teman lama

Rani menyusuri jajaran toko buku yang semasa kuliah dulu sering di kunjunginya.

Ia mencari beberapa buku panduan membaca dan lagu lagu daerah, karena buku lamanya sudah mulai lapuk tergerus waktu.

Setelah mengunjungi toko buku ia mulai beranjak ke jajaran toko cemilan persis di seberang jalan.

Ia ingin membelikan Tia dan anak anak Yudi makanan.

" Satu porsi mas," seorang laki laki berdiri disampingnya, memesan satu porsi pancake.

" Silahkan duduk dulu, mbak, mas.." persilahkan si pemilik toko pancake.

Rani mengangguk dan mencari satu kursi untuk duduk.

" Kirani? Kirani ya??" terdengar suara laki laki yang sedang berdiri itu memanggil namanya,

Otomatis Rani mendongak dan melihat laki laki yang menyebut namanya itu.

" Lhoo? Danu??!" ujar Rani sembari berdiri, keduanya saling tertawa dan berjabat tangan.

" Wahh... Mimpi apa aku semalam??" Danu masih tidak percaya dengan pertemuannya.

" Mimpi kejatuhan durian mungkin?" ujar Rani tertawa,

" Astaga Ran.. Kau kemana saja??" tanya Danu duduk di atas kursi plastik disamping Rani, melihat itu Rani pun menyusul duduk.

" Kau sudah sembuh?" tanya Danu pelan,

Rani sedikit terkejut dengan pertanyaan Danu, tapi tak lama ia tersenyum lalu mengangguk.

" Sudah.." jawab Rani,

" sungguh..??" Danu bertanya dengan penuh kehati hatian.

" Oh andaikan kau juga tau Ran, banyak hal yang terjadi padaku setelah kau pergi.." keluh Danu tiba tiba, keduanya dulu adalah sahabat baik, rumah mereka juga berdekatan satu komplek.

" Apa kau sudah menikah? Berapa anakmu Dan?" tanya Kirani penasaran setelah enam tahun tidak berjumpa.

" Ah jangankan anak, menikah saja aku belum," jawab Danu lalu menghela nafas.

" lho kudengar dari mas Yudi kau sudah punya tunangan?"

" yahh.. Kami gagal menikah.."

" kenapa??"

" beda visi misi, semakin lama semakin tidak cocok.. jadi lebih baik berpisah sebelum pernikahan.. Dan.. Jadilah aku perjaka tua sampai sekarang.."

" aku turut sedih.. Semoga kau segera mendapatkan pengganti Dan, kau sudah tidak muda lagi.."

" kau juga sudah tidak muda lagi.." Danu nyengir mengejek.

" Apa kau kesini dengan putrimu?"

" Kau dengar dari siapa anakku perempuan Dan?" padahal Rani sangat rapi merahasiakan kehamilannya.

" Aku beberapa kali menanyakan keberadaan mu pada mas Yudi, dia tidak mau memberitahuku, tapi dia meyakinkan bahwa kau dan anakmu baik baik saja,

Awalnya aku sangat terkejut, bisa bisanya kau di ceraikan dalam kondisi hamil..",

Rani berusaha tersenyum,

" Jangankan dia, aku sendiri tidak menyadari kalau sedang hamil saat proses perceraian..

Jadi sudahlah, yang lalu biarlah berlalu, aku sudah hidup tenang dengan putriku.."

" kau sungguh sungguh wanita yang luar biasa, kalau jadi kau aku akan menuntutnya.."

" aku punya harga diri dan.. Kalau aku bisa berjuang sendiri, kenapa harus meminta belas kasihan..?"

Danu menatap Rani cukup lama, lalu tersenyum,

" Ya sudah, kau mau kemana setelah ini?" tanya Danu,

" aku mau pulang,"

" bareng denganku saja, ku bonceng.."

" kau sungguh sungguh?"

" eh, kau ini, berteman denganku mulai masih ingusan, sekarang mau malu malu ku bonceng?

Sudahlah, nanti mampir kerumah mbak ku sebentar ya, itu kue untuk keponakanku,

Setelah itu kita kerumahmu, sekalian aku menyapa mas Yudi.."

Rani mengangguk,

" baiklah..".

Beberapa hari setelah malam itu, entah apa yang sesungguhnya terjadi dan apa yang ada di benak Hangga, tidak seorangpun yang tau.

Hangga tiba tiba saja menggugat cerai Rani.

Herannya, ia memberi harta gono gini yang sangat menguntungkan Rani.

Seakan akan, ia tidak menginginkan Rani menderita setelah bercerai dengannya.

Keluarga besar tidak bisa berbuat apapun, begitu juga Rani.

Harga dirinya sudah sangat terluka, tidak ada yang bisa ia lakukan selain menerima perceraian itu dengan legowo.

