BAB 02 - Memang Hanya Marwah

"Suami? Kamu sudah menikah?"

Marwah menundukkan kepala, entah untuk menyembunyikan lagi lukanya atau karena tak sanggup menatap mata Rambo yang berapi-api. Saat ini keduanya tengah diguncang oleh perasaan yang tak bisa digambarkan, rindu, marah, menyesal dan perasaan lain yang terlalu banyak jika harus di sebutkan.

"Aku sudah menikah! satu tahun yang lalu Om. Dia pria baik yang selamatkan aku dari preman jalanan waktu ke daerah sini dulu."

Sakit hati yang dirasakan Rambo begitu mendengar kenyataan itu dari Marwah, kenyataan bahwa Marwah telah menikah sudah seperti belati yang menghunus dadanya, begitu menyakiti hatinya sampai ke dalam-dalam.

Namun, ia tak bisa menyalahkan keadaan. Sebab ia pun telah melakukan hal yang sama, yaitu menikahi Erin 2 bulan yang lalu. Seketika itu Rambo ingin menyumpahi waktu, yang menjawab harapannya pada waktu sekarang, saat mereka telah sama-sama menjatuhkan pilihan pada orang lain, menikahi orang lain.

"Kalau memang baik, kenapa dia pukul kamu begini?! sial!"

Rambo memukul tiang penyangga atap kayu di warung Marwah. Dan suara umpatan yang keluar dari mulut penuh janggutnya itu bagaikan hantu yang siap mengamuk.

"Bukan apa-apa, memang aku yang buat salah." Marwah membela suami yang nampaknya bakal menjadi incaran maut Rambo.

"Tetap saja! dia tidak pantas pukul kamu, sebesar apa pun kesalahan yang kamu buat!"

Marwah hanya menunduk, kemudian perhatiannya itu beralih pada pergelangan tangan Rambo yang kecoklatan.

"Gelang itu---" Katanya sambil melirik ke arah gelang hitam yang dipakai Rambo ditangan kiri. "Om sudah pakai... istrinya bagaimana? suka tidak?"

"Aku bakal pakai terus hadiah dari kamu ini, tapi istriku yang sekarang, tidak."

Tak ada waktu dan kesempatan bagi Marwah untuk menunjukkan nestapanya. Tak ada waktu untuknya merasa khawatir lagi memikirkan Rambo yang akrab disapanya dengan sebutan Om Gondrong karena pertemuan ini telah membuktikan bahwa lelaki yang dicintainya itu memang sudah menikah. Tak ada waktu apa pun selain berpura-pura bahagia dan tenang seperti yang dilakukannya dulu.

"Memang hadiah dariku tidak seberapa, tidak heran kalau istri Om kurang suka. Maafkan aku ya, waktu itu belum punya uang untuk beli yang mahal." Ucapnya.

"Bukan dia tidak suka. Benar aku telah menikah, tapi dengan orang lain. Dulu aku sempat batalkan pernikahan, karena aku sadar bahwa aku tak bisa kehilangan kamu. 5 tahun sudah aku berjuang, tak ada hasil. Sampai setelah aku menikah dua bulan yang lalu, barulah takdir mempertemukan kita lagi." Ungkap Rambo dengan berat hati. "Seperti yang kamu katakan bahwa aku harus memakai gelang ini dengan pasangan yang kucintai. Jadi aku hanya berharap bisa pakai ini bersama kamu, bukan yang lain. Meskipun aku telah menikah, tapi aku tidak mencintainya."

Seorang rekan polisi yang tiba-tiba datang menodongkan pistol pada Marwah, tepat pada posisinya di belakang Rambo. Anggota Rambo itu berteriak dengan tegas, sedangkan Marwah sontak hanya sanggup mengangkat tangan dan berseru, "Maafkan aku! maaf."

Mendengar teriakan anggotanya, Rambo langsung memutar badan, kemudian dengan tenang seperti tak terjadi apa pun mengangkat setengah tangannya. "Lewat, yang ini bersih. Tangkap pria pelanggan warung kopinya tadi saja."

