Keesokan harinya aluna berangkat agak pagi karena harus nebeng teman yang searah dengannya .
Uang 8 ribu dari kakeknya akan digunakan untuk membawa sepedanya ke tukang tambal ban terdekat dari area sekolah .
" lun , nenek kamu sakit ya ? kenapa gak bilang kemarin , kalau tahu dari awal kita pasti akan jenguk setelah mengerjakan tugas ..maaf ya , lain kali bilang kalau ada apa apa , "
Ucap septi yang berhasil membuat aluna memucat karena telah berbohong .
" emm iya sep tidak apa kok , nenek juga sudah agak mendingan , biasa sudah tua pasti sering begitu , "
Jawab aluna mencoba tersenyum .
" iya lun , ini ada copyan buat kamu pelajari nanti saat kita presentasi , "
Ucap septi menatap iba pada aluna padahal jika tahu kebohongan aluna yang sebenarnya tak penting kemarin pasti septi akan membencinya .
" terima kasih ya septi kamu sudah pengertian kemarin , maaf juga gak ngasih tahu langsung sama kamu "
Ucap aluna masih berusaha bersandiwara .
" it's oke , tidak apa apa yang penting kamu baik baik saja dan nanti kita bisa presentasi dengan lancar , aminn "
Aluna bernafas lega dan melangkah menuju tempat duduknya ingin segera mempelajari hasil pekerjaan teman temannya kemarin tanpa dirinya .
Sebenarnya baru kali ini aluna beralasan tak bisa ikut kerja kelompok karena seringnya justru aluna yang banyak mengerjakan tugas kelompok karena memang dirinya yang termasuk cerdas serta mampu memecahkan segala kesulitan saat belajar .
" ran , makasih ya sudah dikasih tahu sama septi kemarin , "
Ucap aluna pada teman sebangkunya itu .
" iya sama sama , itu juga septi yang tanya dulu kok waktu nyari kamu gak ada di kelas , "
Jawab rania membuka buku untuk persiapan jam pertama pelajaran hari ini .
*****
Pelajaran hari ini sudah usai , bel panjang berbunyi dan semua bersiap untuk pulang .
Presentasi tadi berjalan lancar meski aluna sendiri baru membaca sekilas namun kemampuan dirinya yang tak bisa diragukan itu tak terlihat jika baru mempelajari sebentar .
Hari ini ponsel aluna sengaja ditinggal dirumah karena banyak kegiatan disekolah dan takut mengganggu pelajaran .
Aluna berharap safi akan memberondong banyak pesan karena diabaikan dari pagi .
Dirinya ingin merasa begitu di sayangi dan di cintai , entah karena memang aluna itu kurang kasih sayang dari orang terdekatnya atau memang aluna membutuhkan kasih sayang sosok laki laki seperti ayah misalnya .
" lun .. Nanti kerja kelompok sebentar ya , jangan pulang dulu , "
Ucap risa teman sekelompok belajar aluna .
" baiklah , "
Jawab aluna malas karena inginnya cepat pulang dan berbalas pesan dengan kekasih tercinta .
" nunggu lagi deh ..lama gak ya nanti ? "
Gerutu aluna dalam hati .
Kali ini akan mengerjakan tugas bahasa inggris dengan membuat sebuah karangan bebas .
Aluna jago akan hal itu dan nanti dia akan cepat cepat menyelesaikannya walau sendiri sekalipun biar cepat selesai .
Ternyata benar , semua anggota kelompok belajarnya tak ada yang bisa berfikir cepat selain aluna , secerdas septi dan risa pun masih dikalahkan oleh aluna .
1 jam berlalu aluna mengerjakan dengan fokus dan kini tinggal mengoreksi kembali pekerjaannya .
Selesai sudah dan aluna bersiap untuk pulang , tak sabar rasanya membaca pesan banyak dari safi seperti sebelumnya yang selalu mengirim pesan berkali kali hanya karena tak langsung dibalas pesan darinya.
Sampai dirumah , hal pertama yang dituju adalah tempat menyimpan ponsel jadulnya itu .
Ada 5 pesan masuk , aluna tersenyum kecil memikirkan hal yang melintas di otaknya dari tadi .
Tiba tiba ..
Tes ..tes ..tes ..
Air mata aluna menetes tanpa diperintah , satu pesan yang dibacanya tak sesuai dengan apa yang difikirkan .
( mbak maaf kita putus saja ya , aku mau fokus sekolah dulu karena saat ini aku mendaftar ke Sekolah impian aku dan mama memintaku untuk belajar sungguh sungguh serta berhenti pacaran dulu . )
Pesan lainnya tak begitu penting buat aluna , tangannya gemetar memegang ponsel .
