Pagi hari di mansion mewah keluarga Kevin.
"Vin, kapan kamu nikah?" tanya Bianca, mommy Kevin. Saat ini mereka sedang sarapan.
Kevin menghela napas kasar namun masih melanjutkan sarapannya tanpa berniat menjawab pertanyaan Bianca.
"Mom, jangan nanya itu pada Kevin!" tegur Jodi, daddy Kevin.
"Mommy cuma mau Kevin segera menikah, Dad. Liat tuh temen-temennya udah pada punya momongan, Galang malah udah 2." sahut Bianca.
"Kevin, masih muda, mom. Dia masih senang main-main mungkin," timpal Jodi. Kevin sama sekali tidak menggubris perbincangan orang tuanya.
"Ya setidaknya kenalkan mommy sama pacarnya kek, dari dulu Kevin tuh gak pernah bawa cewek le rumah. Mommy tuh khawatir Kevin masuk kaum pelangi," cemas Bianca.
"Cukup, mom!" Kevin meninggalkan meja makan tanpa pamit pada orang tuanya.
"Tuh kan Kevin merajuk, mommy sih!" tukas Jodi.
"Mommy tuh cuma khawatir, dad. Diluaran sana banyak banget gosip tentang anak kita bahkan temen arisan mommy terang-terangan bilang Kevin kaum pelangi." ucap Bianca sendu. Sebagai seoarang ibu dia sakit hati ketika mendengar anaknya digosipkan hal yang tidak baik tapi Bianca juga tidak bisa berbuat banyak karena memang Kevin tidak pernah membawa wanita ke rumahnya.
"Udah, mommy percaya aja sama Kevin. Mungkin dia punya gadis yang belum bisa dikenalkan kepada kita," Jodi mengusap lengan Bianca untuk menenangkannya. Bianca hanya mengangguk.
Di dalam mobil, Kevin merajuk sendirian. Setir mobil jadi sasarannya. Laki-laki tampan itu sangat kesal, kenapa Bianca terus saja menanyakan hal yang sama setiap waktu.
"Siapa sih yang gak mau nikah? Gue juga mau tapi jodoh gue belum ketemu." rutuk Kevin.
Tak lama kemudian, mobil Kevin memasuki area kantor. Laki-laki bersetelan jas rapi nan mahal itu turun dari mobil tanpa memarkirkannya, dia hanya memberikan kuncinya pada security disana.
Sapaan para karyawan mengawali pagi Kevin. Dia bukan tipe bos yang dingin, perangai Kevin sangat ramah. Terkadang slengean namun jangan sepelekan jika Kevin sedang berada di mode serius, siapapun akan merasa segan padanya.
Kevin baru 2 tahun menjabat sebagai CEO tetapi kinerja sudah banyak yang berhasil. Perusahaannya mengalami kemajuan yang sangat signifikan.
"Selamat pagi, pak!" sapa sekretaris Kevin.
"Pagi juga, Gita! Apa saja jadwal saya hari ini?" tanya Kevin pada Gita. Tadinya Kevin ingin sekretaris laki-laki tapi Jodi menolak, dia harus punya sekretaris wanita. Harapan Jodi sih mereka bisa suka karena Gita merupakan anak sahabatnya namun sampai saat ini belum ada kabar tentang hubungan itu.
"Siang ini bapak ada meeting dengan pihak ABC grup, tempatnya sudah saya reservasi. Sorenya bapak akan memantau pabrik!" jelas Gita.
"Oke, pagi hari saya kosong ya?" tanya Kevin.
"Iya, pak. Kemaren bapak sendiri yang meminta seperti itu," sahut Gita dengan sopan.
"Baiklah!" Kevin akan melangkah menuju ruangannya.
"Pak, maaf, tunggu sebentar!" pinta Gita. Tangan gadis itu membawa sebuah kotak makan.
"Apa ini?" Kevin menatap kotak itu.
"Ini sarapan untuk bapak. Tadi saya masak lebih," tutur Gita.
"Oke, terimakasih!" Kevin membawa kotak tersebut. Sebenarnya bukan sekali dua kali Gita memberinya sarapan, tapi sudah sering. Gita sangat perhatian pada Kevin diluar pekerjaannya sebagai sekretaris. Kevin sadar Gita mungkin menyukainya, lagi-lagi Kevin tidak tertarik. Selama yang dilakukan oleh Gita masih dalam batas wajar, Kevin tidak akan melarangnya.
Walaupun sudah sarapan, demi menghargai pemberian orang Kevin kembali memakan masakan Gita yang rasanya memang enak.
Ditengah aktivitas sarapan kedua kalinya, HP Kevin berdering nyaring. Dilayar terpampang sebuah nama. Dengan segera Kevin menjawabnya.
"Hallo," sapa Kevin.
["Bos, gadis kecil yang bos cari pindah ke singapura."]
Deg!
Kevin tercengang mendengarnya.
"Dari mana kamu dapat kabar itu?" tanya Kevin.
["Dari tetangganya bos."]
Orang suruhan Kevin kemudian melaporkan hasil temuannya. Kevin membuang napas kasar.
Harapannya untuk bertemu gadia kecil itu semakin jauh. Tidak ada info konkrit yang bisa dijadikan petunjuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments