Part 4

Laura menatap ke arah jam tangan yang melingkar. Wajahnya pun terlihat lelah setelah pulang dari kuliah. Ia harus pergi ke mall sebelum terlalu malam karena harus membeli stok makanan. Kebetulan sekali mall tersebut bersebalahan dengan universitasnya.

Wanita itu pun meninggalkan halaman kampusnya, tiba-tiba seorang wanita datang dan menepuk pundaknya. Laura menoleh ke belakang dan menyadari bahwa orang tersebut adalah teman satu kelasnya.

“Mau ke mana?”

“Ke mall bentar!” Wanita tersebut pun menganggukkan kepalanya dan memandang ke arah mall yang menjulang tinggi dan sangat indah di malam hari.

Ia menepuk kembali pundak Laura beberapa kali. “Oh kalau gitu gue pulang duluan ya. Hati-hati di jalan! Dadah!” teriak wanita itu dan melambaikan tangannya lalu berlari ke arah jalan raya di mana ojek online yang telah Ia pesan telah datang.

“Iya hati-hati Miska!” teriak Laura dan balas melambaikan tangannya.

Wanita itu kemudian pergi ke mall dan membeli barang-barang yang ia butuhkan. Apalagi ibunya sempat berpesan beberapa bahan makanan untuk stok makanan mereka satu bulan ke depan.

Laura sedang fokus dengan belanjaannya hingga ia tidak menyadari bahwa di tempat itu juga ada Leo yang sedang bersama Nisa sedang menemani wanita itu berbelanja di mall.

Leo melihat Laura lantas kelabakan dan berusaha untuk bersembunyi dari wanita itu agar tidak membuat Laura cemburu. Akan tetapi belum sempat Leo bersembunyi Laura sudah melihat pria tersebut.

Tidak seperti yang diharapkan oleh Leo, malah Laura terlihat biasa-biasa saja dan meninggalkan tempat itu secepatnya agar tidak dikejar oleh laki-laki tersebut.

Terlihat jelas di wajah Leo bahwa ia sangat menyesal. Akan tetapi dirinya tidak bisa mengungkapkannya karena orang yang ada di depannya ini adalah Nisa yakni sahabatnya dari kecil.

“Ada apa?” tanya Nisa dan memandang ke arah Laura tapi ia tidak mengenali siapa wanita itu dan menyangka bahwa orang tersebut hanyalah orang asing.

“Lo pulang sendirian aja. Gue ada bentar.” Leo pun kembali mengejar Laura karena tidak ingin membuat wanita itu salah paham. Padahal nyatanya Laura sama sekali tidak peduli siapa wanita itu mau pacar Leo atau bukan.

“Loh apa-apaan! Kenapa gue malah ditinggal?” Nisa sangat marah dan hendak mengejar laki-laki tersebut. Akan tetapi karena ia sudah berada di depan kasir dan belum membayar barangnya lantas ia terpaksa harus merelakan Leo yang pergi begitu saja. “Sumpah nggak asik banget!!”

Sementara itu Laura hendak naik ojol akan tetapi tiba-tiba tangannya ditahan membuat ojol tersebut bingung dan juga begitu pula dengan Laura. Saat menoleh ke samping rupanya kelakuan tersebut adalah Leo. Ia menyuruh agar ojol tidak akan mempedulikan pria tersebut dan fokus untuk membawanya pulang.

“Bapak, tidak usah pedulikan dia! Dia hanyalah orang asing yang tidak tahu dari mana!” Leo yang mendengar hal tersebut langsung membulatkan matanya dan mengatakan kepada ojol tersebut bahwa mereka saling kenal.

“Bapak Jangan percaya! Saya adalah mantannya! Dan sekarang saya adalah anak muridnya! Bapak turunin aja penumpangnya nanti saya bayar lebih!”

“Gila emang! Pa nggak usah dengerin dia, Mungkin dia lagi sakit jiwa!”

Laura pun menatap sini ke arah Leo. “Seperti yang kamu bilang kalau kamu adalah murid saya, maka kamu harus bersikap sewajarnya. Ingat kerjakan tugas yang saya berikan! Besok saya akan menagihnya!”

