04 - DITINGGAL DI RESTO

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang tiga puluh menit, Zafira dan Ronald telah sampai di Plaza Indonesia Mall.

Setelah memarkir motor, keduanya segera masuk ke mall dan berkeliling mencari sepatu yang diinginkan Ronald.

Kedua muda mudi itu, sebelum berangkat ke mall telah terlebih dahulu pergi ke toilet sekolah, mengganti seragam sekolah dengan baju biasa, layaknya pengunjung mall pada umumnya.

Zafira mengenakan baju kaos oblong tangan panjang dengan bawahan jeans, Ronald memakai kaos hitam berkerah dan celana pendek selutut.

Zafira telah melipat seragamnya dengan rapi lalu memasukkan ke dalam paper bag dan menentengnya, sedangkan seragam Ronald dimasukkan ke dalam plastik dan digantung di motor.

Hampir satu jam, Zafira dan Ronald mencari barang yang dibutuhkan Ronald untuk bermain basket.

Mereka telah masuk di beberapa store sepatu, akhirnya pandangan mata Zafira tertuju pada sepasang sepatu, tangan gadis belia itu mengambil satu pasang sepatu, merk Kickers, berwarna biru ber-list putih, dengan harga dibandrol 2,1 juta, gadis belia itu memilihkan dan menunjukkan sepatu itu kepada Ronald.

"Bagaimana dengan yang ini? Sepertinya ini cocok untukmu. Bahannya kuat dan tahan air. Ini pasti awet untuk kau pakai bermain basket," Zafira berkomentar tentang sepatu yang dipegangnya seraya menyodorkan kepada Ronald.

Ronald mengambil sepatu mahal itu dari tangan Zafira, lalu membolak-balik, memutar, mengamati dari segala sudut sepatu pilihan Zafira. Akhirnya setelah melihat bentuk serta warna, Ronald pun mengangguk.

"Aku suka pilihanmu. Sepatunya bagus," Ronald tersenyum menatap Zafira kagum.

Zafira hanya tersenyum membalas sekilas tatapan Ronald lalu kembali memfokuskan pandangannya pada sepatu yang masih di pegangan Ronald.

"Kita bayar sekarang," Ronald berjalan menuju ke meja kasir yang diikuti Zafira, Ronald segera membayar lunas belanjaan dengan kartu ATM pemberian sang papa.

Ronald sengaja membawa tas ransel ukuran besar untuk memasukkan kotak sepatu ke dalamnya supaya tidak repot menenteng barang belanjaan.

Setelah memasukkan barang belanjaan ke dalam tas ransel, Ronald langsung keluar dari store sepatu dengan mendukung tas ransel di bahu, yang diikuti Zafira di sampingnya.

"Kau lapar tidak?," Ronald bertanya lembut, menoleh pada gadis berkulit putih di sampingnya.

Zafira yang ditanya, tampak tersenyum dan menjawab tanpa rasa malu.

"Iya lapar. Lelah juga ternyata pulang sekolah langsung nge-mall," Zafira berkata jujur sambil terkekeh memperlihatkan deretan gigi yang putih dan rapi, sama persis dengan gigi sang mama.

"Baiklah, bagaimana kalau kita cari makan dulu sebelum pulang ke rumah. Kau mau makan apa?," Ronald bertanya penuh perhatian.

"Bagaimana kalau kita ke resto "Sate Khas Senayan" saja? Aku suka menu makanan di sana. Mama papa sering mengajak aku dan Zafran makan di sana," jelas Zafira memberi gagasan.

"Oke, kalau kau mau ke sana. Ayo kita ke sana," Ronald tersenyum senang menuruti keinginan Zafira.

Keduanya telah duduk di kursi, saling berhadapan, meja mereka berada di pojok. Lebih tenang dan tidak terlalu berisik dengan suara pengunjung lain yang tengah mengobrol atau pun bersenda gurau.

"Aku pesan sate daging sapi dan air mineral. Kau mau pesan apa? Ada daging ayam dan kambing juga," Zafira menyodorkan daftar menu makanan pada Ronald.

"Samakan saja dengan menu pesananmu," Ronald tidak membuka daftar menu yang disodorkan Zafira.

Setelah memesan menu dan pelayan telah mengantarkan makanan, keduanya pun langsung menyantap makanan yang terhidang di meja.

Belum selesai keduanya menghabiskan makanan, tiba-tiba handphone di dalam tas ransel Ronald berdering.

Ronald membuka tas ransel dan mengambil ponsel. Alis matanya bertaut melihat nama yang tertera di layar.

"Siapa yang meneleponmu?," Zafira bertanya memandang ke arah Ronald.

"Mama," ucap Ronald pendek dan memasukkan kembali benda canggih itu ke dalam tas ransel.

"Kenapa tidak diangkat? Angkat saja," suruh Zafira.

"Nanti saja, kita makan dulu," Ronald kembali melanjutkan menggigit daging sate, melepas dari tusuknya lalu mengunyahnya dengan santai.

Ponsel Ronald terus berdering dan Ronald tetap mengabaikan. Jika dihitung, mungkin hampir sepuluh kali si penelpon tersebut berusaha menghubungi Ronald namun si pembasket tetap tidak menggubrisnya.

Zafira yang mendengar dering ponsel yang terus bergema hingga berulang kali menjadi sedikit terganggu dan meletakkan tusuk sate yang ada di tangannya kemudian menatap serius pada Ronald yang masih dengan santainya mengunyah makanan.

"Coba kau angkat dulu telepon mamamu. Kasihan dari tadi mamamu terus berusaha menghubungimu. Mungkin ada sesuatu yang penting." ujar Zafira dengan suara sedikit ditekan.

"Baiklah," sahut Ronald menuruti permintaan Zafira dan menghentikan makannya.

Ronald mengambil ponsel di dalam ransel, tampak benda di tangan Ronald masih berdering.

Zafira mengerlingkan mata, mencoba melihat nama yang tertera di layar ponsel tetapi belum sempat matanya menangkap nama pemanggil di layar, Ronald telah menggeser tombol angkat dan menempelkan benda tersebut di telinga.

"Hallo?," Ronald diam sesaat mendengarkan pembicaraan orang yang menelepon.

"Oh iya, aku juga sedang berada di Plaza Indonesia. Baiklah, tunggu sebentar, beberapa menit lagi aku ke sana. Jangan kemana-mana," hanya kata itu yang meluncur dari bibir Ronald.

Tanpa menunggu jawaban dari si penelepon, Ronald langsung memutuskan pembicaraan dan mematikan sambungan telepon. Memasukkan benda kecil itu ke dalam saku celana.

Zafira yang sejak tadi duduk memperhatikan Ronald, langsung melontarkan pertanyaan.

"Ada apa Nald? Apa terjadi sesuatu?," gadis itu memfokuskan sepasang matanya memandang heran pada Ronald yang sudah berdiri dari kursi seraya mendukung tas ransel di bahu, siap untuk pergi.

"Aku turun sebentar menemui mamaku. Kau tidak apa-apa kan tunggu di sini? Aku akan secepatnya kembali ke sini," ujar Ronald dengan gerakan terburu-buru.

Zafira hendak menjawab perkataan Ronald namun mulutnya kembali terkatup karena Ronald telah terlebih dulu memutar tubuh dan pergi meninggalkan Zafira sebelum mendengar kalimat yang akan diucapkan gadis itu.

Mata gadis itu bergerak mengikuti langkah Ronald yang tergesa-gesa. Hanya dalam hitungan satu menit, Ronald telah lenyap dari penglihatannya.

Zafira menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Ronald yang tampak tergopoh-gopoh hingga membuat gadis itu tak sempat untuk bertanya banyak.

Dan tanpa menaruh rasa curiga sedikit pun pada Ronald, gadis cantik berhidung mancung itu kembali mengambil satu tusuk sate, menggigit lalu mengunyahnya pelan.

Gadis belia itu begitu menikmati sate favoritnya. Dia tidak terlalu memikirkan kepergian Ronald, dia hanya menikmati setiap daging sate yang masuk ke mulutnya. Setiap kali makan di resto ini, dengan teman atau berdua dengan saudara kembarnya, dia pasti akan langsung teringat kepada mama serta papanya. Karena tempat ini salah satu tempat yang paling sering mereka kunjungi.

Ronald yang telah keluar dari resto, langsung melangkahkan kaki panjangnya menuju eskalator. Si pembasket terlihat sangat tergopoh-gopoh. Kepala terus mengarah ke resto, kedua mata melirik tajam ke pintu resto memastikan Zafira tidak keluar dan tetap berada di dalam sana.

Ronald terus berjalan dengan sedikit berlari. Di atas eskalator pun kakinya tetap berjalan menuruni tangga eskalator dengan gerakan cepat. Sesekali kepalanya tetap menoleh ke belakang memastikan tidak ada Zafira yang mengikuti di belakangnya.

Namun Ronald tidak sadar, jika ada satu sosok memakai topi hitam yang sejak dari resto terus mengikutinya dengan jarak sepuluh meter.

Kaki pria itu terus berjalan membuntuti dan mengejar langkah Ronald. Ronald yang berjalan dengan cepat membuat pria itu kesulitan mengikutinya, ditambah pengunjung di mall sore ini kebetulan cukup ramai, sehingga pria itu harus berusaha keras mengejar Ronald sambil sesekali bersembunyi di antara para pengunjung yang ada di depannya agar Ronald tidak sampai melihat keberadaannya.

Pria itu tampak sedikit berlari saat Ronald semakin menjauh dari pandangannya dan tertutupi di antara pengunjung mall yang berlalu lalang. Dia terus berlari kecil dan terkadang harus bertabrakan dengan pengunjung mall yang berpapasan dengannya.

Sama halnya seperti pria itu, Ronald juga berjalan sedikit berlari sambil terus menoleh ke belakang memastikan tidak ada sosok Zafira mengikutinya. Sesekali dia juga menabrak pengunjung mall yang menghalangi jalannya.

Setelah beberapa menit mengejar Ronald, akhirnya usaha pria itu tidak sia-sia. Kini jaraknya dengan Ronald hanya sekitar tujuh meter. Hatinya lega karena dia tetap bisa memantau keberadaan Ronald walau pun nyaris kehilangan jejak.

Ronald telah sampai di tempat tujuan. Untuk terakhir kali, Ronald kembali mengedarkan pandangan ke belakang, kanan dan kiri. Matanya berputar ke sekeliling, memastikan tidak ada Zafira di sana.

Dia menarik nafas dan menghempaskannya panjang. Sekarang dia bisa bernafas lega karena gadis belia yang ditinggal di dalam resto memang tidak membuntutinya.

Setelah memastikan situasi aman, Ronald dengan langkah cepat langsung masuk ke sebuah store.

Ronald mengelilingkan pandangan ke seluruh ruangan mencari sesuatu, tetapi matanya tidak kunjung menemukan apa yang dia cari.

"Kau lama sekali!," tiba-tiba satu sosok sudah berdiri di samping Ronald.

Ronald tersentak memalingkan pandangan ke arah datangnya suara.

...*******...

Terpopuler

Comments

Nita

Nita

jangan jangan si ronald ini mata keranjang,

2024-06-10

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

Zafira apa masih lempeng aja pikirannya, dia belum bisa membedakan rasa kagum dan cinta sepertinya😇😇

