Awalnya, Putra hanya menganggap Lia sebagai pelarian sementara, seseorang yang bisa memberikan sedikit keceriaan dan penghiburan dalam hidupnya yang suram dimana saat itu ia berada di sebuah desa tempat di mana Lia tinggal.
Lia, dengan senyumnya yang hangat dan sifatnya yang penuh kebaikan, segera menarik perhatian Putra. Mereka mulai menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita, dan menemukan kesamaan minat di antara mereka. Lia mendengarkan dengan penuh perhatian saat Putra bercerita tentang kegelisahannya, memberinya dukungan emosional yang sangat dia butuhkan.
Seiring berjalannya waktu, Putra mulai merasakan perubahan dalam hatinya. Setiap kali dia bersama Lia, ada kehangatan yang ia rasakan di dalam dirinya. Ketika mereka tertawa bersama, kesedihan dan kekosongan dalam hidupnya terasa sedikit terlupakan. Putra menyadari bahwa apa yang awalnya ia anggap sebagai pelarian, sekarang mulai tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dalam.
Perlahan-lahan, rasa cinta tumbuh di hati Putra. Dia menyadari bahwa tidak hanya membutuhkan Lia sebagai pelarian semata, tetapi dia ingin berbagi hidupnya dengan wanita yang telah memberikan warna baru dalam hidupnya. Dia mulai melihat sisi-sisi Lia yang membuatnya jatuh cinta, kecerdasannya, kehangatan hatinya, dan ketulusannya.
"Perasaan apa ini sebenar nya? Tidak mungkin aku telah jatuh cinta kepada Lia. Aku sudah memiliki kekasih bernama Zia. Aku hanya mencintai Zia bukan Lia" Batin Putra. Ia memang merasa bingung dengan perasaan nya kepada Lia. Semakin hari rasa cinta untuk gadis itu semakin tumbuh.
Mungkin karena mereka selalu sering menghabiskan waktu bersama. Yah bagaimana tidak, hanya Lia lah teman Putra di desa Suka Manu.
"Zia menunggu ku di sana, apa aku harus mendua kan nya?" Batin Putra terus saja bergejolak penuh kebingungan.
***
Perlahan namun pasti perasaan Putra dan juga Lia semakin hari semakin kuat. Trauma yang di alami Lia kini perlahan hilang. Gadis itu kini benar-benar telah membuka hati untuk Putra.
Perasaan cinta itu kini semakin kuat. Hingga hasrat ingin mencurahkan kasih sayang timbul di antara mereka. Lia yang awal nya takut untuk melakukan hal itu kini mulai luluh, ia sangat percaya kepada Putra. Hingga peristiwa yang bersejarah itu pun kembali terjadi. Menikmati memang sangat Lia menikmati nya.
Sensasi yang ia rasakan sangat berbeda saat pertama kali hal itu terjadi. Mungkin karena saat itu dia di paksa oleh kekasih lama. Sehingga ia bisa merasakan sensasi yang indah itu yang sulit untuk di jelaskan melalui kata-kata.
***
"Mereka sering berduaan di kos nya Putra. Dan mereka sering menutup pintu kos nya. Yah apa gang terjadi jika laki-laki dan perempuan terus bersama dan berada di satu atap" Ujar Atan salah satu warga setempat tempat di mana Putra tinggal.
"Iya, aku juga berpikir hal yang sama. Jika gadis itu datang lagi di kos nya Putra, lebih baik kita grebek saja. Kita tidak mungkin membiarkan mereka berbuat maksiat seperti ini" Ujar Tapa yang juga tetangga setempat.
"Yah bisa jadi desa kita ini akan di landa musibah karena mereka"
"Ya sudah kita akan jalan kan rencana kita saat gadis itu datang. Kita harus mengakhiri semua nya" Ujar Tapa lagi.