Saat orang orang bertanya apa sebabnya, Hangga hanya bisa menjawab bahwa tidak ada cinta dan kecocokan diantara mereka.

Saat keputusan itu di laksanakan, terlihat jelas sorak sorai di tatapan mata Genta.

Sejak awal laki laki itu memang tidak ikhlas saat tau adik kandungnya yang menggantikannya,

Ia mengira, pernikahan akan di batalkan, bukannya di teruskan.

beberapa minggu setelah Rani dan Hangga resmi bercerai pun, Genta masih mencari Kirani, padahal dia sudah mempunyai perempuan disampingnya.

Entah apa kemauan Genta yang sesungguhnya, Rani tidak tau, yang jelas.. Rani tidak memberi kesempatan sedikitpun pada Genta untuk menemuinya,

Bagi rani sudah cukup berurusan dengan keluarga besar pak Hermawan.

Kedua putranya sungguh pintar melukai perasaan dan memporak porandakan hidup orang lain.

Terpopuler

Comments

Moerni zain

Moerni zain

Harga diri.. Rani pintar

2024-06-04

2

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

beda lah....

2024-02-01

1

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

kalau punya harga diri, harusnya ga mau dipeluk sama laki2 bukan suami...

2024-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 kereta api
2 6 bulan
3 kedatangan Genta
4 teman lama
5 berjumpa hanum
6 kabarmu
7 sanggup
8 lamunan
9 villa
10 lari pagi
11 kenapa kau disini?
12 kabarmu
13 Pak putra
14 durian
15 satu meja
16 pikiran
17 Bis
18 kesedihan Yudi
19 seorang kakak
20 percikan
21 aku tau
22 satu kampung
23 ayunan
24 durian jatuh
25 tidur siang tiara
26 pasar
27 aku sedang berusaha
28 menjemput tiara
29 Aku mencintaimu
30 kembalilah padaku
31 subuh
32 omelan mak Dar
33 Semangka
34 kopi dan teh
35 beri kami ruang
36 senang
37 mak Dar
38 kebun
39 mirip
40 jatuh
41 menjagamu dan tiara
42 tidak mudah
43 bimbang
44 map kuning
45 cucu
46 putriku
47 kebohongan
48 kujemput nanti
49 kesal
50 ceramah
51 perasaan
52 berbagi
53 mak Dar
54 hiduplah di malang
55 berteman
56 pertemuan
57 Iri
58 tamparan
59 tangisan santi
60 berkelahi
61 santi
62 kegelisahan Hangga
63 bagaimana jika?
64 pecel
65 kedatangan santi
66 nasehat
67 pamer?
68 perkedel
69 mas Hangga
70 aku milikmu
71 kami akan menikah
72 ragu
73 hari yang bagus
74 masalah ada padamu
75 kangen
76 kalau jodoh tidak akan kemana
77 Danu
78 aku mencintaimu
79 pagi buta
80 ampun
81 berjanji
82 menyesal
83 menenangkan
84 makan malam
85 kesabaran
86 extra
Episodes

Updated 86 Episodes

1
kereta api
2
6 bulan
3
kedatangan Genta
4
teman lama
5
berjumpa hanum
6
kabarmu
7
sanggup
8
lamunan
9
villa
10
lari pagi
11
kenapa kau disini?
12
kabarmu
13
Pak putra
14
durian
15
satu meja
16
pikiran
17
Bis
18
kesedihan Yudi
19
seorang kakak
20
percikan
21
aku tau
22
satu kampung
23
ayunan
24
durian jatuh
25
tidur siang tiara
26
pasar
27
aku sedang berusaha
28
menjemput tiara
29
Aku mencintaimu
30
kembalilah padaku
31
subuh
32
omelan mak Dar
33
Semangka
34
kopi dan teh
35
beri kami ruang
36
senang
37
mak Dar
38
kebun
39
mirip
40
jatuh
41
menjagamu dan tiara
42
tidak mudah
43
bimbang
44
map kuning
45
cucu
46
putriku
47
kebohongan
48
kujemput nanti
49
kesal
50
ceramah
51
perasaan
52
berbagi
53
mak Dar
54
hiduplah di malang
55
berteman
56
pertemuan
57
Iri
58
tamparan
59
tangisan santi
60
berkelahi
61
santi
62
kegelisahan Hangga
63
bagaimana jika?
64
pecel
65
kedatangan santi
66
nasehat
67
pamer?
68
perkedel
69
mas Hangga
70
aku milikmu
71
kami akan menikah
72
ragu
73
hari yang bagus
74
masalah ada padamu
75
kangen
76
kalau jodoh tidak akan kemana
77
Danu
78
aku mencintaimu
79
pagi buta
80
ampun
81
berjanji
82
menyesal
83
menenangkan
84
makan malam
85
kesabaran
86
extra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!