Begitu dia membuka pintu Rain langsung terpana pada seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesaran nya itu.
Gilakkk kok mata gue baru nyadar ya kalau pak revan ganteng bangettt.
Ooh tuhan sungguh sempurna sekali paras manusia ciptaan mu yang satu ini. Ucap batin Rain yang masih berdiri bengong di depan meja kerja dosen nya dan menampil kan garis senyum di bibir nya yang menanda kan betapa kagum nya ia dengan ke sempurnaan yang pria itu miliki.tak berlangsung lama air muka Rain berubah ter kejut ketika suara bariton itu terdengar.
"Saya menyuruh mu kesini bukan untuk mengagumi ket ampanan saya." tukas revan yang menyadari kalau mahasiswanya itu terpah oleh ke tampanan nya itu.Revan bukan terlalu pd tapi ini bukan kali pertamanya lagi menemui wanita dengan pandangan yang seperti itu,namun iya tak pernah merespon lebih karena ia sudah terlanjur sangat mencintai kekasih nya.
"Eh.. ituh pak anuh,emm bapak manggil saya karena mau memberikan saya hukuman kanpak? kalo begitu saya siap menerima hukuman apapun itu." Gelagapan Rain malu karena pria yang di depannya ini mengetahui kalau ia sedang ter pesona dengan pria tersebut.
"Memang seharus nya begitu, berani berbuat harus beri bertanggung jawab."ucap revano dengan wajah datar dinginnya itu. Lalu dia langsung beranjak dari tempat duduk nya,mengambil tumpukan kertas ujian mahasiswa nya yang sengaja belum ia periksa.
"Ini kamu periksa semua kertas ujian nya saya mau besok pagi jam 7 sudah ada diatas meja saya kembali, untuk kunci jawaban nya saya kirim 5 menin setelah kamu keluar dari ruangan ini sekaligus saya akan kirim kan judul tugas maka lah yang harus juga kamu kumpulkan besok sama seperti jadwal kertas ujian ini." Ujar revano seolah Tidak menerima bantahan.
"Baik pak, tapi saya minta keringanan untuk waktu pengumpulan nya soalnya saya ha.." Balas Rain dan memohon. namun belum habis ia sampai kan kalimat permohonan nya itu,sudah langsung dipotong oleh ucapan revan.
"saya tidak menerima bantahan atau alasan apapun. Saya sudah mengata kan bahwa kalau berani berbuat harus berani ber tanggung jawab"
"Kalau kamu telat lagi saat kelas saya saya pastikan hukuman selanjut nya akan lebih berat" Ungkap revan sambil berjalan ke arah pintu untuk mem bukakan pintu tersebut.
"Silah kan keluar dari ruangan saya" ucap revan yang sudah membuka lebar pintu itu. Melihat Rain yang masih tetap berdiri ditempat dan memandang nya kearah nya membuat Revan melontar kan kembali mengusir.
"Ngapain kamu masih berdiri di situ ,cepat lah keluar dari ruangan ini. Dengan berlama lama nya kamu disini membuat ruangan ini jadi pengap dan sumpek." usir Revan dengan kalimat yang membuat orang yang sedang bersama nya sakit hati.
Tanpa membalas ucapan yang di lontarkan oleh revan, rain langsung berjalan cepat keluar ruangan tersebut tanpa memerduli kan bahu serta lengan nya merasa sakit karena mengangkat tumpukan kertas yang begitu banyak, seolah kalau dia bisa ber lari kencang dia sudah melakukan nya namun niat itu dia urungvkan karena dia tak ingin terjadi insiden nyusruk part ke 2 untuk hari ini.
Setelah sampai di depan jalan kampus dia langsung menaiki taxi online yang sudah ia pesan sewaktu dia masih berada di dalam kampus.
Sepanjang perjalanan raut wajah kesal nya itu tak bisa ia tutupi, batin nya pun tak bisa diam menggerutu sikap dosen tampan namun sadis nya itu.
Percuma ganteng tapi nyebeliNN. Udah ngasih hukuman enggak mikirin orang,iya sih disini gue yang salah karena terlambat tapi setidak nya dengerin pengajuan per mohonan gueee, mana entar siang sampek jam 8 malem shif gue di butik lagi.
Mulutnya juga kagak ada manis manis nya, dia bilang pengap? sumpek? dikira gue apaan bisa bikin tuh ruangan luas sampek pengap sumpek begitu.
Ya allah kenapa gue harus di taktir kan ketemu sama tuh dosen,mana dia nge gantiin kelas pak jenggot lagi yang otomatis bakalan sering terlibat sama tuh manusia gak punya hati. Rain merasa mood nya sangat sangat hancur sekarang. Mulai drama kesialan nya di pagi hari hingga menimbul kan drama baru, sungguh tak ada habisnya drama kehidupan.
*****
Setelah rain sampai kontrakan nya dia langsung segera bersiap siap untuk pergi ke butik tempat ia bekerja selama ini. Rain sudah bekerja di sana selama 2 tahun setelah dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah dia pun mencoba mencari pekerjaan yang bisa dia lakukan tanpa mengganggu perkuliahan nya itu .Alhamdulillah nya rain mendapat kan atasan yang sangat baik, beliau sudah menganggap rain sebagai putrinya sendiri karena beliau tau kisah kehidupan yang Rain lewati sangat tak mudah.
Rain adalah seorang anak yatim piatu. kedua orang tua nya meninggal di tempat saat kecelakaan tragis itu, sejak saat itu kehidupan nya berubah tak seindah dulu lagi. Ada banyak rintangan yang ia lewati sampai ia masih terus bertahan hidup seperti ini, mulai dari dia di manfaatbkan oleh tante dan omnya sebagai kunci membuat semua harta warisan sang mendiang kedua orang tua nya itu jatuh ke tangan mereka, dan yang menyedih kan nya lagi saat dia diusir oleh om dan tante nya dari rumah warisan kedua orang tuanya itu. Rain kini hidup sebatang kara, dia dipaksa oleh ke adaan untuk dewasa.
Saat anak anak pada usia nya dulu yang masih dengan bermain,menikmati masa remaja SMA nya tapi tidak dengan Rain. Rain setelah dia pulang sekolah ia langsung di jadikan babu oleh tante dan omnya sendiri hanya untuk bisa mendapat kan jatah makan, sampai sampai dia harus bekerja diam diam paruh waktu di sebuah rumah makan untuk mendapat kan uang jajan yang akan ia tabung untuk simpanan sewaktu dia sudah berhasil keluar dari rumah nya sendiri. Dia pernah ingin kabur sangking tak kuat lagi tapi tante dan omnya mempertahankan dia di rumah itu sampai usia 18 tahun untuk melancarkan aksi mereka yang gila akan harta warisan mendiang orang tua nya.
Ada rasa tak ikhlas namun ia pun juga tak kuat kalau setiap harinya disiksa, dipukul, dan di jadi kan babu untuk mereka perintah perintah. Tak hanya fisik nya saya yang sakit namun mental nya pun ikut terguncang ,sampai tiba di sewaktu ketika kalau dia merasa bahwa kehidupan nya sudah lebih baik dari pada sebelum nya, pada saat dia bertemu sosok wanita paruh baya yang menyelamatkan nya dari malam kelam itu. Rain lelah dengan hidupnya sampai pada malam itu dia berdiri di bibir jembatan yang langsung dibawah nya terdapat sungai dengan aliran air yang sangat deras. Saat tekat nya sudah bulat untuk menyusul orang tuanya itu tiba tiba dia terkejut,mengapa dia jatuh ke belakang tidak ke depan. Ternyata perempuan paruh baya itu berhasil menggagal kan ke putus asaan Rain, beliau membuat nya sadar dari ke bodohan yang ingin dia lakukan. Maka dari itu Rain sangat bersyukur serta ber terima kasih pada perempuan paruh baya itu karenavnya dia masih bisa menghirup udara di dunia ini dan Rain berjanji akan membalas kebaikan itu dengan apapun yang bisa ia perbuat.
"Assalamualaikum gaysss Rain sudah disini kembali yuhuuu!!" Ucapnya yang begitu heboh. keadaan butik saat ini sedang tidak ada orang karena jam makan siang maka nya Rain tak malu berteriak heboh saat ini.
"Wiiihh tuan putri kesayangan nyonya Resa sudah datang nih" Goda mita kariawan sekaligus teman se kontrakan Rain.
Para karyawan disitu mengatakan Rain sebagai putri kesayangan pemilik butik tersebut karena nyonya Resa sendiri yang mengatakan kalau Rain adalah putri angkatnya pada seluruh karyawan dan malahan Rain mau dijadikan sebagai asisten pribadi nya biar Rain tak capek capek harus bekerja menjadi karyawan namun Rain menolak karena merasa tak enak. Karyawan di situ tak ada yang iri terhadap Rain karena mereka sudah mengetahui kisah kehidupan Rain, meraka menganggap Rain adalah adik mereka semua karena sikap Rain yang baik dan sopan membuat mereka menyayangi serta mencintai Rain seperti keluarga.