***
Pagi itu pukul tujuh pagi. Lia bermaksud ingin pergi sarapan bersama Putra. Gadis yang memiliki rambut panjang sepinggang itu pun membeli dua bungkus pecal sebagai menu sarapan mereka di pagi ini. Ini adalah hari sabtu mereka libur bekerja. Dan Putra akan pulang ke kampung nya nanti. Sebelum itu Lia ingin sarapan bersama kekasih nya.
"Putra bangun, ayo kita sarapan sudah pukul berapa ini? Kata mu mau pulang nanti kamu telat" Ujar Lia membangunkan Putra yang masih terbaring di tempat tidur nya. Gadis itu pun tidak tahu kenapa pintu kos nya Putra sama sekali tidak di kunci. Hingga ia bisa masuk ke dalam kos laki-laki itu.
Bukan nya bangun, putra masih menutup mata nya semakin rapat. Dan semakin menarik selimut nya.
"Putra bangun, ayo bangun..." Ujar gadis itu lagi menggoyang-goyangkan tubuh Putra agar ia bangun. Mendapati tubuh nya di sentuh, Putra menarik tangan Lia untuk jatuh ke dalam pelukan nya.
Sontak Lia tercekat mendapati hal itu. Ia sungguh merasa nyaman berada di dalam pelukan laki-laki yang ia cintai itu.
"Bangun putra" Ujar nya lirih.
"Sebentar, tunggu sebentar lagi, aku belum mengumpulkan nyawa ku" Ujar putra dengan suara berat karena masih merasakan ngantuk di mata nya.
Brok...
"Ngapain kalian berdua seperti itu?" Suara sergahan Tapa dan Atan mengagetkan Lia dan Putra. Sontak mereka pun melepaskan pelukan nya. Putra yang tadi nya masih ngantuk membuka mata nya.
"Apa yang kalian lakukan? Kalian sudah melakukan hal yang tidak terpuji" Ujar Tapa langsung pergi memanggil RT setempat tampa memberikan kesempatan kepada kami untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenar nya.
"Kami tidak melakukan apa-apa pak" Aku masih membela diri.
"Tidak melakukan apa-apa bagaimana? Kalian berada di satu rumah seperti ini saja sudah salah" Jawab Atan yang menjaga kami agar kami tidak lari.
Kejadian itu tersebar hingga ke seluruh kampung tempat ku tinggal. Keluarga ku merasakan malu atas kejadian itu. Aku dan Putra di berhenti kan di tempat kerja karena hal itu.
"Apa kita akan menikah?" Tanya ku kepada Putra.
"Iya kita pasti menikah. Aku akan berbicara dengan keluarga ku tentang masalah ini" Tentu saja aku mau menikah dengan Putra. Bagaimana pun kami pernah melakukan hal itu meski bukan dia yang pertama. Tapi tetap saja dia sudah mendapatkan segala nya dari ku.
"Masih tidak ada kabar dari Putra Lia?" Tanya Dika abang nya Lia. Lia menggelengkan kepala nya.
Pada akhir nya Lia memberanikan diri menceritakan masa kelam nya kepada keluarga nya. Bahwa ia memang sudah tidak suci lagi. Putra buka orang yang pertama mendapatkan nya.
Mendengar itu sontak keluarga Lia sangat terluka.
"Bagaimana pun kamu harus menikah dengan Putra. Kamu harus memperjelas status mu" Ujar Dika dengan penuh keyakinan.
Meski Lia sama sekali tidak mau menikah saat itu, tapi ia harus menerima nya karena memang ia sudah salah dan membuat malu keluarga nya. Dan ia pun setuju bahwa status nya harus di perjelas. Terserah hubungan pernikahan ini bertahan entah berapa lama.
"Besok kita harus berangkat ke kabupaten Bintan untuk bertemu dengan keluarga nya Putra. Seperti nya Putra tidak menceritakan kejadian ini kepada keluarga nya. Sudah berapa hari kita menunggu tapi tidak ada jawaban sama sekali dari nya" Ujar Dika memberi keputusan yang harus mereka ambil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments