Beberapa orang masuk dalam kehidupan kita dan pergi dengan cepat. Beberapa tinggal sebentar untuk meninggalkan jejak di hati, dan kita tidak pernah sama karenanya.
Ada kalanya kita tidak bertemu orang secara kebetulan. Mereka dimaksudkan untuk melintasi jalan karena suatu alasan.
( BRUUAAAKK ) “ PERGI DARI SINI!” teriak pria itu kepada salah satu pria bertubuh besar yang sudah terkalahkan, terbaring di lantai.
Dengan setengah berlari, 4 pria bertubuh besar itu pun meninggalkan ruangan dengan hanya menyisakan Byana dan dirinya dengan nafas yang tersenggah.
Byana mencoba menanyakan siapa dia dan lain sebagainya, namun belum sempat mendapatkan jawaban, pria itu hilang keseimbangan dan mulai terkulai lemas.
“ Bertahanlah, kepalamu berdarah. Kau tidak apa apa? Kau masih bisa mendengarku?" Byana membantu Pria itu untuk berdiri tegap.
“ Jangan bawa aku ... ke Rumah ... sakit ...” Pria itu mulai kehilangan kesadarannya.
Uluran tangan yang mendekap erat mencoba menyangga tubuh besar, juga kedua bola mata kecoklatan berwarna Hazel yang terlihat indah dengan tubuh tinggi dan kekar. Tubuh berkulit putih dengan wangi aroma parfum yang maskulin. Siapa pria ini?, kenapa aku harus menolongnya? Gumam Byana dalam hati.
***
-Keesokan Harinya-
Alunan musik bernada Jazz pop terdengar begitu indah.. Bau harum masakan yang sudah lama tak pernah terhirup dalam rongga dada yang terasa kosong sejak lama, memori yang kembali membuat tersenyum membuat mata terbuka menyadari apakah ini hanya sebuah mimpi.
(BRAAAKKK) Suara hentakan dari atas kasur.
“ Di, dimana ini?” pria yang terluka itu terbangun penuh terkejut menyadari bahwa dirinya tersadar pada sebuah ruangan yang tidak ia kenali.
Pria itu mulai menapakkan kedua kakinya di lantai dan seketika rasa sakit dikepalanya pun mulai terasa. Tersadar akan sebuah cermin dihadapannya, pria itu melihat perban yang melingkar di atas kepalanya. Siapa yang mengobatiku? Gumam pria itu dalam hati.
Tak lama, mendengar suara gaduh dari luar kamar dan wangi makanan yang sepertinya begitu lezat untuk di santap. Pria itu berdiri dan memberanikan dirinya untuk keluar dan melihat siapa sebenarnya yang menolongnya dan ada dimana dia sekarang.
“ Hey, namamu Aldrik kan? Kenalkan aku Byana ... kemarin kau terluka dan aku membantumu.” Ucap Byana tersenyum menjelaskan dengan menunjukkan dompet Aldrik yang berada di tangannya.
“ Byana? Siapa kau dan ada dimana aku?" tanya Aldrik penuh kebingungan.
“ Kau tidak kehilangan ingatan bukan? Saat ini, Kau berada hanya terlewat 1 ruangan dari Apartment Mba Azka di sebelah, yang semalam sepertinya kau geledah dan berkelahi hingga hancur berantakan. Aku ikut menolongmu ... kau ingat?” balas Byana menatap pada Aldrik.
Pria itu akhirnya kembali mengingat kejadian semalam dan menatap kepada Byana dengan tatapan penuh bertanya. Byana yang mencoba terlihat biasa pun akhirnya berjalan menghampiri pria itu, mematikan musiknya dan menatap penuh keseriusan.
“ Siapa kau sebenarnya?” tanya Byana pada pria itu.
“ Aku Aldrik. Aku seorang ... pegawai di perusahaan yang sama dengan Azka. Dia salah satu rekan kerjaku dan aku berniat mengunjunginya.” Balas Pria itu.
“ Aaahh, jadi kau kekasih Mba Azka ...” ucap Byana kepada Aldrik dengan kembali tersenyum.
“ Aku bukan ... kekasihnya!” tegas Aldrik sembari memegang kepalanya yang terbalut perban.
“ Makanlah, kau mengeluarkan banyak darah semalam.” Byana menggeser sebuah bangku untuk Aldrik dan terduduk tepat di seberang kursinya.
Aldrik menatap penuh curiga pada Byana, sosok yang tidak dia kenali bahkan menawarkan untuk sarapan bersamanya. Apa dia tidak takut aku melakukan hal aneh padanya?! Gumam Aldrik dalam hati dengan mengangkat kedua alisnya.
