Kayshan melirik ke Elea agar mengambil alih Gauri. Pengasuh cantik nan salihah itu mengerti isyarat Kay lalu mulai mengalihkan perhatian Gauri.
Setelah Kayshan menjauh sejenak dari sisi brangkar sebab harus menyiapkan dokumen Gauri sebelum bertolak ke Singapura esok pagi, Elea naik ke tempat tidur Gauri.
"Oyi, bisa sholawat?" tanya Elea, tersenyum manis seraya mengusap punggung tangan Gauri.
Gadis manis itu menggeleng pelan, dia tak tahu apapun.
"Tak apa. Lele juga tahu sedikit. Kita coba berdoa aja, yuk," ajak Elea seraya membuka telapak tangan Gauri.
"Bismillahirrahmanirrahim, allahumma sholli ala sayyidina Muhammad," ucap Elea meminta agar Gauri mengikutinya.
"Bismillahirrahmanirrahim ...," sambut Gauri, dengan lirih.
Sang pengasuh tersenyum, Gauri mulai bersedia bicara dengannya. Elea pun melafalkan sebaris doa.
"U‘idzuka bi izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhadziru. As’alullaahal ‘adhiima rabbal ‘arsyil ‘adhim an yasyfiyaka." Elea mengucapkan kalimat tersebut hingga tujuh kali.
Melanjutkan dengan Fatihah dan tiga qul, lalu meniupkan pada telapak tangan dan mengusap dada Gauri.
"Lele doain aku?" tanya Gauri, sorot mata coklatnya berkaca-kaca. Baru kali ini dia mendapat sebuah doa dengan bahasa indah meski tak tahu artinya.
Elea mengangguk seraya tersenyum manis ke arah gadis cilik. Dia lalu membuka tangan dan merentang lengan agar Gauri mau dipeluknya.
"Lele kasih aku hadiah, Lele sayang aku?" lirih Gauri menahan isak tangis.
"Sayang Oyi banyak-banyak." Elea trenyuh, Gauri seakan butuh pelukan hangat seorang ibu. Dia memeluknya erat.
Gauri pun luluh, dia membalas pelukan Elea. Tak lama kemudian, keponakan Kayshan ini menaikkan lipatan lengan bajunya. Dia ingin menunjukkan sebuah tanda pada sang pengasuh.
Elea menelan ludah susah payah. Kondisi Gauri memang harus segera ditangani. Pantas Kay dan Kamala kerap bersitegang dengan seorang wanita di panggilan. Mungkin agar dia bersedia menolong Gauri.
"Lele, apa itu anemia aplastik? apakah sejenis leukimia? tolong jelaskan dan jangan berbohong padaku," tutur Gauri, menunduk sambil memandang memar di beberapa bagian tubuhnya.
Deg.
"Tahu darimana Oyi?" selidik Elea, terkejut.
"Aku gak pernah jatuh, dipukul atau terbentur tapi suka begini. Aku mencari tahu pakai laptop daddy dan itu yang ku temukan," ungkap Gauri, sangat lirih dan masih menunduk.
Elea menarik nafas dalam. "Di dalam tubuh kita, ada satu bagian penting yang bertugas memproduksi sel darah. Macam pabrik, dan itu letaknya di sini," ujar Elea menunjuk ke punggung Gauri. "Namanya sumsum tulang," imbuh Elea.
"Nah, sumsum tulang ini ada di bagian dalam tapi dia tidak dapat memproduksi salah satu atau seluruh sel darah baru yang penting bagi tubuh kita," jelas Elea, menatap tajam manik mata Gauri.
Gadis kecil itu mengangguk pelan, bola matanya fokus mengunci arah pandang Elea. Gurat wajah polos pun hampir hilang berganti dengan keseriusan.
"Penyebabnya macam-macam. Bisa karena tubuh Oyi punya gen yang sedikit berbeda atau takdir dari Allah agar Oyi makin giat, semangat dan salihah," ungkap Elea.
Anemia aplastik terbagi menjadi dua jenis. Bisa muncul tiba-tiba di usia tertentu atau karena faktor keturunan. Penyebabnya pun ada yang diketahui dan tidak. Pengobatan untuk penyakit ini biasanya melakukan terapi dengan obat-obatan, transfusi darah hingga transplantasi sumsum tulang belakang.
Elea menjelaskan secara detail tentang apa yang ingin Gauri tahu. Juga mengenai cara mendapatkan sumsum tulang belakang dari pendonor.
"Lele, apa aku akan mati cepat jika tidak dapat itu tadi, pendonor sumsum tulang?" tanya Gauri. Gadis cilik pun masih menatap lekat pengasuhnya.
Elea mulai tak enak hati pada Kayshan yang seakan memperhatikan obrolan serius mereka. Dia melirik pria tampan itu berharap beliau peka akan isyarat.