2023-09-13

1

Zainab Ddi

Zainab Ddi

kayaky Ronald Uda punya cewek deh zafira cuma dikadlin doang

2023-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 01 - ZAFIRA, ZAFRAN, FARIZ
2 02 - RONALD
3 03 - PENGUNTIT
4 04 - DITINGGAL DI RESTO
5 05 - INSIDEN DI MALL
6 06 - SEBUAH PERHATIAN
7 07 - KEKECEWAAN
8 08 - PERMINTAAN MAAF
9 09 - SUNGGUH CANTIK
10 10 - ADA KERESAHAN
11 11 - SUKA ATAU CINTA?
12 12 - TIDAK INGIN JAUH
13 13 - ADA APA DENGAN HATI ZAFIRA?
14 14 - NASEHAT MAMA
15 15 - OMA MAYANG
16 16 - ZAFIRA VS WILDA
17 17 - BAJU UNTUK ZAFIRA
18 18 - FARIZ DAN KELUARGA ZAFIRA
19 19 - MENJEMPUT OMA
20 20 - TIGA JABATAN
21 21 - PERLAKUAN MANIS
22 22 - PENGHINAAN
23 23 - BERHENTI BERHARAP
24 24 - SIA-SIA SUDAH
25 25 - MEMBUJUK FARIZ
26 26 - PERLAKUAN KASAR FARIZ
27 27 - MERASA IBA
28 28 - SAKIT HATI
29 29 - SALING MEMAAFKAN
30 30 - DEBARAN SAAT PELUKAN PERTAMA
31 31 - DETAK JANTUNG ITUKAH YANG MEMBUAT ZAFIRA MULAI JATUH CINTA?
32 32 - MENJADI TEGANG
33 33 - MEMBANTAH PERASAAN
34 34 - JALAN KENANGAN
35 35 - DEBARAN ITU KEMBALI MUNCUL
36 36 - PERANG BATIN
37 37 - DEMI DIA
38 38 - TUJUAN RONALD
39 39 - MAUKAH MENJADI ISTRIKU?
40 40 - NYARIS TERJADI
41 41 - DILAMAR
42 42 - MENERIMA LAMARAN
43 43 - BERTEMU DI TAMAN
44 44 - AKU SANGAT MENCINTAIMU, ZAFIRA
45 45 - CINTA TULUS
46 46 - SELALU ADA UNTUKMU
47 47 - SEBUAH PUISI
48 48 - MENJELANG PERNIKAHAN
49 49 - PENGANTIN YANG MENAKJUBKAN
50 50 - MULAI TERKUAK
51 51 - FAKTA
52 52 - AMUKAN CALON PENGANTIN
53 53 - PERNIKAHAN DIBATALKAN
54 54 - PERTEMUAN PERTAMA
55 55 - MENJEMPUT FARIZ
56 56 - JAS PENGANTIN UNTUK FARIZ
57 57 - MENUNGGU KEDATANGAN PENGANTIN PRIA
58 58 - SAH
59 59 - PENYEMATAN CINCIN KAWIN
60 60 - BANTU AKU
61 61 - MALAM PENGANTIN
62 62 - HAMPIR CEKCOK
63 63 - LEBIH TENANG
64 64 - JERITAN TENGAH MALAM
65 65 - BUTUH WAKTU
66 66 - BELUM SIAP BERBAGI RANJANG
67 67 - KECUPAN TAK SENGAJA
68 68 - GUGUP
69 69 - TUGAS BARU
70 70 - CANGGUNG
71 71 - BERDEBAR
72 72 - SATU SYARAT
73 73 - KESAL
74 74 - CEMBURU?
75 75 - SEMAKIN GILA
76 76 - SELALU MEMBUAT CEMAS
77 77 - MEREBAHKAN KEPALA
78 78 - DI PANGKUAN
79 79 - TIDUR
80 80 - SECEPAT INI?
81 81 - MAU TIDAK MEMELUKKU?
82 82 - BERJANJILAH SATU HAL
83 83 - DAG DIG DUG
84 84 - MAKIN NAKAL
85 85 - BERNYANYILAH KAU HATI
86 86 - MULAI MENCINTAIMU?
87 87 - MENAHAN CEMBURU
88 88 - MENGINTAI FARIZ
89 89 - MELEDAK
90 90 - CEPATLAH PULANG
91 91 - AKU SANGAT MENCINTAINYA
92 92 - KEMARAHAN YANG MEMUNCAK
93 93 - SAMA TERLUKA
94 94 - TERNYATA ADA CINTA
95 95 - CINTA LUAR BIASA
96 96 - HANYA PENGANTIN PENGGANTI?
97 97 - KEHILANGAN SELURUH KATA
98 98 - MAAF YANG TIDAK BERARTI ( END )
99 Bab 99 - To Reader's
Episodes

