My Sadistic Husband [S2] MSH {4}

HAPPY READING 📖

Arsena Lovely Dewantara

//Menarik nafas dalam-dalam

Tok .. tok .. tok

Raymond Marquell Anggara

Masuk!

Arsena Lovely Dewantara

//masuk

"Bruk!"

Sebuah iPad di lemparkan tepat di kaki sena, Sena yang baru masuk ke ruangan meringis sakit sambil mengambil iPad tersebut.

Arsena Lovely Dewantara

K--kak

Raymond Marquell Anggara

Apa maksudnya itu?

Raymond Marquell Anggara

Kau sengaja berbuat itu hah?!

Arsena Lovely Dewantara

tidak kak! aku tidak sengaja!

Ray berdiri dari kursi kebesarannya, berjalan mendekati Sena dan merebut iPad di tangan Sena, Ray menunjukan layar iPad pas di wajah sena yg sudah pucat karna ketakutan.

Raymond Marquell Anggara

Tidak mengikuti ujian, dan tiba-tiba membuka luka agar terlihat habis di siksa?!

Raymond Marquell Anggara

itu yang kau inginkan?

Raymond Marquell Anggara

agar keluarga mu mengetahui dan mengira aku memperlakukan mu dgn buruk?!!

Arsena Lovely Dewantara

//sontak menggeleng

Arsena Lovely Dewantara

Tidak kak, aku tidak sengaja, aku--

Sena belum menyelesaikan ucapannya itu tapi sebuah cekikan sudah di berikan, Ray menatap sena tajam dan semakin mengeratkan cekikan itu.

Arsena Lovely Dewantara

Hhaah.. kakk l--lepasin ssesakk

Raymond Marquell Anggara

//melepas kan cekikan

Raymond Marquell Anggara

Cepat pergi dari sini sebelum aku membunuhmu!

Arsena Lovely Dewantara

//memegang lehernya yang bersemu merah

Sena bangkit dan berjalan terlatih-latih sambil memegang tembok, saat ia hampir mencapai pintu, sebuah pisau lipat di lemparkan Ray dan mengenainya paha belakang Sena.

Arsena Lovely Dewantara

Ahhkkk.. //mencabut pisau lipat di paha belakangnya

Raymond Marquell Anggara

//tersenyum licik

Raymond Marquell Anggara

Pulang tidak blh memakai bus atau apapun, harus jalan kaki!

Raymond Marquell Anggara

jika tidak, akan ku patahkan kedua kaki mu itu!!

Arsena Lovely Dewantara

//keluar dari ruangan

Arsena Lovely Dewantara

//menetaskan air mata

Arsena Lovely Dewantara

Kenapa, kenapa kakak tega melakukan hal yang begitu jahat kepadaku hiks.. apa salahku

Arsena keluar dari perusahaan Ray, ia benar-benar berjalan untuk pulang ke rumah, ia terus menundukkan kepalanya dan menghiraukan orang-orang yang sedang menatap nya, pasal darah masih mengalir dari paha bagian belakang sena.

Naera ivy Jovanka

Sena? //melihat dari kaca mobil

Naera memastikan dari kaca mobil jika perempuan yang sedang berjalan di pinggir jalan raya itu adalah temannya, ia pun menyuruh supir nya untuk memperhatikan mobil dan berlari ke arah sena.

Naera ivy Jovanka

Sena! Lo kenapa di sini?

Arsena Lovely Dewantara

👀

Arsena Lovely Dewantara

Naera .. //ucapnya lirih

Naera ivy Jovanka

iya ini gue, Lo kenapa jalan sendirian di sini?

Naera ivy Jovanka

tadi perasaan gue liat lo masuk mobilnya Vano deh, kenapa sekarang Lo bisa di sini?

Arsena Lovely Dewantara

//menggeleng dan melanjutkan jalannya

Naera ivy Jovanka

Ehh Sena!!

Naera ivy Jovanka

//menyusul

Naera ivy Jovanka

Jangan-jangan lo di turunin di pinggir jalan sama Elvano ya! wahh.. beraninya dia ngelakuin itu ke bestod gue! 😤

Arsena Lovely Dewantara

Bukan

Arsena Lovely Dewantara

Vano ga gitu

Naera ivy Jovanka

Terus kalo ga gitu kenapa?

Arsena Lovely Dewantara

Gapapa.. tadi gue yang keluar dari mobil vano

Arsena Lovely Dewantara

terus

Naera ivy Jovanka

Terus lo ngelanjutin pulang jalan kaki?

Arsena Lovely Dewantara

//mengangguk

Naera ivy Jovanka

Lo gila?!

Naera ivy Jovanka

udah ayo gue anterin pulang! //menarik tangan sena

Arsena Lovely Dewantara

//melepaskan tangan naera

Arsena Lovely Dewantara

E--enggak, enggak boleh!

Naera ivy Jovanka

Enggak boleh sama siapa?

Arsena Lovely Dewantara

//Menghiraukan omongan Naera dan pergi berlari

Naera ivy Jovanka

Ehhh! Arsena!!

Naera ivy Jovanka

//melotot melihat darah yang menetes dari paha hingga kaki sena

Naera ivy Jovanka

H--hah? dia habis di apain?

Skip>

Rumah

Arsena Lovely Dewantara

Ashhh.. //meringis perih

Katarina [Maid]

Maaf nona.. sakit ya? //mengobati luka sena

Arsena Lovely Dewantara

T--tidak kok bi

Setelah selesai di obati, Sena pergi menuju kamarnya, ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang dan memejamkan matanya.

TBC