"Lama bener Rain lo dari kampus atau tidur dikontrakan?" Tanya salah satu karyawan.
"Hehe.. sorry mbak tadi di kampus ada sedikit per dramaan."
"Helehh... tuh drama pasti gara gara lo yang telat masuk tadi pagi kan, kalo gue yang jadi dosen lo udah gue usir pake tendangan dari kelas" Ledek Mita yang mengetahui kejadian tadi pagi.
"Sadis amat lo, lah gue kesiangan kan gara gara gantiin shif lo bambangg." Melempar tatapan sebal.
"Hehe.. jangan ngambek dongg Rainnn, gue kan lagi ngurus lu biar cepet dapet abang ipar plus ponakan." Celetuk Mita membuat Rain geli dan sedih karena sebentar lagi kakak sekaligus sahabatnya sudah mau resmi menjadi orang dan sudah pasti dia akan kesepian di kontrakan seorang diri.
Jam makan siang sudah habis mereka kembali fokus pada pekerjaan nya masing masing. Pelanggan butik hari ini sangat lah ramai dan membuat karyawan di situ kelelahan tapi ada rasa senang juga melihat situasi seperti ini. Setelah jam kerja selesai Rain langsung cepat cepat pulang ke kontrakan nya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan pak Revan. Rain selesai menyelesai kan tugas itu ketika azan subuh ber kumandang.
Huhh akhirnya selesai juga, sumpah mata gue ngantukk bangett pengen tidur takut bablas,mending gue sholat subuh aja habis itu mandi dan siap siap ke kampus biar gak ada drama lagi hari ini. Monolog Rain dalam hati nya*.*
Yaallah kuat kan mata rain sampe nanti selesai kelas biar gak ngantuk ya alah dan semoga pak dosen ngeselin kulkas itu gak nambah beban rain lagi hari ini. Doa Rain selepas ia sholat subuh. Rain selalu di ajar kan oleh orang tuanya untuk melibatkan allah dalam keadaan apapun itu.
Meski dia lelah namun senyum di wajah nya itu selalu ter pancar kan, hal itu yang membuat aura positif Rain menular kepada orang orang yang dia temui.
"Pagii pak Irwan." sapa Rain dengan senyum nya yang merekah
"Eh neng hujan, pagi banget neng?" Tanya pak Irwan.
"Hehe iya nih pak, hujan mau ngumpulin tugas." Sambil mengangkat plastik yang beris kertas ujian yang telah ia periksa.
"Wihh banyak amat neng, mau dibawa kemana?" Tanya pak Irwan lagi.
"Ke ruangan pak Revan."
"Ruangan nya udah dibuka kan pak?" Tak ingin buang buang tenaga menaiki tangga kalau ternyata ruangan itu masih belum di buka.
"Sudah neng, sebenar nya bapak mau bantuin neng bawa itu tapi pinggang bapak lagi encok, gak akan kuat kalau ngangkat dan naik tangga." Ucap pak Irwan
"Eh gak usah pak gak papa biar hujan aja, yaudah hujan langsung naik ya pak." Pamit Rain setelah ia melihat jam nya tersisa 1 menit lagi.
*Ahh ke banya kan ngobrol sama pak Irwan jadinya tinggal 1 menit lagi deadline nih. Hmm gak papa deh lagian dosen nyebelin kulkas itu gak akan mungkin tau kan gak mungkin dia ada divruangan nya. *Ucap batin nya menenang kan diri.
Rain lumayan agak lama menaiki tangga karena lumayan berat plastik yang berada di tangan nya dan ditambah dengan tas yang berisi laptop dan printilan lain nya di pundak belakang, mana tubuh nya mungil sungguh nikmat yang plus plus di pagi ini.
*Cklekk..
"Terlambat 2 menit."
Rain sangat terkejut setelah mendengar suara itu, tubuh nya menegang dan jantung nya berdetak tak karuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Fu Jinlee
aku membutuhkan kepastian untuk dapat menyelesaikan cerita, tolong update lagi thor! 😊
2023-08-02
1
NotLiam
Baca cerita ini kayak masuk ke dalam dunia lain, seru deh!
2023-08-02
1
Acap Amir
Kekuatan kata yang memukau, gratz author atas cerita hebat ini!
2023-08-02
2