“Siap ibu guru cantik!” Laura memutar bola matanya dan menyuruh agar ojol tersebut segera meninggalkan tempat itu.

Leo terkejut bukan main saat ojol tersebut main tinggal begitu saja. Iya pun memejamkan matanya dan berusaha untuk bersabar kali ini karena ia tahu bahwa ini adalah ujian.

“Nasib orang ganteng!” Leo pun menarik nafas panjang dan membalikkan tubuhnya.

Saat berputar ia terkejut bahwa orang tersebut adalah Nisa. Ia paling malas mengurus wanita ini apalagi sekarang Nisa memasang wajah marah sekaligus hendak menangis karena telah ditinggalkan.

“Kenapa lo ninggalin gue?”

“Nggak papa ayo pulang.”

“Tapi gue belum selesai belanja!”

“Nggak usah belanja ribet!” dengan santainya Rio mengatakan hal tersebut dan membuat anak orang merasa kesal.

“Selalu saja ujung-ujungnya seperti ini!”

••••••

Laura sedang fokus memeriksa hasil ulangan anak-anak. Tiba-tiba ia mendengar pintu ruangannya dibuka. Laura pun menyadari bahwa orang tersebut adalah Leo. Enta masalah seperti apa lagi yang telah dibuat oleh anak itu dan Laura pun sudah bosan mengatasinya.

Laura menyingkirkan hasil ulangan anak-anak dan menghadapi Leo yang diantar oleh ibu Rukmini. Terlihat jelas bahwa wajah Ibu Rukmini sangat marah. Jika Ibu Rukmini yang sangat baik itu sudah seperti ini itu artinya masalah yang dibuat oleh Leo kali ini bukanlah masalah kecil.

“Laura! Saya sudah tidak sanggup mengajar dia lagi! Ini anak harus diberikan pelajaran etika dan cara menghargai orang yang lebih tua! Buatkan surat panggilan orang tuanya!” Laura melirik ke arah Leo dan kemudian mengalihkan kembali pandangannya kepada Ibu Rukmini.

“Apalagi yang dia buat?”

“Dia membully teman sekelasnya dan bahkan melawan saya!” ucap Ibu Rukmini sembari mengusap dadanya agar tidak terlalu menggebu-gebu saat menceritakan permasalahannya.

Sementara itu Leo sama sekali tidak ada merasa bersalah dan ia malah bangga ketika bisa bertemu dengan Laura yang sengaja menghindari dirinya dan tidak masuk kelas. Laura menarik nafas panjang, dan kemudian menatap tajam ke arah Leo.

“Kamu pergi ke lapangan sekarang karena saya akan memanggil kepala sekolah! Kamu tidak akan bisa pergi ke mana pun.”

“Baik Buk!”

Laura untuk kali ini terlihat baik. Karena dengan hanya tatapannya saja mampu membuat orang tidak berkutik termasuk Leo. Tatapan seperti itu, pernah ia lihat ketika Laura sangat marah kepada dirinya dan bahkan meminta putus dengannya.

Maka dari itu kali ini Leo sama sekali tidak berani membantah.

“Ibu Rukmini tenang saja, saya pasti akan bisa mengatasi ini semua. Ibu bisa kembali mengajar.”

Ibu rok mini pun meninggalkan ruangan BK dengan amarah besar. Tinggallah Leo yang belum juga pergi ke lapangan.

Laura pun kemudian menjewer telinga Leo. “APALAGI YANG KAMU BUAT? KAMU SETIAP HARI SELALU MEMBUAT MASALAH! APAKAH DI RUMAH KAMU TIDAK PERNAH DIAJARI ORANG TUAMU DENGAN SOPAN SANTUN?”

Tiba-tiba wajah Leo langsung muram dan ia pergi ke lapangan dengan tangan terkepal. Laura tidak tahu masalah apa yang dihadapi Leo dengan keluarganya.

••••••|

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Leo kurang perhatian dan orang tuanya sibuk bekerja. Hasilnya sikap Leo ini buat orang jadi jantungan.. Laura sabar dalam menghadapi anak seperti Leo

2023-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!