"Siap ndan! semua sudah diamankan! tapi tak ada yang mengaku siapa bandarnya!" Ucap anggota tadi sambil menurunkan senjatanya.

"Terus cari, aku segera menyusul!"

"Siap, ndan!"

Anggota tadi kemudian pergi, dan bersamaan dengan itu Rambo berbisik di telinga Marwah sebelum kemudian mengucapkan perpisahan lagi untuk malam ini, "Jangan pergi lagi, aku akan kembali nanti, setelah tugas ini selesai. Banyak yang harus kita ceritakan."

Kini dengan hanya beberapa menit saja, Rambo telah berlari seperti bayang-bayang. Sementara Marwah hanya diam membisu di warungnya, seakan masih tak percaya dengan kejutan yang diberikan Tuhan padanya malam ini. Kejutan baik, tapi juga buruk.

"Aku kira aku akan aman jika bersembunyi di perkampungan kecil yang memang hanya berjarak setengah jam dari perbatasan kota. Ternyata salah, aku masih bertemu denganmu Om, meski 5 tahun telah berlalu." Gumam Marwah dalam hati.

Udara malam yang kian menusuk, terasa dingin yang terus menggigit kulit-kulit Rambo yang eksotis. Begitu ia menyelesaikan tugas penangkapan itu, Rambo kembali ke rumah. Penglihatannya langsung terpaku pada sosok Erin, istri manja yang baru dipersuntingnya 2 bulan lalu.

Bayangan sosok Marwah yang baru dijumpainya lagi tadi kembali melintasi kepalanya, rupanya memang agak mirip dengan Erin, dari usia, rambut, caranya tertawa, semuanya sampai ia tak bisa membedakan satu sama lain. Om Gondrong, Mas, Om Gondrong, Mas------ Pikiran Rambo kacau balau.

"Akhirnya kamu pulang juga, Mas... " Erin membuka matanya tiba-tiba dalam kilasan yang begitu cepat, sampai Rambo tak bisa mengalih.

"Aku mau mandi, siapkan air panas. Buatkan juga kopi." Pinta Rambo kemudian.

"Mas.... ini sudah malam tahu. Kamu tahu sendiri besok aku harus kerja, kalau aku bangun kesiangan terus terlambat nanti ditegur atasan. Kamu kan bisa buat kopi sendiri, aku capek mas... Hmmmm... " Erin mend3sah sambil menggosok matanya lagi dengan malas.

Lagi-lagi Rambo mendapat perlakuan yang sama. Erin terlalu manja dan bersikap apatis pada dirinya. Pikiran tentang kemiripan dengan Marwah tadi langsung lenyap sudah. Meski Erin sendiri telah bicara untuk belajar tentang perannya sebagai istri, rupanya sampai sekarang pun semua hanya sekedar kata.

"Kalian memang mirip, gambaran dirimu, wajahmu, caramu tersenyum, bicara, sampai usia. Semuanya membuatku seperti menemukan dia pada dirimu. Awal bertemu denganmu, aku seperti melihat cermin yang memantulkannya sosok dia pada dirimu. Tapi semua itu hanyalah kemiripan fisik, sedangkan kenyataannya kalian telah jauh berbeda.... " Kata Rambo dengan tatapan kosong pada Erin.

Erin yang mendengar ucapan Rambo yang terdengar aneh itu, langsung membuka matanya kembali.

"Kalian tidak sama---" ucap Rambo kembali.

Mata kosong itu, membuat Erin kebingungan. Ia langsung bangkit dari tempat tidur, mengayunkan telapak tangannya di hadapan Rambo untuk memastikan kalau suaminya itu tidak sedang melantur.

"Mas? ngomong apa sih?! kamu melantur?!" Ucap Erin, meskipun intonasi suaranya sama sekali tak terdengar hangat. "Makanya tidak usah kerja malam-malam, repot bikin kopi siapkan air mandi. Kamu pikir aku ini tidak capek, aku juga seharian kerja! merintah terus, kalau tidak dituruti mulai bicara ngelantur."