Updated 99 Episodes

1
01 - ZAFIRA, ZAFRAN, FARIZ
2
02 - RONALD
3
03 - PENGUNTIT
4
04 - DITINGGAL DI RESTO
5
05 - INSIDEN DI MALL
6
06 - SEBUAH PERHATIAN
7
07 - KEKECEWAAN
8
08 - PERMINTAAN MAAF
9
09 - SUNGGUH CANTIK
10
10 - ADA KERESAHAN
11
11 - SUKA ATAU CINTA?
12
12 - TIDAK INGIN JAUH
13
13 - ADA APA DENGAN HATI ZAFIRA?
14
14 - NASEHAT MAMA
15
15 - OMA MAYANG
16
16 - ZAFIRA VS WILDA
17
17 - BAJU UNTUK ZAFIRA
18
18 - FARIZ DAN KELUARGA ZAFIRA
19
19 - MENJEMPUT OMA
20
20 - TIGA JABATAN
21
21 - PERLAKUAN MANIS
22
22 - PENGHINAAN
23
23 - BERHENTI BERHARAP
24
24 - SIA-SIA SUDAH
25
25 - MEMBUJUK FARIZ
26
26 - PERLAKUAN KASAR FARIZ
27
27 - MERASA IBA
28
28 - SAKIT HATI
29
29 - SALING MEMAAFKAN
30
30 - DEBARAN SAAT PELUKAN PERTAMA
31
31 - DETAK JANTUNG ITUKAH YANG MEMBUAT ZAFIRA MULAI JATUH CINTA?
32
32 - MENJADI TEGANG
33
33 - MEMBANTAH PERASAAN
34
34 - JALAN KENANGAN
35
35 - DEBARAN ITU KEMBALI MUNCUL
36
36 - PERANG BATIN
37
37 - DEMI DIA
38
38 - TUJUAN RONALD
39
39 - MAUKAH MENJADI ISTRIKU?
40
40 - NYARIS TERJADI
41
41 - DILAMAR
42
42 - MENERIMA LAMARAN
43
43 - BERTEMU DI TAMAN
44
44 - AKU SANGAT MENCINTAIMU, ZAFIRA
45
45 - CINTA TULUS
46
46 - SELALU ADA UNTUKMU
47
47 - SEBUAH PUISI
48
48 - MENJELANG PERNIKAHAN
49
49 - PENGANTIN YANG MENAKJUBKAN
50
50 - MULAI TERKUAK
51
51 - FAKTA
52
52 - AMUKAN CALON PENGANTIN
53
53 - PERNIKAHAN DIBATALKAN
54
54 - PERTEMUAN PERTAMA
55
55 - MENJEMPUT FARIZ
56
56 - JAS PENGANTIN UNTUK FARIZ
57
57 - MENUNGGU KEDATANGAN PENGANTIN PRIA
58
58 - SAH
59
59 - PENYEMATAN CINCIN KAWIN
60
60 - BANTU AKU
61
61 - MALAM PENGANTIN
62
62 - HAMPIR CEKCOK
63
63 - LEBIH TENANG
64
64 - JERITAN TENGAH MALAM
65
65 - BUTUH WAKTU
66
66 - BELUM SIAP BERBAGI RANJANG
67
67 - KECUPAN TAK SENGAJA
68
68 - GUGUP
69
69 - TUGAS BARU
70
70 - CANGGUNG
71
71 - BERDEBAR
72
72 - SATU SYARAT
73
73 - KESAL
74
74 - CEMBURU?
75
75 - SEMAKIN GILA
76
76 - SELALU MEMBUAT CEMAS
77
77 - MEREBAHKAN KEPALA
78
78 - DI PANGKUAN
79
79 - TIDUR
80
80 - SECEPAT INI?
81
81 - MAU TIDAK MEMELUKKU?
82
82 - BERJANJILAH SATU HAL
83
83 - DAG DIG DUG
84
84 - MAKIN NAKAL
85
85 - BERNYANYILAH KAU HATI
86
86 - MULAI MENCINTAIMU?
87
87 - MENAHAN CEMBURU
88
88 - MENGINTAI FARIZ
89
89 - MELEDAK
90
90 - CEPATLAH PULANG
91
91 - AKU SANGAT MENCINTAINYA
92
92 - KEMARAHAN YANG MEMUNCAK
93
93 - SAMA TERLUKA
94
94 - TERNYATA ADA CINTA
95
95 - CINTA LUAR BIASA
96
96 - HANYA PENGANTIN PENGGANTI?
97
97 - KEHILANGAN SELURUH KATA
98
98 - MAAF YANG TIDAK BERARTI ( END )
99
Bab 99 - To Reader's

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!