Dengan hati hati aluna mengetik pesan balasan untuk safi .
( tolong jangan putus , aku akan sabar menunggu kamu dan tak akan mengganggu sekolah kamu kok, aku janji tapi jangan putus .)
Balasan dari safi langsung masuk lagi dengan cepat.
( maaf mbak tapi itu syarat dari mama biar aku bisa di perbolehkan masuk sekolah impianku )
Aluna membuang rasa gengsinya demi memohon pada safi agar tetap bersamanya bahkan aluna menelepon berkali kali namun selalu ditolak oleh pria kecil yang berhasil membuatnya tergila gila itu.
Bahkan tanpa malu aluna menawarkan tubuhnya untuk safi kalau bersedia mengurungkan niatnya untuk putus .
Aluna menangis dalam diam tanpa berani bersuara karena takut neneknya yang super kepo itu akan bertanya macam macam .
Wajahnya dibenamkan pada bantal lusuh yang sudah bertahun tahun sejak dirinya masih kecil .
Pertama kalinya menangis karena patah hati oleh seorang laki laki .
Karena sudah lelah meluapkan emosi dan tangisnya , aluna keluar kamar dengan gontai .
Saking senewen karena diputuskan pacarnya aluna lupa ganti rok seragam sekolah .
Nenek sani yang sedang ngerumpi bersama tetangga dekatnya itu melihat aluna keluar dengan memakai rok sekolah seketika berteriak melengking .
" lunaaa ..kamu gak punya baju ganti sampai rok sekolah pun dipakai ? "
" besok kan minggu nek , jadi nanti aku langsung cuci "
Jawab aluna sekenanya .
" bodoh jangan dipelihara kamu lun ,kalau terkena getah atau kotoran yang tak bisa dihilangkan apa gak eman eman ,baju seragam sekolah itu mahal , apalagi kalau sampai sobek mau beli pakai apa kamu hah ? "
Sudah watak mbah sani selalu beradu urat jika ada hal yang tak disukainya .
Tetangganya hanya menggelengkan kepala dengan sikap nenek tua itu .
Tak ada yang membantah saat mbah sani mengomel bukanya takut tapi malas dengan ocehan yang kadang suka maunya benar sendiri itu .
" iya nek , ini mau ganti rok dulu , "
Jawab luna berbalik ke kamarnya .
Aluna merasa malas beraktifitas karena perasaannya sedang tidak baik baik saja .
" perempuan kok kaya gitu , baju seragam kalau sudah pulang ya lepas ganti yang khusus dirumah , emang murah apa kalau sampai harus beli lagi "
Terdengar samar samar omelan neneknya yang masih berlanjut meski dirinya sudah tidak membantah lagi .
Luna mengganti rok seragam dengan rok bekas milik sepupunya yang agak kebesaran dan sobek sedikit bagian bawah .
Tak penting akan hal itu yang penting masih ada yang bisa dipakainya .
Saking terlukanya diputuskan , aluna tak belajar sama sekali padahal besok ulangan harian yang terakhir untuk pelajaran matematika .
Berkali kali aluna dibentak sang nenek karena banyak bengong dan tak dengar saat di panggil .
Bahkan adik bungsunya sempat menangis terjatuh di teras karena aluna lalai menjaga adiknya yang sedang aktif aktifnya itu .
" lunaaa , kamu jangan kaya orang gila dong ,bengong terus dari tadi sampai ngerjain apa apa gak ada yang benar ,tuh miska jatuh kaya gitu , "
Aluna hanya menatap neneknya sekilas tanpa menjawab .
" jawab kalau orang tua nanya , bisu kamu ? "
Sentak mbah sani dengan tatapan tajam .
" iya nek , maaf aluna lagi bingung banyak tugas karena mau ujian akhir , "
Jawab aluna menunduk takut .
" makanya jadi perempuan itu yang gesit , cepat kerja cepat belajar biar gak terbengkalai semua tugas tugas kamu , "
Aluna melengos dan pergi membawa adiknya yang sudah berhenti menangis .
Dalam hatinya terasa nyeri saat neneknya mengatakan hal itu , makan saja aluna sering tak kebagian padahal semua pekerjaan aluna harus ikut menyelesaikan , setelah itu masih harus mendengar omelan neneknya yang menyakitkan itu lantas darimana tenaga gesit yang diperolehnya jika perut saja tak mampu terisi untuk sekedar kenyang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Crystal
Teringet cinta monyet jamanku SMP dulu, bedanya ga sampe menawarkan tubuh demi bisa balikan😑
2023-09-17
2
Devan Wijaya
Alur ceritanya keren banget!
2023-07-31
0
Akbar Cahya Putra
Keren banget! Jadi gak bisa stop baca cerita ini!
2023-07-31
0