Melihat Byana yang terlihat santai, Aldrik memutuskan berjalan menghampiri dan terduduk tepat di hadapan Byana. Belum memulai makan, Handphone Aldrik menyala dimana sebuah panggilan dari seseorang mencoba untuk berbicara dengannya..
Menatap pada Byana yang seolah meminta ijin untuk berjalan menuju Balcon teras, Byana membiarkan Aldrik yang terlihat begitu serius dan berbicara dengan penuh rahasia. Tak lama Aldrik kembali masuk dengan pertanyaan yang mengejutkan Byana.
“ Maafkan aku. Aku tahu tidak pantas, dan juga memalukan. Tapi, bisakah kau meminjamkan Laptopmu karena ada hal yang harus ku periksa? Kumohon ini penting sekali.” Ucap Aldrik dengan nada memohon dan menatap penuh keseriusan.
Byana menatap pada pria tampan yang berdiri di hadapannya yang tanpa dia kenal dan alasan apa baginya untuk menolong pria tersebut. Namun Byana yang tidak menaruh curiga pada Aldrik, meminjamkan Laptop miliknya dan dengan segera Aldrik menggunakannya.
Aldrik terlihat sibuk mengetik dengan kecepatan tangan yang luar biasa sehingga membuat Byana terkagum padanya.
Berjalan memutari meja makan dengan alasan mengisi gelas air minumnya, Byana melihat sebuah rekaman Video yang begitu mengejutkannya dimana Aldrik ternyata berhubungan dengan kasus yang juga sedang dia selidiki.
“ Bagaimana kau bisa mengenal Gerry, tangan kanan Daniel Mosse?” tanya Byana.
“ Kau, mengenal pria ini?” balas Aldrik dengan sangat terkejut.
Saling menatap dan terdiam, baik Byana dan Aldrik tidak menyangka kemungkinan apa yang terjadi pada mereka. Mengerutkan alis keduanya melayangkan pikiran dan tanggapan akan prasangka yang sebaiknya mereka ungkapkan.
“ Siapa kau sebenarnya?” tanya Byana mulai terlihat serius.
“ Kau memeriksa kartu identitasku tanpa persetujuanku. Siapa kau?” balas Aldrik.
Merasa tidak akan menyelesaikan masalah, Byana dan Aldrik kembali terdiam juga terduduk saling berhadapan. Sepertinya wanita bukan wanita sembarangan yang mudah untuk di hadapi. Gumam hati Aldrik yang pandai menilai suatu keadaan.
Byana yang menatap Aldrik pun bergumam dalam hatinya, Dari mana dia bisa mendapatkan Video rekaman itu?.Ada hubungan apa antara dia dan Daniel mosse?.
“ Baiklah, kita lewatkan bagian ini dahulu. Aku ingin bertanya kembali, ada urusan apa kau dengan pria ini?” tanya Aldrik sembari membalikkan layar Laptop kepada Byana.
“ Mereka menculik kedua orang tua ku dan membuatku menjadi yatim piatu. Bagaimana denganmu?” balas Byana spontan menatap lurus pada Aldrik.
Aldrik yang sempat kembali terdiam mencoba melihat expresi Byana memastikan apakah yang dikatakan Byana benar atau hanya berpura pura. Ketertarikan akan sikap tegas di wajah cantiknya membuat Aldrik menundukkan sedikit kepalanya dan kembali menatapnya.
“ Mereka juga menculik Rekan kerjaku dimana File penting Perusahaan mereka bawa. Aku harus menemukan mereka.” Aldrik menatap dengan penuh keseriusan.
“ Sepertinya kita berurusan pada orang yang sama... Daniel Mosse bukan pria yang mudah untuk di hadapi. Apa kau tahu itu?.”
“ Aku tahu, karena pekerjaanku pun terjun langsung pada dunia yang tidak jauh berbeda dengannya. Aku bahkan tahu keluarga dan kediamannya dimana.” Balas Aldrik.
“ Kau ... Tahu? Kumohon katakan padaku ...” Byana tanpa sadar meraih kedua tangan Aldrik yang berada di atas meja, dengan raut wajah memohon.
Byana sudah tidak lagi merasa malu atas jarak yang seharusnya ia berikan saat meraih tangan Aldrik begitu saja, yang lagi lagi terdiam memandang pada Byana.
Siapa wanita ini, apa bisa aku mempercayainya? Gumam hati Aldrik dengan mencoba meyakinkan dirinya untuk mencoba mempercayai Byana.