Rambo menghela napas untuk kesekian kali, mendengar gerutu Erin yang tak kelar-kelar meski kupingnya panas. Kalau saja ia ringan tangan seperti suami Marwah, mungkin Erin sudah habis bonyok malam ini. Siapa yang tahan pada istri seperti itu?

"Makanya pakai asisten rumah tangga! berapa kali aku ngomong! selalu ngeyel. Mulai malam ini aku mau pisah kamar, tidak mau diganggu kamu terus kalau pulang kerja. Aku juga mau istirahat!" Umpatan itu terus berlanjut sampai Erin bersiap untuk keluar dari kamar dengan ekspresi kesalnya yang membuat Rambo muak tidak kepalang.

Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti di muka pintu. Tepat saat Rambo hendak membanting gelas di nakas samping ranjang. Memang pernikahan yang tercipta itu, lahir tanpa kerukunan.

"Tapi sebentar, apa maksud kamu aku berbeda? aku beda dengan siapa mas?" Tanya Erin kembali pada Rambo. "Selama ini kamu selalu bandingkan aku dengan siapa?"

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

Erin tak sadar tugas utamanya sebagai istri

2024-01-11

0

copai

copai

Mereka hrs bersatu

2023-09-11

0

Haku

Haku

sabar ya kedua nya

2023-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Memang Hanya Marwah
3 BAB 03 - Rambo Siap Merusak Segalanya!
4 BAB 04 - Berkhianat atau Menetap?
5 BAB 05 - Bertengkar Lagi, Kesekian Kalinya
6 BAB 06 - Selamat Datang di Rumah
7 BAB 07 - Api Asmara Kembali Membara
8 BAB 08 - Latar Belakang Pernikahan yang Jahat
9 BAB 09 - Kepercayaan adalah Selingkuhan
10 BAB 10 - Di Meja Makan
11 BAB 11 - Hati yang Terbelenggu
12 BAB 12 - Melepas Erin Untuk Selamanya
13 BAB 13 - Tangisan di Waktu Subuh
14 BAB 14 - Temui Mertua, Aku Ingin Pisah
15 BAB 15 - Pembicaraan Singkat, tapi Berat
16 BAB 16 - Perempuan Iblis
17 BAB 17 - Nyonya Besar Pengendali Selingkuhan
18 BAB 18 - Untuk Pertama Kalinya
19 BAB 19 - Laki-laki Cerdas & Tangguh
20 BAB 20 - Bangkit! Kamu Bukan Perempuan Lemah
21 BAB 21 - Misi Rambo Penuh Misteri
22 BAB 22 - Turuti Alur, Jangan Melawan, Atau Memberontak
23 BAB 23 - Perempuan Kuat
24 BAB 24 - Bebas Dari Penjara Istri Jahat
25 BAB 25 - Saksi Untuk Bercerai
26 BAB 26 - Malam Bersama Kekasih
27 BAB 27 - Sikap yang Dulu
