial banget gua hari ini"

"Pertama jumpa dengan cowok nyebelin ntah siapa namannya, Udah dibilang gua gak sengaja juga dia nya malah kegeeran terus main sumpahin gua pulak dih mimpi apa gua semalam ah...."

gadis itu mencak mencak mengeluarkan kekesalannya tanpa ia sadari kini Lucas datang memasuki kamarnya. sebenarnya tadi Lucas sudah mengetuk pintu kamar gadis itu, namun tak ada respon apapun dari sang pemilik kamar, jadinya Lucas memilih masuk begitu saja

tak berapa lama yindah tersadar jika ada yang datang pun menoleh. mendapati Lucas yang hendak mendekatinya. dengan kekesalan yang masih meluap, yindah membaringkan tubuhnya ke atas ranjang lalu menutupi sekujur tubuhnya menggunakan selimut

"Dek" Lucas menepuk pelan lengan yindah yang terbalut selimut, gadis itu tetap pada posisi nya enggan melihat wajah sang abang

"Dek jangan marah dong"

"Yindah kenapa? Ada masalah ya? Cerita sini sama abang"

yindah menurunkan selimutnya mengintip Lucas yang kini tengah menatapnya dengan pandangan lembut dan tidak menyebalkan seperti sebelumnya

"Yindah kenapa sayang? Pms ya?"

Yindah menggeleng sebagai jawaban, hal itu jelas membuat Lucas gemas lalu mencubit pipi chubby milik gadis itu

"Ihhh~ adek gua gemes bener"

"Bang sakit ih!" Yindah menepis tangan Lucas menjauh dari pipinya yang sudah memerah karena kegemasan sang abang

"Abis nya lu gemas banget sih"

"... Lu kenapa? Ada masalah? " tanya pria itu lagi

yindah pun membalas dengan anggukan pelan

"Ada apa? Coba cerita dengan abang sini"

Menceritakan keluh kesah masing-masing bukan lah hal baru bagi Lucas dan yindah. kedua abang beradik itu memang sangat terbuka membicarakan tentang keseharian mereka masing-masing. oleh sebab itu tidak ada jarak apapun di antara keduanya karena keduanya saling memahami satu sama lain

Yindah pun memposisikan dirinya duduk menghadap Lucas lalu gadis itu menceritakan detail apa yang terjadi pada nya tadi. mendengar cerita sang adik membuat Lucas tertawa tterbahak-bahak

"Yeee~ malah ketawa sama sama nyebelin lu sama dengan tu cowok, emang ya semua cowok itu sama aja"

"Haha...Eh.. Tunggu tunggu enak aje lu bilang semua cowok sama, gua beda gua gak kayak gitu"

"Kan"

"Eh btw dek haha.. Lu tau siapa nama cowoknya? "

Yindah menggeleng cepat

"Lah? Kenapa gak tau? "

"Gua gak nanya, tapi dia nanya nama gua tapi gak gua jawab"

"Kenapa? "

"Gua kan artis, nanti dia minta tanda tangan lagi gimana?"

"Artis taik lu"

"bicit, iri bilang boss ewww~"

"udah ah, biarin aja intinya lu udah minta maaf kan, kalau soal sumpahnya kita serahin aja sama yang di atas"

yindah hanya mengangguk pasrah walaupun dalam hatinya masih tak Terima dengan sumpah sampah pria itu

"sudah lah gak usah di pikirin lagi. mending lo tidur, besok kan sekolah entar lo telat lagi"

sebelum keluar dari kamar yindah, tak lupa Lucas mengecup dahi sang adik. yindah pun terlelap dengan pulas setelah meluapkan kekesalan dan mengeluarkan uneg uneg nya

Terpopuler

Comments

edu2820

edu2820

Gak sabar nunggu lanjutannya, thor. Ceritanya keren banget!

2023-08-01

1

•ʟɪᴢᴢ

•ʟɪᴢᴢ

Terima kasih penulis, masterpiece!

2023-08-01

1

Phoenix Ikki

Phoenix Ikki

Makin sayang sama penulisnya.

2023-08-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!