Merasa tidak masuk akal, Aldrik mencoba melayangkan pandangannya kepada sekitar ruangan Apartment Byana hingga akhirnya tersadar akan status Byana yang merupakan anggota kepolisian. Kembali menatap Byana penuh terkejut, Aldrik akhirnya mencoba untuk mempercayai perkataan Byana.
“ Jika aku membantumu, apa yang akan aku dapatkan?. Karena Daniel terkenal sebagai Pengusaha cerdas dan juga sangat melindungi keluarganya.” Balas Aldrik.
“ Keluarganya? Maksudmu?” tanya Byana dengan melepaskan tangannya dari Aldrik dan menatap penuh tanya.
“ Artinya dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan yang dia inginkan dan sangat melindungi setelah mendapatkannya, bahkan dengan cara yang kotor”.
Tak membalas perkataan Aldrik, Byana langsung berdiri masuk ke dalam kamarnya dan mengambil Flashdisk yang di tinggalkan Ayah dan ibunya.
Entahlah, tapi yang kutahu hanya ini kesempatanku. Gumam hati Byana mencoba menghilangkan keraguan di hatinya.
Berjalan keluar ruangan, Byana kembali terduduk di hadapan Aldrik yang kembali menatapnya. Dengan hati yang masih merasa ragu namun pikiran logika berkata lain, Byana memberanikan dirinya untuk mengungkap sebuah fakta pada Aldrik.
“ Aku pasti sudah Gila mengatakan ini pada Pria yang baru ku temui. Tapi, dalam Flashdisk ini berisi data yang sepertinya berhubungan dengan kita berdua. Aku tidak dapat membukanya karena ada Password serta lainnya ... Aku sedikit lemah dalam hal Program komputer.”
Byana menyerahkan Flashdisk itu dengan tidak ada keraguan pada Aldrik. Aldrik yang kembali terkejut dengan tindakan Byana, benar benar merasa tidak habis pikir dengan sikap Byana yang terlihat terlalu berani mengambil resiko.
Aldrik menatap sejenak pada Flashdisk yang diberikan Byana dan keraguan akan kebutuhan yang dia harus lakukan pun menjadi daya tarik bagi Aldrik yang tidak bisa menolak perkataan Byana yang juga terlihat sangat membutuhkan bantuannya.
“ Aku pandai dalam Program komputer. Tapi, Jika kau ingin berurusan dengan Daniel, kau harus melakukan hal di luar bayanganmu.” Balas Aldrik menatap Byana penuh keseriusan.
“ Katakan apa itu?" tanya Byana yang terlihat antusias.
“ Kau harus menjadi kekasihku.”
“ APA?” Byana tanpa sadar meninggikan suaranya merasa begitu terkejut.
“ Kudengar anak Daniel bernama Sandra yang menderita suatu penyakit memaksanya sekolah secara Private di kediamannya. Apa kau pandai bermain musik?” tanya Aldrik.
Byana terdiam mendengar perkataan Aldrik.. Informasi terbatas yang di dapatkannya, membuat Byana seperti tidak mempunyai pilihan selain menerima persyaratan yang Aldrik berikan karena jauh dari bayangannya, Aldrik sudah beberapa langkah lebih maju dibanding dirinya..
“ Aku bisa memainkan piano ...” balas Byana.
“ Sempurna. Jika kau ingin tahu siapa lawan dan apa yang sebenarnya dia lakukan, bukankah lebih baik kita terlibat langsung dan tidak membuang waktu?” ucap Aldrik kembali.
Byana sempat terdiam dan menundukkan kepalanya.. Berbagai pikiran dan tanggapan pun menghampirinya bagai petir yang menyambar penuh rasa khawatir dah kegelisahan.
Apa? Kekasih? Bagaimana bisa aku menjadi kekasihnya? Gumam hati Byana yang menatap kepada Aldrik.
Aldrik yang juga menatap Byana, menyadari akan keraguan dan ketakutan Byana yang dapat di mengerti olehnya. Kembali duduk tegap, Aldrik menatap Byana dan mencoba melanjutkan pembicaraan.
“ Apa kau yakin Pria ini bernama Gerry yang merupakan Tangan kanan Daniel Mosse?” tanya Aldrik menatap pada Byana begitu serius, mencoba meyakinkan dirinya kembali.
Byana menundukkan kepalanya tanpa berkata mengambil Laptop di hadapan Ardiaz dan membuka File yang dia curi dari kepolisian. Dengan menunjukkan kepada Aldrik secara langsung, berharap tidak ada lagi keraguan dan pertanyaan yang meragukan kepada Byana.