28 BAB 28 - Selangkah Meninggalkan Istri Rambo
29 BAB 29 - Mereka Semua Terkejut
30 BAB 30 - Besok Lusa
31 BAB 31 - Arti Pernikahan Bagi Lelaki
32 BAB 32 - Permohonan disetujui
33 BAB 33 - Padahal Dia Sudah Mencintai
34 BAB 34 - Ancaman Balik
35 BAB 35 - Ikut Serta Orang Tua
36 BAB 36 - Mungkin Dia Akan Menyesal
37 BAB 37 - Penantian 5 Tahun Itu...
38 BAB 38 - Pendaftaran Gugatan
39 BAB 39 - Cerita Di Persidangan
40 BAB 40 - Ini Kisah Perpisahan Si Gondrong
41 BAB 41 - Tekanan Terbesar
42 BAB 42 - Kini Giliran Marwah
43 BAB 43 - Pria Paling Kejam
44 BAB 44 - Rahasia Di balik Pernikahan Marwah
45 BAB 45 - Kekuatan dari Rambo
46 BAB 46 - Dalang di Balik Telepon
47 BAB 47 - Lelaki Yang Kelam
48 BAB 48 - Pelan-Pelan Tapi Pasti
49 BAB 49 - Hati Yang Kasar
50 BAB 50 - Perempuan Ternistakan
51 BAB 51 - Hidup Penuh Liku-Liku
52 BAB 52 - Akhirnya Om Datang
53 BAB 53 - Serahkan Semua Pada Om Gondrong
54 BAB 54 - Yang Menyakiti Marwah Adalah Musuh Rambo
55 BAB 55 - Lelaki Jahat Yang Sebenarnya
56 BAB 56 - Komitmen Pada Marwah
57 BAB 57 - Perseteruan Hebat
58 BAB 58 - Keyakinan Penuh Kebohongan
59 BAB 59 - Mari Kita Menikah Marwah
60 BAB 60 - Kucing Manis Ibu
61 BAB 61 - Kutunggu Perpisahanmu
62 BAB 62 - Cinta Sejati Penuh Keikhlasan
63 BAB 63 - Ku Lamar Kau dengan Pragma
64 BAB 64 - Kamu Tak Diinginkan Marwah
65 BAB 65 - Restu yang Tertunda
66 BAB 66 - Tinggalkan Anak Saya!
67 BAB 67 - Perjuangan Sama-Sama
68 BAB 68 - Sah
69 BAB 69 - Buah Perjuangan Rambo Untuk Marwah
70 BAB 70 - 'Mas', Sebut Begitu Marwah
71 BAB 71 - Meleburkan Perasaan dan Bahaya
72 BAB 72 - Kabar Baik dan Kabar Buruk
73 BAB 73 - Cinta Tulus Untuk Marwah
74 BAB 74 - Terlampau Bahagia
75 BAB 75 - Berkah Kehamilan
76 BAB 76 - Pengorbanan Seorang Ibu
77 BAB 77 - Jangan Terulang Lagi
78 BAB 78 - Kita Harus Percaya
79 BAB 79 - (Mungkin) Detik-detik Terakhir
80 BAB 80 - Rahasia Besar Terungkap
81 BAB 81 - Pedihnya Terasa Penuh
82 BAB 82 - Antara Hidup dan Mati
83 BAB 83 - Perempuan Jahat Sudah Baik
84 BAB 84 - Semua Kenangan Kembali
85 BAB 85 - Saga : Sang Pewaris
86 BAB 86 - Akhir Bahagia
87 I LOVE U SUAMI DADAKAN 2
88 LELAKI IDAMAN - SAMUDERA ANANTA
Episodes