Harapan Elea pupus, Kayshan justru membiarkan sang pengasuh bicara. Dia bahkan ikut mendengarkan ucapan Elea.
"Tentu tidak dong. Hidup dan mati itu kuasa Allah. Kita tidak boleh menuduh Allah jahat dan akan mengambil hidup saat ini agar lekas mati ... tapi, kita wajib ikhtiar. Dan yang Oyi lakukan ini adalah contoh berjuang menuju sembuh. Daddy, Oma, Lele semua ingin Oyi sehat. Doa seperti tadi pun namanya berusaha," terang Elea, lembut, sambil mengusap telapak tangan Gauri.
Kayshan diam-diam tersenyum atas penjelasan sederhana Elea tentang makna ikhtiar pada gadis cerdas, putri kandung Ken.
Gauri mulai mengangguk. Dia lalu memberikan pertanyaan sulit bagi Elea.
"Lele, apakah neraka itu seram? bagaimana caranya menuju surga?" tanya Gauri lagi.
Pandangan penasaran Gauri menunduk. Dia memainkan jari telunjuknya membuat sebuah pola lingkaran di atas brangkar. Elea tahu, Gauri sedang cemas.
Pengasuh salihah pun mengerti, dia lalu mengubah posisi duduknya, ikut bersandar di kepala ranjang seraya memeluk Gauri.
"Neraka itu ada. Tapi hanya untuk orang-orang yang nakal dan bandel terhadap aturan Allah selama hidupnya ... Gauri kan gak begitu, penurut. Allah bakal kasih jalan mudah buat ke surga untuk orang baik," jelas Elea, sengaja memancing interaksi.
"Baik itu macam mana?" sambung sang bocah, mengerjapkan kelopak matanya.
Kayshan mulai mengakui gaya luwes pendekatan Elea. Dia menyelami karakter keponakannya itu.
"Macam ini, Oyi anak penurut, tidak gampang mengeluh, hebat, kuat, dan semangat. Deal mau sembuh, kan? nanti Lele belikan es krim misyu. Oyi belum pernah makan itu kan kan kan?" tebak Elea. Dia mencolek hidung mungil bocah blasteran seraya memperlihatkan antrian mengular gerai es krim viral dari ponselnya.
Gauri mengangguk cepat. Tak lama, Kay pamit dari kamar sebab kasur dan kamar Elea sudah di tata.
"Mbak El, boleh tidur di sini atau kamar depan, ya. Jangan tinggalkan putriku barang sejenak," pesan Kayshan sebelum berlalu sebab besok dia akan pergi.
Elea mengangguk, dia memilih tidur di samping ranjang Gauri agar anak asuhnya aman dan nyaman.
Keesokan pagi.
Kayshan menuju rumah sakit sebab Habrizi mengatakan hasil lab dirinya dan Kamala telah keluar.
Pria tampan dan mapan itu kini telah ada di ruangan sang dokter. Kay, mendengarkan seksama penjelasan beliau.
"Sayang sekali, Anda dan Nyonya Ghae, tidak cocok dengan gen Gauri. Pilihan terbaik adalah membujuk pendonor utama sebelum kita menggunakan opsi akhir," jelas Habrizi, menunjukkan deretan angka dan bahasa medis di atas meja.
Kayshan meraup wajah kasar. Dia menduga pasti akan alot menghadapi Geisha.
"Baik, tantangan buat saya untuk menemui dan membujuk ibu Gauri. Batas waktunya kapan, Dok?" tanya Kayshan memastikan rentang masa yang dia punya.
"Pekan ini. Gauri sementara akan mendapat transfusi darah dan sokongan obat-obatan. Saya menantikan kabar baik dari Anda," imbuh dokter muda nan tampan, menatap Kayshan penuh harap.
Putra Kamala hanya mengangguk, dia lalu izin pamit dan langsung menuju bandara. Tekadnya kian kuat, Geisha harus pulang bagaimanapun caranya nanti.
"Ghe, demi Gauri. Pandanglah anakmu," gumam Kayshan, melihat ke sekeliling saat di perjalanan. Hatinya bergemuruh membayangkan hal terburuk.
"Apakah Gauri akan sehat, ya Tuhan." Kayshan memejam, menghembus pelan sesak nan menghimpit dada.
.
.
..._____________________...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏
Semoga aja Ghesia masih punya hati Nurani dan mau membantu Gauri dengan tanpa syarat apapun,,, 😔
Oyi nyaman dengan Lele karna sikap keibuan yg di miliki El, semoga aj bisa jadi ibu ya El buat Oyi, 🤭😌
2023-07-26
1
AlAzRa
ada cerita apa sih, Ken Ge? pinisirin Moms 😀
Ge g mau pulang pasti ada penyebabnya, salah satunya kayaknya Mala neneknya Oyi...
2023-07-26
0
Siti Chotijah
mamacih lele🙏💪😭
2023-07-26
1