“ Olympus Home 808. Isi dalam File itu memang masih belum aku ketahui, tapi File ini aku ambil saat di kepolisian kemarin dimana Gerry melakukan penggelapan Pajak atas usaha yang Daniel jalankan, dan Daniel turun tangan langsung di dalamnya ...” Byana memutar Laptopnya untuk menunjukkan pada Aldrik.
“ Bukankah wajar jika dia memang turun tangan secara langsung?” balas Aldrik.
“ Kasus lainnya dimana Gerry memukul dan melakukan perkelahian dalam sebuah Bar. Lihat, Daniel berada di belakangnya dengan menyewa pengacara ternama hingga kasus ini berlalu begitu saja bagai angin.” Byana kembali mengarahkan layar Laptopnya ada Aldrik.
Aldrik menatap dengan begitu serius beberapa Foto dan juga rekaman pengadilan dimana Daniel yang benar benar terlihat begitu melindungi Gerry. Aldrik menundukkan kepalanya seraya kepercayaan sudah terkukuhkan dan kembali menatap kepada Byana.
“ Persyaratan apa yang kau berikan? Maksudku batasan hubungan dan lainnya mungkin?” tanya Aldrik dengan nada santun.
“ Haruskah aku menjadi kekasihmu?” balas Byana dengan mengangkat kedua alisnya.
“ Ya, aku mengenal Daniel dan hanya itu jalan satu satunya. Jadi, katakan batasan apa yang kau berikan agar aku bisa menjaga jarak.”
“ Kalau begitu ... hubungan suami istri. Kau tahu maksudku bukan?” balas Byana spontan.
“ Ookayy, masuk akal. Selain itu jika aku bertindak lebih karena keadaan terpaksa, apa kau mengijinkan dan bisa bekerja sama denganku?” balas Aldrik menatap pada Byana.
Tidak tahu hubungan seperti apa yang akan dia setujui bersama Aldrik, Byana meminta waktu sejenak untuk berpikir dan menjernihkan pikirannya. Dengan berjalan memutari meja makan dimana Aldrik menatapnya, Bryana dengan polos bertanya pada Aldrik.
“ Aldrik Mahendra. Kau CEO Perusahaan IT multinasonal terbesar bernama PT. LINUX (LX). Benar?.”
Mendengar perkataan Byana yang berdiri di belakangnya, Aldrik sedikit pun tidak membalikkan tubuhnya untuk menatap pada Byana dan hanya menatap lurus ke arah depan.
Terdengar Byana menghembuskan Nafas Panjangnya, Aldrik berdiri dan berjalan menghampiri Byana.
“ Aaadda apa?” Byana gugup dengan mengatur jarak dari Aldrik.
“ Aku tahu terdengar tidak masuk akal, tapi kita sudah terlanjur mengetahui kondisi satu sama lain. Jadi bagaimana pendapatmu?” tanya Aldrik berdiri tegap menatap Byana yang jauh lebih rendah dari tinggi tubuhnya.
Mendengar perkataan Aldrik, Byana pun akhirnya menundukkan kepalanya seraya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Aldrik. Tertegun pada sebuah album foto di hadapannya, keteguhan hati Byana yang sempat menghilang kembali datang dan mampu membuatnya berdiri tegap.
“ Berjabat tanganku, maka dengan ini kau terikat kontrak menjadi kekasihku.” Balas Aldrik dengan mengarahkan salah satu tangannya pada Byana.
“ Baiklah ... aku setuju.” Byana pun membalas untuk berjabat tangan dengan Aldrik.
“ Oke. Sekarang rapikan barang barangmu dan kau akan pindah ke rumahku.”
“ Maamaaf? Sepertinya aku salah dengar ... kau bilang apa? Pindah?” Byana merasa terkejut.
“ Ya. Rumah kediaman pribadiku hanya berbeda beberapa Blok dari kediaman Daniel. Juga lebih mudah bagimu dan juga bagiku bukan?” Ucap Aldrik dengan nada meyakinkan.
“ Haruskah aku lakukan itu?” tanya Byana kembali.
“ Tidak ada pilihan lain.”
Kembali mendengar perkataan Aldrik, Byana tidak mempunyai pilihan lain selain ikut dalam cerita yang di buat olehnya. Kedua tangan yang mengepal, dengan tatapan begitu dalam serasa tenggelam di dalamnya. Kekasih kontrak pun dimulai pada saat ini dengan menerima uluran tangannya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Silvi Aulia
di awal aja udah bikin penasaran nih ceritanya ,Thor 😍
2023-10-01
1
Syhr Syhr
Semoga berjalan dengan baik
2023-07-31
1