Updated 88 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Memang Hanya Marwah
3
BAB 03 - Rambo Siap Merusak Segalanya!
4
BAB 04 - Berkhianat atau Menetap?
5
BAB 05 - Bertengkar Lagi, Kesekian Kalinya
6
BAB 06 - Selamat Datang di Rumah
7
BAB 07 - Api Asmara Kembali Membara
8
BAB 08 - Latar Belakang Pernikahan yang Jahat
9
BAB 09 - Kepercayaan adalah Selingkuhan
10
BAB 10 - Di Meja Makan
11
BAB 11 - Hati yang Terbelenggu
12
BAB 12 - Melepas Erin Untuk Selamanya
13
BAB 13 - Tangisan di Waktu Subuh
14
BAB 14 - Temui Mertua, Aku Ingin Pisah
15
BAB 15 - Pembicaraan Singkat, tapi Berat
16
BAB 16 - Perempuan Iblis
17
BAB 17 - Nyonya Besar Pengendali Selingkuhan
18
BAB 18 - Untuk Pertama Kalinya
19
BAB 19 - Laki-laki Cerdas & Tangguh
20
BAB 20 - Bangkit! Kamu Bukan Perempuan Lemah
21
BAB 21 - Misi Rambo Penuh Misteri
22
BAB 22 - Turuti Alur, Jangan Melawan, Atau Memberontak
23
BAB 23 - Perempuan Kuat
24
BAB 24 - Bebas Dari Penjara Istri Jahat
25
BAB 25 - Saksi Untuk Bercerai
26
BAB 26 - Malam Bersama Kekasih
27
BAB 27 - Sikap yang Dulu
28
BAB 28 - Selangkah Meninggalkan Istri Rambo
29
BAB 29 - Mereka Semua Terkejut
30
BAB 30 - Besok Lusa
31
BAB 31 - Arti Pernikahan Bagi Lelaki
32
BAB 32 - Permohonan disetujui
33
BAB 33 - Padahal Dia Sudah Mencintai
34
BAB 34 - Ancaman Balik
35
BAB 35 - Ikut Serta Orang Tua
36
BAB 36 - Mungkin Dia Akan Menyesal
37
BAB 37 - Penantian 5 Tahun Itu...
38
BAB 38 - Pendaftaran Gugatan
39
BAB 39 - Cerita Di Persidangan
40
BAB 40 - Ini Kisah Perpisahan Si Gondrong
41
BAB 41 - Tekanan Terbesar
42
BAB 42 - Kini Giliran Marwah
43
BAB 43 - Pria Paling Kejam
44
BAB 44 - Rahasia Di balik Pernikahan Marwah
45
BAB 45 - Kekuatan dari Rambo
46
BAB 46 - Dalang di Balik Telepon
47
BAB 47 - Lelaki Yang Kelam
48
BAB 48 - Pelan-Pelan Tapi Pasti
49
BAB 49 - Hati Yang Kasar
50
BAB 50 - Perempuan Ternistakan
51
BAB 51 - Hidup Penuh Liku-Liku
52
BAB 52 - Akhirnya Om Datang
53
BAB 53 - Serahkan Semua Pada Om Gondrong
54
BAB 54 - Yang Menyakiti Marwah Adalah Musuh Rambo
55
BAB 55 - Lelaki Jahat Yang Sebenarnya
56
BAB 56 - Komitmen Pada Marwah
57
BAB 57 - Perseteruan Hebat
58
BAB 58 - Keyakinan Penuh Kebohongan
59
BAB 59 - Mari Kita Menikah Marwah
60
BAB 60 - Kucing Manis Ibu
61
BAB 61 - Kutunggu Perpisahanmu
62
BAB 62 - Cinta Sejati Penuh Keikhlasan
63
BAB 63 - Ku Lamar Kau dengan Pragma
64
BAB 64 - Kamu Tak Diinginkan Marwah
65
BAB 65 - Restu yang Tertunda
66
BAB 66 - Tinggalkan Anak Saya!
67
BAB 67 - Perjuangan Sama-Sama
68
BAB 68 - Sah
69
BAB 69 - Buah Perjuangan Rambo Untuk Marwah
70
BAB 70 - 'Mas', Sebut Begitu Marwah
71
BAB 71 - Meleburkan Perasaan dan Bahaya
72
BAB 72 - Kabar Baik dan Kabar Buruk
73
BAB 73 - Cinta Tulus Untuk Marwah
74
BAB 74 - Terlampau Bahagia
75
BAB 75 - Berkah Kehamilan
76
BAB 76 - Pengorbanan Seorang Ibu
77
BAB 77 - Jangan Terulang Lagi
78
BAB 78 - Kita Harus Percaya
79
BAB 79 - (Mungkin) Detik-detik Terakhir
80
BAB 80 - Rahasia Besar Terungkap
81
BAB 81 - Pedihnya Terasa Penuh
82
BAB 82 - Antara Hidup dan Mati
83
BAB 83 - Perempuan Jahat Sudah Baik
84
BAB 84 - Semua Kenangan Kembali
85
BAB 85 - Saga : Sang Pewaris
86
BAB 86 - Akhir Bahagia
87
I LOVE U SUAMI DADAKAN 2
88
LELAKI IDAMAN - SAMUDERA ANANTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!